Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BUDIDAYA TOMAT”

Dosen : Ir.Nazarudin.Mp

Kelas : TP.A

Disusun Oleh :
Doni Angga Pebrian
Abardin
Perdian

FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PETANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah memberi rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Budidaya Tanaman Tomat”.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
karena masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca khususnya.

Mataram, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

A. Budidaya Tomat....................................................................................................3
B. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat ............................................4
C. Cara Pemanenan Tomat........................................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................5

A. KESIMPULAN.......................................................................................................5
B. SARAN...................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan salah satu jenis sayuran buah,
sangat baik untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mempunyai
rasa yang unik yaitu perpaduan rasa manis dan asam, menjadikan tomat sebagai salah satu
buah yang banyak diminati masyarakat. Buah tomat dapat dikonsumsi dalam keadaan segar
maupun diolah menjadi jus dan campuran bumbu masak. Para pelaku industri memanfaatkan
buah tomat untuk dijadikan saus, bahan kosmetik, bahkan sebagai bahan obat-obatan karena
mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.Kandungan vitamin yang
cukup lengkap dalam buah tomat dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan salah satu jenis sayuran buah dan
tergolong tanaman semusim berbentuk perdu, termasuk ke dalam famili Solanaceae. Buahnya
merupakan sumber vitamin dan mineral. Penggunaannya semakin luas, karena selain
dikonsumsi sebagai tomat segar dan untuk bumbu masakan, juga dapat diolah lebih lanjut
sebagai bahan baku industri makanan seperti sari buah dan saus tomat. Buah tomat saat ini
merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih
memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas buahnya.
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan
penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dan banyaknya
penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian. Pembangunan
pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor ekonomi yang tinggi
dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat dan taraf hidup yang kurang baik menjadi lebih
baik. Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan pangan, penyumbang
devisa negara melalui ekspor dan lain sebagainya.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara budidaya tomat?
2. Bagaimana pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat?
3. Bagaimana cara pemanenan tanamana tomat?
3. Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman tomat.
2. Untuk mengetahui bagaiman pengendalian hama pada tanaman tomat.
3. Untuk mengatahui cara pemanenan tanaman tomat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Budidaya Tomat


1. Botani Tanaman Tomat
Tanaman tomat merupakan tumbuhan jenis perdu dan termasuk ke dalam
golongan tanaman berbunga (Angiospermae). Di dalam sistem klasifikasi botani,
tanaman tomat memiliki kedudukan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Klas : Angiospermae
Sub Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill

Tomat merupakan sayuran buah yang tergolong tanaman semusim, berbentuk


perdu dan termasuk ke dalam famili Solanaceae. Sistem perakaran tanaman tomat rata-
rata menyebar pada kedalaman 30-40 cm dan berakar tunggang, berfungsi untuk
menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara.Batang tanaman tomat
berbentuk bulat, kulit batang berwarna hijau dan berbulu. Daun berwarna hijau,
berukuran panjang antara 15-30 cm dan lebar 10-25 cm, tangkai daun berbentuk bulat
dengan panjang 3-6 cm. Bunga tomat merupakan bunga majemuk, terdiri atas 4 sampai
14 kuntum bunga, menggantung pada tangkai rangkaian bunga. Kedudukan rangkaian
bunga beragam, ada yang terletak di antara buku, pada ruas, ujung batang, atau ujung
cabang. Buah tomat berwarna merah muda, merah dan kuning, bentuk buah beragam,
antara lain : lonjong, pipih, oval, meruncing dan bulat, diameter buah 2-15 cm, tergantung
varietasnya. Pada setiap bakal buah tomat terdapat 250-1000 bakal biji, dari jumlah
tersebut yang dapat berkembang menjadi biji sekitar 20-50 %, biji tomat berbentuk
seperti ginjal, berbulu, berukuran lebar 2-4 mm dan panjang 3-5 mm, berwarna coklat
muda (Sutapa dan Kasmawan, 2016). Buah tomat banyak mengandung zat-zat yang
berguna bagi tubuh manusia, likopen (lycopene) berperan sebagai antioksidan (Nazirwan
et al., 2014). Tomat mengandung protein, karbohidrat, Ca, Fe, Mg, P, lycopene, vitamin
A dan vitamin C sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan dan kecukupan gizi
masyarakat (Ambarwati et al., 2012). Kandungan-kandungan tersebut diuraikan dalam
Tabel 1 dibawah ini.

No. Komponen Gizi Tomat Muda Tomat Masak

1 Energi (kal) 23,00 20,00


2 Protein (g) 2,00 1,00
3 Lemak (g) 0,70 0,30
4 Karbohidrat (g) 2,30 4,20
5 Kalsium (mg) 5,00 5,00
6 Fosfor (mg) 27,00 27,00
7 Zat Besi (mg) 0,50 0,50
8 Vitamin A (S.I) 320,00 1.500,00
9 Vitamin B1 (mg) 0,07 0,06
10 Vitamin C (mg) 30,00 40,00
11 Air (g) 93,00 94,00

Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu karotenoid
pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat dan buah-buahan lain
yang berwarna merah.Zat ini berfungsi sebagai antioksidan, yaitu penangkal radikal bebas
yang bermanfaat bagi kesehatan
2. Syarat Tumbuh
a) Iklim
Tomat dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (1500 m dpl). Tanaman ini
memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dengan curah hujan berkisar antara
750-1250 mm per tahun atau 100-200 mm per bulan. Kisaran kelembaban relatif yang
baik untuk pertumbuhan tanaman tomat ialah 25 % dan suhu yang baik untuk
pertumbuhan tomat ialah antara 20-27ºC. Pigmen penyebab warna merah pada kulit
buah hanya dapat berkembang pada suhu antara 15- 30oC, pada suhu di atas 30oC
hanya pigmen kuning saja yang terbentuk, sedangkan bila suhu di atas 40oC tidak
terbentuk pigmen.
b) Tanah
Tingkat kemasaman tanah (pH) yang sesuai untuk budidaya tomat ialah berkisar 5,0-
7,0. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir, sampai
tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung unsur organik serta
unsur hara dan mudah merembeskan air.Selain itu akar tanaman tomat rentan terhadap
kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh tergenang.
c) Kebutuhan Unsur Hara
Tanah yang subur memerlukan unsur hara yang cukup agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik, jika unsur hara kurang tersedia, maka pertumbuhan tanaman akan
terhambat. Tanaman tomat dalam pertumbuhannya memerlukan unsur hara yang terdiri
dari unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak meliputi N, P, K, Ca, Mg dan S,
sedangkan unsur hara mikro hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit meliputi Fe,
Mn, Bo, Cu, Mo dan Cl. Ketersediaan masing- masing unsur tersebut di dalam tanah
berbeda antar tanaman. Tanaman sendiri mempunyai kebutuhan unsur hara dalam
bentuk unsur makro dan unsur mikro, yang masing-masing kebutuhannya tidak sama.
Tidak lengkapnya unsur hara makro dan mikro, dapat mengakibatkan hambatan bagi
pertumbuhan dan produksi tanaman.
Unsur hara nitrogen merupakan hara utama untuk pembentukan atau pertumbuhan
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi apabila terlalu
banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman sumber nitrogen
di alam tersedia sangat melimpah di udara namun tidak bisa secara langsung digunakan
oleh tanaman.
Fosfor sebagian besar berasal dari batuan mineral, jadi unsur fosfor sangat
penting dalam proses pengangkutan karena memiliki muatan. Beberapa fungsi dan
manfaat unsur hara fosfor diantaranya yaitu berfungsi untuk pengangkutan energi hasil
metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang
pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, Merangsang pembelahan sel tanaman
dan memperbesar jaringan sel.
Kalium merupakan unsur yang digunakan untuk kekebalan oleh tanaman, unsur
ini sangat berperan penting dalam produksi tanaman dikarenakan menjaga kondisi
tanaman tetap kebal dari serangan penyakit.Hal ini secara langsung menjaga produksi
tanaman tetap stabil. Kalium berperan dalam mengatur potensi osmotik sel, dengan
demikian akan berperan dalam mengatur tekanan turgor sel dalam proses membuka dan
menutupnya stomata.

3. cara-cara budidaya tanaman tomat


yang dilakukan petani adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Lahan
1) Memilih lahanyang subur dan gembur dengan pengairan yang baik
2) Tanah diolah sempurna, apabila pH tanah rendah tambahkan kapur pertanian dengan
takaran 150kg/1.000m.
3) Membuat bedengan dengan lebar 120 – 160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm
untuk barisan tunggal. Di antara bedengan di buat parit dengan lebar 20-30 cm dan
kedalaman 30 cm
4) Pemberian pupuk dasar, terdiri dari 4 kg urea/ZA, 7,5 kg TSP dan 4 kg KCI untuk
setiap 1.000 m, atau jika memakai pupuk majemuk NPK(15-15-15) 20 kg/1000
meter persegi. Pupuk di berikan 5-7 hari sebelum tanam.
5) Membuat lubang tanam dengan ukuran diameter kurang lebih 10 cm sedalam 15 cm
dan jarak antar lubang tanam 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm diatas bedengan
Persemian.
b. Penyemaian
1) Menyiapkan benih tomat varietas unggul
2) Menyiapkan media tanam dalam polybag (tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1)
3) Memasukan benih satu per satu dalam polybag
4) Memindahkan bibit berdaun 5-6 ( umur 3-4 minggu setelah tanam) ke lahan
c. Penanaman
1) Sebaiknya dilakukan pada sore hari.
2) Polibag dibuka, bibit tanam di lubang tanam sampai batas pangkal batang, di timbun
dengan tanah dan siram dengan air secukupnya.
3) Penyulamaan bibit mati/rusak maksimal sampai tanaman berumur 2 minggu setelah
tanam.
d. Pemupukan Dasar
1) Umur 1 mingu dengan urea dan KCI (perbandingan 1:1 dengan takaran 1-2 g/
tanaman,di berikan 3 cm di sekeliling tanaman, di tutup dengan tanah dan
disiram air
2) Umur 2 – 3 mingu dengan pupuk yang sama (5 g/tanaman, diberikan 5 cm
sekeliling batang tanaman).
3) Umur 4 mingu dengan pupuk yang sama (7 g/tanaman, diberikan 7 cm sekeliling
tanaman).
4) Pupuk organic cair dapat diaplikasikan setiap 7 hari sekali dengan cara
disemprotkan pada takaran yang sesuai rekomendasi.
e. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau
yang pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman tanaman biasanya dilakukan antara 4-
7 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau
tumbuh secara abnormal dan bibit yang digunakan untuk menyulam haruslah berasal
dari bibit yang sama dengan harapan tanaman yang ada tumbuh secara seragam. Untuk
perlakuan penyulaman ada yang 4-7 hari setelah tanam ada juga yang 3 hari karena pada
saat itu sudah dapat terlihat adanya tanaman yang pertumbuhannya tidak
normal. Pertumbuhan yang tidak normal itu dapat terjadi disebabkan oleh kesalahan
pada saat penanaman.
Bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sengaja disisakan
atau dibiarkan tumbuh pada lahan pembibitan sebagai bibit cadangan. Bibibt yang
digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sama umurnya dengan tanaman yang
tidak disulam, sehingga pertumbuhan semua tanaman seragam.
f. Pemasangan ajir/turus
Pemasangan turus berguna untuk menegakkan tanaman tumbuh. Tanaman tomat
yang tingginya kira-kira 25 cm atau sekitar 21 hari sejak ditanam harus diberi ajir/turus
atau penunjang. Tanaman tomat yang memiliki batang yang kurang kuat untuk
menopang pertumbuhannya harus dipasang turus untuk membantu menopang
buah. Selain itu, pemberian turus juga dapat menjadi tempat tanaman merambat
vertikal ke atas dan tanaman mendapatkan pernyinaran sinar matahari yang lebih baik
dibandingkan bila tanaman itu menjalar horizontal diatas tanah.
Turus/ajir atau alat penopang pertumbuhan tomat ini dapat dibuat dari bahan
bambu yang ditancapkan tegak diatas tanah dekat pada batang tanaman. Untuk
menguatkan turus tetap tertancap tegak, maka setiap turus diikat pada bambu yang
dibuat melintang. Konstruksi turus dapat dibentuk dengan palang segitiga, yaitu posisi
turus pada setiap tanaman dipasang miring sehingga ujung turus dapat disatukan dengan
ujung turus yang berada di depan atau disebelahnya. Konstruksi bangun ini seperti
sangat sesuai bila sistem penanaman dilakukan dengan pola barisan berganda.

B. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat


Kerusakan pada suatu tanaman biasa disebabkan oleh faktor biotis, seperti sbangsa
jamur, bakteri, insekta, virus dan gulma. Untuk memberantas jamur digunakan fungisida,
memberantas bakteri digunakan bakterisida dan memberantas insekta digunakan
insektisida. Untuk memberantas virus umumnya masih dilakukan dengan pencabutan
kemudian dimusnahkan, sedangkan untuk memberantas gulma digunakan herbisida.
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas
hidupnya, terutana aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama tanaman memiliki
kemampuan merusak yang sangat hebat. Akibatnya tanamana dapat rusak atau bahkan tidak
dapat menghasilkan sama sekali.
Hama pada tanaman terdiri dari atas hewan mamalia, serangga dan burung. Hama
tanaman berupa hewan mamalia terdiri dari tikus, babi hutan dan kera. Hama tanaman berupa
burung terdiri dari burung gelatik dan burung pipit. Hama tanaman berupa serangga misalnya
wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, berbagai ulat dan berbagai kumbang.
Beberapa hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman tomat anatar
lain:
1. Ulat Buah (Heliothis armigera hubner). Ulat melubangi buah secara berpindah-pindah.
Pengendalian:
a. Menggunakan perangkap cahaya di malam hari, tanaman perangkap di sekeliling
kebun (missal: jagung),
b. Pengumpulan telur dan ulat dewasa kemudian di matikan,
c. Sanitasi lingkungan (dengan pembersihan gulma di sekitar pertamaan tomat),
d. Penyemprotan insektisida (alternative terakhir)
2. Kutu Kebu. Tanaman tomat yang terserang tampak seperti diselimuti tepung berwarna
putih yang apabila di pegang akan bertebangan. Serangan mengakibatkan tanaman kerdil,
daun tumbuk tidak normal, mengecil dan menggulang ke atas.
Pengendalian:
a. Sanitasi tanaman dan lingkungan, memasang mulsa jerami/plastic,
b. Eradikasi dengan mencabut tanaman tomat yang terserang dan membakarnya,
penyemprotan pestisida (alternative terakhir)
3. Kutu Daun Thrips. Thrips menyerang dengan menghisap cairan pada permukaan daun
sehingga daun tampak berwarna putih perak, bahkan daun menjadi kering dan mati.
Pengendalian:
a. Sanitasi lingkungan,
b. Control irigasi karena thrips lebih suka menyerang tanaman yang kekeringan,
c. Penyemprotan dengan insektisida (alternative terakhir)

C. Cara Pemanenan Tomat


Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari
setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre
memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam baru bisa
dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan umur panen tanaman sering kali
kurang tepat karena banyak faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim
setempat dan tanah. Kriteria masa petik yang optimal dapat dilihat dari warna 12 kulit buah,
ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut :
1. Kulit buah berubah, dari warana hijau menjadi kekuning – kuningan.
2. Bagian tepi daun tua telah mongering
3. Batang tanaman menguning / mongering.
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen.
Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca
cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan
karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat
gizi yang terkandung

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan salah
satu jenis sayuran buah, sangat baik untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat diantaranya adalah sebagai sumber vitamin.
B. Saran
Dari uraian makalah ini disarankan kepada para pembaca khususnya mahasiswa yang
memprogramkan mata kuliah yang terkait dengan isi makalah ini agar sebaiknya mencari
literature lain baik dari beberapa referensi buku maupun internet agar materi ini dapat
dikembangkan lebih luas dengan harapan wawasan dapat bertambah mengenai Budidaya
Tomat.
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.unas.ac.id/ilmubudaya/article/view/930/757
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 3 (2), 2020, 358-364 Available online at:
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM
Jurnal Rahmat: Teknologi Budidaya Tomat Dengan Menggunakan Mulsa Plastik Perak Hitam Di
Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.Skripsi.Makasaar
https://seputartugas.wordpress.com/2016/02/01/makalah-tentang-budidaya-tanaman-tomat/

Anda mungkin juga menyukai