2.1 Tomat
Tomat berasal dari kawasan Meksiko sampai Peru. Semua varietas tomat
yang ditanam di Eropa maupun di Asia berasal dari Amerika Latin yang dibawa
oleh pedagang Spanyol dan Portugis pada abad keenam belas (Sulistiadi, 2007).
tanaman setahun (annual) yang berarti umurnya hanya untuk satu kali periode
panen. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan tinggi dapat mencapai
dua meter. Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada dataran tinggi maupun
dataran rendah yang tidak terlalu basah. Tanah yang dibutuhkan adalah tanah
yang gembur dengan pH sekitar 5-6 serta didapat cukup pengairan dan teratur.
Suhu yang baik bagi tanaman ini adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada
malam hari. Waktu tanam yang baik adalah dua bulan sebelum musim hujan
berakhir. Buah tomat dapat dipanen pada umur sekitar dua sampai tiga bulan
Tomat tergolong sayuran buah yang bervariasi baik dalam ukuran, bentuk,
berdiameter sekitar 3-10 cm. Bentuknya ada yang gepeng, agak gepeng, agak
bulat, bulat dan ada pula yang lonjong. Warna kulit buah masak pun beragam,
Definisi tomat segar menurut SNI 01-3162-1992 adalah buah dari tanaman
tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) dalam keadaan utuh, segar dan bersih.
bentuk tomat normal (bulat, bulat lonjong, bulat pipih, lonjong dan beralur) dan
warna kulit buah. Buah tomat dinyatakan tua apabila buah tomat telah mencapai
sempurna dan isi dari dua atau lebih rongga buah telah berisi bahan yang
mempunyai konsistensi/ kekentalan serupa jeli dan biji-biji telah mencapai tingkat
perkembangan yang sempurna. Buah tomat dinyatakan terlalu matang dan lunak
apabila buah tomat telah mencapai kematangan penuh dengan tekstur daging yang
lunak dan dianggap telah lewat waktu pemasarannya. Menurut beratnya, tomat
digolongkan besar (jika beratnya lebih dari 150 g/ buah), sedang (jika beratnya
100 g-150 g/ buah) dan kecil (jika beratnya kurang dari 100 g/ buah).
Tomat baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat
gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering
5
tanpa air dan 1% kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, sekitar 50% dari
berat keringnya terdiri dari gula-gula pereduksi (terutama glukosa dan fruktosa),
sisanya asam-asam organik, mineral, pigmen, vitamin dan lipid (Maulida dan
Zulkarnaen, 2010).
Kandungan zat gizi utama buah tomat yaitu vitamin A dan vitamin C.
penyembuhan luka, serta meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi
dan stress (Musaddad dan Hartuti, 2003). Komposisi zat gizi buah tomat
Tabel 1. Komposisi zat gizi buah tomat segar per 100 g bahan
Kandungan Zat Gizi
Komponen Zat Gizi
Tomat muda Tomat masak
Air (g) 93,00 94,00
Protein (g) 2,00 1,00
Lemak (g) 0,70 0,30
Karbohidrat (g) 2,30 4,20
Mineral (mg):
- Kalsium 5,00 5,00
- Fosfat 27,00 27,00
- Besi 0,50 0,50
Vitamin:
- A (SI) 320,00 1.500,00
- B3 (mg) 0,70 0,06
- C (mg) 30,00 40,00
Energi (kkal) 23,00 20,00
Sumber: Direktorat Gizi Deptartemen Kesehatan RI (1990)
pascapanen pada buah tomat meliputi kerusakan fisik, mekanis, fisiologis, dan
6
tomat dalam keadaan segar. Selain berakibat terhadap penurunan mutu fisik,
perlu segera dilakukan upaya penekanan kehilangan hasil, baik kuantitas maupun
vitamin E (Willcox et al., 2003). Menurut Clinton (1998), lebih dari 80% asupan
2.2 Fermentasi
(Prabowo, 2011).
Fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu spontan dan tidak
dalam bentuk starter atau ragi dalam proses pembuatannya, sedangkan fermentasi
tidak spontan adalah yang ditambahkan starter atau ragi dalam proses
7
pembuatannya. Mikroorganisme tumbuh dan berkembang secara aktif merubah
bahan yang difermentasi menjadi produk yang diinginkan pada proses fermentasi
Produk hasil fermentasi dapat bersumber dari berbagai macam hasil pertanian dan
limbah. Berbagai macam produk hasil fermentasi diantaranya yaitu tempe, tapai,
kefir, bioetanol, pikel, minuman fermentasi, yogurt, nata, wine, dan susu
pada suatu bahan pangan dalam keadaan anaerob. Mikroba yang melakukan
keadaan aerob, mikroba mengubah glukosa menjadi air, CO2 dan energi (ATP).
anaerob dan hasilnya adalah substrat yang setengah terurai. Hasil penguraiannya
adalah air, CO2, energi dan sejumlah asam organik lainnya, seperti asam laktat,
8
Perkembangan mikroba-mikroba dalam keadaan anaerob biasanya dicirikan
minuman ini memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dan memiliki cita rasa
dahulu. Namun, dengan kemajuan bidang teknologi fermentasi, produk ini terus
berkembang sesuai dengan keinginan dan selera yang juga terus meningkat.
manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Pato (2003) yang menyatakan pangan
non patogen yang berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan sistem
pencernaan dalam usus. Salah satu produk probiotik yang populer di masyarakat
adalah yogurt. Menurut Lestari (2012) dalam Elsaputra (2016) yogurt merupakan
fermentasi susu oleh BAL yang mempunyai flavour khas, tekstur semi padat dan
halus, kompak serta rasa asam yang segar. Yogurt sangat baik dikonsumsi untuk
penderita intoleransi laktosa atau seseorang yang kurang mampu mencerna laktosa
9
secara sempurna. Bakteri asam laktat dalam yogurt dapat memperbaiki daya
selanjutnya dijadikan kriteria untuk minuman fermentasi sari tomat dan standart
Tabel 2. Standar mutu minuman susu fermentasi berperisa (SNI 7552: 2009)
Susu dengan Perlakuan Panas
Setelah Fermentasi
No. Kriteria Uji Satuan
Rendah Tanpa
Normal
Lemak Lemak
1 Keadaan
1.1 Penampakan - Cair
1.2 Bau - Normal/khas
1.3 Rasa - Asam/khas
1.4 Homogenitas - Homogen
2 Kadar lemak (b/b) % Min.0,6 Maks.0,5 Maks.0,5
3 Total padatan susu % Min. 3,0
bukan lemak (b/b)
4 Protein (Nx6,38) % Min. 1,0
5 Kadar abu (b/b) % Maks. 1,0
6 Keasaman (dihitung % 0,2-0,9
sebagai asam laktat)
(b/b)
7 Cemaran mikroba
Bakteri coliform APM/g atau Maks. 10
7.1
koloni/g
7.2 Salmonella - Negatif
Listeria - Negatif
7.3
monocytogenes
Jumlah bakteri Log cfu/ml Min. 1 x 106
10
starter*
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2009)
Penambahan gula dan susu skim diperlukan sebagai sumber energi dan nutrisi
bagi bakteri asam laktat (Wirawati, 2002). Keuntungan yang dapat diperoleh dari
10
sejumlah kolesterol ke dalam selnya) dan dapat mencegah kanker
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri gram positif yang
tidak membentuk spora, berbentuk kokus atau berbentuk batang serta mampu
Asam laktat yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat akan menurunkan nilai
produk olahan fermentasi seperti yogurt, cocogurt, soygurt, dan jenis minuman
asam laktat sebagai salah satu produk akhir dan bersifat heterofermentatif yaitu
manusia telah dilakukan sejak lama yaitu dalam proses fermentasi makanan.
Alasan utama mengapa BAL digunakan dalam fermentasi makanan adalah karena
kemampuannya dalam metabolisme gula dan menghasilkan laktat dan asam lain
sebagai produk akhir (Hutkins, 2006). Saat ini BAL juga digunakan untuk
proses fermentasi makanan dan minuman. Peran utama bakteri ini dalam industri
11
makanan adalah untuk pengasam bahan mentah (Nur, 2005). Produk-produk susu
seperti yogurt, sour cream (susu asam), keju, mentega, dan produksi asam-
asaman, seperti asinan banyak menggunakan asam laktat. Bakteri asam laktat
dapat hidup pada kondisi ada atau tidak adanya oksigen. Secara alami BAL dapat
dijumpai pada buah yang segar ataupun sudah busuk dan juga pada susu serta
tempat-tempat dimana susu itu diproses. Jenis BAL juga banyak ditemukan pada
dan spesies BAL yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai probiotik
12
(Pato, 2003). Hal ini disebabkan BAL memiliki beberapa keunggulan dibanding
bakteri lain, baik ditinjau dari sifat sel hidupnya maupun metabolit yang
sebagian dapat bertahan lama dan menempel pada usus, berkembang biak dan
fermentasi berbahan dasar susu skim. Bakteri tersebut adalah galur unggul yang
mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu, mampu
bertahan dari pengaruh asam lambung dan dalam cairan empedu, sehingga mampu
mampu hidup pada kisaran pH 3,0 sampai 7,0 bakteri ini memiliki sifat tahan
13
terhadap asam lambung dan asam empedu (Coste, 1997 dalam Suseno et al.,
sebagai sumber karbon dalam jangka waktu yang cukup lama dibandingkan
dengan kelompok bakteri probiotik yang lain, sehingga produk memiliki umur
dalam koloni tunggal maupun berantai dengan ukuran panjang 1,5-5,0 mm dan
lebar 0,6-0,7 mm. Bakteri ini bersifat gram positif, katalase negatif, tidak
bakteri ini termasuk bakteri mesofil yang dapat hidup pada suhu 15–41°C dan
pada pH 3,5 atau lebih, sedangkan kondisi optimum pertumbuhannya adalah pada
suhu 37oC dan pH 6,8 (Mutai, 1981 dalam Suseno et al., 2000).
telah diisolasi, salah satunya adalah dari dadih. Dadih merupakan produk susu
fermentasi di dalam tabung bambu. Dadih memiliki empat genus BAL yang
Leuconostoc sp, dan Lactococcus sp. Salah satu strain Lactobacillus sp yang
terdapat dalam dadih adalah Lactobacillus casei subsp. casei R-68 (Pato, 2012).
14
casei (Khotimah dan Kusnadi, 2014). Selain itu, Lactobacillus casei strain shirota
nucifera L.) dengan starter Lactobacillus casei strain Shirota (Pranayanti dan
Sutrisno, 2015).
2.6 Sukrosa
ini merupakan sejenis karbohidrat yang manis, putih dan termasuk bahan dasar
makanan. Sukrosa juga dikenal sebagai gula meja (table sugar), merupakan
disakarida yang terbentuk dari satu molekul α-D-glukosa dan satu molekul β-D-
yang ada pada medium menjadi asam–asam organik. Rumus molekul sukrosa
15
2.4.1.13). Hidrolisis sukrosa menghasilkan campuran glukosa dan fruktosa yang
berkaitan dengan peningkatan jumlah sel bakteri, dimana semakin banyak sel
bakteri yang ada, maka sukrosa akan semakin banyak digunakan untuk
energi awal yang tersedia sebelum bakteri asam laktat mampu menguunakan
laktosa di dalam susu skim. Sebaliknya menurut Mc Gregor dan White (1987),
konsentrasi gula yang terlalu pekat pun dapat menghambat pertumbuhan bakteri
asam laktat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan osmotik terhadap sel
16