Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN SENYAWA BIOAKTIF

Indonesia merupakan negara yang memiliki biodeversitas yang tinggi dan memiliki
kawasan hutan hujan tropis yang luas sehingga merupakan satu kelebihan dalam
pencarian sumber-sumber senyawa bioaktif, terlebih jika tanaman yang diambil dari
wilayah dengan darah tropis.Strobel (2002) mikroba yang diisolasi dari daerah tropis
lebih potensial sebagai sumber senyawa bioaktif jika dibandingkan dengan mikroba
endofit yang diisolasi dari daerah temperate. Senyawa bioaktif adalah senyawa
esensial dan non esensial (misalnya vitamin atau polifenol) yang terdapat di alam,
menjadi bagian dari rantai makanan dan memiliki pengaruh terhadap kesehatan
tubuh manusia. Dihasilkan oleh organisme melalui jalur biosintetik metabolit
sekunder. Dalam bahan pangan nabati (misalnya serat pangan, inulin, FOS dan
antioksidan) ataupun bahan hewani (EPA, DHA, dan CLA). Sifat fungsional juga bisa
disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang memiliki sifat menguntungkan di
dalam system pencernaan misalnya probiotik, yaitu ingredient makanan berupa
bakteri hidup (Lactobacilli, Bifidobacteria). Mikroba endofit merupakan
mikroorganisme yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan dan dapat dijumpai pada
bagian akar, daun serta batang tumbuhan.Mikroba endofit dapat menghasilkan
senyawa-senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai antimikrobia, anti malaria,
antikanker dan juga dapat digunakan dalam dunia pertanian dan industri.Mikroba
endofit memiliki prospek yang baik dalam penemuan sumber-sumber senyawa
bioaktif yang dalam perkembangan lebih lanjut dapat dijadikan sebagai sumber
penemuan obat untuk berbagai macam penyakit (Prihatiningtias, 2005).

Golongan fitokimia dan sumbernya

Fitokimia Sumber (Bahan Makanan)


Karotenoid Jeruk, berbagai buah dan sayur
Fitosterol Kedelai, leguminosa
Saponin Bawang putih dan bawang merah
Glukosinolat Brokoli
Polifenol Buah, teh dan
anggur merah Protease inhibitor Kedelai,
semua sayuran Monoterpen Jeruk
Fitoestrogen Kedelai
Sulfida Bawang
Asam fitat Kedelai

Jenis-jenis Senyawa Bioaktif pada Buah dan Sayur


Jenis buah-buahan & sayuran Senyawa bioaktif
Wortel Beta karoten
Umbi Gadung Fenol dan diosgenin
Ubi Kelapa Fenol dan dioscorin
Umbi Garut Fenol
Jeruk Limonene
Contoh senyawa bioaktif yang terdapat pada buah dan sayur beserta kegunaannya

TOMAT
Tomat mengandung lemak dan kalori dalam jumlah rendah, bebas kolesterol, dan
merupakan sumber serat dan protein yang baik. Selain itu, tomat kaya akan vitamin A dan
C, beta-karoten, kalium dan antioksidan likopen. Satu buah tomat ukuran sedang
mengandung hamper setengah batas jumlah kebutuhan harian (Required Daily
Allowance/RDA) vitamin C untuk orang dewasa. Pigmen utama pada tomat adalah
likopen dan karoten. Likopen secara alami dalam tumbuhan berada dalam bentuk
konfigurasi trans yang secara termodinamik adalah bentuk yang stabil. Dengan pengaruh
cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono atau poli cis.
Secara umum isomer cis bersifat lebih polar, mempunyai kecenderungan yang lebih
rendah untuk menjadi kristal, lebih larut dalam minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih
mudah bergabung dengan lipoprotein maupun struktur lipid subseluler, sehingga lebih
mudah masuk ke dalam sel dan bersifat kurang stabil dibanding isomer trans. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tomat yang mengalami pengolahan dan pemanasan terlebih
dahulu sebelum dikonsumsi akan meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh.

JERUK
Kandungan vitamin C pada 100 g jeruk memang cukup tinggi, yaitu berkisar 60 mg.
Jeruk juga merupakan sumber betakaroten dan pigmen beta-cryptoxantin. Buah jeruk
mengandung suatu fitokimia yang dikenal sebagai limonoids atau limonene yang terdiri
atas limonin dan nomilin. Limonene termasuk ke dalam trepenes, yaitu golongan lipid atau
lemak yang terbentuk dari dua atau lebih molekul 2-metil-1,3-butadiena, atau yang lebih
dikenal dengan isoprene (C5). Limonene sendiri tergabung ke dalam monoterpene (C10)
karena terdiri dari 2 unit isoprene. Limonene biasanya tak berwarna atau berwarna kuning
pucat dan memiliki aroma sitrus yang manis dan menyegarkan seperti buah lemon (d-
limonene). Limonene terbentuk dari pirofosfat geranyl, melalui siklisasi dari neryl
karbokation atau setara seperti yang ditunjukkan. Langkah terakhir melibatkan hilangnya
proton dari kation untuk membentuk alkena. Limonene yang menyebabkan rasa pahit pada
buah jeruk, memeliki aktivitas biologis meningkatkan aktivitas Glutathione S-Transferase
(GST). GST adalah system enzim detoksifikasi yang mengkatalis konjugasi glutathione
dengan elektrofil, termasuk karsinogen aktif. Konjugasi yang terbentuk bersifat kurang
reaktif dan lebih mudah larut dalam air sehingga mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.

BROKOLI
Senyawa bioaktif pada brokoli adalah glukosinolat. Glukosinolat adalah suatu group
glikosida yang tersimpan dalam vakuola se-sel semua sayuran Cruciferae. Glukosinolat
merupakan kelas senyawa organik yang mengandung sulfur dan nitrogen serta diturunkan
dari glukosa dan asam amino. Sifat antikarsinogenik sayuran Cruciferae berhubungan
dengan tingginya kadar glukosinolat dalam sayuran tersebut. Asam amino berperan
sebagai prekursor biosintesis glukosinolat pada tanaman. Fenilalanin dan tirosin
menghasilkan benzil glukosinolat dan parahidroksibenzil glukosinolat. Indol glukosinolat
dihasilkan dari D,L-triptofan. Glukosinolat tidak begitu berbahaya, namun glukosinolat
dapat dihidrolisis menjadi berbagai produk toksik oleh enzim mirosinase. Glukosinolat
dan mirosinase terdapat dalam tanaman utuh pada kompartemen yang terpisah, namun
apabila struktur sel rusak, akan terjadi kontak di antara keduanya. Mirosinase merupakan
suatu enzim yang terdapat dalam sel-sel tanaman tersebut, yang dapat mengkatalis reaksi
hidrolisis glukosinolat menjadi bermacam-macam produk termasuk isotiosianat dan indol.
Indol-3 karbinol (13C) diduga mempunyai aktivitas chemoproventive terutama untuk
kanker kelenjar payudara.

Anda mungkin juga menyukai