Perubahan komponen
pangan pasca panen
pada bahan pangan
sayur dan buah,serealia-
kacang,umbi
Disusun oleh kelompok 2:
1.Ade Claudiana (231341101)
2.Alivia Husaini Azkia (231341102)
3.Aprilia Indriani (231341104)
4.Dea Andini (231341107)
5.Mutia Aprilia Rahmadhini
(231341121)
6.Yessy Maharany (231341139)
Komposisi sayur-sayuran dan
perubahan-perubahannya
Komposisi setiap macam sayur-sayuran berbeda-beda dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas,
keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara
pemanenan dan kondisi penyimpanan. Sayur-sayuran pada
umumnya mempunyai kadar air tinggi yaitu sekitar 70 - 95 %,
tetapi rendah dalam kadar lemak dan protein, kecuali
beberapa sayuran hijau misalnya daun ketela pohon
(singkong) dan daun pepaya yang mempunyai kadar protein
agak tinggi yaitu 5,7 - 6,9 %.
karbohidrat
Karbohidrat didalam sayuran
sebagian besar terdapat dalam
bentuk sellulosa yang tidak dapat
dicerna oleh tubuh manusia. Selain
itu terdapat juga dalam bentuk
pati, dan gula.
Sayuran dengan kandungan pati
tinggi misalnya jagung, buncis,
kentang, dan biji-bijian lainnya.
Pada kentang penurunan pati setelah panen terjadi sangat
lambat. Pada suhu 4,4° C proses hidrolisa pati akan
terangsang dan penurunan pati berlangsung lebih. Perubahan
kandungan gula pada sayuran. Meskipun banyak macam gula
yang ada pada sayur-sayuran, tetapi perubahan kandungan
gula yang sesungguhnya hanya meliputi tiga macam gula,
yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Oleh enzim invertase,
sukrosa dapat dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa.
Glukosa dan fruktosa hasil pecahan dari sukrosa, oleh enzim
invertase disebut gulainvert yang mempunyai perbandingan
1:1. Glukosa dan fruktosa adalah gula-gula pereduksi,
sedangkan sukrosa disebut non pereduksi.
Pada kentang bila disimpan pada suhu rendah akan
mengalami kenaikan guia pereduksi sehingga rasanya akan
manis. Pada umumnya kentang tidak manis rasanya,
karena itu adanya kentang manis merupakan
penyimpangan. Gula-gula pereduksi pada kentang akan
menyebabkan terjadinya "reduksi browning". Untuk
mendapatkan hasil yang baik, kentang- kentang yang
disimpan diruang pendingin harus dibiarkan dulu pada suhu
kamar beberapa waktu lamanyasebelum diolan, agar
kandungan gula pereduksinya menurun. Hasil penelitian
yang menunjukkan adanya perubahan kandungan gula
pereduksi selama penyimpanan kentang
Vitamin dan Mineral
Sayur-sayuran pada umumnya merupakan sumber vitamin yang penting
terutama vitamin A misalnya yang banyak terdapat pada wortel dan vitamin C
yang banyak terdapat pada tomat. Disamping itu sayur-sayuran juga
mengandung vitamin-vitamin lainnya termasuk vitamin B1 (thiamin) serta
beberapa mineral seperti kalsium (Ca) dan besi (Fe). Karena vitamin pada
umumnya mempunyai sifat yang tidak stabil, misalnya vitamin C mempunyai
sifat mudah teroksidasi, mudah rusak oleh cahaya dan suhu tinggi. Pada tabel
berikut ini dapat dilihat pengaruh suhu terhadap persentase kehilangan vitamin C
dengan beberapa suhu penyimpanan, pada sayuran.
Vitamin C (asam askorbat) biasanya ada dalam bentuk
tereduksi dan teroksidasi sebagai asam dehidroaskorbat
secara bersama-sama. Reaksi oksidasi reduksi ini
bersifat reversible. Dalam keadaan basa dan pH netral,
asam dehidroaskorbat mengalami hidrolisa membentuk
asani, diketogulonat. Asam ketogulonat ini tidak
mempunyai aktifitas sebagai vitamin C, dan juga bahan
akan berwarna coklat akibat reaksi Raillard.
Pigmen
Warna sayur-sayuran terutama disebabkan oleh kandungan zat warna di
dalamnya yang disebut pigmen dan terdiri dari klorofil, karotenoid, dan grup
flavonoid yang terdiri dari antosianin, antoxantin dan tanin.
1. Khlorofil
Sayur-sayuran terutama yang berwarna hijau
mengandung banyak khlorofil. Khlorofil terdapat
di dalam suatu organ sel yang disebut
khloroplast.
Di dalam tanaman, khlorofil terdapat dalam
bentuk ikatan yang kompleks dengan molekul
protein dan lemak. Kandungan khlorofil total
dalam bahan dinyatakan sebagai jumlah khlorofil
a dan b.
2. Karotenoid 3. Flavonoid
Karotenoid adalah kelompok senyawa Flavonoid adalah pigmen
yang tersusun dari unit isoprene atau yang berwarna merah,
turunannya. Pada dasarnya ada dua kuning, biru dan ungu.
jenis karotenoid yaitu karoten (tanpa Flavonoid terdiri dari
atom oksigen dalam molekulnya) yang anthosianin, anthoxantin
berwarna oranye terdapat pada dan tanin.
wortel, dan xantofil (mempunyai atom
oksigen dalam molekul) berwarna
kuning dan sering terdapat pada
jagung. Selain itu likopen juga anggota
karotenoid yang lain yang berwarna
merah, terdapat di dalam tomat, serta
krosetin yang berwarna kuning oranye
terdapat dalam kunyit.
a. Anthosianin
Adalah pigmen yang berwarna ungu, biru atau merah. Warna yang disebabkan oleh adanya
anthosianin dipengaruhi oleh : konsentrasi, pH, dari media atau adanya pigmen
lain.konsentrasi anthosianin yang rendah menyebabkan warna tidak merah melainkan ungu.
Apabila konsentrasinya sangat tinggi maka warnanya menjadi ungu tua atau malahan menjadi
hitam, misalnya pada kedelai hitam.
b. Anthoxantin
Anthoxantin adalah pigmen yang berwarna kuning atau putih dan biasanya terdapat di dalam
sayur-sayuran yang berwarna putih misalnya kentang atau bawang. Anthoxantin sangat peka
terhadap perubahan pH. Sebagai contoh misalnya jika kentang atau bawang putih di dalam
larutan dengan pH: 8 atau lebih, maka warna bahan tersebut berubah menjadi kuning karena
terbentuknya senyawa khalkon. Tetapi jika di dalam larutan dengan pH 6 atau kurang
warnanya akan lebih putih atau tidak berwarna.
c. Tanin
Tanin adalah pigmen yang tidak berwarna dan terdiri dari kathekin dan leukoanthosianin.
Tanin tidak banyak terdapat di dalam sayur-sayuran, tetapi banyak terdapat di dalam buah-
buahan misalnya, pada salak, apel, anggur, pisang dan sebagainya.
Perubahan perubahan fisiologi buah
setelah panen
f. Asam-asam organik
d. Asain amino dan protein Asam organik non volatil adalah salah satu
Asam-asam amino seperti metionin diantara komponen seluler yang
dan betaalanin penting dalam mengalami perubahan selama
pematangan buah karena asam pematangan buah. Pada buah tomat,
amino ini merupakan prekursor jumlah asam nitrat dan malat adalah 60 %
etilen dalam jaringan buah-buahan. dari total asam organik yang terdapat
didalam buah. Selama pematangan,
g. Pigmen
1. Klorofil
Pada umumnya sebagian besar buah-buahan,
menghilangnya warna hijau merupakan pertanda i. Senyawa turunan fenol
kematangan. Senyawa fenol berdasarkan
2. Karotenoid dan Flavonoid kekomplekkannya dapat
Sintesa karotenoid dapat dihambat dengan perlakuan
dibagi dua golongan yaitu
gibberellate atau dipercepat dengan penggunaan
asam askorbat atau asam absisat. senyawa fenol sederhana dan
senyawa fenol kompleks.
h. Produk volatil Senyawa fenol sederhana
Senyawa kimia utama dalam aroma terdiri dari asam amino
buah adalah ester, dari alkohol tirosin, dehidroksifelalanin
alifatik dan asam-asam lemak (DOPA), katecol dan asam
berantai pendek. Senyawa volatil kafeat.
diproduksi dan dikeluarkan oleh buah
hanya apabila buah mulai matang.
C. PERUBAHAN-PERUBAHAN LEPAS PANEN PADA SEREALIA-
KACANG KACANGAN