Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KOMPOSISI GIZI DAN ZAT KIMIA


PADA BUAH

Disusun oleh :
Albert Danias Iwandi (NIM : 200543625239 )
Anggun Monica Larasati (NIM : 200543625209)
Devanda Sava Maulana (NIM : 200543625240)
Elmo Azriel Zakaria (NIM : 200543625238)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


SEMESTER GANJIL
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah  SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya  mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
 Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ Komposisi
Gizi dan Zat Kimia pada Buah ”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai
sumber. 

 Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu


penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman  atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga  makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

            Wassalamualaikum Wr. Wb.  

Malang, 12 Oktober 2020

                                                                                                                   Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………….……………………………………………………………. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….2

C. Tujuan Penulisan …………………………………………………..………………2

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Komposisi Gizi pada Buah …………………………………………...……………3

2. Kandungan Zat Kimia pada Buah…………………………………………………..5

3. Manfaat Buah Terkait dengan Komposisinya…………………………………….11

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………18

B. Saran ………………………………………………………………………..…… 18

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk
hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan-bahan
kimia itu berasal dari makanan. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung
dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Buah
merupakan sumber bahan makanan yang kaya akan vitamin, serat dan mineral
yang sangat penting bagi kesehatan, terutama untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit oleh tubuh.
Secara garis besar komponen kimia buah terdiri dari: air, karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral, serta sedikit lipid. Buah dan sayur mengandung air
yang cukup tinggi, berkisar antara 80 – 90%. Karbohidrat dalam bentuk fruktosa
dan glukosa banyak dijumpai pada kelompok buah .Buah mengandung protein
dan asam amino yang relatif cukup rendah sehingga tidak diposisikan sebagai
sumber protein bagi manusia. Komponen kimia pada buah sangat penting karena
sebagai pigmen pembentuk warna, asam-asam organik bersama-sama dengan
karbohidrat sebagai komponen pembentuk cita rasa serta aroma buah dan sayur.
Selain itu, komponen kimia tersebut juga berpengaruh langsung dengan
karakteristik mutu produk seperti penampilan. Mutu segar produk buah segar
selalu diasosiasikan dengan kondisi produk yang segar dan tidak lembek.
Pengolahan juga harus dilakukan sedemikian rupa dengan tujuan meminimalkan
kerusakan zat nutrisi produk buah, serta tidak mendorong dan menimbulkan
reaksi fisik, kimia maupun biokimia yang dapat berdampak merugikan atribut
mutu.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komposisi gizi buah?
2. Apa saja kandungan zat kimia yang terdapat pada buah?
3. Bagaimana keterkaitan komposisi dengan manfaat buah dalam kehidupan?

C. Tujuan
1. Mengetahui kandungan gizi pada buah.
2. Mengetahui kandungan zat kimia pada buah.
3. Mengetahui keterkaitan komposisi dengan manfaat buah dalam kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Komposisi Gizi pada Buah


Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi
dalam menu makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung
dalam berbagai jenis buah juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain
vitamin, buah-buahan juga mengandung komponen gizi lainnya seperti protein,
lemak, karbohidrat, dan air. Secara umum kandungan protein dan lemak pada
buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-buah tertentu misalnya adpokat yang
mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan kandungan airnya cukup tinggi
sehingga komponen air ini yang terutama memberikan efek segar pada saat
dikonsumsi.
Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buah-buahan
berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas,
keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat
kematangan waktu panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi
penyimpanan.

Contoh beberapa komposisi pada buah.

3
Setiap macam buah-buahan mempunyai komposisi kimia yang berbeda-beda
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim
tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan
waktu dipanen, kondisi selama pemeraman dan kondisi penyimpanan. Umumnya
buah memiliki kadar air yang tinggi yaitu 65 – 90% tetapi rendah kadar lemak
dan proteinnya, kecuali alpukat (kadar lemak ± 4%)

1.1. Karbohidrat
1. Pati, sebagai hasil dari fotosintesis
2. Gula, kandungan gula beberapa jenis buah-buahan klimaterik kadang-
kadang meningkat selama pendewasaan sel (misalnya mangga) dan juga
nuah-buahan klimaterik yang selama pertumbuhan dan pendewasaan sel
kandungan gulanya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali (misalnya
tomat)
3. Pektin, dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektat yang mudah
terhidrolisa. Kandungan zat pektat di dalam buah akan mempengaruhi
kekerasan (tekstur) buah tersebut.

1.2. Vitamin dan Mineral


Buah-buahan pada umumnya merupakan sumber vitamin C dan
provitamin A (karoten), di samping B1 serta beberapa macam mineral
seperti kalsium dan besi. Buah-buahan juga merupakan sumber antioksidan
yang berfungsi untuk melawan radikal bebas yang terdapat pada tubuh,
misalnya Anthosianin, flavonoid,likopen, dll.
Banyak reaksi di dalam tubuh membutuhkan vitamin, sehingga
kekurangan atau kelebihan vitamin dapat mengganggu reaksi-reaksi tersebut.
Karena vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh maka vitamin harus diasup
setiap hari. Khusus vitamin B dan vitamin C yang bersifat tidak larut air,
kelebihan asupan keduanya terlarut dalam air dan turut dikeluarkan dari

4
tubuh sehingga harus dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan
harian. Vitamin A, D, E, dan K yang bersifat larut lemak, dicerna dan
diserap serta disimpan dalam tubuh dengan bantuan lemak
Buah dan sayur sudah lama dikenal sebagai sumber vitamin C,
khususnya kelompok jeruk, nenas, tomat, sedangkan wortel dan buah dan
sayur yang mengandung pigmen karotenoid dikenal sebagai sumber pro-
vitamin A.

2. Kandungan Zat Kimia pada Buah


2.1. Fitokimia
Fitokimia secara harafiah berarti komponen kimia yang terkandung pada
tanaman. Akan tetapi dalam perkembangannya istilah fitokimia dewasa ini
yang merujuk pada komponen kimia pada tanaman yang memiliki
kemampuan memberikan efek perlindungan terhadap penyakit. Fitokimia
terbagi atas senyawa-senyawa fenolat yakni asam-asam fenolat dan
flavonoids, serta lignan. Senyawa fenolat terdiri dari kelompok flavonoid
dan asam-asam fenolat. Flavonoids adalah senyawa polifenol yang memiliki
15 atom Carbon, dimana 2 cincin benzen dihubungkan oleh rantai lurus 3
atom carbon (2-phenol-benzo-dihydropyran), sehingga memiliki struktur
rangka C6-C3-C6. Sifatnya larut dalam air dan banyak 4 terdapat pada
jus/cairan buah. Termasuk dalam kelompok flavonoids adalah
Anthocyanidins, Flavones dan Flavanols, Flavanones, Catechins,
Leucoanthocyanidins, dan Proanthocyanidins. Senyawa-senyawa tersebut ini
banyak terdapat pada buah dan sayur berwarna ungu, merah dan biru seperti
pada anggur, keluarga berri, plum, terung belanda, keluarga ceri, dan apel
(Sumber: Lozano, 2006).
Kelompok senyawa asam fenolat terdiri dari dua kelompok besar yakni
asam hidrobenzoat (Hydroxybenzoic acid) dan asam hidrosinamat
(Hydroxycinnamic acid). Termasuk dalam kelompok ini adalah asam firulat

5
(ferulic acid), asam kafeinat (caffeic acid) dan asam kumarat (coumaric
acid), yang secara alami jumlahnya sangat kecil dalam tanaman, juga asam
d-kuinat (d-quinic acid) yang terdapat pada apel.

2.2. Fitosterol
Fitosterol adalah senyawa sterol yang terdapat pada tanaman. Beberapa
jenis buah dan sayur yang mengandung sterol disajikan pada Tabel 2.
Menurut Piironen et al. (2000) jumlah fitosterol dalam diet berkorelasi
secara negatif dengan absorbsi kolesterol serta kandungan kolesterol jenis
Low Density Lipoprotein (LDL) dalam serum darah. Hal ini 6 didukung oleh
hasil penelitian bahwa konsumsi 1,5 – 2 gr fitosterol setiap hari ditambahkan
kedalam bahan makanan dapat menurunkan total kolesterol dan kolesterol
tipe LDL. Ditemukan juga bahwa penambahan fitosterol berkorelasi terbalik
dengan kejadian kanker lambung (Piironen et al., 2003).

2.3. Serat
Yang termasuk sebagai kelompok serat pangan (dietary fibre) adalah
bagian dari tanaman dalam makanan yang resistan terhadap pencernaan
secara enzimatik, yang terdiri dari sellulosa dan non sellulosa seperti
hemisellulosa, protopektin, pektin, gom, serta lignin yang semuanya
merupakan komponen pembentuk dinding sel tanaman (Rodríguez, 2006;
Dhingra et al., 2012). Dengan demikian sesungguhnya semua tanaman 7
mengandung serta dengan komposisi yang berbeda-beda. Serat pangan tidak
berkontribusi sebagai sumber nutrisi tetapi konsumsi serat berpengaruh
positif terhadap kesehatan. Dengan karakteristiknya yang dapat mengikat air
komponen serat ini berkontribusi dalam membentuk massa sisa pencernaan
yang memungkinkan pergerakannya yang lebih teratur dalam saluran
pencernaan. Konstipasi atau kesulitan buang air besar sering dihubungkan
dengan kurangnya konsumsi serat, meskipun bukanlah satu-satunya faktor

6
penyebabnya. Kemampuannya mengencerkan massa feses menyebabkan
masa transit feses dalam saluran pembuangan juga semakin pendek sehingga
potensi kanker saluran pembuangan karena serat memiliki kemampuan
menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan toksik. Kemampuan serat
mengabsorpsi gula dan kolesterol LDL juga berpotensi menurunkan resiko
penyakit jantung dan diabetes (Rodríguez, 2006; Dhingra et al., 2012).

2.4. Pigmen
1. Klorofil
Klorofil banyak terdapat pada buah-buahan yang masih muda,
jumlah khlorofil relatif lebih banyak dibandingkan dengan karotenoid
atau pigmen-pigmen lainnya. Selama proses pematangan buah, akan
terjadi degradasi klorofil dan muncul warna dari pigmen-pigmen lain
menjadi, kuning, orange, atau merah.
2. Karotenoid
Yang terdapat pada buah misalnya likopen yang memberikan warna
merah pada buah tomat, jambu biji, semangka, dan pepaya. Karoten
yang memberikan warna orange terdapat pada jagung dan peach. Dan
xantofil yang memberikan warna kuning-orange pada jagung, peach dan
squash.
3. Flavonoid
Flavonoid pun terbagi menjadi :
– Antosianin
Memiliki warna ungu, biru, dan merah. Faktor penentu warna
tersebut adalah konsentrasi pigmen, pH, dan pigmen yang lain. Jika
kadar antosianin tinggi, maka akan terbentuk warna ungu kehitam-
hitaman. Jika kadar rendah maka akan terbentuk warna ungu. Jika
kadar pH tinggi, akan terbentuk warna putih. Jika kadar pH netral,

7
maka akan terbentuk warna biru. Jika kadar pH rendah, akan
terbentuk warna merah.

– Antoxantin
Warna yang terbentuk dari antoxantin adalah warna kuning dan
putih. Pada umumnya terdapat pada bawang dan kentang. Jika
pH>=8 maka akan terbentuk warna kuning. Jika pH<6, maka akan
terbentuk warna putih atau tidak berwarna.
– Tanin
Pigmen ini tidak berwarna dan terdiri atas kathekin dan
leukoantosianin. Banyak terdapat pada buah seperti apel, salak, dan
pisang.

2.5. Asam Organik


Pada buah-buahan yang masih muda banyak megandung asam-asam
organik dimana selama proses pematangan buah, kandungan asam organik
ini akan menurun.

2.6. Kandungan Lain


Yaitu selulosa, heksosan pentosan, gum, asam-asam amino, enzim-
enzim dan zat pembentuk aroma seperti ester, alkohol, karbonil, eter,
hidrokarbon dan senyawa aromatik lain.

Beberapa contoh buah dengan kandungan gizi dan zat kimianya


- Apel
Buah apel mengandung karbohidrat dalam jumlah yang cukup. Buah ini
banyak mengandung mineral yang berguna bagi kesehatan manusia. Kandungan
protein dan lemak relatif sedikit. Komponen terbesar buah apel adalah air.
Menurut Susanto dan Saneto (1994), dari segi komposisi kimianya, buah apel

8
mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Buah apel juga mengandung karoten,
karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan yang berguna
untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif
(Anonymous, 2005). Apel mengandung banyak vitamin C dan B, selain itu apel
kerap menjadi pilihan para pelaku diet sebagai makanan substitusi karena
kandungan gizinya. (Prihatmin, 2005).Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram
buah apel, berikut ini komposisi kimia buah apel seperti pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2 Komposisi kimia buah abel

- Melon
Pola penimbunan gula pada semangka dan sebangsanya sangat penting untuk
menegakkan peraturan pemasaran. Gula total pada PMR 45 dan honneydewboleh
dikatakan tetap (4 sampai 6%) sampai 4 minggu setelah mekarnya bunga
kemudian meningkat cepat sampai 1% setelah 1 minggu. Bertambahnya jumlah
gula dengan cepat terutama disebabkan adanya peningkatan sintesis sukrosa.

9
Jumlah glukosa dan frukstosa berkurang dengan bertambahnya sukrosa
(Pantastico, 1997).
Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Buah melon mengandung
banyak zat gizi yang cukup beragam sehingga tidak mengherankan apabila
melon merupakan sumber gizi yang sangat baik (Prajnanta, 2003). Menurut
Samadi, (1995) vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah melon sangat
baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kandungan protein dan karbohidrat yang
terkandung dalam buah melon sangat penting bagi tubuh manusia untuk
pembentukan jaringan sel. Adapun kandungan gizi buah melon setiap 100 gram
bahan yang dapat dimakan dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3 Kandungan gizi buah melon

- Pisang kapok
Perubahan utama yang terjadi pada pematangan pisang adalah berkurangnya
pati secara nyata, bersamaan dengan kenaikan kandungan gula. Dalam buah
hijau, kandungan gula daging buah sekitar 1 – 2 %, sedangkan pada buah matang
penuh menjadi 15 – 20 %. Kadar pati serentak turun dari 20 % pada daging buah

10
hijau menjadi 1 – 2 % pada daging buah matang. Kadar asam askorbat menjadi
dua kali lipat bila diperam dalam keadaan hijau menjadi kuning kecoklatan
(Harris and Karmas, 1989).Pisang kepok atau pisang kepok kuning termasuk
pisang berkulit tebal dengan warna kuning kalau sudah matang. Satu tandan
terdiri dari 10 – 16 sisir dengan berat 14 – 22 kg, setiap sisir terdapat 20 buah.
Daging buahnya kuning.
Umumnya buah dimakan setelah direbus atau digoreng (Anonimous 2004).
Kandungan gizi dan zat kimia pada pisang kepok pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4 Kandungan gizi dan zat kimia pada pisang kepok

3. Manfaat Buah Terkait dengan Komposisinya


Manfaat buah untuk kesehatan tubuh sangat beragam. Selain untuk
memelihara kesehatan organ, kandungan nutrisi pada buah juga bermanfaat
untuk melindungi tubuh dari penyakit bahkan dapat membantu proses
penyembuhan penyakit.
Umumnya, semua buah mengandung nutrisi yang penting untuk tubuh.
Nutrisi-nutrisi ini membuat manfaat buah untuk kesehatan tidak diragukan lagi

11
dan sangat sayang untuk dilewatkan. Tidak heran jika para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengonsumsi buah setiap hari.
Jenis jenis vitamin dan manfaat yang terkandung dalam buah:
a. Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini
membantu mata untuk melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan
warna benda. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan
kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang
membuat penderitanya sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya
yang redup. Selain itu, kekurangan vitamin A juga bisa menyebabkan
keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.
b. Vitamin B
Ada 8 jenis vitamin B dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
- Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh mengubah makanan
menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
- Vitamin B2 yang berfungsi untuk membantu tubuh menghasilkan energi
dari makanan, serta membantu sel tubuh membakar lemak dan menjaga
kesehatan kulit.
- Vitamin B3 (niacin) yang berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh
mengubah makanan menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
- Vitamin B5 (pantothenic acid) yang berfungsi untuk membantu sel
tubuh memproduksi asam lemak dan hormon.
- Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam menggunakan
dan memproses cadangan gula menjadi energi, serta membantu produksi
sel darah merah.
- Vitamin B7 (biotin) yang berfungsi untuk membantu produksi asam
lemak dan asam amino ketika dibutuhkan oleh tubuh.

12
- Vitamin B9 (asam folat) yang berperan penting dalam proses
pembelahan sel, terutama pada ibu hamil, sehingga dapat meminimalkan
risiko terjadinya kelainan bawaan pada janin.
- Vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah
merah, serta memelihara fungsi saraf.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan terganggunya berbagai proses
metabolisme. Selain itu, penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan
vitamin ini adalah beriberi, dermatitis, diare, dan anemia.
c. Vitamin C
Vitamin C atau ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi
kolagen. Kolagen sendiri merupakan salah satu serat protein yang berperan
dalam menjaga kekenyalan kulit, membantu penyembuhan luka, serta
memperkuat pembuluh darah.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan
serotonin, yaitu zat kimia otak (neurotransmitter) yang berfungsi untuk
mengirim sinyal antar saraf.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan Anda mengalami anemia,
gusi berdarah, gangguan sistem saraf, dan penurunan massa otot, serta
membuat luka Anda sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
d. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna
pertumbuhan tulang, terutama pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga
membantu sistem imun dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin D
dapat menyebabkan Anda mengalami pelunakan tulang (osteomalacia),
rakitis, dan rentan terkena infeksi.
e. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melindungi sel-sel dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga memiliki fungsi
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel

13
darah merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi risiko penyakit
katarak dan radang sendi. Meski jarang terjadi, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan anemia hemolitik.
f. Vitamin K
Vitamin K merupakan vitamin yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah, dan menjaga kekuatan tulang. Kekurangan vitamin K
dapat membuat Anda berisiko mengalami perdarahan dan patah tulang.

Kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa vitamin jenis buah yang
banyak di sekitar kita:
- Buah Tomat
Tomat mengandung vitamin A, B1 dan C, dapat membantu
membersihkan hati hati dan darah. Tomat dapat mencegah beragam penyakit
dan gangguan kesehatan lain seperti gusi berdarah, rabun senja / kotok ayam,
penggumpalan darah, usus buntu, kanker prostat dan kanker payudara.
- Buah Pepaya
Pepaya mengandung vitamin C dan provitamin A, pepaya dapat
membantu memecah serat makanan dalam sistem pencernaan, pepaya dapat
mebuat lancar saluran pencernaan makanan, pepaya dapat menanggulangi
atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti:
menyembuhkan luka, menghilangkan infeksi, menghilangkan alergi.
- Buah Pisang
Pisang mengandung vitamin A, B1, B2 dan C, pisang dapat membantu
mengurangi asam lambung, pisang bisa membantu menjaga keseimbangan
air dalam tubuh, pisang dapat menanggulangi atau mengobati beragam
penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti: gangguan pada lambung,
penyakit jantung dan stroke, stress, menurunkan kadar koleterol dalam
darah.

14
- Buah Mangga
Mangga mengandung vitamin A, E dan C, dapat bertindak sebagai
disinfektan, dapat membersihkan darah, dapat menanggulangi atau
mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :  bau
badan / bb / bau tubuh yang tidak enak, menurunkan panas tubuh saat
demam.
- Buah Strawberry
Strawberry mengandung provitamin A, vitamin B1, B dan C,
mengandung antioksidan untuk melawan zat radikal bebas, memiliki
kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti : mengobati gangguan kesehatan
pada kandung kemih, menjadi anti virus, menjadi anti kanker.
- Buah Apel
Apel mengandung vitamin A, B dan C, dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol dalam darah, mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain
seperti: menjadi zat anti kanker, mengurangi nafsu makan yang terlalu besar.
- Buah Jeruk
Jeruk mengandung vitamin A, B1, B2 dan C, mengandung antikanker
bagi tubuh, dapat mencegah dan mengobati beragam penyakit dan gangguan
kesehatan lain seperti: mengobati sariawan, menurunkan resiko terkena
kardiovaskuler, kanker, dan katarak.
- Buah Pear / Pir
Pear mengandung vitamin C dan provitamin A, mengandung anti
oksidan yang baik untuk menjaga kesehatan, pear dapat mencegah beragam
penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti: menurunkan demam / panas
tubuh, mengencerkan dan menhilangkan dahak pada batuk berdahak.
- Buah Jambu Merah (GUAVA)
Jambu merah mengandung vitamin C yang sangat banyak, mengandung
zat antioxidan dan antikanker, mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain
seperti: menurunkan kadar kolesterol darah, mengobati infeksi., menjaga

15
mengobati sariawan, memperlancar peredaran darah, melancarkan saluran
pencernaan, mencegah konstipasi.
- Buah Semangka
Semangka mengandung vitamin C dan provitamin A, semangka dapat
menjadi antialergi, semangka mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain
seperti: menurunkan kadar kolesterol, mencegah dan menahan serangan
jantung.
- Buah Melon
Melon mengandung vitamin C dan provitamin A, mengandung zat anti
kanker dan anti oksidan, mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain
seperti: mencegah darah menggumpal, membersihkan kulit, menlancarkan
saluran pencernaan, menurunkan kadar kolestrerol.
- Buah Wortel
Wortel kaya akan vitamin A, wortel baik untuk menjaga kesehatan
mata, wortel mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti:
meningkatkan kekebalan dan ketahanan tubuh jasmani, menjaga hati tetap
sehat.
- Buah Belimbing
Belimbing mengandung vitamin C dan provitamin A, dapat membantu
memperlancar pencernaan makanan. belimbing mempunyai kegunaan /
fungsi kesehatan lain seperti: menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar
/ tingkat kolesterol dalam tubuh.
- Buah Nanas
Nanas mengandung vitamin B dan C, dapat mencegah terkena serangan
jantung dan stroke / struk, dapat mengobati beragam penyakit dan gangguan
kesehatan lain seperti: menyembuhkan luka, menyembuhkan infeksi pada
saluran pencernaan.

16
Memaksimalkan Manfaat Buah
Agar manfaat buah bisa dirasakan secara maksimal, baik Badan Kesehatan
Dunia (WHO) maupun Kementerian Kesehatan RI menganjurkan Anda untuk
mengonsumsi sekitar 5 porsi buah dan sayur setiap harinya.
Untuk mempermudah pelaksanaannya, dalam 1 porsi buah bisa berisi salah
satu menu berikut ini:

- Satu buah berukuran besar, seperti apel, pear, pisang, atau jeruk
- Dua buah berukuran kecil, seperti plum dan kiwi
- 100 gram (1 mangkuk kecil) buah anggur, stroberi, atau ceri
- Dua sendok makan salad buah atau buah kalengan
- Satu sendok makan buah kering
- 150 ml (1 gelas) jus buah segar

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah mengandung banyak senyawaan kimia yang dapat berkontribusi
terhadap kesehatan. Jika dahulu buah lebih diketahui sebagai sumber vitamin,
ternyata kandungan kimia lainnya seperti serat dan fitokimia dapat mencegah
berbagai penyakit. Sehubungan dengan aktifitasnya sebagai antioksidan maupun
sebagai penurun kolesterol. Dalam penanganan dan pengolahan buah, komposisi
kimia ini harus menjadi pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang optimal
serta mutu yang baik. Sebagian ada yang mengalami kerusakan selama
pengolahan, sebagian lagi menyebabkan efek yang negatif terhadap mutu selama
pengolahan.

B. Saran
Mengkonsumsi buah setiap hari sangat baik bagi kesehatan dan harus dengan
penanganan dan pengolahannya yang baik dan benar untuk mendapatkan manfaat
buah yang optimal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ed, J. 2000. Fruits and Vegetables, in Kilcast. K and Subramaniam, P (Eds.):The


Stability and Shelf-life of Food, CRC Press.
Bowler, P., Loh, V.Y. and Marsh,R.A. 1995. Preserves and jellies, in Beckett, S.T.
(Ed.). Physico-Chemical Aspects of Food Processing. Blackie Academic &
Professional.
Bramley, P.M., Elmadfa, I., Kafatos, A., Kelly, F.J., Manios, Y., Roxborough, H. E.,
Schuch, W., Sheely, P.J.A. dan Wagner, K-H. 2000. Vitamin E. J. Sci. Food
Agric. 80: 913-938
Cieslik, E., Greda, A. and Adamus, W. 2006. Contents of polyphenols in fruit and
vegetables. Food Chemistry 94: 135-142
https://www,ilmupengetahuanumum.com/manfaat-buah-melon-nutrisi-kandungan-
gizi-buah-melon/ ( diakses pada tanggal 12 Oktober 2020 )
https://www.ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-buah-apel-manfaat-buah-
apel-bagi-kesehatan ( diakses pada tanggal 12 Oktober 2020 )
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rozariatannia/
kandungan-gizi-dan-khasiat-buahbuahan-segar_55ef6f6fd17e61340e55a063
( diakses pada tanggal 12 Oktober 2020 )
http://www.cni.co.id/index.php/corporate-info/news/info-cni/160-kandungan-
vitamin-buah-dan-manfaatnya ( diakses pada tanggal 12 Oktober 2020 )

19

Anda mungkin juga menyukai