Anda di halaman 1dari 19

Jumat, 24 Februari 2023

MINI RISET KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK


BUAH-BUAHAN YANG TIDAK DIKEMAS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ANDI

2. FAKHRUR ROZY GINTING

3. MIRIAM NOVIKA BR PURBA 5223240043

4. NABILA ANJANI 5221240011

PROGRAM STUDI GIZI

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
Tujuan Penelitian

1. Bekerja mandiri dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam satu


kelompok dalam melakukan penelitian sederhana serta menyusun dan
melaporkan hasilnya.
2. Mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah dalam bentuk Laporan Hasil
Penelitian Sederhana (Mini Riset).
3. Mengidentifikasi komposisi gizi atau komposisi kandungan bahan kimia
terutama unsur dalam makanan dan minuman baik yang dikemas maupun
tidak.
4. Menganalisa kandungan unsur terbanyak dalam suatu makanan atau minuman
baik yang dikemas maupun tidak.
5. Menganalisa kandungan unsur terkecil dalam suatu makanan atau minuman
baik yang dikemas maupun tidak.
6. Mendeskripsikan fungsi masing-masing bahan kimia terutama unsur yang
terdapat dalam makanan dan minuman baik yang dikemas maupun tidak.
Landasan Teori
Secara umum buah dapat didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang
merupakan tempat biji. Beberapa macam hasil pertanian seperti tomat, ketimun,
terong, nangka muda dan sebagainya yang biasanya digolongkan sebagai sayuran
dapat juga disebut sebagai buah. Buah umumnya memiliki umur yang relatif lebih
panjang dibandingkan dengn sayuran yang umumnya berumur kurang dari
setahun.
Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia juga masih sangat rendah
(sekitar 40 kg/kapita/tahun). Standar yang ditetapkan FAO adalah sebesar
60 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi buah penduduk di
negara lain, tingkat konsumsi di Indonesia juga masih sangat rendah. Tingkat
konsumsi buah masyarakat Eropa dan Amerika mencapai 70 kg/kapita/tahun,
bahkan tingkat konsumsi buah masyarakat Jepang mencapai 90 kg/kapita/tahun.
Bila dilihat dari lahan negara-negara tersebut lebih terbatas dibanding Indonesia.
Dengan demikian masih terbuka peluang untuk mengembangkan produksi buah
nasional.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakanperkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Biasanya, buah
membungkusdan melindungi biji. Namun, menurut pengertian dari lingkup
pertanian, pengertian buah tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah,
melainkan dapat
berasal dari perkembangan organ lain.
Dalam pengertian botani, buah dibedakan menjadi buah sejati dan
bukanbuah sejati. Untuk buah sejati merupakan perkembangan dari bakal
buahdandikonsumsi sebagai buah-buahan, contohnya mangga, rambutan, dan
lainnya. Sedangkan pengertian bukan buah sejati atau semu, merupakan buah
yang bukandari perkembangan bakal buah saja melainkan terbentuk bersama
bagian lainpadabunga dan menjadi bagian utama dari buah tersebut, contohnya
apel, nangka, nanas, dan lainnya. (Dewi, 2020)
Buah memiliki kandungan gizi, vitamin, mineral dan serat yang sangat
perlu untuk dikonsumsi setiap hari. Keanekaragaman warna pada buah bukanlah
sekedar pembeda jenis antar buah yang satu dengan yang lainnya. Warna buah
merupakan sumber informasi dari kandungan nutrisinya. Kandungan dan jenis
phytonutrient dalam buah diindikasikan oleh warna buah. Masing-masing
mempunyai manfaat tersendiri untuk tubuh sesuai dengan warnanya.
Phytonutrient penting untuk kesehatan, perlu diperhatikan porsi makan buah dan
variasi warna buah yang dimakan guna memaksimalkan manfaat bagi Kesehatan.
Vitamin memiliki peran penting bagi tubuh manusia karena menunjang
kinerjatubuh. Tubuh memerlukan vitamin karena kemungkinan kurang dalam
memproduksinya. Vitamin yaitu suatu zat organik yang diperlukan tubuh agar
membantu proses-proses aktivitas dan kinerja (Permana, 2018, h. 1194). Tanpa
adanya vitamin maka manusia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
maksimal.
Vitamin pada dasarnya merupakan suatu nutrisi organik yang tentunya
juga dibutuhkan oleh tubuh, namun dalam jumlah kecil (Triana, 2006, h.40).
Vitamin diharapkan dapat digunakan untuk secara total memperkuat tubuh
manusiadalam penggunaannya.Vitamin sumber zat yang dibutuhkan karena jika
kekurangan zat tersebut dapat menyebabkan peluang terpapar penyakit maupun
virus. Tidak semua vitamin dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, maka dari itu
perlunya asupan tambahan dari makanan seperti buah-buahan atau sayuran untuk
mendapatkan vitamin yang cukup. Tubuh akan berkomunikasi ketika terjadinya
kekurangan vitamin. Respon dari tubuh biasanya akan menyampaikan melalui
gejala-gejala seperti mudah lelah, bibir kering atau dehidrasi, bahkan nafsu makan
yang berkurang.
Permana dkk(2018, h. 1196) menyatakan bahwa “gejala selanjutnya yang sering
terjadi yaitu gangguan gizi, pola makan yang buruk, dan bahkan mudah stres”.
Pada dasarnya, keluarga vitamin dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok
besar.Kelompok vitamin terdiri atas vitamin yang sifatnya cenderung larut dalam
air, kemudian kelompok yang kedua adalah kelompok dari vitamin yang
cenderung dan hanya bisa larut dalam zat lemak (Triana, 2006, h. 40). Terdapat
beberapa vitamin yang hanya disimpan tahan lama dan juga disimpan hanya
beberapa hari didalam tubuh. Dari kedua vitamin tersebut sangatlah dibutuhkan
oleh tubuh agar berfungsi secara efisien dan maksimal. Secara umum dari sini
dapat diketahui bahwa terdapat 2 vitamin yang bersifat larut dalam air, yaitu
vitamin C dan juga vitamin B. Lalu untuk sifat yang larut dalam lemak adalah
vitamin E, vitamin D,vitamin K dan vitamin A.
 Vitamin yang larut dalam air
Jenis vitamin yang pertama yaitu vitamin larut air yang merupakan vitamin alami
yang tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah diserap ke dalam jaringan tubuh.
Vitamin yang larut dalam air tidak akan berlebihan disimpan di dalam tubuh
karena
jika kelebihan vitamin yang berjenis larut air akan dikeluarkan kembali melalui
urin
(Triana, 2006, h. 40). Karena itu, agar perlunya vitamin yang larut dalam air harus
mengkonsumsi dari makanan yang mengandung vitamin yang harus dilakukan
secara teratur. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang baik dengan porsi yang
pas juga tentunya bergizi. Yang termasuk vitamin larut dalam air seperti vitamin
C dan juga vitamin B.
 Vitamin yang larut dalam lemak
Jenis vitamin yang selanjutnya yaitu vitamin larut dalam lemak yang prosesnya
dilakukan bersama lemak. Menurut Permana, dkk (2018, h. 1196) dalam jurnal
mereka menjelaskan bahwa “Jenis vitamin yang larut dalam lemak prosesnya
akan disimpan melalui lemak dan di dalam hati atau disebut juga dengan liver
kemudian akan disebarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan”. Dalam tulisan ini,
yang masuk ke dalam kategori vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin
seperti vitamin A, ada pula vitamin E, kemudian vitamin K, hingga vitamin D.
Serat makanan adalah komponen karbohidrat kompleks tidak dapat
dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi dapat dicerna oleh mikro bakteri
pencernaan. Serat makanan merupakan wadah berbiak yang baik bagi mikroflora
usus. Serat makanan juga disebut suatu komponen bukan gizi yang harus dipenuhi
jumlahnya agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Di dalam buku “Vegetarian : Pola Hidup Sehat Berpantang Daging”


menyampaikan bahwa serat adalah nutrisi non-gizi yang tidak
dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan manusia sehingga serat
tidak mengahasilkan energi dan gizi
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan
peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel
dan beberapa jenis protein memiliki peran fisiologis (Bintang, 2010).
Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang
dihubungkan dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang
terbentuk dengan ikatan peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping
adalah yang terbentuk asam-asam amino tersebut disambungkan protein yang
berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda, struktur sekunder dan tersier yang
sangat berbeda. Rantai samping dapat bersifat polar dan nonpolar. Kandungan
bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan kelarutannya
dalam air (John, 2008).
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan
manusia. Protein digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan
memelihara sel tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna makanan dan
kelangsungan proses normal dalam tubuh
Lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen,
karbon, dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak
mudah untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan
pelarut khusus lemak seperti Choloroform.
Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul gliserol serta 3
molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai Hidrokarbon dan juga gugus
Karboksil. Molekul gilserol mempunyai 3 gugus Hidroksil serta pada tiap gugus
hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
1.Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun dari trigliserida, yang terdiri atas 1 gliserol dan
3 asam lemak. Contoh dari senyawa lemak sederhana antara lain : lilin, plastisin,
serta minyak.
2. Lemak Campuran
Lemak campuran tersusun dari gabungan antara senyawa bukan lemak
dengan lemak. Contoh dari senyawa lemak campuran antara lain :
lipoprotein, fosfolipid, dan fosfatidilkolin.
3. Lemak Asli
Lemak asli atau derivat lemak adalah senyawa yang dihasilkan yang
berasal dari proses hidrolisis lipid. Seperti asam lemak
dan kolesterol.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang
berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat secara
garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida,
disakarida dan oligosakarida. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan
polisakarida non pati (serat).
Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut, kemudian terhenti sebentar di
lambung dan dilanjutkan ke usus halus kemudian di serap oleh dinding usus,
masuk ke cairan limpa, kemudian ke pembuluh darah kapiler dan dialirkan
melalui vena portae ke hati dan sebagian pati yang tidak dicerna masuk ke usus
besar. Sisa karbohidrat yang masih ada, dibuang menjadi tinja. Fungsi lain
karbohidrat bagi tubuh yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat
protein, pengatur metabolisme lemak dan membantu mengeluarkan feces. Sumber
karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering
dan gula. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu penyakit
kurang kalori protein, obesitas dan diabetes mellitus.
Kalsium paling banyak ditemukan dalam tulang dan gigi. Sekitar 50% dari
jumlah totalnya terionisasi, dan hanya kalsium terionisasi dapat digunakan oleh
tubuh. Protein dan albumin dalam darah berikatan dengan kalsium sehingga
mengurangi jumlah kalsium terionisasi yang bebas. Kalsium diperlukan untuk
transmisi impuls saraf serta untuk kontraksi otot miokardium dan otot rangka
(Kee, 2007).
Kalsium adalah mineral paling banyak dalam tubuh dan termasuk paling
penting. Tumbuh membutuhkan kalsium untuk membentuk dan memperbaiki
tulang dan gigi, membantu fungsi saraf, kontraksi otot, pembentukan darah dan
berperan dalam fungsi jantung. Semua kalsium yang masuk kedalam tubuh
(melalui makanan atau asupan) sebagian besar disimpan oleh tubuh dan tidak
dibuang melalui urin atau feses (Kurniawan, 2015).Pada kondisi normal, kadar
kalsium terkontrol dengan baik. Saat jumlah kalsium menurun, kalsium
dilepaskan dari tulang untuk mengembalikan jumlah kalsium dalam darah. Saat
jumlah kalsium darah naik, kelebihan kalsium mungkin disimpan ditulang atau
dikeluarkan dari tubuh melalui urin atau feses.
Kalsium merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dan
mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5 – 2% dari berat badan
orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg (Almatsier, 2001). Hampir seluruh
kalsium di dalam tubuh ada dalam tulang yang berperan sentral dalam struktur
dan kekuatan tulang dan gigi (IOM, 1997). Fungsi kalsium antara lain adalah
untuk pembentukan tulang dan gigi, berperan dalam pertumbuhan dan sebagai
faktor pembantu dan pengatur reaksi bioimia dalam tubuh.
Pada tulang, kalsium dalam bentuk garam (hydroxypatite) membentuk
matriks pada kolagen rotein pada struktur tulang membentuk rangka yang mampu
menyangga tubuh serta tempat bersandarnya otot yang menyebabkan
memungkinkan terjadinya gerakan (Goulding, 2000).
Fosfor adalah salah satu unsur golongan VA dan terdapat dalam periode
III yang merupakan unsur non logam yang reaktif dan banyak dibutuhkan oleh
makhluk hidupFosfor terdapat dalam tiga allotrop utama, yaitu fosfor putih, fosfor
merah dan fosfor hitam. Ketika baru diperoleh umumnya fosfor berwarna putih
tetapi karena berinteraksi dengan cahaya (matahari), maka fosfor dapat berubah
warnamenjadi kuning. Fosfor berbentuk kristal yang tembus cahaya (translucent),
tidak larut dalam air, berbentuk seperti lilin, dapat sedikit berpijar dalam udara
basah dan sangat beracun. Pada suhu 34 oC fosfor dapat terbakar di udara.
Di alam fosfor tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi umumnya dalam
bentuk senyawa fosfat, seperti dalam batuan fosfat dan apatit. Selain itu fosfor
juga terdapat dalam bentuk kalsium fosfat (pada tulang dan gigi) serta dalam
tanah yang subur dan di dalam air.
Metode Peneltian
Cara pengumpulan data :
1.Tim melakukan penelitian sederhana mengenai komposisi gizi atau komposisi
kimia terutama kandungan unsur dalam makanan buah buahan yang tidak dikemas
2.Selanjutnya Tim mengamati serta mencatat kandungan gizi atau komposisi
kimia setiap buah yang telah di amati di pasar buah.
3.Kemudian tim mencari landasan teori melalui sumber belajar baik cetak maupun
online serta mencatat kandungan gizi atau komposisi kimia pada buah-buahan
yang diamati makanan atau minuman yang tidak dikemas.
4.Terakhir tim mengalisa serta membandingkan komposisi gizi atau komposisi
kimia masing-masing buah -buahan serta menentukan beberapa hal sebagai
berikut :
a.Jenis unsur atau bahan kimia yang kadarnya paling banyak terdapat pada
buah-buahan yang diamati.
b.Jenis unsur atau bahan kimia yang kadarnya paling sedikikit pada buah-
buahan yang diamati.
c.Jenis unsur atau bahan kimia yang terdapat hampir pada setiap buah-
buahan yang diamati .
d.Buah-buahan yang memiliki kandungan unsur atau bahan kimianya
paling banyak
e.Buah-buahan yang yang kadar kandungan unsurnya paling banyak
f.Buah-buahan yang komposisi gizi nya menerut kelompok saudara paling
baik.
Pembahasan dan Hasil Peneltian

Data dan Hasil

Berdasarkan Referensi yang kami baca,dapat disimpulkan beberapa jenis


kandungan nilai gizi yang terdapat didalam beberapa buah,antara lain:

1. Alpukat
Air (Water): 84.3 g
Energi (Energy): 85 Kal
Protein (Protein) : 0.9 g
Lemak (Fat): 6.5 g
Karbohidrat (CHO): 7.7 g
Abu (ASH): 0.6 g
Kalsium (Ca): 10 mg
Fosfor (P): 20 mg
Besi (Fe): 0.9 mg
Natrium (Na) : 2 mg
Kalium (K): 278.0 mg
Tembaga (Cu): 0.20 mg
Seng (Zn): 0.4 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 189 mcg
Karoten Total (Re): 180 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.05 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.08 mg
Niasin (Niacin): 1.0 mg
Vitamin C: 13 mg

2. Apel
Air (Water): 84.1 g
Energi (Energy): 58 Kal
Protein (Protein) : 0.3 g
Lemak (Fat): 0.4 g
Karbohidrat (CHO):14.9 g
Serat (Fibre): 2.6 g
Abu (ASH): 0.3 g
Kalsium (Ca) : 6 mg
Fosfor (P): 10 mg
Besi (Fe): 0.3 mg
Natrium (Na): 2 mg
Kalium (K): 130.0 mg
Tembaga (Cu): 124.20 mg
Seng (Zn): 0.3 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 30 mcg
Karoten Total (Re): 90 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.04 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.03 mg
Niasin (Niacin): 0.1 mg
Vitamin C: 5 mg

3. Belimbing
Air (Water) : 90.0 g
Energi (Energy) : 36 Kal
Protein (Protein) : 0.4 g
Lemak (Fat) : 0.4 g
Karbohidrat (CHO) : 8.8 g
Serat (Fibre) : 3.2 g
Abu (ASH) : 0.4 g
Kalsium (Ca) : 4 mg
Fosfor (P) : 12 mg
Besi (Fe) : 1.1 mg
Natrium (Na) : 4 mg
Kalium (K) : 130.0 mg
Seng (Zn) : 0.1 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 29 mcg
Karoten Total (Re) : 170 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.03 mg
Vitamin C (Vit. C) : 35 mg

4. Duku
Air (Water): 82.0 g
Energi (Energy): 63 Kal
Protein (Protein): 1.0 g
Lemak (Fat): 0.2 g
Karbohidrat (CHO): 16.1 g
Serat (Fibre): 4.3 g
Abu (ASH): 0.7 g
Kalsium (Ca): 18 mg
Fosfor (P): 9 mg
Besi (Fe): 0.9 mg
Natrium (Na): 2 mg
Kalium (K): 149.0 mg
Tembaga (Cu): 0.09 mg
Seng (Zn): 0.2 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 0 mcg
Karoten Total (Re): 0 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.05 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.15 mg
Niasin (Niacin): 1.5 mg
Vitamin C: 9 mg

5. Durian
Air (Water): 65.0 g
Energi (Energy): 134 Kal
Protein (Protein): 2.5 g
Lemak (Fat): 3.0 g
Karbohidrat (CHO): 28.0 g
Serat (Fibre): 3.5 g
Abu (ASH): 8.0 g
Kalsium (Ca): 7 mg
Fosfor (P): 44 mg
Besi (Fe): 1.3 mg
Natrium (Na): 1 mg
Kalium (K): 601.0 mg
Tembaga (Cu): 0.12 mg
Seng (Zn): 0.3 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 146 mcg
Karoten Total (Re): 175 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.10 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.19 mg
Niasin (Niacin): 136.5 mg
Vitamin C: 53 mg

6. Jambu Biji
Air (Water): 86.0 g
Energi (Energy): 49 Kal
Protein (Protein): 0.9 g
Lemak (Fat): 0.3 g
Karbohidrat (CHO): 12.2 g
Serat (Fibre): 2.4 g
Abu (ASH): 0.6 g
Kalsium (Ca): 14 mg
Fosfor (P): 28 mg
Besi (Fe): 1.1 mg
Natrium (Na): 10 mg
Kalium (K): 52.8 mg
Tembaga (Cu): 0.02 mg
Seng (Zn): 0.3 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 27 mcg
Karoten Total (Re): 25 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.02 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.03 mg
Niasin (Niacin): 0.8 mg
Vitamin C: 87 mg

7. Mangga
Air (Water): 86.6 g
Energi (Energy): 52 Kal
Protein (Protein): 0.7 g
Lemak (Fat): 0.0 g
Karbohidrat (CHO): 12.3 g
Serat (Fibre): 1.6 g
Abu (ASH): 0.2 g
Kalsium (Ca): 20 mg
Fosfor (P): 16 mg
Besi (Fe): 1.0 mg
Natrium (Na): 3 mg
Kalium (K): 140.0 mg
Tembaga (Cu): 0.33 mg
Seng (Zn): 0.0 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 316 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.03 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.01 mg
Niasin (Niacin): 0.3 mg
Vitamin C (Vit. C): 12 mg

8. Nanas
Air (Water): 88.9 g
Energi (Energy): 40 Kal
Protein (Protein): 0.6 g
Lemak (Fat): 0.3 g
Karbohidrat (CHO): 9.9 g
Serat (Fibre): 0.6 g
Abu (ASH): 0.3 g
Kalsium (Ca): 22 mg
Fosfor (P): 14 mg
Besi (Fe): 0.9 mg
Natrium (Na): 18 mg
Kalium (K): 111.0 mg
Tembaga (Cu): 0.03 mg
Seng (Zn): 0.1 mg
Retinol (Vit. A): 0 mcg
Beta-Karoten (Carotenes): 17 mcg
Karoten Total (Re): 90 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.02 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.04 mg
Niasin (Niacin): 0.2 mg
Vitamin C: 22 mg
9. Pepaya
Air (Water): 86.7 g
Energi (Energy): 46 Kal
Protein (Protein): 0.5 g
Lemak (Fat): 0.1 g
Karbohidrat (CHO): 12.2 g
Serat (Fibre): 1.6 g
Abu (ASH): 0.6 g
Kalsium (Ca): 23 mg
Fosfor (P): 12 mg
Besi (Fe): 1.7 mg
Natrium (Na): 4 mg
Kalium (K): 221.0 mg
Tembaga (Cu): 0.02 mg
Seng (Zn): 0.3 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 1,038 mcg
Karoten Total (Re): 365 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.04 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.06 mg
Niasin (Niacin): 0.4 mg
Vitamin C: 78 mg
10. Pisang Raja
Air (Water): 65.8 g
Energi (Energy): 120 Kal
Protein (Protein): 1.2 g
Lemak (Fat): 0.2 g
Karbohidrat (CHO): 31.8 g
Serat (Fibre): 5.3 g
Abu (ASH): 1.0 g
Kalsium (Ca): 10 mg
Fosfor (P): 22 mg
Besi (Fe): 0.8 mg
Natrium (Na): 35 mg
Kalium (K): 582.2 mg
Tembaga (Cu): 0.31 mg
Seng (Zn): 0.7 mg
Beta-Karoten (Carotenes): 53 mcg
Karoten Total (Re): 950 mcg
Thiamin (Vit. B1): 0.06 mg
Riboflavin (Vit. B2): 0.14 mg
Niasin (Niacin): 1.2 mg
Vitamin C (Vit. C): 10 mg

11. Rambutan
Air (Water): 80.5 g
Energi (Energy): 69 Kal
Protein (Protein): 0.9 g
Lemak (Fat): 0.1 g
Karbohidrat (CHO): 18.1 g
Serat (Fibre): 0.8 g
Abu (ASH): 0.4 g
Kalsium (Ca) : 16 mg
Fosfor (P): 16 mg
Besi (Fe) : 0.5 mg
Natrium (Na) : 16 mg
Kalium (K) : 104.2 mg
Tembaga (Cu) : 0.17 mg
Seng (Zn) : 0.1 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 0 mcg
Karoten Total (Re) : 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.00 mg
Riboflavin (Vit. B2) : 0.07 mg
Niasin (Niacin) : 0.5 mg
Vitamin C (Vit. C) : 58 mg
12. Salak
Air (Water) : 78.0 g
Energi (Energy) : 77 Kal
Protein (Protein) : 0.4 g
Karbohidrat (CHO) : 20.9 g
Abu (ASH) : 0.7 g
Kalsium (Ca) : 28 mg
Fosfor (P) : 18 mg
Besi (Fe) : 4.2 mg
Tembaga (Cu) : 0.08 mg
Seng (Zn) : 0.2 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 4 mcg
Karoten Total (Re) : 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.04 mg
Vitamin C (Vit. C) : 2 mg
13. Buah Naga
Air (Water) : 85.7 g
Energi (Energy) : 71 Kal
Protein (Protein) : 1.7 g
Lemak (Fat) : 3.1 g
Karbohidrat (CHO) : 9.1 g
Serat (Fibre) : 3.2 g
Abu (ASH) : 0.4 g
Kalsium (Ca) : 13 mg
Fosfor (P) : 14 mg
Besi (Fe) : 0.4 mg
Natrium (Na) : 10 mg
Kalium (K) : 128.0 mg
Tembaga (Cu) : 0.00 mg
Seng (Zn) : 0.4 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 0 mcg
Karoten Total (Re) : 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.50 mg
Riboflavin (Vit. B2) : 0.30 mg
Niasin (Niacin) : 0.5 mg
Vitamin C (Vit. C) : 1 mg
14. Jeruk Manis
Air (Water) : 87.2 g
Energi (Energy) : 45 Kal
Protein (Protein) : 0.9 g
Lemak (Fat) : 0.2 g
Karbohidrat (CHO) : 11.2 g
Serat (Fibre) : 1.4 g
Abu (ASH) : 0.5 g
Kalsium (Ca) : 33 mg
Fosfor (P) : 23 mg
Besi (Fe) : 0.4 mg
Natrium (Na) : 4 mg
Kalium (K) : 472.1 mg
Tembaga (Cu) : 160.00 mg
Seng (Zn) : 0.2 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 0 mcg
Karoten Total (Re) : 190 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.08 mg
Riboflavin (Vit. B2) : 0.03 mg
Niasin (Niacin) : 0.2 mg
Vitamin C (Vit. C) : 49 mg
15. Lemon
Air (Water) : 92.2 g
Energi (Energy) : 34 Kal
Protein (Protein) : 0.5 g
Lemak (Fat) : 0.8 g
Karbohidrat (CHO) : 6.2 g
Serat (Fibre) : 0.1 g
Abu (ASH) : 0.3 g
Kalsium (Ca) : 23 mg
Fosfor (P) : 20 mg
Besi (Fe) : 0.3 mg
Natrium (Na) : 31 mg
Kalium (K) : 140.0 mg
Tembaga (Cu) : 0.10 mg
Seng (Zn) : 0.2 mg
Beta-Karoten (Carotenes) : 0 mcg
Thiamin (Vit. B1) : 0.09 mg
Riboflavin (Vit. B2) : 0.12 mg
Niasin (Niacin) : 0.3 mg
Vitamin C (Vit. C) : 50 mg

Berdasarkan hasil analisis komposisi zat gizi atau komposisi kimia dalam masing-
masing buah yang telah Tim riset ialah

a. Jenis unsur atau bahan kimia yang kadarnya paling banyak terdapat dalam
 Alpukat
Kandungan paling banyak: air (water) = 84,3 g
 Apel
Kandungan paling banyak: air (water) = 84,1 g
 Belimbing
Kandungan paling banyak: air (water) = 90,0 g
 Duku
Kandungan paling banyak: air (water) = 82 g
 Durian
Kandungan paling banyak: air (water) = 65,0 g
 Jambu Biji
Kandungan paling banyak: air (water) = 86,0g
 Mangga
Kandungan paling banyak: air (water) = 86,6 g
 Nanas
Kandungan paling banyak: air (water) = 88,9 g
 Pepaya
Kandungan paling banyak: air (water) = 86,7 g
 Pisang Raja
Kandungan paling banyak: air (water) = 65,8 g
 Rambutan
Kandungan paling banyak: air (water) = 80,5 g
 Salak
Kandungan paling banyak: air (water) = 78,0 g
 Buah Naga
Kandungan paling banyak: air (water) = 85,7 g
 Jeruk Manis
Kandungan paling banyak: air (water) = 87,2 g
 Lemon
Kandungan paling banyak: Air (water) = 92,2 g

b. Jenis unsur atau bahan kimia yang kadarnya paling sedikit terdapat dalam
 Alpukat
Kandungan paling sedikit: Karoten Total (Re) = 180 mcg
 Apel
Kandungan paling sedikit: Beta-karoten (Carotenes) = 30 mcg
 Belimbing
Kandungan paling sedikit: beta-karoten (Carotenes) = 29 mcg
 Duku
Kandungan paling sedikit: Thiamin (Vit B1) = 0,05 mg
 Durian
Kandungan paling sedikit: beta-karoten (Carotenes) = 146 mcg
 Jambu Biji
Kandungan paling sedikit: Tembaga (Cu) dan Thiamin (Vit B1) = 0,02
mg dan 0,02 mg
 Mangga
 Nanas
 Pepaya
 Pisang Raja

Anda mungkin juga menyukai