Oleh
Ngadiwiyana, S.Si., M.Si
CHEMICAL EQUILIBRIUM
REAKSI
REVERSIBLE IRREVERSIBLE
• I2 + H2 2HI
Reaksi Irreversible
Reaksi Irreversible adalah reaksi yang hanya berlangsung satu
arah ke arah produk
Ex :
V1 = V2 Keadaan
setimbang
V1
2SO2 (g) + O2(g) 2SO3(g)
V2
Kesetimbangan
Dinamis
• V1 = V2
• Konsentrasi produk dan reaktan tidak berubah lagi
dalam suatu waktu tertentu
Kesetimbangan Dinamis
A. Kesetimbangan Homogen : Kesetimbangan yang berfase sama
Kc
Kc
P = n/V . R T
Kp = Kc [RT] ∆n
Ketentuan :
1. Jika Qc < Kc maka reaksi akan berlangsung dari kiri ke kanan
sampai tercapai kesetimbangan
2. Jika Qc > Kc maka reaksi akan berlangsung dari kanan ke kiri
sampai dengan keadaan setimbang
3. Jika Qc = Kc maka reaksi dalam keadaan setimbang
Pergeseran Kesetimbangan Kimia
Hukum Le Chatelier
Produk Reaktan
Reaktan Produk
Produk bertambah, Reaksi bergeser ke Kiri Reaktan bertambah, Reaksi bergeser ke Kanan
4. Katalisator
Ka = 1,75 x 10-5
Asam dan Basa
Ka Transfer proton Kb
netralisasi
BH+ A-
Garam Air
Asam konjugasi Basa konjugasi HA
MA(aq) H2O(l)
B
Monoprotik HA poliprotik
HxA
Konsep Asam-Basa Arrhenius
Asam
substansi yang berdisosiasi dalam air untuk menghasilkan ion H+
asam kuat asam yang berdisosiasi ke dalam dengan
jumlah besar (HCl, H2SO4)
asam lemah asam yang berdisosiasi hanya jumlah
sedikit (CH3COOH, HF)
Basa
substansi yang berdisosiasi dalam air untuk menghasilkan ion
OH-
HA + B BH+ + A-
Asam donor H+ Basa acceptor H+ Asam donor H+ Basa acceptor H+
Ka
H O CH COO
3
3
-
1,75x10 -5
CH 3COOH
Asam Lemah
Monoprotik asam yang hanya mendonorkan proton tunggal /
konstanta disosiasi asam tunggal (misal: asam
asetat)
CH 3COOH OH-
5,71x10 -10
Kb
CH COO
3
-
Amphiprotic
Molekul yang bertindak sebagai asam atau basa
misal: reaksi kimia ion bikarbonat dalam air
H 3O OH
Keq 3,2x10 18 25o C
H 2O 2
Sangat kecil berarti konsentrasi H2O
dapat dianggap konstan
Kw Keq x H 2 O 2 H3O OH x H2O 2 H3O OH
H 2O 2
atau [H+] [OH-]
Kw = [H+] [OH-]
Kw = (1,2 x 10-7) x (1,0 x 10-7)
Kw = 1,0 x 10-14 (pada 25oC)
Perhitungan Ka dan Kb
Konstanta Ionisasi Asam
Konstanta relatif suatu asam dinyatakan dengan konstanta ionisasi asam
(Ka)
Ionisasi asam lemah : HA + H2O H 3O + + A -
Kc
H 3O A
Ka Kc x H 2O
H A
HA H 2O HA
Kb
BH OH
B
pKa dan pKb
pKa = -log Ka makin besar pKa, asam makin lemah
pKb = -log makin besar pKb, basa makin lemah
Ka x Kb = Kw (untuk pasangan asam – basa konjugat)
pH larutan Buffer
HA
H Ka x A
pH pKa - log
asam
atau
anion
Kesetimbangan pada Larutan Buffer
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
CH 3COO H 3O
CH 3COOH
Ka
CH 3COOH
H 3O K a CH COO
3
LINGKUNGAN INDUSTRI
• Pada lapisan atas stratosfer terdapat keseimbangan antara gas ozon, yaitu
suatu molekul dengan ikatan 3 atom oksigen (O3) dan molekul O2.
2O3(g) → 3O2(g)
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−
Kesetimbangan dalam Industri
1. Tangki Penyimpan Hidrogen Cair
Ti (s) + nH2 (s) ↔ TiH2n (g)
Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi alga atau bakteri, reaksi
akan bergeser kea rah kiri (pembentukan asam hipoklorit). Dengan
demikian, penggunaan asam Hipoklorit dapat di hemat sekaligus
mengurangi biaya produksi.
3. Industri Asam Nitrat
• Ammonia di buat dengan cara mereaksikan nitrogen dan oksigen. Reaksi tersebut
menerapkan prinsip kesetimbangan.
• Pada proses haber, bahan bakunya berasal dari gas alam, air, dan udara
• Penggunaan utama asam sulfat di industry adalah sebagai bahan baku pembuatan
pupuk, di antaranya pupuk superfosfat dan ammonium sulfat. Asam sulfat juga di
gunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam
sulfat, detergen, zat pewarna, bom, dan obat-obatan.
• Metode pembuatan asam sulfat dengan cara ini di namakan proses kontak yang
terdiri atas 3 tahap, yaitu pembuatan SO 2, pembuatan SO3, dan pembuatan H
2SO4 (asam sulfat). Untuk mempercepat reaksi, di gunakan katalisator vanadium
pentaoksida (V2O5).
Tahap 1 : Oksidasi S
S (s) + O2 (g) ↔ SO2 (g) ΔH = -297 kJ