Tiga alternatif yang didesain didasarkan pada jumlah parameter yang tidak memenuhi
standar baku mutu air dan disesuaikan dengan efisiensi removal pada setiap unit pengolahannya.
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Desinfeksi
Prasedimentasi
Aerasi
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Desinfeksi
Bar Screen - - - - -
Pra Kekeruhan 150 NTU 60 % 90 60
Sedimentasi
Aerasi Zat Organik 14,5 mg/l 26,90% 3,9 10,6
KmnO4
Besi 0,2 mg/l 69,1% 0,138 0,062
Koagulasi Kekeruhan 60 NTU 60% 36 24
Warna 46 TCU 72,89% 33,52 12,48
Zat Organik 10,6 60% 6,36 4,24
Besi 0,062 69,1% 0,043 0,019
Flokuasi Kekeruhan 24 60% 14,4 9,6
Warna 12,48 87,90 % 10,96 1,52
Sedimentasi Kekeruhan 9,6 50% 4,8 4,8
Warna 1,52 91,13 % 1,385 0,135
Filtrasi Kekeruhan 4,8 55% 2,64 2,16
Warna 0,135 91,53 % 0,1235 0,011
Desinfeksi Kekeruhan 2,16 50% 1,08 1,08
Reservoir Kekeruhan 1,08
Warna 0,011
Besi 0,019
Zat Organik 4,24
Sumber : (1) Mima Apriani dkk, 2016 (2) Laporan KP Rani, 2013
Keuntungan dari penambahan aerasi pada alternatif pengolahan ini adalah aerasi dapat
mereduksi kadar warna dan mengurangi kekeruhan. Prinsip kerja aerasi dengan cara
mengoksidasi air baku yang telah melewati unit prasedimentasi. Kerugian dari unit aerasi adalah
memakan biaya yang cukup mahal untuk pemeliharaanya dan operasionalnya.
Pada alternatif 2 didapatkan hasil kekeruhan 1,08 NTU berdasarkan standar baku mutu PP
No 82/2001 Gol.1 dan Permenkes No 492/2010 yaitu minimal 5 NTU artinya telah memenuhi
standard baku mutu. Untuk warna nilai akhirnya 0,011 TCU dengan standard minimal 15 TCU
artinya memenuhi standard baku mutu. Untuk Zat Organik senilai 4,24 mg/l dan pada standard
baku mutu minimal 10 mg/l artinya telah memenuhi standar baku mutu. Untuk besi senilai 0,019
mg/l dan pada standard baku mutu minimal 0,3 mg/l artinya telah memenuhi standar baku mutu
4.4.3 Alternatif Pengolahan Air III
Alternatif pengolahan air III terdapat yaitu, Prasedimentasi, Koagulasi, Adsorpsi, flokulasi,
sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan kemudian ditampung di dalam reservoir.
Prasedimentasi
Koagulasi
Adsorpsi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Desinfeksi
1. Beban Pengolahan
2. Aspek Teknis
a. Ketersediaan Lahan
b. Kemudahan Teknis Pelaksanaan
c. Pengadaan Bahan-Bahan Pembangunan
d. Operasional
e. Pemeliharaan
f. Ketersediaan Tenaga Operasional
g. Ketersediaan Alat-Alat Operasional
3. Aspek Ekonomi/Finansial
a. Biaya Konstruksi
b. Biaya Operasi
c. Biaya Pemeliharaan
4. Aspek Lingkungan
a. Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
b. Dampak Terhadap Lingkungan Fisik
Dalam merencanakan opsi kombinasi instalasi pengolahan air minum, seorang perancang
wajib mempertimbangkan keempat aspek tersebut. Hal ini bertujuan agar mendapatkan instalasi
pengolahan air minum yang optimal, sesuai dengan biaya yang dikehandaki, topografi dan
keadaan lingkungan sekitar, serta dapat menciptakan proses pemeliharaan yang mudah dan
terstruktur.
Perhitungan dan pertimbangan berbagai opsi dan kombinasi pengolahan juga berperan
penting untuk menyediakan susunan fasilitas yang fleksibel di mana penambahan dan modifikasi
unit dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan di masa depan. Perlu diingat bahwa
desain pengolahan air minum itu tidak statis, namun bersifat dinamis, yaitu merupakan sebuah
proses yang terus berubah dan berkembang.
Tabel 4. 8 Scoring Alternatif 3 (Tidak Ada Aerasi, tetapi Ada Unit Absorpsi)
Tingkat Pengolahan Bobot Nilai Nilai x Bobot
1 Aspek Teknis (1-7) (1-10)
.
Ketersediaan Lahan 5 8 40
Kemudahan Teknis Pelaksanaan 1 4 4
Pengadaan Bahan-bahan Pembangunan 5 7 35
IPA
Operasional 3 7 21
Pemeliharaan 3 6 18
Ketersediaan Tenaga Operator 2 5 10
Ketersediaan Alat-Alat Operasional 5 8 40
2 Aspek Ekonomis
.
Biaya Konstruksi 3 9 27
Biaya Operasi 2 7 14
Biaya Pemeliharaan 1 7 7
3 Aspek Lingkungan
.
Gangguan Terhadap Masyarakat Sekitar 1 2 2
Berdasarkan skoring dengan menggunakan metode likert diatas, didapatkan kan bahwa
alternatif 2 memperoleh hasil skoring yang lebih besar nilainya dibandingkan dengan alternatif
yang lain. Alternatif 2 terdiri dari 7 unit yaitu unit prasedimentasi, , unit aerasi, unit koagulasi,
unit flokulasi, unit sedimentasi, unit filtrasi, dan unit desinfeksi. Ini ditinjau dari ke tiga
parameter penilaian yaitu aspek teknis, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan.
Pada parameter kebutuhan lahan, alternatif 2 memang membutuhakan lahan yang lebih
besar karena pada alternatif 2 adanya pengolahan aerasi. Namun berdasarkan aspek lingkungan,
Alternatif 2 ini yang paling baik.
Prasedimentasi
Aerasi
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Desinfeksi