Anda di halaman 1dari 110

7 INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

IPAL

1
 www.akualita.com
Quality for professionalQuality for professional  www.akualita.com
1. Prinsip Pengolahan
2. Bagian-bagian IPAL
3. Parameter Operasi
4. Tahapan Pengolahan Air Limbah
5. Unit-unit Utama IPAL
• Saringan
• Ekualisasi
• Pengendapan
• Flotasi
• Netralisasi
• Pengendapan Kimia
• Lumpur Aktif
• Disinfeksi
• Pengolahan Aerobik 2
 www.akualita.com
Quality for professionalQuality for professional  www.akualita.com
1. PRINSIP PENGOLAHAN
• Pengolahan air limbah bertujuan untuk mengurangi atau
meghilangkan kandungan pencemar sampai setidaknya
memenuhi konsentrasi yang ditetapkan salam baku
mutu lingkungan
• Pengolahan dilakukan pada instalasi pengolahan air
limbah (IPAL)
• IPAL terdiri dari beberapa unit pengolahan yang secara
bersama-sama berfungsi untuk mengolah air limbah
sampai mencapai karakteristik efluen yang diinginkan.
Kegagalan di salah satu unit pengolahan dapat
mempengaruhi kinerja keseluruhan IPAL.

3
Quality for professional  www.akualita.com
Faktor Penentu IPAL
Spesifikasi teknis dan tatacara pengoperasian
IPAL ditentukan oleh :
 karakteristik limbah cair yang masuk ke IPAL
(infuen)
 karakteristik efluen yang diinginkan
 kondisi lahan tapak IPAL
 ketersediaan biaya : investasi dan operasi

4
Quality for professional  www.akualita.com
Sasaran Pengolahan Air Limbah

1. Biaya investasi rendah


2. Operasi dapat dijalankan secara handal dengan biaya yang
ekonomis
3. Menghilangkan bahan-bahan yang terapung, tersuspensi
maupun terlarut
4. Melindungi kesehatan masyarakat dari kontaminasi pasokan air
5. Mengurangi BOD, COD, logam berat, organisme patogen dan
nutrien
6. Sistem dengan kondisi aerob secara efisiens
7. Mempertahankan estetika badan air alamiah, dan sistem
ekologi air

5
Quality for professional  www.akualita.com
Pemilihan Pengolahan

· Pengolahan air limbah meliputi primer, sekunder dan


tertier

· Pengolahan secara fisika, kimia dan biologi

· Pemilihan proses secara tepat tergantung jenis dan


konsentrasi pencemar, kuantitas aliran, dan kondisi
buangan yang dijinkan

6
Quality for professional  www.akualita.com
Unit Proses pada IPAL

• Unit proses fisika


• Unit proses kimia
• Unit proses biologi

7
Quality for professional  www.akualita.com
Beberapa Proses Pengolahan Limbah Industri
Pr i m ar y t reat m ent Secondar y t r eat m ent Li qui d
Pr et r eat m ent Suspended sol i ds Ter t i ar y t r eat m ent Sl udge t r eat m ent
Chem i cal Pysi cal Di ssol ved or gani cs r em oval di sposal

Dilute wastewater

Scr en and gr i t Act i vat ed Coagul at i on& Recei vi ng


Neut r al i zat i on Fl ot at i on Sedi m ent at i on
r em oval sl udge Sedi m ent at i on wat er s

Equal i zat i on Chem i cal Cont r ol l ed or


Anaer obi c
and addi t i on & Sedi m ent at i on Fi l t rat i on t r anspor t at ed
l agoons
st or age coagul at i on di scharge

Tr i ckl i ng Carbon
Oi l seper at i on Fi l t r at i on Ocean
f i l t er adsor pt i on

Di gest i on Su rface
Aer at ed ap p licato n so r
I on exchange or wet g ro u d water
l agoons
com bust i on sep ag e

St abi l i zat i on Deep wel l


M em br ane Inci ner at i on
basi n i nj ect i on

Rot at i ng Thi ckeni ng


Pr essur e Evapor at i on
bi ol ogi cal gr avi t y or Landfi l l
f i l t r at i on i ncener at i on
cont act or fl ot at i on
Anaer obi c
Vacuum Ocean
cont act or s &
f i l t r at i on di sposal
f i l t er

Cent r i fugat i o Deep wel l


Sedi m ent at i on i nj ect i on
n
Neut r al i zat i on
Equal i zat i on Lagooni ng or Inci ner at i on
Fi l t r at i on
& st or age dr yi ng bed
8
Concetrated Organics wastewater Quality for professional  www.akualita.com
Jenis-jenis Unit Pengolahan Air Limbah
Kelompok Pencemar Unit Pengolahan
Organik terurai Lumpur Aktif
Aerated Lagoon
Oxidation Ditch
Kolam Anaeronik

Organik sulit terurai Karbon Aktif


Klorinasi
Nutrien Presipitasi
Klorinasi
Sedimen Pengendapan
Padatan tersuspensi Pengendapan Kimia
Filtrasi

9
Quality for professional  www.akualita.com
Jenis-jenis Unit Pengolahan Air Limbah
Kelompok Pencemar Unit Pengolahan
Apungan Flotasi
Pemisahan Minyak dan Lemak

Logam Berat Presipitasi


Anorganik terlarut Presipitasi
Pertukaran ion
Karbon aktif
Asam Basa Penyesuaian pH
Patogen Klorinasi
Ultraviolet
Panas Penurunan Suhu
10
Quality for professional  www.akualita.com
2. BAGIAN IPAL
Terdapat 5 bagian :
• Penanganan air limbah : unit-unit IPAL
• Penanganan lumpur : menangani lumpur hasil pengendapan
• Pengaliran : saluran, alat pengatur aliran, pengukur debit,
sistem perpompaan
• Prasarana : sistem kelistrikan, penyediaan air bersih,
penyediaan bahan kimia, sistemdrainage air hujan
• Pendukung : laboratorium, ruang kontrol, gudang, bengkel

11
Quality for professional  www.akualita.com
Sewage treatment plant diagram

12
Quality for professional  www.akualita.com
Municipal wastewater treatment diagram

13
Quality for professional  www.akualita.com
14
Quality for professional  www.akualita.com
3. PARAMETER OPERASI
Menunjukkan kondisi pengoperasian pada suatu unit
pengolahan:
Unit Pengolahan Parameter operasi
Ekuaisasi Q Beban hidrolis air limbah
Pengendapan OR Beban permukaan (overflow rate)
Q Beban hidrolis air limbah
Koagulasi Q Beban hidrolis air limbah
Q kimia Debit bahan kimia (koagulan) yang
ditambahkan
Flokulasi Q Beban hidrolis air limbah
Q kimia Debit bahan kimia (koagulan) yang
ditambahkan
Penyesuaian pH Q kimia Debit bahan kimia (koagulan) yang
ditambahkan
15
Quality for professional  www.akualita.com
PARAMETER OPERASI
Unit Pengolahan Parameter operasi
Lumpur Aktif ( Aerasi) OL Beban organik (organic loading)
MLVSS Padatan organik tercampur (Mix
Liquor Volatile Suspended Solid)
F/M Rasio Food/Microorganism
DO Oksigen terlarut
OUR Laju pernafasan mikroorganisme
(Oxygen Uptake Rate)
BOD : Rasio nutrien
N:P
SA Usia lumpur (Sludge age)
SVI Indeks volume lumpur
Lumpur Aktif ( Sedimentasi) OR Beban permukaan
Q RES Debit lumpur resirkulasi
Q WAS Debit lumpu dibuang
Presipitasi Q kimia Debit bahan kimia (koagulan) yang
ditambahkan
16
Quality for professional  www.akualita.com
4. TAHAPAN PENGOLAHAN
 Pengolahan Awal (Pretreatment)
 Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
 Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
 Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
 Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Memudahkan dalam mengkategorikan dan melaksanakan


pengolahan sesuai dengan beban dan kandungan suatu
air limbah.

(Setiadi dan Dewi, ITB).


17
Quality for professional  www.akualita.com
Pengolahan Awal dan Tahap Pertama
Tujuan :
 meminimalkan variasi konsentrasi dan laju alir dari air
limbah dan juga menghilangkan zat pencemar tertentu
 menghilangkan zat pencemar yang tak terbiodegradasi
atau beracun, agar tidak mengganggu proses-proses
selanjutnya

Contoh air limbah yang akan ditangani secara biologis


harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu :
 pH antara 6-9
 total padatan tersuspensi < 125 mg/l
 minyak dan lemak < 15 mg/l
 sulfida < 50 mg/l
 logam-logam berat < 1 mg/l
18
Quality for professional  www.akualita.com
Pengolahan Awal dan Tahap Pertama
1. Penyaringan (Screening)
Menghilangkan partikel besar.
 Bar racks, static screens, vibrating screens
2. Ekualisasi
Mengurangi variasi laju alir dan konsentrasi air limbah,
agar mencegah pembebanan tiba-tiba (shock load).
 Kolam dengan/tanpa pengaduk
3. Netralisasi
Dicapai dengan mencampurkan asam atau basa
dengan air limbah. Disarankan menggunakan sistim
netralisasi dua atau tiga tingkat dengan pengendalian
pH yang otomatis
4. Sedimentasi
Menghilangkan zat padat yang tersuspensi
(sebagai flocculant atau discrete).
19
Quality for professional  www.akualita.com
5. UNIT-UNIT UTAMA IPAL
• Unit Saringan
• Unit Ekualisasi
• Unit Pengendapan
• Unit Flotasi
• Unit Netralisasi pH
• Unit Pengendapan Kimia
• Unit Lumpur Aktif
• Unit Pengolahan Anaerobik

20
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT SARINGAN (Screening)
• Berfungsi untuk menyaring benda-benda besar yang
terbawa air limbah, baik yang mengapung maupun yang
melayang di dalam air agar tidak terikut dalam aliran
yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya
• Tipe screen
 Bar rack
 Bar screen
 Rotary disk
 Centrifugal
• Terjadi head loss pada saat aliran melewati screen,
besarnya tergantung dari tipe screen

21
Quality for professional  www.akualita.com
Saringan (Screens)

Pengambilan benda yang berukuran besar


yang dapat menyebabkan bloking pompa

· Jenis tetap (Fixed) atau mekanik (mechanical)

· Laju di saluran 0.3 - 0.4 m/s

· Laju melalui bukaan sebesar 0.6 - 1 m/s

· Semua screening dapat diambil

· Terjadi dekomposisi yang menyebabkan bau


busuk

22
Quality for professional  www.akualita.com
Mechanical
bar screen

23
Quality for professional  www.akualita.com
Rotating drum screen

24
Quality for professional  www.akualita.com
Comminutors

· Merupakan screen yang dilengkapi


pemotong mekanik sehingga dapat
menurunkan ukuran benda-benda
besar

· Benda-benda yang telah dipotong


dikembalikan lagi ke dalam aliran

· Desain disertai dengan by-pass

25
Quality for professional  www.akualita.com
Comminutor

26
Quality for professional  www.akualita.com
Grit Chambers

· Ditujukan untuk mengambil grit


anorganik/pasir denagn ukuran 0.2 - 1
mm melalui pengendapan diferensial

· Untuk mencegah kerusakan pompa,


tertutupnya saluran dan pembentukan
endapan keras pada tanki settling

· Ada dua tipe grit chambers, yaitu constant


velocity dan aerated/spiral flow tanks

27
Quality for professional  www.akualita.com
Constant Velocity Grit Chamber

· Class I settling - horizontal flow

· Laju alir seragam pada 0.25 - 0.35 m/s

· Bentuk parabolik idelal atau mendekati

· Perbandingan Lebar :kedalaman adalah 1:1

· Panjang  18 x kedalaman maksimal

28
Quality for professional  www.akualita.com
Constant Velocity Grit Chamber

29
Quality for professional  www.akualita.com
Aerated or Spiral Flow Grit Chamber

· Pengendalian fleksibel, lebih efisien dan membantu


aerasi awal

· Bagus untuk populasi besar > 10 000 ep

· HRT (Hourly Residence Time) sekitar 3 menit pada


PWWF

30
Quality for professional  www.akualita.com
Aerated or Spiral Flow Grit Chamber

31
Quality for professional  www.akualita.com
Vortex Flow Grit Chamber

32
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT EKUALISASI
• Penyamaan aliran dilakukan pada Bak Ekualisasi,
berfungsi untuk menjaga agar laju alir konstan,
menghindari problem operasi karena variasi laju alir,
meningkatkan kinerja peralatan lanjutannya, dan
mengurangi ukuran serta menurunkan biaya operasi
pengolahan
• Sistem yang digunakan tergantung pada bagaimana
aliran air baku/ air limbah terkumpul pada bak

33
Quality for professional  www.akualita.com
Bak / Tangki Equalisasi

• Lokasi :
 Pada aliran awal unit pengolah, atau
 Sebelum pengolahan secara biologi
• Sistem :
 In-line [satu aliran yang sama]
 Off-line [memakai sistem aliran by pass]
• Volume :
 Dihitung berdasarkan laju alir (maksimum,
minimum, rata-rata), BOD rata-rata, dan waktu
tinggal yang diperlukan

34
Quality for professional  www.akualita.com
35
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT PENGENDAPAN

• Sedimentasi merupakan pemisahan partikel padat dari cairan (air


baku, air limbah) dengan cara gravitasi
• Sedimentasi terjadi pada :
 Bak pengendap primer
 Bak pengendapan kimia hasil flokulasi/koagulasi
 Bak pengendapan biologi dengan proses lumpur aktif
• Tipe patikel yang mengendap :
 Partikel diskret (terpisah) : partikel mengendap secara individual
 Flokulan : pertikel-partikel membentuk flok dan menggumpal mengendap
bersama
 Hindered : partikel-partikel yang mengendap tetap di tempatnya yaitu
pada bagian tengah
 Kompresi : partikel-partikel yang mengendap terkompresi, terjadi pada
bagian bawah

36
Quality for professional  www.akualita.com
Accelerated Gravity Separation

• Sedimentasi dipercepat dengan sistem gravitasi, menggunakan


sistem “teacup separator”
• Air baku / air limbah yang mengadung partikel dimasukkan
secara tangensial dari bagian bawah, dan keluar melalui bagian
terbuka di atas
• Partikel padat dan pasir terpisah dari fluidanya dan keluar dari
bagian bawah
• Partikel organik ringan cenderung terikut aliran fluida
• Partikel organik berlemak dan berminyak terikut mengendap

37
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan Primer

· Pengendapan bahan-bahan flokulan klas


dengan koalensi atau flokulasi natural

· Digunakan kolom uji untuk mengetahui


karakteristik pengendapan, dan faktor koreksi
sebesar 0.65 - 0.85 digunakan untuk laju
overflow dan sebesar 1.25 - 1.5 untuk nilai
detensi.

· Efiseinsi penghilangan = hn(Rn + Rn+1)/(2h)

· Padatan yang mengendap dipompakan ke


dalam tanki digesi anaerobik. Efluen mengalir
ke pengolahan sekunder

38
Quality for professional  www.akualita.com
Primary Sedimentation

Efiseinsi pengendapan = dh1(R1 + R2)/(2h5) + dh2(R2 + R3)/(2 h5 ) + ...

39
Quality for professional  www.akualita.com
Karakteristik Pengendapan Primer

· Perancangan yang dapat diterima 2 to 3 x ADWF


(Average Daily Water Flow)

· Penghilangan padatan tersuspensi sebesar 40 - 75%

· Penurunan BOD5 sebesar 25 - 40%

· Beban hidraulik sebesar Q/A  30 m3/m2.d

· HRT 1.5 to 3 jam; kedalaman 2.5 to 5 m

· Distribusi inlet > 3 m/s

· Pengambilan lumpur harus tidak mngakibatkan


terjadinya supensi ulang

40
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan primer %
vs waktu

41
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe tanki Pengendapan Primer

Aliran horizontal Segiempat

· Tanki memerlukan ruangan lebih kecil

· Laju alir 10 - 15 mm/s

· Laju beban weir < 300 m3/m.d

· Pernadingan panjang : lebar = 3:1

42
Quality for professional  www.akualita.com
Aliran horizontal Segiempat

43
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe Tanki Pengendapan Primer

Tanki aliran ke – atas

· Persegi dengan penerima lumpur (hopper


sludge) bersudut 60o

· Lumpur diambil secara hidrostatik sehingga


tanpa adanya bagian yang bergerak

· Kemungkinan ada partikel yang terikut


aliran

44
Quality for professional  www.akualita.com
Tanki pengendap aliran ke atas

45
Quality for professional  www.akualita.com
Circular Radial Flow Tank

Aliran radial-horizontal
Menggunakan sekrap radial untuk mengambil lumpur

46
Quality for professional  www.akualita.com
Circular Radial Flow Tank
47
Quality for professional  www.akualita.com
Tanki Sedimentasi Akhir

· Proses pemisahan secara fisika antara


padatan yang mengendap (mikroorganisme,
partikel) dari efluen

· Lumpur aktif dikembalikan ke dalam reaktor

· Desain sebesar 3 x ADWF

· Pengendapan Klass III and IV

· Laju luapan < 250 m3/m.hari

48
Quality for professional  www.akualita.com
Tanki sedimentasi akhir
49
Quality for professional  www.akualita.com
Zona pengendapan (Hindered zonal settling)

50
Quality for professional  www.akualita.com
Klarifier akhir
(Final Clarifier)

51
Quality for professional  www.akualita.com
Tanki Sedimentasi akhir (lanj)
· Mempunyai dua fungsi penting

· Klarifikasi
– Beban hidraulik (Hydraulic loading) tidak
boleh melebihi laju pengendapan dari
partikel yang mengenadap paling lambat
– vs = Q/A mis. 30 - 40 m3/m2.d untuk
lumpur aktif
– HRT  1.5 to 2 h

· Konsep maksimum padat yang dapat ditangani oleh


tanki pengendapan pada laju pengembilan underflow
tertentu tanpa mempengaruhi kinerjanya

· GL = Q(1 + R)X/(1000A) kg/m2.d

· Mengukur daya pengedapan lumpur, SVI

52
Quality for professional  www.akualita.com
Analisis fluks padatan

53
Quality for professional  www.akualita.com
Sludge Volume Index (SVI)

· Sebagai kriteria untuk mengukur kemampuan


pengendapan lumpur

· Berhubungan dengan daur ulang lumpur aktif

· SVI didefinisikan sebagai volume lumpur yang


mengendap (mL/L) selama 30 menit per satuan
MLSS (mg/L)

· SVI sebesar 50 - 100 mL/g menunjukkan lumpur


dengan kerapatan yang baik

· SVI > 150 mL/g kurang rapat dan kekompakannya


tidak baik
54
Quality for professional  www.akualita.com
Faktor-faktor yang mempengaruhi SVI

· Komposisi, pertumbuhan filamen tergantung


pada tipe limbah industri, karbohidrat, dll.

· Derajad pencampuran longitudinal dalam


reaktor; aliran sumbat mempunyai pengaruh
yang baik terhadap kekompakan lumpur

· Kondisi anoksik dan sistem nitrifikasi


menghasilkan SVI rendah

55
Quality for professional  www.akualita.com
Return Activated Sludge (RAS)

Rate of return, R = 100/[106 /(X.SVI) - 1]


· Menunjukkan aliran bawah dari klarifier
akhir yang dikembalikan ke dalam
reaktor

· Sebagai cara untuk mempertahankan


MLSS yang diinginkan

· Laju pengembalian lumpur aktif


bervariasi antara 20 sampai 150% dari
ADWF

56
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT FLOTASI

• Pemisahan padatan/cairan dari fase cair dengan


cara memasukkan gas (udara) ke dalam cairan
tersebut. Gas dalam bentuk gelembung (bubble)
dengan ukuran kecil
• Partikel padat/cairan akan terikut gas ke
perumukaan
• Digunakan untuk menghilangkan partikel
tersuspensi, mengkonsentrasikan lumpur biologik
• Partikel-partikel ringan seperti minyak dapat
dinaikkan ke permukaan dan diambil secara
skimming

57
Quality for professional  www.akualita.com
Flotasi (lanj)
• Udara umumnya digunakan sebagai gas flotasi
• Metode flotasi dengan udara :
 Dissolved Air Flotation (DAF) : udara masuk dengan
tekanan, dilanjutkan dengan pengurangan tekanan
 Aerasi pada tekanan atmosferik
 Vacuum Flotation : penjenuhan cairan dengan udara
kemudian dilanjutkan dengan pemvakuman
• Tingkat penghilangan padatan/cairan dapat ditingkatkan
dengan penambahan aditif kimia
• Aditif berfungsi untuk mengabsorpsi/ menangkap gelembung
udara, berupa :
 Garam-garam aluminium dan besi
 Silika aktif’
 Berbagai bahan polimer

58
Quality for professional  www.akualita.com
Oil water separator

59
Quality for professional  www.akualita.com
Air Flotation Separator

60
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT NETRALISASI pH
• Berfungsi menetralkan pH dengan cara
menambahkan senyawa asam atau basa
• Membantu optimasi proses proses di unit
pengolahan lain

61
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT PENGENDAPAN KIMIA
• Penambahan bahan kimia ke dalam air
limbah agar partikel atau senyawa terlarut
dan partikel tersuspensi dapat dipisahkan
secara sedimentasi
• Pengendapan kimia meliputi :
 Koagulasi flokulasi
 Pengendapan fosfat
 Pengendapan logam
• Unit ini terdiri dari 3 bagian :
 Tanki pencampuran (mixing tank)
 Tanki flokulasi koagulasi
 Tanki pengendapan 62
Quality for professional  www.akualita.com
Mixing
• Mixing [Pencampuran], berfungsi untuk :
 Pencampuran satu zat dengan lainnya
 Pencampuran suspensi cairan
 Blending cairan yang saling melarutkan
 Flokulasi
 Perpindahan panas
• Bak pencampur dilengkapi dengan :
 Pengaduk mekanik
 Pengadukan menggunakan udara
 Pengaduk mekanik turbin-aerator

63
Quality for professional  www.akualita.com
Pencampuran Bahan Kimia
• Pencampuran bahan kimia berlangsung sangat cepat dari
beberapa hingga 30 detik
• Mixing dilakukan secara kontinyu (Continous rapid mixing)
menggunakan:
 Pencurahan langsung pada saluran terbuka
 Venturimeter
 Saluran perpipaan
 Pemompaan
 Static mixer
 Pengaduk mekanik
• Pencampuran cepat tercapai bila pola aliran turbulen/aliran
olakan

64
Quality for professional  www.akualita.com
Sedimentasi
• Sedimentasi merupakan pemisahan partikel padat dari
cairan (air baku, air limbah) dengan cara gravitasi
• Sedimentasi terjadi pada :
Bak pengendapan kimia hasil flokulasi/koagulasi
• Tipe patikel yang mengendap :
 Partikel diskret (terpisah) : partikel mengendap secara individual
 Flokulan : pertikel-partikel membentuk flok dan menggumpal
mengendap bersama
 Hindered : partikel-partikel yang mengendap tetap di tempatnya
yaitu pada bagian tengah
 Kompresi : partikel-partikel yang mengendap terkompresi, terjadi
pada bagian bawah

65
Quality for professional  www.akualita.com
Koagulasi Flokulasi
• Pengendapan partikel tersuspensi melalui flokulasi dan koagulasi
mengguakan senyawa garam :
 Alum
 Ferri khlorida, Ferri sulfat
 Ferrosulfat (Copperas)
 Kapur (Lime)
 Polimer
• Efisiensi pengolahan berupa penurunan TS, BOD, COD, bakteri :
 Total solid : 80-90 %
 BOD5 : 40-70 %
 COD : 30-60 %
 Bakteri : 80-90 %

66
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan dengan Alum

• Alum Al2(SO4)3 bereaksi dengan bi/karbonat


membentuk Aluminum Hidroksida Al(OH)3 sebagai
“gelatinous floc”
• Floc gelatin menarik partikel-partikel tersuspensi
pada limbah, terjadi proses flokulasi dilanjutkan
dengan koagulasi
• Pada proses ini alkalinitas berkurang sehingga
perlu penambahan kapur agar pengendapan
terjadi dengan baik
• Tiap 10 mg/L Alum memerlukan 4,5 mg/L CaCO3

67
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan dengan
Ferosulfat
• Ferosulfat, FeSO4, sebagai koagulan tidak dapat
dipakai sendiri, sehingga perlu penambahan lime
bersama-sama
• Reaksi membentuk Ferohidroksida teroksidasi
menjadi Ferihidroksida yang berfungsi sebagai
“gelatinous floc”
• Setiap 10 mg/L Ferosulfat memerlukan 4,0 mg/L
lime dan 0,29 mg/L Oksigen (oksigen terlarut
dalam air / air limbah harus cukup untuk
mengoksidasi fero (Fe2+) menjadi feri (Fe3+)

68
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan dengan Ferisulfat

• Ferisulfat, Fe2(SO4)3 digunakan bila kandungan


oksigen dalam air baku/air limbah tidak mencukupi
• Ferisulfat dengan lime membentuk Ferihidroksida
• Ferikhlorida dalam air membentuk Ferihidroksida
dan asam khlorida sehingga suasana menjadi
asam
• Ferikhlorida dan lime membentuk Ferihidroksida
dan kalsium khlorida

69
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan Fosfat

• Senyawa fosfor dalam limbah dapat dihilangkan


dengan pengikatan oleh partikel tersuspensi
• Senyawa-senyawa berikut selain sebagai
flokulan-koagulan juga berfungsi sebagai
pengikat fosfat :
 Alum  AlPO4
 Ferrisulfat, ferrikhlorida  FePO4
 Lime  Ca10(PO4)6(OH)2 (hydroksilapatit)
 Polimer sebagai aditif
• Proses penghilangan sulfat meliputi : presipitasi,
kopresipitasi, post presipitasi
70
Quality for professional  www.akualita.com
Aspek pengendapan kimia
• Pengendapan partikel dalam air baku/ air limbah
sangat kompleks
• Faktor-faktor yang berpengaruh meliputi :
 Sifat koloid : hydrophobic (takut air), hydrophylic
(suka air)
 Muatan permukaan koloid : oil, inert, protein
 Agregasi partikel : reduksi muatan dengan
penambahan elektrolit, polimer/polielektrolit
• Polimer mempunyai kemampuan “floc” yang lebih
besar sehingga pemakaiannya sedikit 
menimbulkan endapan yang sedikit

71
Quality for professional  www.akualita.com
Pengendapan Logam

• Ion-ion logam yang terlarut dalam air baku / air


limbah dapat dipisahkan melalui pengendapan kimia
menjadi senyawa hidroksida
• Proses pengendapan untuk tiap-tiap logam
berbeda, tergantung dari pH larutan
• Pengendapan krom valensi 6 dilakukan dengan
mengubahnya menjadi valensi 3, sehingga
mengendap sebagai hidroksida

72
Quality for professional  www.akualita.com
Pengolahan Biologis
Tujuan :

Menghilangkan atau mengurangi kandungan


senyawa organik atau anorganik dalam suatu air
buangan.

 Fungsi ini dapat dicapai dengan bantuan aktifitas


mikroorganisma gabungan (mixed culture) yang
heterotrofik.
 Mikroorganisma mengkonsumsi bahan-bahan
organik untuk membentuk biomassa sel baru serta
zat-zat organik, dan memanfaatkan energi yang
dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk
metabolismenya
73
Quality for professional  www.akualita.com
 Mikroorganisma sangat tergantung pada zat organik
yang terdapat dalam air buangan.
 Apabila zat organik yang tersedia kurang mencukupi,
maka mikroorganisma akan menopang hidupnya
dengan mengkonsumsi protoplasma (respirasi
endogen / endogenous respiration).
 Jika kekurangan zat organik ini berlangsung terus,
mikroorganisma akan mati kelaparan atau
mengkonsumsi seluruh protoplasma hingga yang tersisa
adalah residu organik yang relatif stabil.

74
Quality for professional  www.akualita.com
energi
limbah organik CO 2 + H 2
O

sinte sis mikroorganis ma re spira si


baru endogenous

nonbiodegra dable
re sidu

Oksidasi biologis sempurna dari buangan organik


75
Quality for professional  www.akualita.com
Pengolahan Biologis

Proses biologis dapat dikelompokkan


berdasarkan :

1. Pemanfaatan Oksigen
2. Sistem Pertumbuhan
3. Proses Operasi

76
Quality for professional  www.akualita.com
Pemanfaatan Oksigen
Ditinjau dari pemanfaatan oksigennya, proses biologis
untuk mengolah air buangan dapat dikelompokkan ke
dalam empat kelompok utama, yaitu :

 proses aerobik
 proses anaerobik
 proses anoksid dan
 kombinasi antara proses aerobik dengan
salah satu proses di atas.

77
Quality for professional  www.akualita.com
Sistem Pertumbuhan
Berdasarkan sistem pertumbuhannya, proses
pengolahan biologis terbagi atas :

 sistem pertumbuhan tersuspensi


 sistem pertumbuhan yang menempel pada
media inert yang diam
 atau kombinasi keduanya.

78
Quality for professional  www.akualita.com
Proses operasi
Proses biologis dapat pula dikelompokkan atas dasar
proses operasinya. Ada tiga macam proses yang
termasuk dalam cara pengelompokan ini, yaitu :

 proses kontinu dengan atau tanpa daur ulang


 proses batch
 proses semi batch
Proses kontinu biasa digunakan untuk pengolahan
aerobik air limbah kota dan industri, sedangkan
proses batch atau semi batch lebih banyak
digunakan untuk sistem anaerobik.
79
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT LUMPUR AKTIF

influent aeration settler efluent


tank

waste sludge

 mikroorganisme hidup berkoloni menyerupai


lumpur
 dapat menyerap dan mereduksi substrat
 Activated Sludge
80
Quality for professional  www.akualita.com
Lumpur Aktif
Ciri-ciri sistem lumpur aktif :
1. Menggunakan lumpur mikroorganisma yang dapat
mengkonversi zat organik terlarut dalam air buangan
menjadi biomassa baru dan zat anorganik
2. Memungkinkan terjadinya pengendapan sehingga
keluaran hanya sedikit mengandung padatan mikroba
3. Mendaur ulang sebagian lumpur mikroorganisma dari
tangki pengendap ke reaktor aerasi, kecuali pada reaktor
aliran yang teraduk baik (continuous stirred tank), kadang-
kadang mikroorganisma tidak perlu didaur ulang
4. Kinerja pengolahan dengan lumpur aktif bergantung pada
waktu tinggal sel rata-rata di dalam reaktor (mean cell
residence time).

81
Quality for professional  www.akualita.com
Sistem Pertumbuhan Tersuspensi

· Mikroorganisme dalam suspensi flokulan dengan konsentrasi


tinggi melalui pengadukan

· Mikroorganisme berinteraksi dengan influen air limbah dan


bahan organik yang mudah terdegradasi membentuk CO 2, H2O
dan produk samping, melepaskan energi untuk pertumbuhan sel
baru

· Contoh proses aerob adalah lumpur aktif (activated sludge).


Dan anaerobic digester yang digunakan untuk memecah limbah
lumpur untuk proses anaerob.

82
Quality for professional  www.akualita.com
Proses lumpur aktif (activated sludge)

83
Quality for professional  www.akualita.com
Proses Lumpur Aktif
· Desain menggunakan kriteria F/M

· Sistem aerob memerlukan 0.5 - 2 mg/L DO menggunakan diffuser udara,


trubin atau aerator

· Mikroorganisme terutama aerob dan facultative heterotrophs atau


autotrophs untuk nitrifikasi.

· Mikroorganisem dijaga selalu dalam keadaan tersuspensi menggunakan


pengadukan

· Memerlukan daurulang lumpur (Sludge recycle/RAS) untuk menjaga


perbandingan F/M

· Usia lumpur dijaga dengan mengambilnya setiap hari

· Waktu tinggal, c = X V/[Qw Xw + (Q - Qw)Xe]

84
Quality for professional  www.akualita.com
Proses Lumpur Aktif
· Mixed liquor suspended solids (MLSS) merupakan campuran antara
mikroorganisme dengan bahan partikulat

· MLSS dipakai sebagai ukuran konsentrasi lumpur aktif

· Klarifier (Final clarifiers) memisahkan antara air limbah terolah dengan


cara pengendapan atau pemekatan lumpur

· Tanki klarifier umunya berbentuk lingkaran denagn diameter 10-30 m dan


kedalaman 4-4.,5 m

· Pencampuran dilakuakn secara aliran sumbat (plug flow) atau


pencampuran sempurna (mixed flow)

· Sistem konvensional memerlukan perbandingan F/M tinggi, sedangkan


dengan aerasi tambahan (extended aeration plants) memerlukan F?M
rendah

· Kualitas efluen lebih baik dibanding dari trickling filter

85
Quality for professional  www.akualita.com
Karakteristik Reaktor
Sistem aliran sumbat (Plug flow system)
· Setiap partikel mempunyai waktu tinggal yang sama untuk arah yang
sama

· Dimensi panjang dengan ukuran kecil

· Tidak terjadi pencampuran secara longitudinal

· BOD inlet tinggi

· DO inlet rendah

· MLSS rata-rata rendah

· Secara teoritis lebih efisien daripada pencampuran sempurna

86
Quality for professional  www.akualita.com
Karakteristik Reaktor

Sistem Pencampuran Sempurna


· Setiap elemen tidak mempunyai waktu tinggal HRT yang sama

· Pencampuran secara terus-menerus

· Bentuk tanki segiempat (Rectangular tanks) , lebar 6 -7 m , dalam 3-5 m

· MLSS dan BOD seragam

· MLSS tinggi

· Konsentrasi substrat di dalam dan keluar tanki sama

· Resistansi terhadap gangguan beban hidaukik dan pencemar lebih baik

· Resistansi terhadap beban racun lebih baik

87
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe Sistem Lumpur Aktif

Tipa Konvensional
· Beroperasi dengan perbandingan F/M dari 0.2 sampai 0.5

· Desain untuk menurunkan BOD dan proses nitrifikasi

· Aliran sumbat, pencampuran longitudinal terbatas, aliran spiral


sepanjang tanki melalui difuser

· Reaktor berbantuk tanki panjang, sempit, dengan dimensi


panjang sampai 150 m l; L:D = 1:1 sampai 2.2:1; D = 3 sampai
5 m; L = 6 sampai 12 m

· Resistensi terhadap shock dan beban toksi terbatas

88
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe Sistem Lumpur Aktif
Proses Aerasi Diperluas secara kontinyu
Continuous extended aeration process
· Sistem beroperasi dengan beban organik rendah (F/M
rendah); waktu tinggal c dan HRT tinggi

· Proses dapat meminimasi penanganan lumpur sehingga


tidak memerlukan tanki sedimentasi primer

· Kebutuhan O2 meningkat karena proses anaerob sedikit

· Pencampuran lebih baik sehingga lebih stabil terhadap


fluktuasi aliran dan beban organik, dan memerlukan
daurulang lebih sedikit

· Contoh sistem “ continuous oxidation ditches”

89
Quality for professional  www.akualita.com
Tipe Proses Lumpur Aktif

90
Quality for professional  www.akualita.com
Perbandingan Sistem

Konvensional Aerasi diperluas


Aliran besar Aliran kecil
Aliran sumbat Percampuran sempurna
HRT 4 – 8 jam HRT 18 – 36 jam
F/M 0.2 – 0.4 F/M 0.04 – 0.15
Umur lumpur 5 – 15 hari Umur lumpur > 15 hari
MLSS 1500 – 3000 mg/L MLSS 3000 – 6000 mg/L
Penurunan BOD 80 –90% Penurunan BOD 85 – 95%
R 0.25 – 0.5 R 0.75 – 1.5

91
Quality for professional  www.akualita.com
Continuous extended aeration process

92
Quality for professional  www.akualita.com
Aerasi
· Tujuan dari aerator adalah untuk
meningkatkan transfer O2 dari fase gas
melalui film cairan ke badan cair dengan laju
yang cukup sehingga kebutuhan O2 untuk
metabolisme terpenuhi

· Memerlukan energi yang cukup besar untuk


proses aerasi

· Koefisien laju transfer keseluruhan KLa


merupakan fungsi dari peralatan, geometri,
dan karakteristik air limbah

· Laju transfer Oksigen, OTR = KLa C20 V kg


O2/h
93
Quality for professional  www.akualita.com
Aerasi (lanj.)

· Fungsi O2 dalam lumpur aktif (activated sludge0


terdiri dari dua step proses

· Aerasi menyediakan oksigen terlarut (DO) sebagai


electron acceptor bagi metabolisme aerob

· DO yang diperlukan untuk kondisi aerob sebesar 0.5


- 2 mg/L

· Aerasi berfungsi menyeimbangkan oksigen yang


diambil oleh mikroorganisme

94
Quality for professional  www.akualita.com
Surface brushes
95
Quality for professional  www.akualita.com
Aerator permukaan
(Surface aerator)

96
Quality for professional  www.akualita.com
Floating surface aerator
97
Quality for professional  www.akualita.com
Laguna Teraerasi (Aerated Lagoons)
 Berbentuk kolam dengan kedalaman 2,5 ~ 5 meter dan
luas hingga beberapa hektar
 Penambahan oksigen dilakukan dengan pengadukan atau
difusi udara
 Kebutuhan energi antara 14 ~ 20 hp/sejuta gallon

Laguna Fakultatif (Facultative Lagoons)


 Hanya bagian permukaan yang diaduk
 Sebagian padatan mengendap dan terdekomposisi
oleh mikroorganisme anaerobik di dasar kolam,
produknya dioksidasi oleh mikroorganisme yang
tumbuh di atasnya
 Kebutuhan energi antara 4 ~ 10 hp/sejuta gallon

98
Quality for professional  www.akualita.com
AEROBIK FAKULTATIF PENGENDAPAN

air limbah effluent

endapan lumpur
pencampuran
terdekomposisi sisa lumpur
sempurna
secara anaerobik

• Laguna aerobik mendegadrasi organik terlarut, tetapi menambah


konsentrasi biomassa/mikroorganisma. Waktu tinggal hidraulik dalam
laguna aerobik sekitar 1-3 hari.
• Laguna fakultatif mengurangi BOD yang tersisa dan sebagian besar dari
padatan tersuspensi dengan waktu tinggal sekitar 3-6 hari.
• Bila padatan tersuspensi dari aliran keluar harus lebih kecil dari 50 mg/l,
maka diperlukan sebuah laguna pengendapan.
99
Quality for professional  www.akualita.com
 Sistem laguna mempunyai efisiensi pengurangan zat
organik yang tidak kalah bila dibandingkan dengan
proses lumpur aktif.
 Sistem laguna mempunyai kelebihan yaitu tidak
diperlukan pengeluaran lumpur dari sistem.
 Tetapi kelemahan yang nyata adalah memerlukan
tanah yang relatif luas.

100
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT SARINGAN PERCIK (Trickling Filters)
• Merupakan sistem biologis unggun-terjejal (packed bed). Terdiri
dari tumpukan batu atau bahan plastik sebagai medium
penunjang (support medium) pertumbuhan lapisan
mikroorganisma aerobik (biofilm) di permukaannya.
• Tinggi media batu adalah 1 hingga 3 m, dengan ukuran media
antara 6 -10 cm.
• Media plastik dapat ditumpukkan hingga ketinggian 13 m dan
dapat beroperasi dengan laju 4 gal/ft2.minute. Hal ini disebabkan
hilang-tekan (pressure drop) dari bahan plastik lebih rendah
dibandingkan dengan media batu.
• Saringan percik tidak dapat mengurangi kandungan BOD lebih dari
85% secara ekonomis.
• Sistem ini lebih mudah dan murah untuk dioperasikan
dibandingkan dengan proses lumpur aktif.
101
Quality for professional  www.akualita.com
air limbah
biofilm organik
udara
oksigen
medium

karbon dioksida

produk akhir

Skema sederhana proses saringan percik


102
Quality for professional  www.akualita.com
waste water recycle effluent

Trickling
Filter

effluent
Clarifier
rock or
plastic
packing
sludge

Sebagian dari aliran dapat disirkulasikan balik ke dalam


sistem untuk mendapatkan aliran keluar dengan kualitas
yang baik
103
Quality for professional  www.akualita.com
Kontaktor Biologis Putar
(Rotary Biological Contactors)
• Terdiri dari sejumlah piringan (discs) yang dipasang pada poros
yang berputar.
• Sekitar 40% dari volumenya terendam dalam tangki yang berisi
air limbah.
• Piringan adalah tempat pertumbuhan mikroorganisma (bio-film),
dengan ketebalan 1 ~ 4 mm.
• Piringan-piringan umumnya terbuat dari high density
polyethylene dengan luas permukaan sekitar 37 ft2/ft3.
• Suatu unit dapat berukuran hingga diameter 4 m dan panjang 8
m dengan luas permukaan 10.000 m2 dengan jumlah piringan
mencapai ratusan.
• Kinetika pengurangan BOD akan lebih baik bila dilaksanakan
secara bertahap.
104
Quality for professional  www.akualita.com
rotating
biological
plastic-disc media
contactor

treated
waste water effluent

• Suatu sistem kontaktor biologis biasanya terdiri dari 2-4 unit


dipasang seri.
• Kelebihan utama dari sistem ini dibandingkan dengan proses
lumpur aktif adalah energi yang diperlukan relatif rendah,
sehingga ongkos operasinya lebih murah.
105
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT DISINFEKSI

• Disinfeksi dilakukan untuk mematikan


mikroorganisme penyebab penyakit paad
manusia
• Disinfeksi dilakukan menggunakan gas
khlorin (Cl2) atau menggunakan senyawa
sodium/ kalsium hipokhlorit yang dikenal
sebagai kaporit

106
Quality for professional  www.akualita.com
Disinfeksi
Pengolahan sekunder dapat menghilangkan 98%
mikroorganisme dan sebanyak 105 - 107/100 mL
coliform tetap di tempat

· Disinfektan yang banyak digunakan Chlorine

· Waktu kontak of 20 - 30 minute

· Beberapa metode lain yang digunakan selain


khlorine adalah sinar UV, ozone, filtrasi membran,
dan lahan basah buatan (artificial wetlands)

107
Quality for professional  www.akualita.com
UNIT PENGOLAHAN ANAEROB

• Pengolahan limbah anaerob adalah sebuah


metode biological untuk mengolah limbah
organik
• Produk akhir dari degradasi anaerob adalah
gas, paling banyak metana (CH4),
karbondioksida (CO2), dan sebagian kecil
hidrogen sulfide (H2S) dan hydrogen (H2).
• Proses yang terlibat adalah fermentasi asam
dan fermentasi metana
108
Quality for professional  www.akualita.com
UASB

109
Quality for professional  www.akualita.com
110
Quality for professional  www.akualita.com

Anda mungkin juga menyukai