Oleh :
Angga Adiyutha 25116025
Andre Atmadestra 25116018
Fadhil Ramadani 25116022
Mayasta Dyah Prameswari 25116015
Woro Puspa Indriyani 25116023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................1
1.2 Permasalahan .......................................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................2
1.4 Tujuan ..................................................................................................................................3
1.5 Manfaat ................................................................................................................................3
BAB II KAJIAN LITERATUR .....................................................................................................4
2.1 Pengenalan ISO 14001 dan EMS .........................................................................................4
BAB III METODOLOGI ...............................................................................................................8
3.1 Kerangka Kerja ....................................................................................................................8
3.2 Studi Pendahuluan ...............................................................................................................8
3.3 Waktu dan Lokasi Kerja ......................................................................................................9
3.4 Alat dan Bahan.....................................................................................................................9
3.5 Tahapan Pengambilan Data .............................................................................................. 10
3.6 Tahapan Analisis Data ...................................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 11
4.1 Profil Perusahaan .............................................................................................................. 11
4.2 Struktur ............................................................................................................................. 13
4.3 Program ............................................................................................................................. 14
4.4 Pencapaian ........................................................................................................................ 16
4.5 Strategi .............................................................................................................................. 16
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkaitan dengan masalah lingkungan, operasional, distribusi, dan juga berkaitan
dengan pemberdayaan karyawannya seperti kesadaran kesehatan dan keselamatan
terhadap pekerja, perusahaan juga dituntut untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada
semua aspek perusahaan, baik aspek kesehatan pada lingkungan, aspek distribusi, aspek
produksi, maupun dari aspek sumber daya manusia.
ISO 14001 merupakan standar yang digunakan untuk membuat suatu sistem
manajemen lingkungan yang baik. Salah satu perusahaan yang menerapkan ISO 14001
ini adalah PT Pertamina EP Field Cepu. PT Pertamina EP Field Cepu adalah wilayah
kerja (WK) di bagian asset 4. Untuk mengetahui sejauh apa penerapan ISO 14001 di PT
Pertamina EP Field Cepu kami melakukan tindakan evaluasi penerapannya di
perusahaan. Evaluasi kami lakukan dengan cara mencari data-data pengelolaan
lingkungan perusahaan, mempelajari dokumen-dokumen pengelolaan lingkungan
perusahaan, memperhatikan penerapannya melalui data dan jurnal penelitian yang sudah
dilakukan orang lain sebelumnya yang berkaitan dengan standar ISO 14001. Hasil dari
pengamatan dari data ditemukan beberapa hal yang menjadi perhatian kami terhadap
penerapan sistem manajemen lingkungan di PT Pertamina EP Field Cepu. Hal tersebut
antara lain minimnya pegawai di bagian pengelolaan lingkungan (21 orang), kurangnya
pelatihan terhadap para pegawai dalam hal kesiagaan tanggap darurat, dan pengelolaan
limbah air terproduksi yang dihasilkan dari aktivitas pemboran.
1.2 Permasalahan
Pada analisis penerapan ISO dan EMS pada PT. Pertamina EP Field Cepu
didapatkan permasalahan antara lain minimnya pegawai di bagian pengelolaan
lingkungan (21 orang), kurangnya pelatihan terhadap para pegawai dalam hal kesiagaan
tanggap darurat yang berarti manajemen sumber daya di PT.Pertamina EP Field Cepu
kurang baik, dan pengelolaan limbah air terproduksi yang dihasilkan dari aktivitas
pemboran dan pengolahan limbah pada PT.Pertamina EP Field Cepu tidak di
manajemenkan dengan baik
2
2. Sistem pengolahan limbah di PT. Pertamina EP Field Cepu dan apakah sudah sesuai
dengan ISO 14000 atau standar yang sudah didapatkan atau belum.
3. Sistem manajemen mutu pada PT. Pertamina EP Field Cepu
1.4 Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah manajemen mutu,
manajemen sumber daya manusia, serta manajemen pengolahan limbah di
PT.Pertamina EP Field Cepu sudah sesuai dengan standar sistem manajemen
lingkungan yang ditentukan serta mengetahui pengaruh terhadap sistem manajemen
yang diterapkan pada PT.Pertamina EP Field Cepu.
1.5 Manfaat
3
BAB II
KAJIAN LITERATUR
4
Peningkatan lingkungan kinerja.
Kepatuhan terhadap hukum.
Kepercayaan pelanggan lebih dalam.
Peningkatan keterampilan karyawan.
Adapun sasaran yang telah dicapai dari EMS ini antara lain :
Dalam menerapkan EMS, perusahaan juga berpedoman pada ISO. ISO adalah
Organisasi Internasional untuk Standardisasi. ISO telah membuat lebih dari 18.000
standar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan dan
sosial. Salah satu ISO yang menangani bidang lingkungan yaitu ISO 14000. ISO 14000
menjelaskan tentang standar, panduan, dan laporan teknis pengelolaan lingkungan. ISO
14000 menangani permasalahan lingkungan agar solusi yang diterapkan bisa memenuhi
kaidah pembangunan berkelanjutan. Tujuan utama ISO 14000 standar adalah untuk
mempromosikan lingkungan yang efektif dalam organisasi.
5
terhadap peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen
terhadap perbaikan berkelanjutan.
Tujuan ISO 14001 adalah untuk memungkinkan organisasi dari semua jenis atau
ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang berkomitmen untuk
bertanggung jawab pada lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya, pencegahan
polusi, mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi dampak lingkungan.
Manfaat Mendapatkan Sertifikat ISO 14001 adalah khususnya bagi produsen, sebagai
berikut :
Manfaat Mendapatkan Sertifikat ISO 14001 adalah khususnya bagi lingkungan, sebagai
berikut :
ISO 14001:2015 harus digunakan oleh setiap organisasi yang ingin mendirikan,
memperbaiki, atau mempertahankan sistem manajemen lingkungan agar sesuai dengan
kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan dan persyaratan. Persyaratan standar yang
dapat dimasukkan ke dalam sistem manajemen lingkungan, sejauh mana ditentukan
oleh beberapa faktor termasuk industri organisasi, kebijakan lingkungan, produk dan
6
penawaran layanan, dan lokasi. ISO 14001: 2015 adalah relevan untuk semua
organisasi, terlepas dari ukuran, lokasi, sektor, atau industri.
7
BAB III
METODOLOGI
KERANGKA KERJA
3.2.1 Pendahuluan
Berisi data data yang didalamnya latar belakang yang menjelaskan mengenai
sistem manajemen lingkungan dan menjelaskan pengelolaan limbah dan sumber daya
manusia.
Untuk poin garis besar yang diambil dalam tugas besar sistem manajemen
lingkungan mengenai mengetahui apakah manajemen mutu, manajemen sumber daya
manusia, serta manajemen pengolahan limbah di PT.Pertamina EP Field Cepu sudah
sesuai dengan standar sistem manajemen lingkungan yang ditentukan serta mengetahui
pengaruh terhadap sistem manajemen yang diterapkan pada PT.Pertamina EP Field
Cepu.
8
3.2.3 Metode kerja
Dalam laporan kelompok yang kami buat didalamnya memuat kerangka kerja
,studi pendahuluan , waktu dan lokasi kerja, alat dan bahan , tahapan pengambilan data
dan terakhir analisis data . Semuanya saling berkaitan dan disesuaikan dengan ke
validan data dalam analisis mengenai apakah manajemen mutu, manajemen sumber
daya manusia, serta manajemen pengolahan limbah di PT.Pertamina EP Field Cepu
sudah sesuai dengan standar sistem manajemen lingkungan yang ditentukan serta
mengetahui pengaruh terhadap sistem manajemen yang diterapkan pada PT.Pertamina
EP Field Cepu.
3.2.4 Pembahasan
Di dalamnya membahas mengenai apakah manajemen mutu, manajemen
sumber daya manusia, serta manajemen pengolahan limbah di PT.Pertamina EP Field
Cepu sudah sesuai dengan standar sistem manajemen lingkungan yang ditentukan serta
mengetahui pengaruh terhadap sistem manajemen yang diterapkan pada PT.Pertamina
EP Field Cepu.
3.3.1 Waktu
Waktu mengerjakan makalah ini pada tanggal 15 April 2019 s.d 24 April 2019.
3.3.2 Tempat
Laptop
Handphone
Wifi
Jurnal
Makalah
9
ISO 14001
Pengumpulan
Data
Penyaringan
Data
Hasil Data
Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
kualitatif” menurut H.B. Sutopo (2006:105). Teknik analisis data kualitatif bersifat
induktif karena analisis sama sekali tidak dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran
suatu prediksi atau hipotesis penelitian, tetapi semua simpulan yang dibuat sampai
dengan teori yang mungkin dikembangkandibentuk dari semua data yang telah berhasil
ditemukan. Miles dan Huberman (dalam Guanawan, 2013: 210) mengemukakan bahwa
ada tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif,
ketiga data tersebut adalah reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian yang diperoleh penulis kemudian di analisa dengan membandingkannya
dengan Environmental Management System ISO 14001.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengelola kegiatan migas dalam KKS Blok Cepu, dengan melalui proses
yang panjang, pada tanggal 15 Maret 2006 ditandatangani Joint Operating Agreement
(JOA) Blok Cepu antara MCL, Ampolex dan PEPC yang berlaku efektif mundur sejak
tanggal 17 September 2005. Di dalam JOA tersebut juga dinyatakan bahwa MCL
ditunjuk sebagai Operator Blok Cepu. Dengan demikian, sejak tahun 2006 aktivitas
operasional PEPC di Blok Cepu secara efektif telah dimulai dengan tigakegiatan utama
11
yaitu kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan minyak Banyu Urip dan kegiatan
perencanaan pengembangan lapangan gas Jambaran-Cendana.
Pada tanggal 17 Agustus 2011 telah ditandatangani Head Of Agreement (HOA) antara
MCL, PEPC, dan PT Pertamina EP (PEP) berisikan:
Unitisasi Lapangan Jambaran (milik KKKS Blok Cepu) dengan lapangan Tiung
Biru (milik PEP)
Hal tersebut merupakan babak baru bagi PEPC dalam pengembangan Lapangan
Jambaran Tiung Biru dari semula hanya merupakan Non Operator di Blok Cepu
kemudian menjadi Operator Unitisasi Lapangan Jambaran - Tiung Biru yang dapat
memberikan kontribusi peningkatan nilai bagi PT Pertamina (Persero).
Visi :
Menjadi role-model perusahaan hulu dibidang minyak dan gas di dalam kegiatan
kemitraan dan pembinaan SDM profesional.
12
Misi :
4.2 Struktur
13
Dewan Komisaris:
Dewan Direksi :
4.3 Program
Saat ini, proyek pengembangan lapangan yang sedang dilakukan adalah project
full field Banyu Urip yang diprediksi mampu memproduksi minyak hingga 165
KBOPD dan Proyek Pengembangan Gas Cepu yang meliputi lapangan unitisasi
Jambaran - Tiung Biru dan lapangan Cendana. Proyek pengembangan Gas Cepu
diprediksi memproduksi gas sebesar 315 MMSCFD selama masa plato 16 tahun
produksi.
14
3. Insulation pipe
EPC3 : Offshore Export Pipeline & Mooring Tower, meliputi:
1. Offshore Pipeline 23 km x 20" dia
2. Polyurethane Foam Insulation for Flow Assurance
3. Rigid Steel Riser
4. Mooring Tower 33 meter water depth
5. Piled Tower Structure
6. 360 degree Rotating Assembly
7. Lifting and Pigging Facilities
EPC4 : Floating Storage & Offloading (FSO). Lingkup pekerjaan EPC4 adalah:
1. Konversi kapal tanker berjenis 90's Vintage VLCC (Very Large Crude
Carrier) menjadi FSO (Floating Storage and Offloading unit) dengan
kapasitas minimum 1.7 juta barrel
2. Offloading rate 30.000-50.000 bbl/jam
3. Kapasitas untuk mengakomodir kapal tanker dengan bobot mati 50.000-
300.000 dwt
4. Kapasitas awak 60-70 orang
EPC5 : Infrastructure Facilities, Lingkup pekerjaan meliputi:
1. Solo Riverwater Intake Facility
2. Solo Riverwater Retention Basin (5,5 Mm3)
3. Administration, Operation & Maintenance buildings
4. Personnel Housing & Support facilities
5. Road & utility infrastructure
Proyek Pengembangan Gas Cepu didasarkan atas dua lapangan gas yakni
lapangan Jambaran - Tiung Biru dan lapangan Cendana. Struktur Jambaran - Tiung biru
merupakan reservoir gas yang melampar melalui dua wilayah kerja pertambangan yakni
WKP Blok Cepu dan WKP milik PT Pertamina EP (PEP). Berdasarkan ketentuan PP
No.35/2004, pengelolaan terhadap struktur tersebut harus dilakukan dengan konsep
Unitisasi Lapangan Jambaran dan Tiung Biru untuk pengembangan gas yang optimal.
15
Berdasarkan Head of Agreement ("HoA") yang ditandatangani pada tanggal 17 Agustus
2011 antara KKKS Blok Cepu dengan PEP, PEPC ditunjuk menjadi Operator Unitisasi
Lapangan Jambaran - Tiung Biru.
4.4 Pencapaian
4.5 Strategi
16
New and renewble energy development
Infrasrtucture and marketing development
Company growth
17
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
18