Anda di halaman 1dari 16

ILMU GIZI

APLIKASI KARBOHIDRAT, VITAMIN, DAN LEMAK PADA


MAKANAN

Disusun oleh:
I Gusti Ayu Mita Dwi Lestari (18D10130)

Div-Keperawatan Anestesiologi
TNG. 2 C/ SMT 3

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan saya rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Aplikasi Karbohidrat, Vitamin dan Lemak Pada Makanan dengan tepat
waktu. Penulisan makalah ini disusun sebagai tugas individu mata kuliah Ilmu
Gizi.

Makalah yang memuat materi Karbohidrat, Vitamin dan Lemak. Cakupan


bahasan yang akan dibahas yaitu meliputi pengertian, penggolongan, manfaat,
serta aplikasi Karbohidrat, Vitamin dan Lemak.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


pengerjaan makalah ini. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan untuk kemajuan pengetahuan terutama dalam mata kuliah Ilmu
Gizi, sehingga diharapkan dapat memberikan pedoman untuk pembelajaran serta
dapat memberikan petunjuk penulisan yang teratur dan tersusun rapi tanpa ada
unsur kesengajaan yang sama dari pihak lainnya.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi saya sendiri maupun bagi semua yang membaca makalah ini dan memperluas
pengetahuan kita semua.

Denpasar, 08 Oktober 2019

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan


makanan. Namun, haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan
tersebut. Bahan makanan dapat juga disebut komoditas pangan dalam
perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak, dan kita susun sebagai
hidangan. Sedangkan zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi adalah
mencakup komponen penyusun bahan makanan, antara lain adalah : karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh


penduduk di dunia khususnya bagi penduduk negara yang berkembang.
Karbohidrat berguna untuk mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan
dan membantu metabolisme lemak dan protein.

Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh.


Lemak mempunyai fungsi untuk penghasil energi, sebagai penghasil lemak
esensial, dan lain-lain. Begitu juga dengan protein, protein merupakan suatu zat
yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun
dan pengatur.

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh


tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin
tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh
karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.

1.2 Rumusan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zat Gizi
"Gizi" berasal dari dialek dalam bahasa Mesir yang berarti "makanan".
Kata "gizi" adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu "nutrition"
yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "nutrisi". Gizi
dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses perubahan
berbagai macam makanan yang masuk ke tubuh, sehingga dapat mempertahankan
kehidupan.

2.1.1 Pengertian Karbohidrat


Secara Alamiah, karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui
fotosintesis.Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme
heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari senyawa organik di
lingkungannya).Karbohidrat merupakan unsur senyawa organik yang disintesis
dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur Karbon(C),Hidrogen(H)
dan Oksigen(O).

Terdiri dari 80% total konsumsi manusia, karbohidrat yang paling umum
dikenal manusia adalah pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhana adalah dari
jenis monosakarida, yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, sorbosa, dan
sebagainya. Rangkaian monosakarida akan membentuk sakarida lain yang lebih
besar, yaitu polisakarida (rantai panjang), oligosakarida (rantai pendek), dan
disakarida (dua molekul monosakarida).

Nilai kalori karbohidrat adalah 4 kilokalori per gram. Karbohidrat dapat


digunakan sebagai sumber energi setelah melalui proses kimia di dalam tubuh
yang memecah karbohidrat rantai panjang (polisakarida) menjadi monosakarida,
mislanya glukosa. Glukosa dibakar di dalam tubuh untuk menghasilkan energi,
dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Reaksi ini tidak terjadi secara
langsung, melainkan melalui kurang lebih 50 tahap reaksi.

2.1.2 Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok


senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

2.1.3 Pengertian Lemak

Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan akohor
yang di sebut gliserol atau gliserin. Peranan lemak dalam bahan pangan,yang
utama adalah sebagai sumber energi.Lemak merupakan sumber energi yang dapat
menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang di berikan oleh
karbohidrat ( pati,gula ) atau protein.Istilah lemak atau minyak lebih umum di
gunakan dari pada lipida.Lemak bersifat pada suhu ruagan,sedangkan minyak
bersifat cair.
            Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan,sehingga
jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh
keseimbangan energi hewan tersebut secara praktis. Semua bahan pangan hewani
mengandung lemak,bahkan daging sapi rendah lemak ( lean meat ) mengandung
28% lemak, yang memberikan kontribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan
51% lemak dalam “Cheddar cheese” memberikan 73% dari kalori makanan.
            Semua lemak yang terdapat dari bahan pangan nabati terutama terdapat
dalam bentuk minyak.Dalam Serelia seperti jagung atau di dalam kacang –
kacangan seperti kedelai,lemak terdapat dalam germ maupun dalam
endospermanya.Sebagian besar sayur-sayuran dan buah-buahan secara praktis
tidak mengandung lemak.

2.2 Klasifikasi Karbohidrat


2.2.1Monosakarida
Monosakarida berasal dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula, adalah
senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dalam arti
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain.
Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida
adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat Kristal. Monosakarida
merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida yang paling penting
yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa dan pentosa.

2.2.1.1Glukosa
suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa (gula anggur)  karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Terdapat
didalam sayur, buah, sirup jagung dan bersamaan dengan fruktosa terdapat dalam
madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D. Glukosa murni
yang ada di pasaran biasanya diperoleh dari hasil olah pati. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir
pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan manusia . dalam
proses metabolisme glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar dalam
tubuh dan didalam sel merupakan sumber energi. Dalam keaadaan normal sitem
saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa
dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatan dalam bahan makanan.
Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemamisalukosa
hanya separuh dari sukrosa sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat
kemanisan yang sama.

2.2.1.2 Fruktosa
suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa (gula buah). Memiliki tingkat kemanisan
gula yang paling manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa,
dalam buah, nektar bunga, dan juga dalam sayur. Fruktosa dapat diolah dari pati
dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman

2.2.1.3 Galaktosa

merupakan monosakarida yang tidak terdapat bebas di alam seperti halnya


glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.

2.2.1.4Pentosa

merupakan aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.


Merupakan bagian sel-sel  semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil,
sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan doksiribosa merupakan
bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan,
ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.
2.2.2 Disakarida
2.2.3 Sukrosa,
atau gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula
pada turnbuhan lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel.
Dengan pencernaan atau hidrolisis sukrosa akan terpecah dan
menghasilkan glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert.
2.2.2 Maltosa dan isomaltosa, Komponen utamanya adalah
glukosa. Umum ditemukan pada sirup, malt, dan madu. Disakarida
ini dapat dicerna.
3 Laktosa, atau gula susu merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat yang
dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa.
Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu
keseluruhan.
4 Trehalosa, seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal
sebagai gula jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehelosa.
Trehelosa juga terdapat dalam serangga.

a. Oligosakarida,

merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang


jumlahnya antara 2 sampai dengan 10 molekul monosakarida (oligo berarti
sedikit). Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan
lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses
hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami
terdapat di alam

a) Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul


monosakarida.Contoh dari trisakarida adalah rafinosa. Rafinos adalah
suatu trisakarida yang penting,terdiri atas 3 molekul monosakarida
yang berikatan,yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada
galtosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya
aom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2pada
fluktosa.( Poedjiadi , 2006 )

b) Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang terbentuk dari empat


molekul monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra sakarida. Dengan
jalan hidrolisis sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa,
1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa.Pada hidrolisis parsial
dapat dihasilkan fruktosa dan monotriosa suatu trisakarida.Stakiosa
tidak mempunyai sifat mereduksi. ( Poedjiadi , 2006 )
c) Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarid, merupakan
oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini tidak dapat dipecah oleh
enzim-enzim pencernan. Seperti halnya pada polisakarida nonpati,
oligosakarida ini didalam usus besar mengalami fermentasi.
Oligosakarida ini banyak terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan.

d) Fruktan, merupakan sekelompok oligosakarida dan polsisakarida


yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu
molekol glukosa. Fruktan terdapat dalam serealia, bawang merah,
bawang putih dan asparagus. Sebagian besar fruktan juga difermentasi
dalam usus besar.

.        Klasifikasi Lemak
·      Menurut komposisi kimianya, lemak dapat dibagi menjadia sebagaiberikut :
1.    Lipid Sederhana   
a.       Lemak netral
Lemak netral dalam ilmu gizi adalah apa yang dikenal sebagai lemak dan minyak.
Lemak berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan minyak berbentuk cair.
b.      Trigliserida (triasilgliserol)
Sebagaian besar lemak dan minyak dalam alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah ester gliserol, suatu alkohol trihidrat dan asam lemak yang
tepatnya disebut triasi gliserol.
1)      Bila ketiga asam di dalam trigliserida adalah asam lemak yang sama
dinamakan trigliserida sederhana, bila berbeda dinamakan trigliserida campuran.
2)      Bila hanya satu asam lemak bergabung dengan gliserol, maka lemak
tersebut dinamakan monogliserida dan bila dua dinamakan
digliserida.                    

Struktur trigliserida

c.       Ester asam lemak dengan alkohol berat molekul tinggi


1)      Lilin adalah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol dengan rantai
karbon yang panjang.

                              


                              Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
Lilin dapat di peroleh dari lebah madu (mirisil palmitat), ikan paus dan lumba-
lumba ( setil palmitat ) yang di gunakan sebagai salep, bahan kecantikan, dan lilin
untuk penerangan. Paraffin padat walau kelihatannya seperti lilin, sering disebut
salah sebagai paraffin wax adalah campuran dari senyawa hidrokarbon padat dan
bukan ester. Lilin hanya larut dalam pelarut lemak, sebab itu lilin pada tumbuhan
berfungsi sebagai bahan nutrisi, sebab tidak terhidrolisis dan tidak diuraikan oleh
enzim pengurai pada lemak.
2)      Ester sterol
Pada membran sel, sterol di temukan pada bentuk dasarnya. Di luar itu, lemak
sterol akan bersenyawa dengan asam fosforat atau asam lemak dalam ikatan ester.
Pada jaringan tubuh, terutama padahati, adrenal dan plasma darah, kolesterol di
temukan bersenyawa dengan asam lemak khususnya asam lemak esensial, dan
membentuk senyawa kolesterol ester, ester dari koles terol dengan asam
arasidonat menghasilkan kolesterilarasidonat.
3)      Ester non sterol
4)      Ester vitamin A dan ester vitamin D
2.      Lipid Majemuk
a.       Fosfolipida

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

Fosfolipida terdapat dalam tiap sel hidup, dibentuk dalam hati dan menempati
urutan kedua kandungan lipida dalam tubuh. Fosfolipida merupakan trigliserida di
mana asam lemak pada posisi karbon ketiga   di tempati oleh gugus fosfat dan
gugus basa mengandung nitrogen. Gugus basa pada fosfolipida menentukan nama
fosfolipida tersebut. Sebagai contoh, fosfatidikolin (lesitin) mempunyai gugus
kolin, sedangkan fosfat idilserin mempunyai gugus serin sebagai gugus basanya.
Fungsi utama fosfolipid aadalah membentuk membran sel. Fosfolipida
mempunyai kekhususan karena bersifat polar dan nonpolar atau disebut juga
amfilitik. Fosfolipida berperan sebagai sabun, yaitu mampu membentuk emulsi
(memecah lemak dalam tetesan halus yang mengambang dalam air), sehingga
membentuk lemak lain berada dalam keadaan mengambang didalam darah dan
cair dalam tubuh lain. Di dalam darah, fosfolipida berfungsi sebagai alat angkut
lipida.
b.      Lipoprotein

Gabungan
lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Lipoprotein merupakan  gabungan molekul lipida dan protein yang di sintesis di
dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein
dan selebihnya lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi  mengangkut lipida  di
dalam plasma kejaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energi
sebagai komponen membran sel atau sebagai prekursor metabolit aktif.
3.      Lipida turunan
a.       Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak.
Biasanyaa sam lemak mengandung 4-24 atom karbon, dan mempunyai satu gugus
karboksil. Bagian alkil dari asam lemak bersifat nonpolar, sedangkan gugus
karboksil bersifat polar.
b.      Sterol
Sterol adalah sekelompok senyawa  yang mempunyai karakteristik struktur
cincin  kompleks steroid  denganberbagai  vareasi. Sterol yang banyak terdapat  di
dalam pangan adalah kolesterol dalam jaringan hewani, ergosterol dalam khamir,
dan betasitosterol dalam makanan nabati.

Pembagian Vitamin

1.      Vitamin A

      Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin


yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A,
antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning),
dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai
merah, wortel, pisang, dan pepaya).

         Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami


rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat
mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi
kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan
keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-
pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila
sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat
menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati,
dan iritasi kulit.

2.      Vitamin B

         Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam


metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai
senyawakoenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong
dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-
sayuran hijau.

3.      Vitamin B1

             Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan


salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu
proses metabolisme protein danlemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit
akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga
dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem
saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak
gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan
inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.

4.      Vitamin B2

          Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam


metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai
salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin
mononucleotide,FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide,
FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan
molekulsteroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak
ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering
bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

5.      Vitamin B3

      Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan


penting dalam metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme
lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin
ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin
ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

6.      Vitamin B5

       Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik


di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai
jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama
lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara
sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam
berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati
hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya
vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah
dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.

7.      Vitamin B6

        Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan


vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai
salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi
melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid danfosfolipid.Selain itu,
vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-
kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

8.      Vitamin B12

           Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang


hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi
di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA
dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan
iritasi kulit.

9.      Vitamin C

             Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi


kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringankulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa
antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di
sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga
risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan
luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.

10.  Vitamin D

          Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak


ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh
vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium
dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka
tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalahosteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,
dan dehidrasiberlebihan.
11.  Vitamin E

            Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di


dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,
ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal
bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf
dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

12.  Vitamin K

              Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran


darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada
pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau
pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita
perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan
sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

       

Anda mungkin juga menyukai