KERTAS KARYA
OLEH
AFRIDAYANI BR SEMBIRING
142204002
M E D A N
2017
WISATAWAN
OLEH
AFRIDAYANI BR SEMBIRING
t42204,W7
Dosen Pembimbing
t
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN
Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Tugas Akhir Untuk Diploma.
Ketua, Sekertaris,
PENGESAHAN
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang
Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada :
Dekan,
PanitiaUjian
No Nama TandaTangan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat
ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelah Ahli
Penulis,
Afridayani Br Sembiring
142204002
Kabupaten Langkat memiliki potensi wisata alam yang relatif besar dan sangat cocok
bagi pecinta alam salah satu diantaranya adalah destinasi wisata Bukit Lawang di
Kecamatan Bahorok yang terkenal dengan daya tarik pusat pengamatan orangutan
Sumatera. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
dalam pengembangan destinasi wisata Bukit Lawang dalam meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan, faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
pengembangannya dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut dan peran
pemandu wisata dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Metode
pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung oleh
kepala bidang informasi dan promosi destinasi wisata Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Langkat. Hasil penulisan kertas karya ini yaitu mengetahui
upaya yang dilakukan dalam pengembangan destinasi wisata Bukit Lawang dalam
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, faktor yang menjadi penghambat dan
cara mengatasinya serta mengetahui peran dari pemandu wisata.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat pada
waktunya. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
Utara. Adapun kertas karya ini berjudul “Pengembangan Destinasi Wisata Bukit
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph. D., selaku ketua program studi D III
menyelesaikan pendidikan.
4. elaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga
5. Bapak/Ibu dosen khususnya jurusan Diploma III Perjalanan Wisata yang telah
6. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan material selama masa
ii
2014 yang telah banyak berdiskusi dan bekerjasama dengan penulis selama masa
pendidikan.
nya. Karena itu kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati,
Penulis,
Afridayani Br Sembiring
142204002
iii
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
iv
3.2.2 Prasarana............................................................... 33
BAB V PENUTUP................................................................................ 48
5.1 Kesimpulan......................................................................... 48
5.2 Saran................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 50
Halaman
vi
vii
Halaman
Tabel 3.4 Harga arum jeram destinasi wisata Bukit lawang ................. 24
orangutan................................................................................ 33
viii
PENDAHULUAN
Kebupaten Langkat memiliki potensi wisata alam yang relatif besar. Potensi
wisata alam tersebut menyangkut beberapa potensi destinasi wisata, yaitu: air terjun
pemandian sungai arung jeram, trekking hutan, gua alam (seperti kawasan Bukit
Lawang dan Tangkahan). Kabupaten Langkat memiliki pesona alam dan budaya
yang sangat luar biasa serta daerah ini merupakan daerah yang sangat cocok bagi
pecinta alam karena tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk melihat
ekosistem yang luar biasa dan dengan jaraknya yang dekat dari kota Medan menjadi
Bukit Lawang adalah sebuah desa kecil yang terletak 90 kilometer barat laut
Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bukit Lawang juga merupakan tempat wisata
alam yang memiliki bebagai daya tarik wisata di kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat, Provinsi Sumatrera Utara. Tempat yang terkenal dengan arus sungainya
yang deras dan jernih serta merupakan tempat pengamatan orangutan Sumatera liar
pengamatan orangutan, Bukit Lawang juga memiliki berbagai daya tarik lainya yang
dapat terus dikembangkan seperti Trekking in the jungle yaitu menelusuri atau
menjelajah hutan Gunung Leuser, Tube rafting yaitu kegiatan arum jeram dengan
menggunakan ban, Caving yaitu gua kelelawar dimana dalam gua tersebut terdapat
beribu kelelawar.
Untuk mempermudah penulisan kertas karya ini agar lebih terarah dan
berjalan dengan baik maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun
ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan kertas karya ini
yaitu :
ini yaitu apa saja yang dapat dikembangkan di destinasi wisata Bukit Lawang, Faktor
apa saja yang menghambat dalam pengembangan destinasi wisata Bukit Lawang
1. Upaya apa saja yang dilakukan dalam pengembangan destinasi wisata Bukit
2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
3. Apa saja peran pemandu wisata dalam dalam memberikan pelayanan terbaik
kepada wisatawan?
wisatawan.
Penulisan kertas karya memberikan manfaat yang besar sekali baik bagi penulis
maupun pembacanya. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut,
manfaat bagi penulis yaitu penulis dapat berkenalan dengan kegiatan kepustakaan
Manfaat bagi pembaca kertas karya ini yaitu dapat di manfaatkan sebagai
kertas karya ini dapat dijadikan refrensi atau acuan penulisan bagi penulis
selanjutnya.
1. Data primer
dengan mengadakan tanya jawab dengan kepala bagian informasi dan promosi
2. Data skunder
pertanggungjawabkan.
membaginya dalam lima bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang
lebih mudah diikuti dan dipahami. Masing-masing bab menjelaskan topik yang
berbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada setiap bab yang akan
diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini di bahas tentang letak geografis dan demografi, sarana
kepada wisatawan.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
TINJAUAN TEORI
(1996:115) mengatakan:
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang
didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian
yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam pada khusunya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas manusia
sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri serta penyempurnaan
dari alat-alat pengangkutan.
asing keluar masuk kota, daerah dan negara atau bisa juga dikaitkan dengan kegiatan
Pariwisata adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan
seseorang atau sekelompok orang untuk berlibur serta mencari ketenangan, Buchli
dalam Yoeti (1996:117) mengatakan: “ ... Pariwisata adalah setiap peralihan tempat
yang bersifat sementara waktu dari seseorang atau sekelompok orang, dengan
atau sekelompok orang dengan tujuan untuk mencari kepuasan suasana yang berbeda
Pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar yang
mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu
negara itu sendiri atau diluar negeri (meliputi pendiaman orang-orang dari
daerah lain) untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dari
apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
tinggal sementara bukan untuk menetap disuatu kota, daerah, atau negara, Krapt
dalam Yoeti (1996:115) mengatakan: “ ... Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-
gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta
menyedikan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap
mengatakan: “ ... Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan
pemerintah daerah”
suatu cara untuk menjadikan suatu destinasi wisata menjadi menarik dan dapat
1. Sesuatu yang dapat di lihat, artinya tempat tersebut harus mempunyai daya
tarik atau destinasi wisata yang berbeda dengan daerah lain, daerah itu harus
mempunyai daya tarik dan atraksi wisata yang hanya dapat di saksikan di
daerah itu. Pengembangan pariwisata harus memperhatikan dengan cermat
pengadaan destinasi dan daya tarik wisata. Destinasi yang ada harus benar-
benar orisional, unik dan esklusif.
2. Sesuatu yang dapat dibeli, artinya tempat tersebut harus tersedia fasilitas
untuk berbelanja, terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat yang dapat
menjadi kenangan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat asal
wisatawan. Ketersediaan souvenir sangat membantu pengenalan destinasi dan
daya tarik wisata kepada masyarakat luas karena souvenir yang dibeli
wisatawan akan dibawa pulang ketempat tinggal nya. Oleh karena itu
pengembangan pariwisata perlu mengusahakan supaya souvenir yang dijual
benar-benar dapat menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi yang
mendapatkanya.
1. Wisatawan (tourism)
Karakteristik wisatawan harus diketahui, dari mana mereka datang, usia, hobi,
status sosial, mata pencahrian dan pada musim apa mereka melakukan
perjalanan. Kujungan wisata sendiri dipengaruhi oleh beberapa motif wisata,
seperti: motif fisik dan budaya.
2. Transportasi
Transportasi merupakan salah satu faktor untuk kemudahan bergerak dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi
pergerakan tersebut adalah konektifitas antar daerah, tidak ada penghalang
serta tersedianya sarana angkutan.
3. Atraksi/destinasi wisata
Merupakan daya tarik yang membuat wisatawan datang berkunjung. Atraksi
wisata tersebut antara lain: fasilitas olahraga, tempat hiburan, museum, dan
peninggalan sejarah.
4. Fasilitas pelayanan
Fasilitas yang mendukung destinasi wisata adalah ketersediaan hotel,
restoran, prasarana perhubungan, fasilitas telekomunikasi, bank, petugas
penerangan dan jaminan keselamatan.
5. Informasi dan promosi
Dalam dunia kepariwisataan destinasi wisata dan daya tarik wisata memiliki
peranan penting yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi seseorang atau calon
wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Pengertian destinasi dan
daya tarik wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk menjadi sarana wisata atau destinasi wisata
yaitu semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang
disediakan atau bersumber pada alam saja. Destinasi dan daya tarik wisata
merupakan dasar bagi kepariwisataan, tanpa adanya daya tarik di disuatu daerah atau
Destinasi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar wisatawan memiliki niat untuk mengunjungi suatu tempat
wisata, destinasi wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai,
pantai, laut atau berupa destinasi bangunan seperti museum, benteng, situs
mengatakan: “... Destinasi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
Destinasi wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang
Suatu tempat atau daerah dapat dikatakan sebagai destinasi wisata harus
1. Attraction adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas atau keunikan dan
menjadi daya tarik wisatawan agar mau datang berkunjung ketempat wisata
tersebut. Atraksi wisata terdiri dari 2 yaitu :
1. Site Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh destinasi wisata
semenjak objek itu ada.
2. Event Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh suatu destinasi
wisata setelah dibuat manusia.
2. Accessbility, yaitu kemudahan cara untuk mencapai tempat wisata tersebut.
3. Amenity, yaitu fasilitas yang tersedia didaerah destinasi wisata seperti
akomodasi dan restoran.
4. Institution, yaitu lembaga atau organisasi yang mengolah destinasi wisata
tersebut.
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai keunikan dan nilai
yang tinggi yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu, Yoeti
(1985:23) mengatakan: “ ... Daya tarik wisata atau Tourst atraction istilah yang lebih
sering digunakan yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
Daya tarik wisata adalah temapt wisata yang memiliki keunikan serta nilai
yang tinggi sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjungi daerah tujuan wisata
tersebut, Pendit (1994:34) mengatakan: “ ... Daya tarik wisata sebagai sesuatu yang
Menurut Yoeti (2002:5) menagatakan daya tarik adalah segala sesuatu yang
dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata,
seperti:
Daya tarik wisata harus memiliki 4 hal, Damanik dan Weber dalam Pendit
(2006:20) mengatakan:
1. Keunikan
Keunikan merupakan kombinasi kelangkaan dan daya tarik yang khas
melekat pada suatu destinasi wisata. Hal ini merupakan keunggulan produk
dalam persaingan pasar.
2. Otensitas
dalam Yoeti (2011:11) mengatakan: “... Wisatawan adalah orang yang melakukan
studi”.
Wisatawan adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau
lebih dalam suatu negara yang lain dari negara di mana ia biasanya tinggal”.
mengatakan: “ ... Wisatawan yaitu setiap orang yang berpergian dari tempat
kunjungan itu”.
Wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam
diluar tempat tinggalnya hanya untuk bersenang-senang tidak untuk mencari nafkah,
Ogilive dalam Yoeti (1996:141) mengatakan: “ ... Wisatawan adalah semua orang
kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa sementara
mereka pergi, mereka mengeluarkan uang ditempat yang mereka kunjungi tidak
dengan uang yang didapatnya dari negara lain, Norwal dalam Yoeti (1996:142)
mengatakan:
mengatakan:
seperti:
Berikut adalah letak geografis dan demografi destinasi wisata Bukit Lawang :
1. Letak geografis
192660 Ha. Ketinggian desa Bukit Lawang adalah 108 dml. Secara umum desa
Bukit Lawang berbatasan dengan kabupaten lain dan berbatasan dengan provinsi
lain. Untuk mencapai desa Bukit Lawang jarak yang harus ditempuh adalah 11
2. Demografi
Tabel 3.1
Jumlah penduduk Desa Perkebunan Timbang Jaya Bukit Lawang
JUMLAH
DUSUN KEPALA L P JUMLAH
KELUARGA JIWA
I 75 140 146 286
II 93 163 147 310
III 41 77 72 149
IV 70 134 120 254
V 128 201 215 416
VI 65 112 90 208
VII 211 390 363 753
JUMLAH 682 1.217 1.158 2.375
Sumber:Kantor Kepala Desa Bukit Lawang, tahun 2016
15
Destinasi wisata Bukit Lawang sendiri memiliki berbagai macam sarana dan
prasaranan untuk menunjung agar destinasi wisata dapat berkembang serta untuk
3.2.1 Sarana
Sarana yang terdapat pada destinasi wisata Bukit Lawang yaitu sebagai berikut:
1. Travel Agent
2. Penginapan
mulai dari Rp.100.000 permalam nya, 34 penginapan yang dimaksud bisa dilihat
Tabel 3.2
Penginapan destinasi wisata Bukit Lawang
Sumber: Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, tahun 2017
dan harga penginapan yang terdapat di destinasi wisata Bukit Lawang yaitu
sebagai berikut:
1. Jungle Inn
sungai, serta restoran, semua kamar memiliki kamar mandi pribadi. Penginapan
ini juga menawarkan layanan penyewaan mobil, sepeda dan area sekitarnya
populer untuk bersepeda. Daerah ini juga populer untuk aktivitas memancing
Gambar 3.1
Penginapan Jungle Inn bagian depan
Gambar 3.2
Penginapan Jungle Inn bagian belakang
2. Bugis Inn
gunung, sungai, atau taman, setiap kamar menyediakan kamar mandi pribadi
Gambar 3.3
Penginapan Bugin Inn
barbeque, bar, balkon, dan fasilitas olahraga air. Penginapan ini juga
Rp.100.000-200.000 permalamnya.
Gambar 3.4
Penginapan Rain Forest
3. Mushola
4. Jembatan penyeberangan
ini akan di kenakan biaya Rp. 2000 perorang, jembatan ke dua milik Pemerintah
Kabupaten Langkat, jembatan ini adalah jembatan yang baru di bangun kembali
setelah banjir bandang pada tahun 2003, jembatan ke tiga milik Wisma Leuser
Sibayak dan yang ke empat milik Ecolodge. Berikut adalah gambar dari ke
Gambar 3.5
Jembatan milik masyarakat
Gambar 3.6
Jembatan milik pemerintah Kabupaten Langkat
Gambar 3.7
Jembatan milik Wisma Leuser Sibayak
Gambar 3.8
Jembatan milik Ecolodge
Tabel 3.3
Restaurant destinasi wisata Bukit Lawang
Pada tahun 2016, Restoran Kapal Bambu adalah sesuatu yang baru dari
Ecolodge Bukit Lawang. Restoran ini dibangun dari bambu dan terdapat area
makan di lantai dasar dengan tempat duduk untuk 150 orang dan di lantai atas
hiburan.
Gambar 3.9
Restoran Kapal Bambu Bukit Lawang
Gambar 3.10
Restoran kapal bambu di lantai atas
6. Camping ground
Gambar 3.11
Camping Ground
7. WC umum
8. Parking area
9. Money changer
Bukit Lawang memiliki berbagai macam destinasi dan daya tarik wisata
yang dapat di kembangkan dan di nikmati oleh setiap wisatawan. Daya tarik
wisata yang terdapat pada destinasi wisata Bukit Lawang antara lain :
dikarenakan memiliki daya tarik satwa langka orangutan Sumatera semi liar
dan panorama hutan hujan tropis. Dulunya, Bukit Lawang merupakan pusat
dijalankan oleh WWF dan Frankfurd Zoologycal Society pada tahun 1973.
(viewing site).
diberi makan oleh petugas, hal ini seharusnya tidak boleh di lakukan di
salah satu destinasi wisata andalan di Sumatera Utara yang ramai dikunjungi
waktu ini, 229 orangutan bekas peliharaan yang disita dari perdagangan satwa
Viewing site ini terletak di atas bukit yang berjarak kurang dari 2 km
dari kantor pos pusat penelitan orangutan Sumatera (PPOS). Wisatawan dapat
mengunjungi viewing site hanya pada waktu tertentu saja yaitu pukul 08.30-
09.30 dan 15.00-16.00 wib tiap harinya, pada saat itulah orangutan di Bukit
Gambar 3.12
Pusat pengamatan orangutan
trekking di dalam hutan ini bisa dilakukan hanya sehari, ataupun bisa sampai
3 hari 3 malam dan menginap di tengah hutan pada pos yang telah disediakan
oleh pengelola. Di akhir kegiatan trekking ini bisa berarum jeram untuk
mendapat surat izin memasuki ruang terbatas. Banyak juga pemuda lokal
Gambar 3.13
Jungle trekking
dengan ban bersama pemandu. Arung jeram yang dipandu ini adalah rafting,
dan masih menggunakan ban, disini ban digunakan tidak individu, melainkan
belakang. Dengan begitu, wisatawan tidak perlu lagi merasa takut, karena
selesai.
Tabel 3.4
Harga arum jeram destinasi wisata Bukit Lawang
Gambar 3.14
Tube rafting
4. Bat Cave
perkebunan karet dan sawit masyarakat ini dengan nama gua kelelawar.
Pasalnya, destinasi wisata gua sepanjang kurang lebih 500 meter yang
menarik dan seru ini memang menjadi tempat tinggal ribuan kelelawar yang
membuat sarangnya di langit-langit gua, dari Ecolodge Bukit Lawang, gua ini
wisatawan akan menemui gubuk tidak berdinding yang atapnya dari rumbia
dan terpal biru, disitu akan di temui para penjaga gua yang akan mengutip
biaya masuk gua sebesar Rp 10.000 per orang, ternyata gua ini bukan milik
Gunung Leuser (TNGL) namun milik pribadi. Pintu masuk gua adalah dua
buah batu besar yang menyisakan celah seukuran badan orang dewasa, ada
tangga kayu dan akar-akar kayu yang membantu wisatawan memanjat batu
licin dan berlumut itu, kemudian wisatawan masuk di pintu besar dengan
ruangan yang luas penuh cahaya di celah-celah atapnya, beberapa batu mirip
altar di temui, pada awalnya gua ini menjadi tempat pemujaan dan
Gambar 3.15
Pintu masuk bat cave
Gambar 3.16
Gubuk penjaga bat cave
Gambar 3.17
Bagian luar bat cave
Gambar 3.18
Bagian dalam bat cave
Sumber :www.Tribunnews.com
restoran yang berada didalam gua, namun di restoran ini sudah tidak ada lagi
Gambar 3.19
Pintu masuk restoran
Gambar 3.20
Bagian dalam restoran
Gambar 3.20
Bagian dalam restoran
3.2.2 Prasarana
Prasarana yang terdapat pada destinasi wisata Bukit lawang adalah sebagai
berikut:
1. Terminal Bus
2. Islamic school
3. Paud Rosana
4. Panti asuhan
Gambar 3.21
Panti asuhan
Lawang:
Tabel 3.5
Jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara
2013 7.091
2014 10.262
2015 7.240
Tabel 3.6
Jumlah kunjungan wisatawan ke pusat pengamatan orangutan
BULAN TAHUN
2014 2015 2016
Januari 814 659 468
Februari 537 563 219
Maret 707 497 428
April 1.289 589 298
Mei 1.254 707 248
Juni 822 612 227
Juli 1.752 1.097 647
Agustus 1.551 808 508
September 321 744 380
Oktober 450 488 166
November 367 230 628
Desember 398 246 260
JUMLAH 10.262 7.240 5.203
Sumber:Dinas pariwisata dan kebudayaan
wisata Bukit Lawang mengalami peningkatan jumlah kunjungan pada tahun 2014,
kemudian pada tahun 2015 kembali mengalami penuruan, hal tersebut dapat di
WISATAWAN
kunjungan wisatawan tidak lepas dari usaha pemerintah melalui Dinas Pariwisata
kembali dan menambah waktu kunjungan (long of stay) di destinasi wisata Bukit
Lawang.
berikut :
informasi seputara destinasi wisata Bukit Lawang ke dalam DVD dan Booklet
36
dua hari di destinasi wisata Bukit Lawang. Pesta seni dan budaya ini dibuat
dilakukan sejak tahun 2011.Pesta seni dan budaya ini dibuat dalam rangka
Acara yang ditampilkan yaitu pegelaran seni dan budaya etnis-etnis seperti
seperti enggrang, layang-layang, gebuk bantal dan tubing. Hal ini dilakukan
Gambar 4.1
Pesta seni dan budaya destinasi wisata Bukit Lawang
menuju gua kelelawar dan tempat lainya,karena setiap destinasi wisata alam
hingga saat ini semua aspek fundamental pariwisata tersebut dirasakan masih
wisata dan daya tarik wisata. Semakin banyak jumlah dan variasi daya tarik
wisata yang tersedia. Untuk itu aksesibilitas yang lancar dan baik menuju
destinasi wisata tersebut dan tentunya hal ini juga bertujuan dalam
Lawang.
wisata Bukit Lawang hal ini juga sangat berpengaruh dalam pengembangan
kunjungan wisatawan.
Pencapaian segala sesuatu tujuan pastinya akan mengalami atau menemui sebuah
hambatan dalam pelaksanaan upaya yang menjadi salah satu faktor penghambat
dalam sebuah program yang akan dilaksanakan. Begitu juga dengan Dinas Pariwisata
1. Faktor penghambat
Lawang:
karena faktor jalan terutama wisatawan lokal yang mengendarai sepeda motor
untuk menuju destinasi wisata Bukit Lawang. Hambatan yang lain yaitu di
jalan menuju destinasi wisata Bukit Lawang dan hal ini biasanya
untuk bertahan hidup di alam liar setelah priode intens karantina, penyesuaian
makan orangutan secara bebas harus sesuai dengan waktu yang sudah di
tentukan.
3. Akses jalan menuju destinasi wisata Bukit Lawang yang rusak.Akses jalan
walaupun sudah dilakukan perbaikan jalan tetapi tetap saja akan ditemui
yang menjadi faktor utama rusak atau berlubang nya akses jalan menuju
Gambar 4.2
Akses jalan menuju destinasi wisata Bukit lawang yang rusak
Gambar 4.3
Akses jalan menuju destinasi wisata Bukit Lawang yg rusak
dan memperindah tempat wisata wisata yang tersedia tidak diikuti dengan
masyarakat yang tidak perduli dalam menjaga segala sesuatu yang telah
dibangun oleh pemerintah dapat menjadi salah satu faktor rusaknya tempat
suka merusak dari pada menjaga. Hal ini menjadi salah satu kendala yang
sering kali dihadapi karena hanya sedikit masyarakat lokal yang sadar akan
destinasi wisata tersebut dan membuang sampah tidak pada tempatnya, hal
ini menjadikan banyak destinasi wisata yang tidak terjaga keindahan dan
kebersihannya serta
merupakan salah satu daya tarik yang unggul atau bisa dikatakan sebagai
mengenai pariwisata dan dapat ikut serta dalam memajukan daerah tempat
sekitar destinasi wisata Bukit Lawang dan ikut menjaga segala fasilitas
yang terdapat di area destinasi wisata. Selain itu, mebuat papan peringatan
wisata.
kepada Wisatawan
berkunjung ke destinasi wisata Bukit Lawang. Adapun peran dari pemandu wisata
Interpreneur jasa adalah pelatihan yang dilakukan oleh pihak Non Goverment
Organization (NGO) dan lisensi adalah kartu Guide yang bertujuan agar
setiap pemandu wisata (Guide) pada destinasi wisata Bukit Lawang harus
seputaran destinasi wisata Bukit Lawang. Semakin bagus dan baik kualitas
wisatawan merasa senang dan tentunya membuat kesan yang baik sehingga
wisatawan merasa puas atas pelayanan yang diberikan.Hal ini juga sangat
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penulisan yang telah penulis sampaikan diatas, maka dapat diambil
wisatawan dalam memilih akomodasi dan restoran, pelayanan yang baik dari
48
5.2 Saran
Lawang, dan pengelola juga agar tetap menjaga keunikan tersendiri dari
https://duniapengetahuan2627.blogspot.co.id/2003/02/pengertian-destinasi-dan-
daya-tarik-wisata.html?m=1
50