Anda di halaman 1dari 9

Mangga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Mangga

Buah mangga gedong gincu,


dari Tomo, Sumedang
Status konservasi

Data Kurang (IUCN 2.3)[1]


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Nama binomial
Mangifera indica
L.
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula
nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri
dari 35-40 anggota dari suku Anacardiaceae.
Nama "mangga" berasal dari bahasa Tamil, mankay, yang berarti man "pohon
mangga" + kay "buah".[2] Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-
orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa Spanyol dan Inggris) dan lainnya.[2]
Mangga berasal dari daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, dan
mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya semenjak
1500 tahun yang silam.[3][4] Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa
daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Daftar isi
 1Pemerian
 1.1Daun
 1.2Bunga
 2Kandungan Nutrisi
 2.1Buah
 3Hasil dan kegunaan
 4Trivia
 4.1Mangga di Indonesia
 5Jenis yang berkerabat
 6Galeri
 7Referensi
 8Lihat juga
 9Bahan bacaan
 10Pranala luar

Pemerian[sunting | sunting sumber]

Pohon mangga tua di tengah kota

Bunga mangga yang berkarang

Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi hingga 30 m atau


lebih, meski kebanyakan mangga pekarangan hanya sekitar 15 m atau
kurang.[4] Batang tegak, bercabang kuat; dengan daun-daun lebat membentuk
tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter
sampai 10 m.[5][4] Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah
kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang
sudah tua biasanya cokelat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga
bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah makin sedikit, paling
banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30–60 cm.[5][4]
Daun[sunting | sunting sumber]
Daun tunggal dan dengan letak tersebar. Panjang tangkai daun bervariasi
dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas
ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin
mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga tampaknya seperti
dalam lingkaran (roset).[6]
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset,
dengan panjang sekitar 15-40 cm dan lebarnya 6-16 cm, agak liat dan kasar
seperti kulit, daun muda berwarna merah pulasan sampai kejinggaan, dan
akan berangsur-angsur menjadi hijau tua mengilap, dengan umur daun bisa
mencapai 1 tahun atau lebih. Daunnya berpangkal melancip dengan tepi
daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun
sekunder.

Beberapa variasi bentuk daun mangga:


 Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
 Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
 Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
 Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

Bunga[sunting | sunting sumber]
Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk
yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan
bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning
kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu
utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini
mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan
cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga
atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga
kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil.
Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000. [4][5][6]
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan
ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6–
8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah
bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase
bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu
antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-
kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai
panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian
juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada
yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah
terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian
tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota
bunga tadi menjadi kemerahan.[4][5][6]
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah
sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir
sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih
pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna
menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan
kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk
tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta
terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan
ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu
bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah. [4][5][6]

Kandungan Nutrisi[sunting | sunting sumber]


Buah mangga pada dasarnya merupakan golongan buah rendah kalori.
Dalam satu buah mangga hanya terkandung sekitar 100–110 kalori. Kendati
demikian, buah ini kaya akan antioksidan (polifenol dan beta karoten) dan
sejumlah nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan. [7]
Dalam 1 buah mangga, terkandung aneka nutrisi berikut ini:
 1,5–2 gram serat
 15 gram karbohidrat
 1–1,5 gram protein
 55–60 mikrogram vitamin A
 35–60 mg vitamin C
 9 mg vitamin E
 40–45 mikrogram folat
 10–15 mg kalsium
 10–15mg magnesium
 200 mg kalium
 14–20 mg fosfor

Buah[sunting | sunting sumber]
Mangga

Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)


Energi 250 kJ (60 kcal)

Karbohidrat 15 g
Gula 13.7
Serat pangan 1.6 g

Lemak 0.38 g

Protein 0.82 g

Vitamin Kuantitas
%DV†
Vitamin A equiv. 7%
beta-karotena 54 μg
lutein zeaksantin 6%
640 μg
23 μg
Tiamina (B1) 2%
0.028 mg
Riboflavin (B2) 3%
0.038 mg
Niasin (B3) 4%
0.669 mg
Asam pantotenat (B5) 4%
0.197 mg
Vitamin B6 9%
0.119 mg
Folat (B9) 11%
43 μg
Kolina 2%
7.6 mg
Vitamin C 44%
36.4 mg
Vitamin E 6%
0.9 mg
Vitamin K 4%
4.2 μg

Mineral Kuantitas
%DV†
Kalsium 1%
11 mg
Zat besi 1%
0.16 mg
Magnesium 3%
10 mg
Mangan 3%
0.063 mg
Fosfor 2%
14 mg
Potasium 4%
168 mg
Sodium 0%
1 mg
Seng 1%
0.09 mg

Link to USDA Database entry


 Satuan
 μg = mikrogram • mg = miligram

 SI = Satuan internasional

Persen DV berdasarkan rekomendasi Amerika
Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan
ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya,
mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu,
arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira
2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut
paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang
dilanjutkan ke bagian perut.[4][5][6]
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau
kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga,
kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan
banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng
memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu, dan berserat. Biji ini
terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang
poliembrional..[4][5][6]

Hasil dan kegunaan[sunting | sunting sumber]


Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan
dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk
irisan atau diblender. Buah yang muda kerap kali dirujak, atau dijajakan di tepi
jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi
bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan,
irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di berbagai daerah di Indonesia,
mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau
masakan ikan dan daging.
Biji mangga (emplok, Btw.)[8] dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di
India bahkan dijadikan bahan pangan pada masa paceklik. Daun mudanya
dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah
dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat
dijadikan arang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan
ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan
menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan
gejala hiperglisemia.[9]
Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara
India, Tiongkok, Meksiko, Thailand, Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina,
dan Bangladesh. Total produksi dunia pada tahun ‘80an sekitar 15 juta ton,
namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat
dunia. Artinya, sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.
Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika
Serikat, dan Jepang. Singapura, Hong Kong, dan Jepang merupakan
pengimpor yang terbesar di Asia. Gambaran produksi mangga tahun 2007
dapat dilihat pada tabel di bawah.
Sepuluh Produsen Mangga Teratas tahun 2007
Negara Produksi dalam Ton Catatan
 India 13.501.000 F
 Tiongkok 3.752.000 F
 Meksiko 2.050.000 F
 Thailand 1.800.000 F
 Pakistan 1.719.180 F
 Indonesia 1.620.000 F
 Brasil 1.546.000 F
 Filipina 975.000 F
 Nigeria 734.000 F
 Vietnam 370.000 F
 Dunia 33.445.279 A
 Tanpa simbol = data resmi
 P = data resmi, F = perkiraan FAO
 * = data tak resmi/setengah resmi
 C = data hasil perhitungan
 A = data gabungan (resmi, tak resmi, dan atau hasil perhitungan)

Sumber
Food And Agricultural Organization of United Nations: Economic And
Social Department: The Statistical Division
Trivia[sunting | sunting sumber]
Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi, khususnya di pelbagai negara
di Asia bagian selatan. Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional.
Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga dianggap sebagai “hidangan
para dewa”. Daun-daun mangga kerap digunakan secara ritual
dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.
Mangga di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Beberapa jenis mangga yang ditemui di Indonesia, antara lain: mangga
arumanis, mangga apel, mangga golek, mangga madu, mangga
manalagi, mangga alpukat, mangga gedong gincu, mangga
indramayu, mangga pakel, mangga kweni, mangga kemang, mangga
lalijiwo, mangga endog.

Jenis yang berkerabat[sunting | sunting sumber]


Mangga sekerabat dengan bacang (M. foetida), kemang (M.
kemanga), kuweni (M. x odorata), kasturi (M. casturi), dan banyak lagi. Daftar
kerabat mangga selengkapnya dapat dilihat pada uraian mengenai marga
Mangifera.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Buah mangga apel


 

Dahan dengan buah menggantung.


 

Pucuk daun mangga, ia kerap juga dilalab bersama nasi dan lauk lainnya.

 

Buah mengkal.

 

Malai yang bergerombol di pucuk ranting.


 

Sebatang pohon mangga di kebun.


 

Anda mungkin juga menyukai