Anda di halaman 1dari 3

2.

1 MORFOLOGI
Tanaman krokot termasuk dalam tanaman terna dengan batang berbetuk bulat,
berwarna coklat kemerahan hingga ungu. Daun tanaman krokot merupakan daun tebal
berdaging dengan permukaan atas berwarna hijau dan permukaan bawah daun berwarna
sedikit kemerahan.

Gambar 1. Morfologi tanaman Krokot


Tabel 1. Morfologi Tanaman Krokot
No. Bagian-bagian Tumbuhan Keterangan
1. Batang - Berbentuk bulat
- Beruas
- Berwarna hijau kecoklatan
2. Daun - Daun tunggal
- Berbentuk bulat telur
- Ujung tumpul
- Pangkal tumpul
- Tepi daun rata
- Panjang 1-3 cm
- Lebar 1-2 cm
- Berwarna hijau

2.2. ZAT AKTIF / SENYAWA


Beberapa penelitian melaporkan bahwa krokot mengandung banyak komponen
senyawa aktif. Beberapa senyawa yang telah dilaporkan mencakup asam organik (asam
oksalat, asam kafein, asam malat, dan asam sitrat), alkaloids, komarin, flavonoid, cardiac
glycosides, anthraquinone glycosides, alanin, katekolamin, saponin, dan tannin (Mohammad
et al di dalam Maulida, 2010).
Kandungan yang ada di dalam tanaman krokot yaitu seperti KCl, KSO4, KNO3,
Kalsium, Magnesium, Glikosida, Glikoretin, Nicotinic acid, Tannin, Saponin, vitamin A, B,
C,, I-noradrenalin, noradrenalin, dopamine, dan senyawa steroid berupa ecdysteron (Suryati,
2013).
Kandungan Gizi Krokot (Portulaca oleracea L.) per 100 gram
Sumber Kardinan (2007) di dalam Rahmatika, 2014
No. Keterangan Jumlah Satuan
1. Satuan Bagian Dapat 80 %
Dimakan (BDD)
2. Protein 1,7 gram
3. Karbohidrat 3,8 gram
4. Lemak 0,4 gram
4. Kalsium 103 mg
5. Fosfor 39 mg
6. Kalori 21 kkal
7. Vitamin C 25 mg
8. Vitamin B1 0,03 mg
9. Vitamin A 2550 IU
10. Zat besi 4 mg

2.3 MANFAAT
Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan alami adalah krokot (Portulaca
oleracea L). Di antara jenis gulma, krokot (Portulaca oleracea L) mempunyai konsentrasi asam
lemak omega-3 tertinggi. Menurut Kardinan (2007) di dalam Rahmatika (2014), tanaman
krokot (Portulaca oleracea L.) berkhasiat sebagai penurun panas, menghilangkan rasa sakit,
peluruh air seni, anti toksi, penenang, menurunkan gula darah, anti skorbut (bibir retak akibat
kekurangan vitamin C), menguatkan jantung, menghilangkan bengkak, melancarkan darah,
dan sebagai antioksidan pencegah pertumbuhan sel kanker di tubuh. Selain itu daun tanaman
krokot juga dapat dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan pangan.
Secara tradisional, tanaman krokot digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati
penyakit kulit (borok, bisul, radang kulit dan kudis) (Dalimartha, 2009) dan diare yang
diakibatkan bakteri E. Coli (Suwito, 2010).

Daftar pustaka
Dalimartha, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 6. Jakarta: Pustaka Bunda.
Maulida, F. 2010. Efek Ekstrak Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap Kadar Alanin
Transaminase (Alt) Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diberi Minyak Goreng Deep
Frying. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Rahmatika, P. 2014. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Antioksidan Krokot (Portulaca oleracea L.)
sebagai Penangkap Radikal Bebas. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Suryati, E., Tenriulo, A. 2013. Pemanfaatan Tanaman Krokot Portulaca oleracea L.) untuk
Menginduksi Molting pada Induk Udang Windu (Penaeus monodon. Fab) di Hatchery.
Konferensi Akuakultur Indonesia. Halaman 207-2013.
Suwito, W. 2010. Bakteri Yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis, Epidemiologi,
Dan Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian. 29 (3).

Anda mungkin juga menyukai