Disusun oleh:
KELOMPOK IV KELAS VA
2. Sejarah Kimpul
Tanaman kimpul merupakan tanaman asli daerah tropika benua Amerika. Sejak
tahun 1864 telah dibudidayakan di Amerika Tengah dan Selatan serta Kepulauan
Karibia, dimana spesies ini diyakini telah dijinakkan dari alam liar (Bermejo & León,
1994). Orang-orang Spanyol dan Portugis membawa tanaman kimpul ke Afrika, Asia
dan pulau-pulau di lautan Pasifik (Purseglove, 1972). Sekarang ini tanaman kimpul
terdapat hampir di seluruh wilayah di Indonesia (Nur, 1956).
3. Klasifikasi Tanaman Kimpul
Adapun klasifikasi dari tanaman kimpul adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangs : Arales
Suku : Araceae
Marga : Xanthosoma
Jenis : Xanthosoma spp.
5. Karakteristik Kimpul
Bentuk umbi kimpul silinder hingga agak bulat, terdapat internode atau ruas
dengan beberapa bakal tunas. Jumlah umbi anak dapat mencapai 10 buah atau lebih,
dengan panjang sekitar 12–25 cm dan diameter 12–25 cm. Umbi yang dihasilkan
biasanya mempunyai berat 300–1.000 gram.
Struktur umbi kimpul terdiri dari kulit, korteks dan
pembuluh floem dan xylem. Kulit umbi mempunyai tebal sekitar 0,01–0.1 cm serta
korteksnya setebal 0,1 cm. Pada pembuluh floem dan xylem terdapat pembuluh-
pembuluh pati. Sedangkan kandungan kimia kimpul per 100 gram berat bahan
adalah seperti berikut :
Boakye, Abena, (dkk). 2018. Utilizing Cocoyam (Xanthosoma Sagittifolium) For Food
And Nutrition Security: A Review. Journal Food Science and Nutrition. 6(4):
703-713.
Kasno, Astanto, Trustinah, dan M. Yusuf. 2013. Karakterisasi dan Konservasi Plasma
Nutfah Kimpul. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-
Umbian: Malang.
Nugroho, Joko, (dkk). 2012. Pengeringan Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium
Schott) Sawut dengan Pneumatic Dryer. Prosiding Seminar Nasional Perteta.
Nurmiyati. 2009. Karakterisasi Kimpul (Xanthosoma Spp) Berdasarkan Karakter
Morfologi dan Analisis Isozim. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Pinus Lingga, (dkk). 1995. Bertanam Ubi-Ubian. Jakarta:Penebar Swadaya