Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN I

Citrullus lanatus (Thunberg.) Matsum. & Nakai


Semangka

Oleh :

Nama : Alchita Dhia Zulfa


NIM : B1A018096

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
1. Pendahuluan
Semangka adalah tanaman buah herba yang tumbuh merambat. Semangka berasal dari
daerah kering tropis dan subtropis Afrika dan lalu berkembang pesat ke berbagai negara
(Syukur, 2009). Semangka sendiri termasuk dalam famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang
bersifat semusim (Prajnanta, 2003). Semangka banyak dibudidayakan oleh masyarakat,
terutama pada masyakrat yang hidup di dataran rendah (Wijayanto et al, 2012), karena pada
dasarnya semangka tidak terlalu membtuhukan curah hujan yang tinggi.
Menurut Rukmana (1994), klasifikasi ilmiah semangka adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris

Gambar 1. Bagian-bagian Tanaman Semangka (Syukur, 2009).


2. Morfologi
2.1 Akar (Radix)
Akar (radix) ada tanaman semangka merupakan akar serabut (radix adventicia).
Oleh karena akarnya merupakan akar serabur (radix advencia), akar pada tanaman
semangka tidak dapat terlalu dalam menembus tanah.
2.2 Batang (Calus)
Batang semangka

Gambar 2. Batang Tanaman Semangka (Syukur, 2009).

Tanaman semangka memiliki bentuk batang (callus) yang kecil dan mampu
mencapai panjang 5 meter. Pada batangnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjangnya
tajam dan berwarna putih. Lalu sifat pada batangnya adalah lunak (herbaceus), dan
memiliki bentuk panampang bersegi (angularis). Arah tumbuh batangnya adalah
horizontal (humifusus). Batangnya juga mempunyai sulur yang bercabang sekitar 2–3
(Syukur, 2009). Sulur bercabangnya menjalar di atas permukaan tanah atau dirambatkan
pada turus bilah bambu (Rukamana, 2006). Sulur-sulur ini dapat ditemukan diantara ruas
cabang dan daunnya–yang merupakan ciri khas dari familiki cucurbitaceae. Percabangan
pada semangka sendiri merupakan sympodial dimana batang utamanya tidak mampu
dibedakan dengan cabang lateralnya (Kalie, 2001).
2.3 Daun

Daun semangka

Gambar 3. Daun Tanaman Semangka (Syukur, 2009).

Daun semangka terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petioles), ibu
tulang daun (costa), dan urat daun (vena). Tulang daun (Daun pada buah semangka
bertangkai, berseling, menjari (palminervis), helaian daunnya berbulu (pilosus), lebar
dengan ujungnya (appendix folii) meruncing (acuminatus), tepinya bergelombang
(berbagi menjari atau palmatipartipus), dan permukaan daunnya berwarna hijau dan
permukaan bawahnya berambut rapat pada tulangnya. Panjang daunnya sekitar 3 – 25 cm
dengan lebar 1,5 – 5 cm (Gordon, 2007 (dalam Wahyudi, 2016)).
2.4 Bunga

Gambar 4. Bunga Tanaman Semangka (Syukur, 2009).

Semangka memiliki bunga jantan, bunga betina dan hermaprodit atau berkelamin
ganda (sempurna), yang memiliki tempat terpisah namun masih dalam satu pohon.
Biasanya, jumlah bunga jantan lebih banyak daripada bunga lainnya (Syukur, 2009).
Bunga-bunga ini tumbuh sendiri-sendiri pada ketiak daun yang berwarna kuning cerah.
Waktu bunga semangka terbuka adalah pukul 1 – 2 setelah matahari terbit. Bunga jantan
dan bunga betina membuka pada waktu yang hamper bersamaan. Ketika korola masih
berkembang, kepala sari (anthera) mulai matang. Namun tepung sari (pollen) msdih
menempel pada kepala sari (Ashari, 1995).
2.5 Kulit Buah
Kulit buah semangka, tebal, berdaging dan licin (Kalie, 1993). Kulitnya berwarna
hijau atau kuning, serta berlurik putih atau hijau (Syukur, 2009). Lapisan dalam kulit
semangka dibagi menjadi eksokarp (epidermis luar), mesokarp (lapisan tengah) yang
terletak diantara eksokarp (lapisan epidermis luar) serta endokarp (lapisan epidermis
dalam) . Mesokarp disebut juga dengan albedo. Albedo ini merupakan bagian kulit buah
yang paling tebal, memiliki warna putih. Albedo juga bisa disebut dengan daging kulit
buah. Struktur albedo yang lunak mengisyaratkan bahwa albedo tersusun atas pektin
(Kalie, 1993).
2.6 Buah
Gambar 5. Buah Tanaman Semangka (BAPPENAS, 2005).

Buah semangka memiliki bentuk yang bervariasi (Cahyono, 1996), dari berbentuk
bulat hingga bulat telur (Syukur, 2009). Umumnya buah semangka berwarna merah
meskipun ada yang berwarna jingga atau kuning (Cahyono, 1996)
2.7 Biji

Daun semangka

Gambar 6. Buah Tanaman Semangka (BAPPENAS, 2005).

Jumlah biji pada setiap tanaman semangka sangatlah bervariasi. Biji semangka
kaya akan minyak dan protein (Paje dan Vossen, 1994). Bentuk dari biji semangka sendiri
adalah pipih, berwarna hitam, putih, kuning, atau coklat kemerahan. Semangka berbiji
memiliki kromosom 3n. Jumlah kromosom pada tanaman semangka normal adalah 2n.
Melalui penggunaan bahan kimia colchicine penggandaan normal (diploid) menghasilkan
semangka tetraploid, tanaman yang memiliki empat set kromosom. Namun pada
semangka juga dikenal semangka tanpa biji. Semangka tanpa biji merupakan semangka
hibrida F-1. Semangka tanpa biji memiliki induk betina dengan sifat tetraploid dan tetua
jantan diploid. Oleh karena itu semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid.
Pada biji semangka terdapat Curcurbicitrin yang dapat menyembuhkan penyakit ginjal
dan saluran kencing (Paje dan Vossen, 1994).
3. Kandungan
Buah semangka memiliki kandungan yang unik, dengan sebagian besar kandungannya
adalah air yaitu sebanyak 92% dan emiliki nili gizi buah yang termasuk rendah yaitu sebesar
7% karbohidrat dalam bentuk gula. Namun semangka memili zat-zat tertentu, yaitu zat-zat
pembunuh sel-sel kanker, zat yang mampu menghidupkan aktivitas fungsi sel darah putih dan
mengakibatkan naiknya sistem kekebalan tubuh. Selain zat-zat tersebut, semangka
mengandung pigmen karotenoid jenis piavonoid yang mengakibatkan warna daging buah
menjadi merah atau kuning. Plavonoid juga berperan sebagai anti alergi yang memiliki fungsi
antioksidan yang mengurangi pengeluaran histamine dan zat-zat alergi lainnya (Prajnanta,
2003).
Tabel 3.1 Komposisi Buah Semangka per 100 gram

Kandungan Jumlah
Energi 28 kal
Air 92,1%
Protein 0,5 g
Lemak 0,2 g
Karbohidrat 6,9 g
Vitamin A 590 SI
Vitamin C 6 mg
Niasin 0,2 mg
Robiflavin 0,05 mg
Thiamin 0,05 mg
Abu 0,3 mg
Kalsium 7 mg
Besi 0,2 mg
Fosfor 12 mg

(Kalie, B. M, 2006)
4. Manfaat Tumbuhan
4.1 Kulit Buah
Bagian kulit buah semangka biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Filipina sebagai
acar, sebagai jus segar dengan garam dan cabai pada masyarakat India, dan sebagai sirup
manis dan bir di Rusia.
Kulit semangka dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti USA yaitu
Penelope M dan Agne M. Rimandoa di tahun 2005 menunjukkan bahwa kulit semangka
memiliki kandungan sitrulin dimana sitruli adalah asam amino. Sitrulin yang terkandung
dalam kulit semangka berkisar 3,9 sampai 28,5 mg/ g berat kering yang memiliki manfaat
yang sangat baik bagi tubuh kita:
a. Untuk mengeluarkan amonia dari hati sehingga bisa bersifat detoksifikasi
b. Dapat menjadi prekursor arginin yang bisa mensekresi asam nitrit ( NO) untuk
proses vasodilatasi atau pelebaran pada pembuluh darah, sehingga sitrulin bisa
berperan dalam mengatasi hipertensi.
c. Menurut medical news today, bahwa efek vasodilatasi dari sitrulin mampu
mendukung kinerja fungsi seksual yang sehat sehingga seperti viagra.
d. Dapat menghaluskan kulit dan dapat menghilangkan flek hitam diwajah
dengan cara menjemur kulit semangka sampai kering, kemudian digiling
menjadi serbuk, setelah itu masukkanlah 2 sendok serbuk semangka yang tadi
ke dalam jus yang telah dibuat dari sebatang lidah buaya dan satu buah
mentimun yang berukuran sedang. Setelah diaduk rata maka gunakanlah
menjadi masker, kemudian lakukanlah 2 sampai 3 kali seminggu hingga terlihat
hasilnya.
e. Menyembuhkan kencing manis
yaitu dengan cara memotong-motong kulit semangka sebanyak 30 gram dan
bambu biji yang masih setengah masak sebanyak 1 buah, lalu rebuslah dengan
air sebanyak 3 gelas sampai tersisa segelas dan minumlah setelah dingin.
Lakukanlah selama tiap harinya 2 sampai 3 kali.
f. Untuk tekanan darah tinggi
yaitu dengan cara menyediakan kulit semangka dan gambir sebanyak 30
gram kemudian diseduh dengan air yang sudah mendidih kemudian selanjutnya
diminum.
g. Untuk mengatasi gatal-gatal karena tanaman beracun
yaitu hanya dengan menggosokkan pada bagian tubuh yang gatal dengan
kulit semangka.
h. Untuk menghilangkan kudis, biang keringat, dan jerawat
yaitu dengan menggunakan air rebusan kulit untuk mencuci muka yang
sedang berjerawat, kulit yang terkena kudis atau biang keringat.
i. Untuk mencegah kerontokan pada rambut
yaitu dengan mengambil sepotong kulit semangka yang masih tersisa
dagingnya yang keras dan masih berwarna putih, kemudian gosok-gosokkanlah
pada area kulit kepala secara merata, lakukanlah pada sore hari dan biarkan
semalaman meresap, selanjutnya dikeesokan paginya maka cucilah rambutmu
sampai bersih, lakukanlah sebanyak satu kali dalam seminggu (Glenn, 2018).
4.2 Buah
Bagian buahnya dikonsumsi langsung maupun tidak langsung. Konsumsi tidak
langsung contohnya dengan membuat menjadi jus atau es krim. Namun di India dan
Thailand, buah muda dari semangka bisa dijadikan sebagai bahan masakan kari.
Adapun manfaat buah semangka bagi kesehatan:
a. Mencegah tekanan darah tinggi dan stroke
Dalam buah semangka mengandung kalium yang berperan dalam
menurunkan tekanan darah. Selain itu kandungan karetenoid pada buah
semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun pembuluh vena,
sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
b. Menjaga kesehatan ginjal
Manfaat buah semangka dalam menjaga kesehatan ginjal yaitu karena
adanya kandungan kalium yang tinggi. Kalium ini membantu membersihkan
sisa-sisa racun yang terdapat pada ginjal. Selain itu, buah semangka mampu
menurunkan kadar asam urat dalam darah sehingga mengurangi resiko
kerusakan ginjal dan pembentukan batu ginjal.
c. Antioksidan
Sebagai antioksidan yaitu melihat dalam buah ini mengandung likopen
yang cukup tinggi. Likopen merupakan senyawa antioksidan yang berpotensi
untuk Universitas Sumatera Utara mencegah radikal bebas. Radikal bebas bisa
disebabkankarena polusi, pola makan dan daya tubuh yang menurun. Hal ini
berakibat, tubuh anda mudah terserang penyakit dan radikal bebas ini
merupakan awal dari munculnya penyakit kanker.
d. Mencegah sariawan
Buah semangka mengandung banyak vitamin dan air, kedua senyawa inilah
yang berperan dalam mencegah munculnya sariawan. Karena pada dasarnya,
sariawan ditimbulkan karena adanya bakteri yang berkembang di mulut dan
bakteri akan berkembang baik jika mulut anda kering sehingga kandungan air
dari buah semangka dapat mengurangi adanya bakteri.
e. Alternatif makanan rendah gula bagi penderita diabetes
Meskipun buah semangka manis, namun ternyata mengandung gula yang
relatif rendah. Selain itu, manfaat buah semangka bagi penderita diabetes yaitu
kandungan yang terdapat dalam buah semangka mampu merangsang produksi
insulin sehingga menurunkan kadar gula dalam darah.
f. Memperkiat kerja jantung
g. Mengendurkan saluran pembuluh darah
Semangka juga mengandung senyawa citrulline, yaitu asam amino yang
memiliki kemampuan untuk mengendurkan saluran pembuluh darah, seperti
efek viagra (Sobir dan Firmansyah, 2010).
4.3 Biji
Bagian bijinya biasa dikonsumsi setelah dikeringkan atau dipanggang dengan atau
tanpa garam.
Manfaat biji semangka dalam kesehatan:
a. Mengobati insfeksi kandung kemih
yaitu dengan cara merebus biji semangka sebanyak 2 sendok makan dengan
3 gelas air hingga mendidih, kemudian selama menit didalam panci yang
tertutup, setelah itu biarkanlah mendingin, lalu minumlah sebanyak 3 sampai 4
kali dalam sehari dengan takaran masing-masing 1 sendok makan. Untuk hasil
yang maksimal maka lakukanlah setiap harinya hingga sembuh.
b. Untuk mengobati busung lapar
yaitu dengan cara menjemur biji semangka yang secukupnya hingga kering
kemudian digiling menjadi serbuk, lalu amibillah satu sendok makan madu,
kemudian aduklah hingga merata lalu minumlah secara sekaligus, lakukanlah
sebanyak dua kali dalam sehari.
c. Untuk mengobati kencing manis
yaitu dengan cara merebus biji semangka sebanyak 1 genggam dengan air
sebanyak 1 liter hingga mendidih dalam panci yang tertutup, kemudian setelah
dingin, minumlah seperti teh dan lakukanlah dalam setiap harinya.
Daftar Pustaka

Ashari, S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Bappenas.2005. Budidaya pertanian semangka (Citrullus vulgaris). Jakarta. Penebar Swadaya.

Cahyono, B. 1996. Budidaya Semangka Hibrida. Cetakan ke-1. Cv. Solo: Aneka.

Glenn. 2018. Manfaat Daun Semangka untuk Kesehatan, diakses pada tanggal 3 April 2019 pukul
17.15 dari https://informasiana.com/manfaat-daun-semangka-untuk-kesehatan/.

Kalie, M. B.. 1993. Bertanam Semangka. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kalie, M. B.. 2001. Bertanam Semangka. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kalie, M. B.. 2006. Bertanam Semangka. Jakarta: Penebar Swadaya.

Paje, M. M dan Van der Vossen. 1994. Cucumis melo L. Bogor: Prosea Foundation.

Prajnanta, F. 2003. Agribisnis Semangka Non Biji. Cetakan ke-5. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rukmana, R. 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Yogyakarta: Kanisius.

Rukmana, R. 2006. Budidaya Semangka Hibrida. Yogyakarta: Kanisius.

Sobir dan Firmansyah D. Siregar. 2010. Budidaya Semangka Panen 60 hari. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Sukarsa et al. 2016. Kekerabatan Fenetik Semangka [Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai]
dari Pesisir Nusawungu Cilacap. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II.
Purwokerto: UNSOED.

Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Teknik pemuliaan tanaman. Bogor: Departemen Agronomi dan Hotikultura
IPB. 284 hal.

Wahyudi, A. 2016. Peningkatan Produksi Buah Semangka menggunakan Inovasi Teknologi


Budidaya Sistem “ToPas”. Jurnal Kelitbangan. 2(2):94-111.

Wijayanto et al, 2012. Respon Hasil dan Jumlah Biji Buah Semangka (Citrullus vulgaris) dengan
Aplikasi Hormon Giberelin (GA3). Jurnal Agroteknos. 2(1):57-62.

Anda mungkin juga menyukai