Anda di halaman 1dari 7

Nama : IRA HERAWATI

NIM : 131811123071
Kelas : AJ 2 / B 21

MURBEI

1. Nama Tanaman
Nama Tanama : Murbery
2. Nama Latin
Kingdom : Plantae
Ordo : Rosales
Family : Moraceae
Tribe : Moreae
Genus : Morus
Species : M. Alba
Nama binominal : Morus alba
3. Nama Daerah
Murbei dikenal dengan nama yang berbeda-beda, seperti besaran (Indonesia);
murbai, besaran (Jawa); kerta, kitau (Sumatera); walot (Sunda); malur (Batak); nagas
(Ambon) dan tambara merica (Makassar). Selain itu juga memiliki nama asing antara lain
sangye (China); morera, mora (Spanyol); moreira (Portugis); Murier (Prancis); may mon,
dau tam (Vietnam); morus leaf, morus bark, morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,
mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).
4. Morfologi
Pohon murbei dapat tumbuh hingga ± 9 meter, percabangannya banyak, cabang
muda berambut halus, daun tunggal, letak berseling, dan bertangkai dengan panjang 4 cm.
Helai daun berbentuk bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul,
tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar,
panjang 2,5 sampai 20 cm, lebar 1,5 sampai 12 cm, serta berwarna hijau. Bunga majemuk
berbentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk tajuk, dan berwarna putih.
Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah.
Murbei berbunga sepanjang tahun (Arisandi dan Andriani, 2006).
Di Indonesia terdapat beberapa jenis tanaman murbei yang banyak dikembangkan
oleh masyarakat yaitu Morus alba, M. nigra, M. cathayana, M. australis dan M. macraura
(Balai Persuteraan Alam, 2007). Khusus di Sulawesi Selatan, pada beberapa wilayah sentra
pengembangan persuteraan alam seperti Kabupaten Enrekang umumnya masyarakat
menanam jenis M. indica yang berdaun lebar sedangkan di Kabupaten Soppeng umumnya
menanam M. alba, M. multicaulis dan M. nigra (Nurhaedah et al., 2012).
5. Kandungan
Murbei mengandung banyak senyawa kimia antara lain ecdysterone, inokosterone,
lupeol, β-sitosterol, rutin, moracetin, scopoletin, benzaldehida, eugenol, linalol, benzyl
alkohol, butylamine, aseton, kholine dan quercetin. Pada bagian ranting terdapat tanin dan
vitamin A serta pada bagian buah terdapat cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat,
asam stearat, serta karoten. Selain itu, pada bagian daun juga terdapat kaempferol-3-O-
beta-D-glucopyranoside, kaempferol-3-O-(6″-O-acetyl)-beta-D-glucopyranoside,
quercetin-3-O-(6″-O-acetyl)-beta-D-glucopyranoside, quercetin-3-O-beta-D-
glucopyranoside,kaempferol-3-O-alpha-L-rhamnopyranosyl-beta-D-glucopyranoside,
quercetin-3-O-alpha-L-rhamnopyranosyl-beta-D-glucopyranoside,quercetin-3-O-beta-D-
glucopyranosyl-beta-D-glucopyranoside dan quercetin-3,7-di-O-beta-Dglucopyranoside
(Kim et al,. 2000).

Quercetin-3-o-glucosida dan Sianidin-3-o-glukosida


Buah murbei mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam
stearat, asam oleat, karoten, dan beberapa vitamin (seperti vitamin B1, B2dan C)
(Dalimartha, 2000). Ercisli dan Orhan (2007) menambahkan bahwa buah murbei (Morus
albaL.) mengandung komponen-komponen kimia seperti kandungan lemak total sebesar
1,10 %; total padatan terlarut sebesar 20,4 %; kadar keasaman kurang lebih 0,25 %, pH
sekitar 5,60; dan asam askorbat sebesar 22,4 mg/100 gram. Komposisi dari asam lemak
yang terdapat pada buah jenis mulberry adalah asam linoleat (54,2 % dari lemak total),
asam palmitat (19,8 % dari lemak total), dan asam oleat (8,41 % dari lemak total).

Jenis Mineral Konsentrasi (mg/100 gram)


Fosfor 235
Kalium 1141
Kalsium 139
Magnesium 109
Natrium 60
Besi 4,3
Tembaga 0,4
Mangan 4,0
Seng 3,1

Menurut Soekardi (2015) daun murbei (tanpa menyebut varietas) mengandung zat
kimia seperti inokosterone,ecdysterone, lupeol, betasitosterol, rutin, moracetin, cholin,
adenin, asam amino, coppre, zink, vitamin, asam klotogenik, asam folat, mioinositol,
phytoestrogens,acetone,butylamine dantrigonelline.Hal ini menunjang untuk berbagai
pemanfaatan.
6. Manfaat
a. Bahan pembuatan makanan
Daun murbei juga dapat diolah sebagai panganan sehari-hari berupa keripik/peye’
daun murbei. Panganan ini selain murah, mudah diusahakan juga memiliki nilai gizi yang
tinggi. Satu lembar daun murbei dapat diolah menjadi satu buah peye’ atau keripik. Ukuran
panganan tergantung pada ukuran daun murbei, sehingga jenis daun murbei juga
menentukan ukuran dan kandungan gizi panganan yang diproduksi. Jika menggunakan
daun murbei jenis Morus multicaulis dan M. indica, maka akan menghasilkan panganan
yang berukuran lebar dibandingkan dengan murbei jenis M. nigra, M. alba dan M. khunpai.
Hasil pengamatan Nurhaedah et al. (2015) menunjukkan bahwa tanaman murbei jenis M.
indica yang ditanam di Kabupaten Gowa memiliki kandungan air 73.5%, protein 13.5%,
karbohidrat 7.2% dan kalsium 1.5%. Sedangkan M. khunpai kandungan air 70.6%, protein
14.0, karbohidrat 8.1% dan kalsium 2.3%. Buah murbei juga memiliki citarasa yang manis
menyerupai anggur dengan warna merah pada saat mulai matang dan ungu saat matang
optimal. Buah anggur dapat diolah menjadi minuman yang segar dan menyehatkan.
b. Minuman kesehatan
Teh dari murbei, banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Damayanthi et al. (2007) mengemukakan bahwa kandungan senyawa polyhydroxylated
alkaloids, salah satunya yaitu 1-Deoxynojirimycin berfungsi sebagai anti diabetes melitus.
Selain manfaat tersebut, teh murbei juga dapat menjaga kesehatan ginjal, menjaga stamina,
mencegah stroke, menormalkan tekanan darah, menyeimbangkan berat badan, membantu
menghilangkan panas dalam dan susah buang air besar (Firman, 2013). Minuman teh
murbei telah diproduksi dan dipasarkan secara komersial. Beberapa diantaranya sudah
dapat ditemukan di pasaran maupun di apotek.
c. Tanaman obat (farmakologi)
Saat ini penggunaan obat-obatan dari tumbuhan atau herbal sudah banyak
dilakukan oleh masyarakat. Menurut Miladiyah et al. (2003) penggunaan obat tradisional
dari tanaman alam merupakan salah satu alternatif pilihan dalam pengobatan misalnya
penggunaan tanaman murbei (Morus alba L) sebagai penurun kadar glukosa darah.
Selanjutnya daun murbei dapat digunakan untuk mengobati hipertensi, hiperkolesterol dan
gangguan pada saluran pencernaan (Dalimartha, 2000). Tanaman murbei, juga banyak
dimanfaatkan sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Beberapa bagian tanaman murbei
yang dapat digunakan sebagai obat herbal antara lain :
 Akar : untuk obat asma, muka bengkak, nyeri saat kencing dan sakit gigi.
 Batang/ranting : untuk mengobati rematik, sakit pinggang, kram dan menyuburkan
rambut.
 Daun : untuk obat tradisional darah tinggi sebab mempunyai kandungan polifenol,
flavonoida, dan alkaloida. Selain itu, juga bermanfaat untuk mengobati demam, flu,
malaria, batuk, diabetes melitus, rematik, anemia, dan memperbanyak keluarnya ASI.
 Buah : untuk memperkuat ginjal, meningkatkan sirkulasi darah, mengatasi insomnia
(sulit tidur), batuk berdahak, sembelit, sakit tenggorokan, sakit otot dan kurang darah.
d. Anti kanker
Quercetin dan antosianin merupakan zat yang terdapat dalam berbagai tanaman
khususnya murbei (Morus alba L.) yang memiliki potensi sebagai agen kemopreventif.
Jenis anthosianin yang memiliki efek sebagai agen kemopreventif ialah sianidin-3-O-
glukosida. Secara in vitro, sianidin-3-O-glukosida diketahui mampu mereduksi invasi sel
kanker paru-paru A549 serta dapat mereduksi motilitas sel (Chen et al., 2006) dan
quercetin diketahui mampu menghambat pertumbuhan sel HL-60 secara significan serta
dapat menginduksi differensiasi sel HL-60 untuk mengekspresikan antigen CD 66B dan
CD 14 (Kim et al., 2000). Quersetin juga diketahui mampu menghambat perkembangan,
adhesi dan migrasi dari sel HeLa serta mampu memicu terjadinya apoptosis pada kultur sel
HeLa. Pada dosis 20-80 mikromol /l quersetin, proses inhibisi adhesi, migrasi dan invasi
sel Hela meningkat 37-83% (Zhang, 2008). Selain itu, diketahui pula quercetin dapat
meningkatkan efek penghambatan adhesi, invasi dan migrasi dari cisplatin pada kultur sel
kanker leher rahim HeLa (Chen et al., 2005).
Selain sebagai agen kemopreventif seperti yang dikemukakan diatas, Quercetin
juga dilaporkan dapat berperan sebagai agen ko-kemoterapi. Berdasarkan penelitian Wang
(2009) menunjukkan bahwa Quercetin dapat meningkatkan indeks terapi agen kemoterapi
doxorubicin serta memiliki efek sebagai kardioprotektif dan hepatoprotective sehingga
dapat menurunkan kemungkinan terjadinya efek samping yaitu cardiotoxic. Sehingga
diketahui bahwa quercetin dapat dijadikan sebagai terapi pendamping pada kemopreventif.
REFERENSI

Arisandi Y dan Y Andriani. 2006. Khasiat Berbagai Tanaman untuk Pengobatan. Jakarta : Eska
Media.

Chen, P.N., 2006, Mulberry anthocyanins, cyanidin 3-rutinoside and cyanidin 3-glucoside,
exhibited an inhibitory effect on the migration and invasion of a human lung cancer cell
line, Cancer Letter; 235(2):248-259

Kim S. Y., Gao J. J., Kang H. K., 2000, Two flavonoids from the leaves of Morus alba induce
differentiation of the human promyelocytic leukemia (HL-60) cell line, Biol Pharm Bull.
23(4):451-5

Wang Jun, Fu An Wu, Hui Zhao, Li Liu and Qiu Sheng Wu, 2009, Isolation of Flavonoids from
Mulberry (Morus alba L.) Leaves With Macroporous Resins, African Journal of Biotechnology,
7(13):2147-2155.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia .Jilid 1. Trubus Agriwidya. Jakarta.

Damayanthi, E., Kusharto. CM., Suprahatini. M., Rohdiana. D. 2007. Diversifikasi Produk Teh
Sebagai minuman Kesehatan. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7102. Akses tanggal
10-03-2019.
Ercisli S dan E Orhan. 2007. Chemical Composition of White (Morus alba), Red (Morus rubra)
and Black (Morus nigra) Mulberry Fruits. Food Chemistry 103 (4) : 1380-1384.

Firman, W. 2013. http://tanamanbuatobat.blogspot.co.id/2013/03/seribu-manfaat-murbei-untuk-


kesehatan.html. Diakses 10 Maret 2019.
Miladiyah, I., Purwono, S. dan Mustofa. 2003. Efek ekstrak eter (Physalis minima Linn.) setelah
pemberian jangka panjang terhadap kadar gula darah tikus diabetes. Majalah Obat Tradisional vol
8 no 23. Yogyakarta. https://prisma.lppm.ugm.ac.id/publication/3298. Diakses 26 Desember 2015.

Nurhaedah. 2012. Kondisi budidaya murbei dan ulat sutera di daerah dataran rendah Kabupaten
Soppeng. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Peran
Iptek dalam Pembangunan Kehutanan dan Kesejahteraan masyarakat di Wilayah Wallacea.
Soekardi H. 2015. http://www.kompasiana.com/hastira/murbei-si-kecil-ungu-imut-
imut_55c11b104f7a61e7133680e1. Akses tanggal 10 Maret 2019.

Zhang FL, Zhang W, Chen XM, Luo RY., 2008, Effects of Quercetin and Quercetin in
Combination With Cisplatin on Adhesion, Migration and Invasion of HeLa Cells, Zhonghua Fu
Chan Ke Za Zhi, 43(8):619-21.

Anda mungkin juga menyukai