“ BRUCEAE FRUCTUS”
OLEH
NIM : PO.530333218162
TINGKAT : 2 REGULER C
PRODI FARMASI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, saya dapat menyelesaikan makalah tentang Pembuatan Simplisia Bruceae
Fructus ini dengan baik meskipun masih terdapat banyak kekurangan. saya sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam
Mata Kuliah Farmakognosi.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik atau
saran untuk perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang. Mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi setiap orang yang membacanya
dan juga dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan.
banyak peminatnya. Hal ini dikarenakan pengobatan dengan ramuan tradisonal lebih
sumber bahan kimia alami yang potensial untuk dikembangkan menjadi zat warna,
kosmetik, bahan baku industri dan bahan aktif pestisida. Kandungan senyawa kimia dari
seperti alkaloid, Triterpen dan Steroid, saponin, tanin dan lain-lain.(Rustaman & et al,
2010)
Dalam hal ini salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional
adalah buah makassar. Buah makassar yang dikenal dengan nama latin Brucea javanica
(L) Merr, termasuk jenis tumbuhan semak. Kandungan senyawa kimia dari buah ini
kosamine, fenol brucenol, bruceolic acid. Daging buahnya mengandung minyak lemak,
asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan palmitoleat. Buah dan daunnya mengandung
saponin dan tannin (Agromedia, 2008). Senyawa saponin dan tannin mempunyai potensi
sebagai tanaman pagar.Tanaman ini tumbuh dari permukaan laut hingga 500
dengan warna putih kotor. Daun buah makasar berupa daun majemuk lonjong,
agak lanset, tepi bergerigi, ujung runcing dengan ukuran panjang 3,5-11 cm,
lebar 1,5-5 cm dan berwarna hijau. Bunga buah makasar majemuk, berbentuk
malai, tangkai berbentuk silindris, dengan ukuran panjang l0-60 cm, berwarna
mahkota merah. buah batu, bulat, hitam. Biji buah makasar berbentuk bulat
dan berwarna putih. Pada akar berjenis akar tunggang dengan warna putih
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Sapindales
Suku : Simarubaceae
Marga : Brucea
asam linoleat, asam stearat dan palmitoleat. Buah dan daunnya mengandung
Alkaloid
Alkaloid juga merupakan golongan zat metabolit sekunder yang terbesar, yang
pada saat ini telah diketahui sekitar 5500 buah. Alkaloid pada umumnya
sederhana sampai yang rumit. Salah satu alkaloid yang mempunyai struktur
besar. Dalam dosis tinggi, nikotina bersifat racun (toksik) dan pernah juga
dibawah normal.
Isolasi pertama suatu alkaloid adalah morfina yaitu pada tahun 1805 yang
berasal dari getah dan biji candu, Papaver somniferum. Banyak alkaloid
bersifat terpenoid dan beberapa sebaiknya ditinjau dari segi biosintesis sebagai
Saponin
Saponin adalah glikosida triterpen dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih
mudah diperoleh dan dapat diubah di laboratorium menjadi sterol hewan yang
(Rustaman, 2006)
Tanin
terdapat khusus dalam jaringan kayu. Dalam industri, tanin adalah senyawa
yang berasal dari tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah
Di dalam tumbuhan, letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma,
tetapi bila jaringan rusak, misalnya bila hewan memakannya, maka reaksi
penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai
oleh cairan pecernaan hewan. Sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin
(Rustaman, 2006)
Fenol
Fenol adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan yang mengandung cincin
aromatik dengan satu atau 2 gugus hidroksil. Fenol cenderung mudah larut
dalam air karena berikatan dengan gula sebagai glikosida atau terdapat dalam
vakuola sel . Senyawa fenol biasanya terdapat dalam berbagai jenis sayuran,
kuat terhadap spektrum UV. Fenol dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
dan floroglusinol. Contoh polifenol adalah lignin, melanin dan tanin (Apak et
al., 2007).
Flavonoid
Flavonoid merupakan golongan fenol terbesar yang senyawa yang terdiri dari
glikosida atau gugusan gula bersenyawa pada satu atau lebih grup hidroksil
asam amino (Bhat et al., 2009). Flavonoid adalah senyawa fenol, sehingga
warnanya berubah bila ditambah basa atau amoniak. Terdapat sekitar 10 jenis
Penamaan flavonoid berasal dari bahasa latin yang mengacu pada warna
daun, bunga, buah dan biji tanaman. Pigmen ini merupakan antraktan bagi
serangga dan merupakan agen polinasi. Pigmen juga bermanfaat bagi manusia
dan salah satu manfaat yang penting adalah sebagai antioksidan (Bhat et al.,
2009). Bagi manusia, flavon dalam dosis kecil bekerja sebagai stimulan pada
jantung dan pembuluh darah kapiler, sebagai diuretic dan antioksidan pada
Bagian yang digunakan : Buah Tanaman Brucea Fructus yang telah masak dan berwarna
hitam
Cara Pembuatan :
Pengumpulan bahan : Buah yang telah masak, yakni berwarna hitam dikumpulkan,
kemudian dicuci dengan air bersih. Ditiriskan agar dapat dipisahkan sisa air cucian yang
masih tertinggal.
Pembuatan Simplisia : Buah – buah yang telah bersih dan bebas dari sisa – sisa air
cucian tersebut kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari langsung sambil dibolak
Buah Makasar yang telah dideterminasi dicuci bersih, ditiriskan kemudan dipotong
kecil-kecil dan dikeringkan. Potongan buah makasar diblender disimpan pada wadah
yang kering dan tertutup rapat. Bahan yang sudah cukuo kering tersebut dibuat
serbuk dengan blender dan diayak dengan ayakan no.100, kemudian dilakukan
moisture balance dengan cara menimbang serbuk buah makasar ± 2 g. Waktu yang
campuran tersebut didiamkan selama 5 hari sambil sesekali digojok. Maserat yang
Prasetyo, 2008.)
menguapkan pelarut yang masih tersisa pada ekstrak dan pada akhirnya akan
diperoleh hasil berupa ekstrak buah Makasar d dengan konsentrasi 100%. Untuk
V1M1 = V2M2
Keterangan :
a. Parameter Spesifik
1. Identitas
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Sapindales
Suku : Simarubaceae
Marga : Brucea
b. Parameter NonSpesifik
1. Susut pengeringan dan bobot jenis
Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang
pada proses pengeringan dan memberikan batasan tentang besarnya masa
persatuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak
pekat ( kental ) yang masih dapat dituang
2.Kadar Air
Memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di
dalam bahan
3. Kadar abu
Memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang
berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak.
4. Parameter sisa pelarut
Menentukan kandungan sisa pelarut tertentu (yang memang ditambahkan)
yang secara umum dengan kromatografi gas.
5. Residu Pestisida
Menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja pernah
ditambahkan atau mengkontaminasi pada bahan simplisia pembuatan
ekstrak.
6. Cemaran Mikroba
Menetukan (identifikasi) adanya mikroba yang patogen secara analisis
mikrobiologis.
7. Parameter cemaran kapang, khamir dan Aflatoksin
Menentukan adanya jamur secara mikrobiologis dan adanya aflatoksin
dengan KLT.
2.5 Identifikasi Kualitatif