Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

FARMAKOTERAPI III
MALARIA

Disusun Oleh:
Kelompok II
Anisa Riana NIM. J1E114002
Gabriella Stivani NIM. J1E114062
Noor Fitriah NIM. J1E114215
Noor Qamariah NIM. J1E114021
Utsna Uhdatul Khoriah NIM. J1E114042
Yandini Putri Aprilidana NIM. J1E114083

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017
1. Sebutkan definisi malaria dan apa yang menjadi penyebab terjadinya malaria.
Jawab:
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium
yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit
malaria ini disebabkan oleh parasit plasmodium. Species plasmodium pada
manusia adalah :
1. Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika.
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana.
3. Plasmodium malariae, penyebab malaria malariae (quartana).
4. Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale.
(Putra, 2011).

Daftar Pustaka :
Putra, T. R. I. 2011. Malaria dan Permasalahannya. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
2 : 104 114.

Gambar 1. Tanaman Murbei


(Sumber : Dalimartha, 1999)
Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 mdpl
dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini
menyukai daerah-daerah yang cukup basah seperti di lereng gunung, tetapi pada
tanah yang berdrainase baik kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini
dibudayakan karena daunnya digunakan untuk makanan ulat sutera (Dalimartha,
1999). Nama daerah untuk tanaman murbei adalah besaran, bebesaran, mempaung,
lampaung, kerto, kitau, walot, babasan, murbai. Nama daerah dalam bahasa
Philipina yaitu morera, dalam bahasa Vietnam yaitu may mon, dau tam, dalam
bahasa Cina yaitu sangye dan dalam bahasa Inggris yaitu white mulberry (Soenanto,
2009).
Pohon murbei memiliki tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda
berambut halus. Daun murbei merupakan daun tunggal, letaknya berseling,
betangkai dengan panjang 1-4 cm. Helai daunnya berbentuk bulat telur sampai
berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan
menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5-20 cm,
lebar 1,5-12 cm dan daun berwarna hijau (Dalimartha, 1999).
Bunga tanaman murbei merupakan bunga majemuk berbentuk tandan, keluar
dari ketiak daun, mahkota berbentuk taju dan berwarna putih. Setiap pohon atau
dalam satu pohon murbei terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna
yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tahun. Buahnya banyak berupa buah
buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau dan setelah matang
menjadi berwarna hitam. Biji dari buah murbei berukuran kecil dan berwarna hitam
(Dalimartha, 1999).

II. KANDUNGAN SENYAWA


Kandungan senyawa yang ada pada tanaman murbei yaitu sebagai berikut:
1. Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, -si-tosterol,
rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, -, -hexenal, cis--
hexenol, cis--hexenol, benzaldehide, eugenol, linaloor, benzyl alkohol,
butylamine, acetone, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc,
vitamin (A, B, C, dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat,
asam formyltetrahydrofolik, mioinositol dan phytoestrogens.
2. Ranting tanaman murbei mengandung tanin dan vitamin A.
3. Kulit batang mengandung :
a. Triterpenoid : -, -amyrin, sitosterol, sitosterol--glucoside
b. Flavonoid : morusin, cyclomorusin, kuwanone A, B, C, dan
oxydihydromorusin.
c. Coumarins : umbelliferone dan scopoletin.
4. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene,
cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, mulberrofuran A,
betulinic acid, scopoletin, -amyrin, -amyrin, undecaprenol, dan
dodecaprenol.
5. Buah murbei mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat,
asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2, dan C).
6. Biji buah murbei mengandung urease.
(Dalimartha, 1999).
III. MANFAAT SENYAWA BERKHASIAT
Murbei (Morus alba L.) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang
mengandung flavonoid, fenol, kumarin, tanin, steroid, terpenoid,alkaloid, dan
minyak atsiri. Senyawa tersebut memiliki kegunaan sebagai antioksidan,
antibakteri, antivirus, antidiabetes, antihipertensi, hipolipidemik, demam, flu,
batuk, antiemetik dan gangguan saluran pencernaan. Senyawa quersetin dan
anthosianin yang terdapat dalam ekstrak etanol daun murbei merupakan kelompok
glikosida flavonoid, dimana glikosida flavonoid memiliki senyawa fenol yang
berperan sebagai koagulator protein. Gugus fenol dapat berikatan membran sel
bakteri pada ikatan hidrogennya, sehingga menyebabkan perubahan sktruktur
protein. Perubahan struktur protein membran sel dapat mengakibatkan semi
permiabilitas membran sel terganggu, sehingga metabolisme seluler terganggu dan
mengakibatkan kematian sel (Ali et al., 2016).
Senyawa turunan fenol merupakan kandungan utama genus Morus yang
diantaranya mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, antitumor, antiinflamasi,
antimalaria, antihipertensi dan antivirus. Daun murbei (Morus alba L.) banyak
mengandung senyawa kimia seperti flavonoid seperti rutin, moracetin, isoquarsetin,
senyawa polifenol dan saponin. Daun murbei juga merupakan salah satu tanaman
yang dimanfaatkan dalam masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit seperti
demam, batuk, sakit kepala, darah tinggi, kencing manis, kaki gajah, sakit kulit dan
gangguan pencernaan (Djamil & Bakriyyah, 2015).

IV. SIFAT DAN KHASIAT (MANFAAT) MURBEI


Sifat dan khasiat dari tanaman murbei adalah sebagai berikut:
1. Daun bersifat pahit, manis, dingin, dan berkhasiat sebagai peluruh kentut
(karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik),
medinginkan darah, pereda demam (antipiretik), dan menerangkan
penglihatan.
2. Buah bersifat manis, dingin dan berkhasiat memelihara darah, memperkuat
ginjal, diuretik, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus,
meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek tonik pada jantung.
3. Kulit akar bersifat manis, sejuk dan berkhasiat sebagai antiasmatik,
ekspektoran, diuretik, dan menghilangkan bengkak (detumescent).
4. Ranting bersifat pahit, netral dan berkhasiat sebagai karminatif, antipiretik,
analgesik, antireumatik, dan merangsang pembentukan kolateral.
(Dalimartha, 1999).

V. BAGIAN TANAMAN MURBEI YANG BERKHASIAT


Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yaitu daun, ranting, buah
dan kulit akar. Penyimpanan bagian yang berkhasiat seperti buah, dikukus terlebih
dahulu kemudian dijemur; ranting, dipotong tipis dan kemudian dijemur.
Penyimpanan kulit akar yaitu dicuci bersih, dipotong-potong tipis kemudian
dijemur sampai kering (Dalimartha, 1999).

VI. INDIKASI
Beberapa indikasi dari bagian tanaman murbei yang berkhasiat atau
digunakan sebagai tanaman obat antara lain:
1. Daun, berkhasiat untuk : demam karena flu dan malaria, batuk, sakit kepala,
sakit tenggorokan, sakit gigi, rematik, tekanan darah tinggi (hipertensi),
kencing manis (diabetes mellitus), kaki gajah, sakit kulit, bisul, radang mata
merah, memperbanyak air susu ibu, muntah darah dan batuk darah akibat
darah panas, kolesterol tinggi dan gangguan pada saluran cerna.
2. Kulit akar, berkhasiat untuk : sakit gigi, terlambat datang bulan (haid), batuk
berdahak, sesak nafas (asma), muka bengkak (edema), kencing yang nyeri
dan susah (disuria) dan cacingan.
3. Buah, berkhasiat untuk : tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung berdebar
(palpitasi), kencing manis (diabetes mellitus), rasa haus dan mulut kering,
sulit tidur (insomnia), batuk berdahak, pendengaran berkurang dan
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), tuli, vertigo, hepatitis kronis,
sembelit pada lansia, kurang darah (anemia), neutrastenia, sakit otot dan
persendian, sakit tenggorokan dan rambut beruban sebelum waktunya.
4. Ranting, berkhasiat untuk : rematik, tangan dan kaki yang terasa baal dan
sakit, sakit pinggang, keram pada tangan dan kaki, tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan menyuburkan pertumbuhan rambut.
(Daliamrtha, 1999).

VII. CARA PEMAKAIAN BAGIAN TANAMAN BERKHASIAT


Cara pemakaian oral yaitu diminum, langkah-langkah yang dapat dilakukan
yaitu:
- Pilih salah satu bagian yang ingin digunakan.
- Dosis atau banyaknya bagian yang digunakan untuk kulit akar yaitu sebanyak
10-15 g, ranting sebanyak 15-30 g, dan daun 5-10 g setiap sekali rebus dengan
dosis maksimal yaitu 20-40 g. Buah dosisnya yaitu 10-15 g, direbus dan
diminum.
Cara pemakaian luar antara lain :
- Daun segar dilumatkan atau digiling halus.
- Diturapkan atau dioleskan pada bagian tubuh yang sakit seperti luka, digigit
ular dan serangga, serta dapa juga digunakan pada rambut untuk merangsang
atau mempercepat pertumbuhan rambut.
(Dalimartha, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A., S. Kursia & Nadia. 2016. Deteksi Antibakteri pada Ekstrak Daun Murbei
(Morus alba L.) dari Beberapa Lokasi Pengambilan Sampel Tanaman Di
Sulawesi Selatan. Jurnal Bionature. 17 : 69-75.

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Trubus Agriwidya,


Jakarta.

Djamil, R. & F. Bakriyyah. 2015. Isolasi dan Identifikasi Jenis Senyawa Flavonoid
dalam Fase n-Butanol Daun Murbei (Morus alba L.) secara Spektrofotometri.
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 13 : 194-200.

Soenanto, H. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan Obesitas.
PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai