Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BOTANI FARMASI

”KETUMBAR”

KELAS D

OLEH:

 AINUN JARIYA G 701 18 047


 FIRA SAFITRI G 701 18 220
 JESICA CARINE POLUAN G 701 18 028
 MOH. FAHRI G 701 18 080
 MOH. FAUZAN G 701 18 123
 SAHRUL AFANDI G 701 18 109
 DWI PUTRI H.NUNU G 701 18 177

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
BAB II

PEMBAHASAN

1. Taksonomi tanaman
Ketumbar (Coriandrum sativum) dapat diklasifikasikan sebagai berikut
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Divisi : Spermatophyta
 Sub devisi : Angiospermae
 Class : Dicotyledoneae
 Sub kelas : Rosidae
 Ordo : Apiles
 Famili : Apiaceae
 Genus : Coriandrum
 Spesies : Cariandrum sativum
( Balai penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 2004 )

2. Sinonim
Beberapa nama ketumbar (Coriandrum sativum)
1. Fructus coriandri (perdagangan obat)
2. Coriander fruits (Inggris)
3. Cilantro (Amerika latin)
4. Kuzbara (Arab)
5. Koendoro (Jepang)
6. Phak chee (Thailand)

3. Nama daerah
1. Sunda : Katuncar
2. Jawa/ gayo : Ketumbar dan tumbar
3. Makasar dan bugis : Katumbare
4. Madura : Katombar
5. Aceh : Ketumba
6. Medan : Hatumbar
7. Padang : Katumba
8. Nusa Tenggara : Katumba
9. Batak toba : Hatumbar
10. Minangkabau : Katumba
11. Gorontalo : Katumbali
12. Bali : Katumbah
13. Palu : Katumbara
4. Morfologi tanaman ketumbar
Tanaman ketumbar berupa semak semusim, dengan tinggi sekitar 1 meter.

1. Daun
Daun berwarana hijau dengan tepian bergerigi. Daunnya majemuk,
menyirip, berbentuk payung bersusun dan tepi daun berwarna putih dan
merah muda. Daun-daun ketumbar menyirip.

2. Batang
Batang tanaman ketumbar tidak berkayu tapi beralur dan penampangnya
berlubang. Percabangan pada batang ketumbar adalah dikotom, batang jika
memar berbau wangi. Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm.

3. Bunga
bunga ketumbar majemuk berbentuk payung, tangkai bunga berukuran
sekitar 2-10 cm serta daun pembalut kecil. Mahkota bunga berwarna merah
muda atau merah pucat, panjang bunga 3-4 mm, sebagian bunga yang telah
mekar gugur.
4. Buah dan Biji
buah ketumbar berbentuk bulat serta berwarna hijau dan bila sudah tua
berwarna coklat muda. Panjang buah berkisar 4-5 mm, kalau matang
buahnya mudah dirontokkan.Bijinya berbentuk bulat dan berwarna kuning
kecokelatan.

5. Akar
Akarnya tunggang bulat, bercabang dan berwarna putih.

5. Habitat ketumbar
Ketumbar dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi
hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 1.000 –
2.000 mm/th. Di daerah tropis ketumbar ditanam di daerah pegunungan. Tanaman
ini dipanen setelah berumur tiga bulan, kemudian dijemur dan buahnya yang
berwarna kecoklatan dipisahkan dari tanaman kecokelatan (Hadipoentyani dan
Wahyuni, 2004; Astawan, 2009).

6. Kandungan kimia pada ketumbar

Disajikan pada Tabel berikut ini :

Komposisi Jumlah Satuan


Energi 298 Kkal
Protein 12,37 G
Lemak 17,77 G
Serat 41,9 G
Kalsium 709 mg
Phosphor 409 mg
Magnesium 330 mg
Sodium 35 mg
Potassium 1267 mg
Besi 16,32 mg
Niasin (B3) 2,13 mg
Riboflavin (B2) 0,29 mg
Asam Folat (B9) 1 mg
Vitamin C 21 mg
Minyak Atsiri 1 G

7. Khasiat biji ketumbar


1. Rebusan biji ketumbar efektif sebagai penurunan hipertensi pada ibu hamil
berdasarkan uji Friedman. Terjadi penuruna rata-rata 41,1 mmHg pada
tekanan sistolik dan tara-rata 21 mmHg pada tekanan diastolik, penelitian
selama satu bulan rebusan biji ketumbar diberikan sebanyak dua kali dalam
satu minggu. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa rebusan biji ketumbar
dapat dijadikan obat alternatif bagi masyarakat yang menderita hipertensi
pada kehamilan.
2. Kasiat ketumbar dijadikan sebagai bahan baku farpum, aroma makanan, dan
minuman,sabun mandi,bahan dasar lilin,sabun cuci,sintetis vitamin E,dan
pestisida maupuan insektida.
3. Ekstrak biji ketumbar dapat menurunkan kadar guka darah mencit yang
diinduksi aloksan, penurunan kadar gula darah dapat mencapai kadar gula
darah normal yaitu 158.000 +- 3.689 mg/dL pada dosis 0.47 mg/mL.
4. Ekstrak etanol buah ketumbar dapat menurunkan kadar gula darah tikus
putih yang diinduksi aloksan, dimana penurunan kadar gula darah hingga
dapat mencapai kadar gula darah normal.
5. Menjaga kesehatan tulang karena ketumbar mengandung vitamin K yang
cukup tinggi. Jika kita mengkonsumsinya secara teratur dipastikan dapat
terhindar dari osteoporosis saat tua.berperan sebagai antioksidan karena
ketumbar memiliki zat-zat seperti riboflavin, vitamin a, niasin, karoten,
asam folat dan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan.
6. Penambah nafsu makan.
7. Memperbaiki rongga mulut, daun ketumbar memiliki vitamin C, flavaboid
dan vitamin A. Ketiga hal ini dapat membantu melindungi kesehatan rongga
mulut.
8. Mengatasi diare karena ketumbar memiliki kandungan linal dan borneol
yang dapat meningkatkan fungsi hati, melancarkan pencernaan dan
membantu buang air besar.
9. Mengatasi anemia. Ketumbar juga memiliki zat besi yang dapat mencegah
atau mengobati anemia.
10. Menurunkan kolestrol. Beberapa zat dalam ketumbar seperti asam stearat,
asam palmitat, asam askorbat, asam oleat dan asam linoleat dapat
mengurangi kolestrol dan mengurangi deposit kolestrol dalam derajat.
11. Ketika direbus dan diambil air saringannya, air saringan ini dapat memberi
khasiat seperti mengobati batuk dan influenza, memperbanyak asi,
menyembuhkan keracunan jamur, muntah-muntah, radang lambung dan
tekanan darah tinggi.
Daftar Pustaka

Elshabrina. 2013. Dasyatnya Daun Obat Sepanjang Masa. Yogyakarta:cemerlang


publishingss.

Nugroho, A.E. 2002. Pengaruh Ekstrak Air Buah Ketumbar ( Coriandrum Sativum L.)
Terhadar KadarGlukosa Darah Tikus Yang Dibebani Glukosa. Majalah Farmasi Indonesia,
XIII (1). 13 (1).

Soedarsono, Pudjoarinto, A., Gunawan, D., Wahyuono , S., Donatus , L.A., Dradjat, M.,
Wibowo, S., dan Ngatijan, 1996, Tumbuhan obat indonesia, Hasil penelitian ,Sifat-sifat, dan
Penggunaannya, 6-7, 15-38, 147-148, Pusat Penelitian Obat tradisional, Universitas Gagjah
Mada, Jogjakarta.

Sogara, P. P. U., Fatmawali dan Widdhi, B. 2014. Pengaruh Ekstrak Etanol buah Ketumbar
(coriandrum satifum L.) Terhadap Penurunan kadar Gula Darah Tikus Yang Di Induksi
Aloksan. Junal Ilmiah Farmasi. 3(3): 196-203.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai