Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua. Pohon matoa tergolong besar
dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata maksimum 100 cm. Pohon matoa
umumnya berbuah sekali dalam setahun. Biasanya, pohon ini berbunga pada
bulan Juli sampai Oktober dan berbuah tiga atau empat bulan kemudian. Penyebaran buah
matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m
dpl. Pohon ini tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan
lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim
dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).[1] Matoa juga terdapat di beberapa daerah
di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis.[2]
Pometia pinnata atau biasa dikenal sebagai matoa merupakan salah tanaman khas Indonesia
Timur atau Papua yang tumbuh di seluruh wilayah kepulauan Papua. Matoa mengandung
senyawa golongan alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, fenolik, terpenoid, serta vitamin A, C, E
yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengkaji apakah
pada matoa (Pometia pinnata) memiliki aktivitas sebagai sumber antioksidan di mana salah satu
fungsi dari antioksidan sendiri adalah untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan
melawan radikal bebas. Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan narrative review
yang merupakan suatu metode penelitian sekunder yang tidak memiliki panduan tertentunya
dalam penyusunannya (non-systematic review) dengan cara data dikumpulkan terkait dengan
topik penelitian yang berasal dari berbagai pustaka elektronik dan non elektronik. Berdasarkan
hasil penelitian menggunakan perbandingan dengan pangan lain seperti jeruk nipis, spirulina,
serta wortel, ternyata kulit buah dan buah matoa mengandung vitamin C yang lebih banyak.
Diketahui bahwa kulit buah dan buah matoa memiliki kandungan vitamin C yang bekerja
sebagai antioksidan untuk dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan melawan radikal
bebas. Selain itu, berdasarkan beberapa penelitian diketahui bahwa pada ekstrak batang dan
kulit matoa diperoleh nilai IC50 lebih dari 70 ppm di mana pada nilai ini aktivitas antioksidan
tergolong kuat

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Diharapkan bisa mengenal dan mengetahui tanaman biofarmaka buah
2. Manfaat dari tanaman biofarmaka buah Motoa dengan berbagai manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Tanaman Matoa


Klasifikasi Tanaman ( UPT Materia Medica, 2018 )
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobonta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Pometia
Spesies : Pometia pinnata J.R & G.Forst

B. Morfologi Tanaman
Tanaman matoa merupakan tanaman khas yang menjadi identitas flora bagi daerah Papua,
tanaman ini sangat mudah dijumpai karena pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di
hutan-hutan Papua, penyebaran buah matoa hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah
hingga ketinggian ± 1200 m dpl.Tanaman matoa tumbuh juga di Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
dan Jawa pada ketinggian hingga sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain di Indonesia
pohon matoa juga tumbuh di Malaysia, tentunya juga di Papua New Guinea (belahan timurnya
Papua), serta di daerah tropis Australia. Tanaman matoa adalah sejenis tumbuhan rambutan,
atau dalam ilmu biologi berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae). Berdasarkan
warna kulit buahnya matoa dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Emme Bhanggahe (Matoa Kulit
Merah), Emme Anokhong (Matoa Kulit Hijau) Emme Khabhelaw (Matoa Kulit Kuning).
Sedangkan berdasarkan tekstur buahnya matoa dibedakan menjadi dua jenis yaitu matoa kelapa
dan matoa papeda. Matoa kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti
rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan matoa
papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-
2,0 cm (Garuda dkk, 2014).
Pohon matoa berakar tunggang dengan warna coklat. Perakaran tanaman matoa dapat
menembus permukaan tanah apabila umur tanaman sudah mencapai puluhan tahun. Matoa
berdaun majemuk, tersusun berseling 4 – 12 pasang anak daun. Saat muda daunnya berwarna
merah cerah, setelah dewasa menjadi hijau, bentuk jorong, panjang 30 – 40 cm, lebar 8 – 15 cm.
Helaian daun tebal dan kaku, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi
rata. Pertulangan daun menyirip (pinnate) dengan permukaan atas dan bawah halus, berlekuk
pada bagian pertulangan. Termasuk bunga majemuk berbentuk corong dan terdapat di ujung
batang. Tangkai bunga bulat, pendek berwarna hijau, dengan kelopak berambut hijau. Benang
sari pendek, jumlahnya banyak berwarna putih. Putik bertangkai dengan pangkal membulat juga
berwarna putih dengan mahkota terdiri 3 – 4 helai berbentuk pita berwarna kuning. Buah bulat
atau lonjong sepanjang 5 – 6 cm, kulit buah berwarna hijau, merah atau kuning (tergantung
varietas). Daging buah lembek, berwarna putih kekuningan. Bentuk biji bulat, berwarna coklat
muda sampai hitam) (Garuda dkk, 2014).

C. Kandungan Senyawa Matoa (Pometia pinnata)


Buah matoa akan terasa segar jika dimakan sama seperti buah lain pada umumnya. Walaupun
mengandung banyak vitamin C dan E, matoa ternyata mengandung glukosa jenuh pada
buahnya. Sehingga saat mengonsumsi buah ini secara berlebih akan membuat orang tersebut
merasa agak teler atau agak mabuk dan keadaan tubuh menjadi tidak normal dan lemas tidak
berdaya (Irawan et al, 2017).
Antioksidan akibat kandungan vitamin C pada kulit buah dan buah matoa digunakan untuk
menangkal radikal bebas serta sebagai peningkat daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan
vitamin E ini dapat memberikan nutrisi pada kulit, meringankan stres, hingga mencegah risiko
penyakit kanker dan penyakit jantung koroner (Siswanto and Ernawati, 2013).

Tabel 3. Perbandingan Kandungan Nutrisi Matoa, Jeruk Nipis (Marita, 2013), Spirulina, dan
Wortel (Moelyono, 2016)
No Kandungan Nutrisi Matoa Jeruk Nipis Spirulina Wortel
1. Air 7650 cg 9220 cg – –
2. Energi 0.09 kkal 0.034 kal – –
3. Protein 120 cg 50 cg 177 cg 35 cg
4. Lemak 10 cg 80 cg 210 cg 72,9 cg
5. Karbohidrat 2110 cg 620 cg – –
6. Serat 50 cg 10 cg – –
7. Abu 110 cg 30 cg – –
8. Kalsium (Ca) 20000 μg 23000 μg 8800 μg 950 μg
9. Fosfor (P) 40000 μg 20000 μg 30000 μg 714 μg
10. Besi (Fe) 600 μg 300 μg 1640 μg 18 μg
11. Natrium 10000 μg 31000 μg 5320 μg 18 ug
12. Kalium (Ka) 19 cg 14 cg 5.9 cg 0.55 cg
13. Tembaga (Cu) 300 μg 100 μg 33 μg –
14. Seng (Zn) 600 μg 200 μg 53 μg 76 μg
15. Vitamin A – – 15030 IU 646 IU
16. Β-Karoten 2 μg – – –
17. Vitamin B1 180 μg 90 μg 73 μg 1 μg
18. Vitamin B2 90 μg 120 μg 109 μg 1 μg
19. Vitamin C 5.4 cg 5 cg – –
20. Niasin 500 μg 300 μg – –
BAB III
PEMBAHASAN

Manfaat Buah Matoa


Buah matoa memiliki bentuk lonjong menyerupai telur puyuh dan ukurannya bisa sampai
sebesar buah pinang. Buahnya akan berwarna merah marun kecoklatan bila sudah matang. 
Daging buahnya kenyal, bening dan berair seperti buah lengkeng. Rasanya seperti kombinasi
lengkeng, rambutan, dan durian. 
Berikut manfaat buah matoa untuk kesehatan:
1. Melawan Radikal Bebas 
Buah matoa mengandung sumber antioksidan karena kaya akan vitamin C dan vitamin E.
Kombinasi kedua vitamin tersebut akan memberikan antioksidan kuat yang dibutuhkan
tubuh untuk melawan radikal bebas secara efektif.
2. Meningkatkan Imun Tubuh
Semua buah yang kaya vitamin C dapat bekerja meningkatkan imun tubuh, termasuk juga
buah matoa. 
3. Melawan Infeksi Virus
Cara terbaik untuk melawan infeksi ini adalah dengan memastikan sistem kekebalan tubuh
dalam keadaan prima. Mengonsumsi matoa yang kaya vitamin C dan antioksidan adalah
perlindungan sempurna terhadap infeksi virus.
4. Menurunkan Stres 
Buah matoa adalah camilan sehat yang direkomendasikan setiap hari karena kaya akan
vitamin E yang sangat penting untuk menghilangkan stres. Stres dapat memicu peningkatan
nafsu makan dan makan buah matoa tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan tetapi
justru akan menghilangkan stres secara efektif.
5. Meningkatkan Daya Tahan dan Produktivitas Kerja
Aktivitas sehari-hari membutuhkan daya tahan dan vitalitas. Nah, konsumsi buah matoa
dapat meningkatkan produktivitas kerja dan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh erat
kaitannya dengan stamina dan senyawa gula yang terdapat dalam buah matoa dapat bekerja
menambah energi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
Jika kamu memiliki masalah dengan kesuburan, memasukkan buah matoa ke dalam
makanan sehari-hari bisa menjadi solusi alami untuk meningkatkan kesuburan. Buah ini pun
bisa dimakan untuk laki-laki dan perempuan.
7. Mencegah Perkembangan Kanker
Kanker terjadi ketika radikal bebas bebas masuk ke tubuh. Nah, antioksidan adalah
penangkal untuk radikal bebas karena bekerja melawannya dan mencegah perkembangan sel
kanker. Karena kaya akan vitamin C dan vitamin E, buah matoa merupakan sumber
antioksidan kuat yang sangat baik.
8. Baik untuk Kesehatan Jantung
Vitamin E pada buah matoa baik untuk kesehatan jantung dengan menjaga kesehatan sel-sel
jantung dan mencegah degenerasi sel serta meningkatkan kesehatan arteri dan vena. Selain
itu, kandungan vitamin C juga bekerja meningkatkan aliran darah pada jantung.
9. Membuat Kulit Bercahaya
Selain baik untuk jantung, vitamin E dan C juga sangat bagus untuk kulit. Ketika vitamin C
berperan dalam produksi kolagen untuk menjaga elastisitas kulit, antioksidan pada vitamin E
mendorong regenerasi sel kulit optimal dan membuat kulit bercahaya.
10. Mengatasi Masalah Disentri 
Buah matoa kerap digunakan penduduk lokal untuk menyembuhkan disentri. Terkait hal ini,
perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat buat matoa untuk mengatasi
disentri. 
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Tanaman matoa merupakan tanaman khas yang menjadi identitas flora bagi daerah Papua,
tanaman ini sangat mudah dijumpai karena pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di
hutan-hutan Papua, penyebaran buah matoa hampir terdapat di seluruh wilayah dataran
rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl.
Buah matoa akan terasa segar jika dimakan sama seperti buah lain pada umumnya.
Walaupun mengandung banyak vitamin C dan E, matoa ternyata mengandung glukosa jenuh
pada buahnya. Buahnya akan berwarna merah marun kecoklatan bila sudah matang. 
Daging buahnya kenyal, bening dan berair seperti buah lengkeng. Rasanya seperti
kombinasi lengkeng, rambutan, dan durian. 
DAFTAR PUSTAKA

https://istanaumkm.pom.go.id/id/galeri/matoa-buah-asli-indonesia-yang-banyak-manfaatnya

https://istanaumkm.pom.go.id/id/galeri/matoa-buah-asli-indonesia-yang-banyak-manfaatnya

https://www.halodoc.com/artikel/lawan-infeksi-hingga-virus-ini-10-manfaat-buah-matoa

Anda mungkin juga menyukai