dinikmati dalam keadaan segar atau dalam bentuk olahan seperti keripik,
gorengan, sale maupun isian kue. Hampir semua bagian tanaman pisang
Tabel 2.1. Klasifikasi pisang kepok, pisang ambon dan pisang mas
5
6
a. Akar
kearah samping.
b. Batang
tersebut berupa umbi batang yang berada didalam tanah. Batang sejati
tanaman pisang bersifat keras dan memiliki titik tumbuh (mata tunas)
c. Daun
tangkai panjang berkisar antara 30-40 cm. Tangkai daun ini bersifat
agak keras dan kuat serta mengandung banyak air. Kedudukan daun
agak mendatar dan letaknya lebar daun pisang memiliki lapisan lilin
d. Bunga
e. Buah
Bentuk buah pisang ambon bulat panjang, bulat pendek, bulat agak
2016).
pribadi)
tubuh dari radikal bebas serta menjaga kondisi tetap kenyang dalam
dimanfaatkan adalah kulit pisang. Kulit pisang adalah bagian terluar dari
11
buah yang beguna untuk melindungi isi buahnya. Kulit pisang juga dapat
masih muda umunya berwarna hijau dan berwarna kuning jika buah sudah
matang, tetapi ada juga yang berwarna hijau meskipun buah sudah matang,
seperti kulit pisang hijau. Kulit pisang biasanya hanya dibuang sebagai
kambing, sapi dan kerbau. Kandungan gizi kulit pisang cukup lengkap
Tabel 2.2. Kandungan gizi kulit pisang (Retno dan Nuri, 2011)
Produksi buah pisang Indonesia pada tahun 2015 mencapai 7,3 juta
ton (Kementan RI, 2016). Jumlah kulit pisang cukup banyak, yaitu kira-
kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Hal ini berarti pada tahun
12
2015 terdapat sekitar 2,43 juta ton kulit pisang yang belum dimanfaatkan
secara optimal. Dari data tersebut terlihat bahwa potensi kulit pisang
2.1.2. Vitamin C
larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak
1. Asam basa, titrasi yang didasarkan pada reaksi ini disebut titrasi
Asam dan garam dari basa lemah, asam kuat dapat dititrasi
dan garam dari asam lemah basa kuat dapat dititrasi dengan
2. Oksidasi-reduksi.
4. Pembentukan kompleks.
2.1.4. Iodimetri
sebagai penitar. Dalam reaksi redoks harus selalu ada oksidator dan
A ( Reduktor ) + I2 → A ( Teroksidasi ) + 2 I –
iodium
O O
C C
HO C O C
O O
HO C + I2 O C +2H+ + 2I- (9)
H C H C
HO C H HO C H
H C OH H C OH
H H
2.1.5. Standarisasi
secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite, Sn2+, As3+ atau N2H4. Akan
2.1.6. Validasi
berikut:
1. Kecermatan
2. Keseksamaan
3. Selektifitas
1. Iodium (I2)
air, lebih mudah larut dalam air mendidih, larut dalam etanol
4. Amilum
RI,1979).
6. Aquadest
2.2. Hipotesis