Anda di halaman 1dari 7

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

POHON MANGGA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Natus Vincere

SMAN 1 (PLUS) MATAULI PANDAN


Tahun Pelajaran 2019/2020
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya.
Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota
dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Nama ini kira-kira
mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.

Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.
Nama "mangga" berasal dari bahasa Malayalam maanga. Kata ini dibawa
ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Berasal dari daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar
ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini
dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh

B. Rumusan Masalah
Berasal darimanakah kata mangga atau buah mangga itu?
Apa saja bagian dari mangga?
Bagaimana cara pemeliharaan pohon mangga?
Apa kandungan gizi, guna dan hasil dari mangga?
Bab II
Pembahasan

A. Teks Laporan Hasil Observasi


Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya.
Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota
dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Nama ini kira-kira
mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.
Nama "mangga" berasal dari bahasa Malayalam maanga. Kata ini dibawa
ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Berasal dari daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah
menyebar ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam.
Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh.
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga
tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah
berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit
batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas
tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan,
kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa
mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar
cabang pada kedalaman lebih kurang 30–60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas
ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati
ujung, letaknya makin berdekatan sehingga tampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 ×
8–40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi
daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder.
Beberapa variasi bentuk daun mangga: Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak,
Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak, Berbentuk segi empat,
tetapi ujungnya runcing, Berbentuk segi empat, ujungnya membulat. Daun yang masih
muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian
hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai
1 tahun atau lebih.

Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang


berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya
berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm
panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak
cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni
cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok
yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga
terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil.
Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula
yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6–8 mm. Bunga jatan
lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang
menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam,
tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai
bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang,
dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga
terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning
pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang
warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu,
warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah
sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang
dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik
berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala
sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa
untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang
20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak
pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat
kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat
tiga bakal buah.
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran
dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat
(misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong
memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung
buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang
membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila
masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut
atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai
lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu
dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula
yang poliembrional.
Nilai Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal),
Karbohidrat 17,00 g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g,
Vitamin A equiv. 38 mg (4%), Beta-karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg
(4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam
pantotenat (B5) 0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%),
Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg
(2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase yang
relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.[2]
Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan
dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau
diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah
dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga
diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di berbagai
daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran
sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan
bahan pangan pada masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan
sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet
untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil
asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi
sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.[3]
Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara
India, Tiongkok, Meksiko, Thailand, Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina,
dan Bangladesh. Total produksi dunia pada tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun
hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya,
sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.
Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika
Serikat dan Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang
terbesar di Asia.
B. Dokumentasi
C. Identitas Kelompok

Objek : Pohon Mangga

Kelompok : Natus Vincere

Artinya terlahir menang. Kami memilih ini karena kami termotivasi


agar bersikap seperti pemenang, Yaitu berusaha, selalu bekerja keras, dan
rendah hati.

 SYIFANI ULIA NADRA P


 BAHAGIA UTAMA
 RUTH BETSHEPA
 SAMUEL LIBERT

Anda mungkin juga menyukai