Anda di halaman 1dari 9

Mangga adalah tanaman buah yang berasal dari India dan sekarang telah menyebar ke berbagai penjuru

dunia termasuk Indonesia. Tanaman ini sering kali kita manfaatkan buahnya untuk dikonsumsi atau
dibuat jus, selain buahnya yang menyegarkan dan rasanya manis, buah ini juga kaya akan antioksidan,
vitamin C dan E, serta menjadi sumber karotenoid yang berguna untuk menumpas kanker.

Selain buahnya, bagian tanaman mangga yang sering dimanfaatkan adalah getah dan kulit batang. Getah
dan kulit batang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk penyakit luar atau nyeri persendian.
Dengan begitu banyaknya manfaat yang dihasilkan tanaman mangga, tidak ada salahnya kita mengenal
lebih dekat tentang tanaman buah satu ini. Berikut ini adalah rincian klasifikasi dan morfologi mangga :

Klasifikasi Tanaman Mangga

Apa klasifikasi ilmiah mangga ?

Nama ilmiah mangga atau nama latin mangga adalah Mangifera indica L. Klasifikasi tumbuhan mangga
adalah sebagai berikut :

KINGDOM : Plantae

SUB KINGDOM : Viridiplantae

INFRA KINGDOM : Streptophyta

SUPER DIVISI : Embryophyta

DIVISI : Tracheophyta

SUB DIVISI : Spermatophytina

KELAS : Magnoliopsida

SUPER ORDO : Rosanae

ORDO : Sapindales

FAMILI : Anacardiaceae

GENUS : Mangifera L.

SPESIES : Mangifera indica L.


Tabel : klasifikasi mangga

Morfologi Tanaman Mangga

Apa ciri ciri morfologi mangga / ciri ciri tumbuhan mangga ?

Ciri khusus mangga / ciri khas mangga dari akar sampai buah yaitu :

Morfologi Akar Mangga

Dimulai dari organ akar, morfologi akar pohon mangga terdiri dari akar tunggang dan akar cabang. Akar
tunggang mempunyai ukuran yang sangat panjang, mencapai kedalaman 6 meter. Pertumbuhan akar
tunggang yang panjang ini adalah untuk mencari permukaan air tanah, setelah mencapai permukaan air
maka akar akan membentuk akar cabang. Pembentukan akar cabang ini ada di kedalaman 30 – 60 cm di
bawah permukaan tanah.

Morfologi Batang Mangga

Batang pada tanaman mangga adalah batang kayu yang keras, kuat dan tumbuh tegak ke atas.
Morfologi batang tanaman mangga berbentuk membulat dengan percabangan dan ranting yang banyak.
Cabang dan ranting kemudian ditumbuhi daun yang lebat membentuk kanopi yang bentuknya seperti
kubah, oval atau memanjang.

Kulit batang pohon mangga tebal dan kasar dan berwarna coklat gelap hingga abu-abu kehitaman.
Tanaman yang berasal dari perbanyakan generatif (menggunakan benih) biasanya tumbuh dengan
tegak, kuat dan tinggi, sedangkan tanaman dari perbanyakan secara vegetatif (bibit sambung atau
okulasi) biasanya batangnya pendek dengan percabangan yang membentang.

Morfologi Daun Mangga


Daun tanaman mangga adalah daun tunggal tanpa anak dan penumpu, dengan panjan 8-40 cm dan
lebar 2 – 12,5 cm. Letak dan posisinya selang seling mengelilingi ranting.

Bagian pangkal tangkai daun mangga membesar dengan sisi atasnya membentuk alur, panjangnya
sekitar 1,25 – 12,50 cm. Bentuk daun bervariasi, ada yang seperti mata tombak, lonjong, segi empat
dengan ujung runcing, dan bulat oval dengan ujung runcing. Bagian tepi daun halus dan terkadang
sedikit bergelombang.

Morfologi Bunga Mangga

Bunga mangga adalah bunga majemuk, tumbuh dari tunas ujang, terangkai dalam tandan dengan
rangkaian bunga berbentuk kerucut. Jumlah bunga di setiap tandan berkisar antara 1000 – 6000 kuntum
dengan ukuran yang kecil, diameter sekitar 6 – 8 mm.

Terdapat bunga jantan dan hermaprodit (bunga banci) pada setiap rangkaian bunga dengan proporsi
bunga jantan lebih banyak. Kelopak dan mahkota berjumlah lima lembar. Bakal buah tidak memiliki
tangka dan pada bagian ujungnya terdapat kepala putik.

Morfologi Buah Mangga

Buah mangga termasuk dalam golongan buah batu yang berdaging dengan panjang buah yang mencapai
30 cm. bentuk buah mangga bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bulat oval atau pipih. Warnanya juga
bermacam-macam, ada yang berwarna hijau, kuning, merah atau kombinasinya. Kulit buah mangga
tebal dan memiliki kelenjar, dagingnya juga tebal. Di dalam daging buah, terdapat biji buah yang keras.

Markisa adalah tanaman buah yang termasuk dalam famili Passifloraceae. Tanaman markisa yang
populer adalah Passiflora edulis Sims (Markisa asam) yang dibagi menjadi dua forma, yaitu forma edulis
dan forma flavicarpa.

Forma edulis sering kita kenal dengan sebutan markisa ungu, yang termasuk dalam forma ini adalah
markisa asam dengan warna kulit buah ungu, merah, atau hitam. Forma flavicarpa atau yang sering kita
sebut markisa kuning, yaitu markisa asam dengan kulit buah berwarna kuning. Berikut ini adalah rincian
klasifikasi dan morfologi markisa :
Klasifikasi Tanaman Markisa

Apa klasifikasi ilmiah markisa ?

Nama ilmiah markisa atau nama latin markisa secara umum adalah Passiflora edulis Sims. Klasifikasi
tumbuhan markisa adalah sebagai berikut :

KINGDOM : Plantae

SUB KINGDOM : Viridiplantae

INFRA KINGDOM : Streptophyta

SUPER DIVISI : Embryophyta

DIVISI : Tracheophyta

SUB DIVISI : Spermatophytina

KELAS : Magnoliopsida

SUPER ORDO : Rosanae

ORDO : Malpighiales

FAMILI : Passifloraceae

GENUS : Passiflora L.

SPESIES : Passiflora edulis Sims

Tabel : klasifikasi markisa

Morfologi Tanaman Markisa

Apa ciri ciri morfologi markisa / ciri ciri tumbuhan markisa ?

Ada tiga jenis markisa asam yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu markisa ungu, markisa merah, dan
markisa kuning. Masing-masing jenis markisa tersebut mempunyai ciri-ciri morfologi yang berbeda. Ciri
khusus markisa / ciri khas markisa tersebut yaitu :
Morfologi Markisa Ungu

Markisa ungu (Passiflora edulis f. edulis Sims) seperti yang telah disebutkan, termasuk ke dalam forma
edulis. Markisa ungu mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu, bentuk daun menjari dengan ukurannya yang
lebih kecil dari markisa kuning atau merah. Panjang tangkainya kira-kira 2-3 cm, panjang daun sekitar 9-
12 cm dengan lebar 7 sampai 9 cm. Daun muda dan tangkai markisa ungu berwarna hijau muda.

Morfologi batang markisa jenis ini ruas batangnya lebih pendek dari pada markisa kuning dan merah,
panjangnya hanya sekitar 5-7 cm, sulur muda berwarna hijau. Ukuran bunga lebih kecil, mahkota bunga
tambahan mempunyai dua baris luar benang yang bergelombang dengan panjang sekitar 2-3 cm.
pangkal bunga berwarna putih keunguan, dan tiga baris dalam papilla yang pendek dan berujung
berwarna ungu.

Buah markisa ungu berwarna hijau ketika muda dengan kulit agak tipis dan keras. Buah berbentuk bulat
sampai oval dengan diameter 4 sampai 6 cm, bobot mencapai 60 gram, sari buah berwarna kuning
oranye dan rasanya manis masam.

Morfologi Markisa Merah

Markisa merah masih termasuk ke dalam forma edulis. Ciri-ciri morfologi markisa merah yaitu, bentuk
daun menjari dengan panjang tangkai 3-5 cm, panjang daun 10-13 cm dan lebarnya sekitar 11-14 cm.
Daun muda dan tangkainya berwarna hijau kecoklatan. Panjang ruas batang 7-10 cm dan sulur muda
berwarna kecoklatan, sama seperti markisa ungu.

Ukuran bunga markisa merah berdiameter 7-8 cm, mahkota bunga tambahan berbentuk benang dengan
panjang kurang lebih 4 cm. Pangkal bunga berwarna ungu dan ujungnya berwarna putih.

Buah markisa merah saat masih muda berwarna hijau dengan kulit buah agak tebal dan keras. Bentuk
buah markisa merah yaitu bulat sampai oval dengan diameter 6 – 7,5 cm, bobot mencapai 120 gram.
Rasa buahnya manis kemasaman.
Morfologi Tanaman Markisa Kuning

Berbeda dengan dua markisa yang telah kita bahas di atas, markisa kuning ini termasuk ke dalam forma
flavicarpa. Morfologi daun markisa kuning yaitu menjari dengan panjang tangkai sekitar 2-4 cm, panjang
daun 10-13 cm dan lebar 9-12 cm. Daun mudanya berwarna hijau dan tangkai berwarna hijau
kecoklatan.

Ruas batang berukuran panjang sekitar 7-10 cm dan sulur mudanya berwarna kecoklatan. Diameter
bunga markisa kuning berukuran 7-8 cm dengan mahkota bunga tambahan berbentuk benang (panjang
kurang lebih 3,5 cm).

Pangkal bunga berwarna ungu dan ujungnya berwarna putih. Buah berwarna hijau ketika masih muda
dengan bentuk bulat hingga oval dan berdiameter 5-7 cm. rasa buahnya manis kemasaman dengan
aroma yang menyerupai jambu biji.

Labu kuning atau waluh termasuk komoditas pangan yang telah banyak dikenal masyarakat. Di
Indonesia, tanaman yang dalam Bahasa Inggrisnya bernaman‘pumpkin’ ini sering digunakan sebagai
aneka olahan makanan berupa kolak waluh yang sangat manis,

Di negara Eropa dan Amerika Serikat, buah ini sering digunakan dalam perayaan Halloween dengan
mengirisi buah hingga berbentuk seperti wajah. Labu kuning merupakan bahan pangan yang kaya akan
vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat dan daging buahnya pun mengandung antioksidan yang
bermanfaat sebagai anti kanker.

Buah mudanya dapat direbus untuk dijadikan sayuran, sedangkan buah tuanya dapat direbus atau
digoreng sebagai kue. Bijinya yang mengandung minyak dapat digoreng dan enak dimakan. Berikut ini
adalah rincian klasifikasi dan morfologi labu kuning :

Klasifikasi Tanaman Labu Kuning

Apa klasifikasi ilmiah labu kuning ?


Nama ilmiah labu kuning atau nama latin labu kuning adalah Cucurbita moschata. Klasifikasi tumbuhan
labu kuning adalah sebagai berikut :

KINGDOM : Plantae

SUB KINGDOM : Viridiplantae

INFRA KINGDOM : Streptophyta

SUPER DIVISI : Embryophyta

DIVISI : Tracheophyta

SUB DIVISI : Spermatophytina

KELAS : Magnoliopsida

SUPER ORDO : Rosanae

ORDO : Cucurbitales

FAMILI : Cucurbitaceae

GENUS : Cucurbita L.

SPESIES : Cucurbita moschata Duchesne

Tabel : klasifikasi labu kuning

Morfologi Tanaman Labu Kuning

Apa ciri ciri morfologi labu kuning / ciri ciri tumbuhan labu kuning ?

Ciri khusus labu kuning / ciri khas labu kuning & struktur morfologi labu kuning yaitu :

Morfologi Akar Labu Kuning

Perkecambahan biji labu menghasilkan akar pertama dan tunas, kemudian akan disusul dengan
tumbuhnya akar-akar rambut yang semakin banyak dari waktu ke waktu. Radius yang bisa dicapai oleh
akar labu bisa encapai 30 – 40 cm.
Morfologi Batang Labu Kuning

Labu adalah tanaman semusim yang tumbuh merambat/menjalar dengan kait di bagian batangnya dan
jarang berkayu. Kait pada batang tanaman labu berbentuk melingkar seperti spiral. Batang tanaman ini
berwarna hijau muda dan mempunyai bulu-bulu halus serta berakar lekat. Panjang batang bisa
mencapai lebih dari 5 meter.

Morfologi Daun Labu Kuning

Daun-daunnya besar, berlekuk dangkal kadang berbecak putih, ukuran daun 20 x 30, tangkai daun
panjangnya 12 – 30 cm. Daun tanaman labu merupakan daun tunggal yang memiliki pertulangan daun
majemuk menjari. Daunnya menyebar di sepanjang batang. Bentuk daun labu menyerupai jantung dan
bertangkai. Warna daun labu adalah hijau, seperti daun tanaman pada umumnya, dan permukaan
daunnya kasar.

Morfologi Bunga Labu Kuning

Bunga tanaman labu berwarna kuning dan berbentuk menyerupai lonceng. Di dalam satu rumpun bunga
terdapat bunga jantan dan bunga betina (uniseksual). Bunga jantan mempunyai tangkai yang tipis tapi
panjang. Saat umur tanaman mencapai 1,5 bulan, bunga jantan akan muncul untuk pertama kalinya, lalu
disusul dengan bunga betina. Penyerbukan tanaman labu terjadi dengan bantuan angin dan serangga.

Morfologi Buah Labu Kuning

Buah labu berbentuk bermacam-macam, ada yang berbentuk pipih, lonjong atau memanjang dengan
alur yang berjumlah sekitar 15 hingga 30 alur. Buah labu yang masih muda berwarna hijau dan berubah
menjadi kuning kecokelatan ketika tua. Ukuran pertumbuhan buah ini cepat sekali, mencapai 350 gram
per hari.
Buahnya beragam, tidak berkulit keras, warnanya hijau pudar; daging buah kuning, bertekstur halus
dengan serat-serat gelatin, bijinya berlemak, coklat gelap, asimetris. Contoh varietas : Sugar. Buttermet,
Kentucky.

Buah labu kuning berwarna kuning jingga / orange dikarenakan banyak mengandung beta karoten yang
berguna sebagai zat anti oksidan dan pro vitamin A. Daging buahnya jika dibelahkan akan terlihat
penampang yang berbentuk bintang. Daging buah waluh kuning rasanya manis sedikit masam dengan
tekstur yang renyah.

Morfologi Biji Labu Kuning

Tanaman labu umumnya memiliki banyak biji. Biji-biji labu ini berbentuk pipih, bundar telur (oval),
sampai bundar memanjang. Bagian ujung biji labu membulat, sedangkan pada bagian pangkal
meruncing. Permukaan bijinya licin dan buram. Letak biji ini terdapat bagian tegah-tengah buah.

Untuk budidaya tanaman labu kuning, pada umumnya ditanam pada musim kemarau setelah padi
sawah pada lahan tegalan. Biasa ditanam pada akhir musim penghujan. Pengolahan tanah dilakukan
untuk membuat bedengan, guludan, atau gundukan tanah. Jarak tanam beragam sekitar 100 – 150 cm,
tiap liang tanam diisi 2 – 3 biji yang kemudian dijarangkan.

Pupuk NPK dapat diberikan untuk memperbaiki pertumbuhan dan menaikkan hasil buah. Dosisnya
berkisar 600 – 800 kg/ha (Pupuk NPK 5 : 10 : 10). Pupuk kandang dapat diberikan pada saat pengolahan
tanah, yakni dicampur dengan tanah atau ditempatkan di liang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan
sangat beragam.

Anda mungkin juga menyukai