Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadia Stepani

NIM : F34180036
Kelas : Q06, parallel K-1

Potensi Sumber Daya Alam Hayati pada Tanaman Kapulaga Dapat Dikembangkan
Menjadi Peluang Usaha dan Komoditi Ekspor Terbesar

Sumber daya alam di Indonesia cukup melimpah, salah satunya dapat berupa
tumbuhan yang memiliki potensi besar untuk dijadikan sebuah peluang usaha. Salah satu
diantara sumber daya yang ada adalah Kapulaga ,jenis rempah yang banyak ditemui di
Indonesia. Tanaman kapulaga masih famili dengan jahe namun menghasilkan buah bukan
rimpang seperti tanaman jahe. Buah kapulaga berbentuk polong dan berada di atas
permukaan tanah dengan memiliki bentuk kecil. Kapulaga saat ini memiliki nilai jual yang
sangat tinggi sehingga membuat budidaya dari kapulaga sangat menguntungkan untuk
dijalani. Kapulaga sebagai jenis rempah ke tiga yang termahal di dunia. Kapulaga sering
digunakan sebagai bumbu untuk membuat masakan tertentu. Kapulaga juga sering digunakan
sebagai tanaman obat seperti dalam pembuatan jamu ataupun obat herbal. Kapulaga
sebenarnya tanaman asli yang berasal dari Indonesia.

Kapulaga memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan, beberapa diantaranya adalah


sebagai bahan rempah-rempah. Pemanfaatan rempah-rempah biasanya diolah dalam bentuk
tersendiri atau sebagai zat tambahan pada makanan yang berfungsi untuk flavor, peningkat
citarasa, serta dapat berfungsi sebagai sumber mineral pelengkap kesehatan. Tanaman
kapulaga dibagi menjadi dua yaitu, kapulaga besar dan kapulaga kecil.

1. Kapulaga Besar – Cardamom (Amomum cardamomum Willd)

Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat hidup lama dan mempunyai umbi
batang dalam tanah yang tebalnya sebesar jari. Batang berdaun agak banyak dan
tingginya mencapai 1- 1,5cm. Bentuk daunnya seperti pisau bedah dengan bunganya
yang tegak lurus ke atas dan tingginya mencapai 8 cm. Bentuk buahnya bulat pipih
bersegi tiga terdiri atas 3 ruang, panjangnya 1-1,2 cm dan lebarnya 1-1,5 cm. Bagian atas
kelopak bunga warnanya coklat, melekat, dan bentuknya panjang dan berbulu-bulu.
Buahnya seolah-olah tidak mudah pecah, tetapi jika di tekan kulitnya yang tipis akan
pecah menjadi tiga bagian. Bijinya berukuran 4 mm. Bentuknya pipih berwarna coklat
dan di ujungnya terdapat aril (arilus) berwarna putih dan rasanya manis. Bagian biji jika
dikunyah memiliki rasa seperti merica atau jahe (Budimantra 2007).
Senyawa utama yang terdapat dalam kapulaga adalah sineol, metal hepton, β-
terpeniol, sabinen, linalool, geraniol, α-pinen, sabinen, limonene, dan terpenil asetat.
Kapulaga dapat digunakan sebagai obat penyakit radang amandel, tenggorokan, gatal-
gatal, perut mulas, sesak napas, keletihan, dan demam. Selain itu, dapat juga digunakan
untuk penyakit muntah-muntah, sakit dalam tulang, influenza, reumatik, dan batuk
(Kloppenburg dan Versteegh 1981)

2. Kapulaga Kecil – Cardamom (Elettaria cardamomum L. Maton)

Kardamom termasuk golongan Scitamineae dan family Zingiberaceae. Tanaman


ini mempunyai umbi batang yang agak besar. Daunnya berbentuk tombak, berujung
runcing, berwarna hijau tua, agak licin, dan sedikit berbulu. Buahnya bulat telur, agak
memanjang, bersegi tiga, berkambium, dan berwarna kuning muda jika telah masak.
Buahnya terdiri dari tiga ruang yang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas. Setiap
ruang berisi 5-7 buah biji yang berwarna coklat dan beraroma harum. Biji kapulaga yang
berkualitas tinggi dapat menghasilkan minyak atsiri sebanyak 10 persen. Senyawa utama
yang terdapat dalam kapulaga kecil adalah sineol, metal hepton, βterpineol, borneol, neril
asetat, genariol, nerol, nerolidol, α-pinen, sabinen, mirsen, limonene, dan α-simen.
Kardamom memiliki khasiat daya karminatif atau laksatif (untuk mencuci perut), sebagai
stimulant dan juga sebagai penyembuh gangguan lambung dan antikejang perut
(Rismunandar 1992).

Sistematik Tanaman

Sistematika dari tanaman kapulaga sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Sub kelas : Zingiberidae

Ordo : Zingiberales

Famili : zingeberaceae

Genus : Amomum
SpesieS : Amomum compactum Sol.ex Maton (Hartono1996)

Kapulaga dapat mengatasi kembung, kejang perut, sakit perut, masuk angin, bau
mulut (air rebusan bahan-bahan diminum), muntah-muntah, randang lambung (maag), batuk,
influensa, demam rematik, asam urat, dan pegal linu. Minyak atsiri pada tumbuhan kapulaga
berada pada buah,rimpang dan biji. Minyak Atsiri yang dikenal juga dengan nama minyak
eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak
tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa
getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut
organik dan tidak larut dalam air (Ketaren 1985).

Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5m, berbatang
semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau. Mempunyai daun
tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing 7 dengan tepi rata.Pangkal daun
berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10- 12 cm, pertulangan menyirip dan
berwarna hijau. Batang kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun
yang berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m. Batang
tumbuh dari rizome yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun bisa mencapai 20-
30 batang semu, batang tua akan mati dan diganti oleh batang muda yang tumbuh dari rizoma
lain (Sinaga 2008).

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai
grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga.
Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaitu borneol (suatu terpena) yang berbau
kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper alfa-terpinilasetat yang harum
seperti bau jeruk pettigrain limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok alfa terpinen
yang harum seperti jeruk sitrun cineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak
kayu putih, Kombinasi inilah yang membentuk aroma khas kapulaga. Buah tersusun rapat
pada tandan, terdapat 5-8 buah pada setiap tandannya. Bentuk buah bulat dan beruang tiga,
setiap buah mengandung 14-16 biji dan kulit buah berbulu halus. Panjang buah mencapai 10-
16 mm. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan dinamakan semen cardamomi.

Selain bijinya, yang digunakan untuk obat adalah bagian 8 akar, buah, dan batangnya.
Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat,
betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Dari kandungan
tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk
mencegah keropos tulang ( Fachirah dan Sumardi 2007).

TABEL KANDUNGAN NUTRISI


Kandungan Nutrisi Kapulaga per 100 g.

Principle Nutrient Value Percentage of RDA

Energi 311 Kcal 15.5%


Karbohidrat 68.47 g 52.5%
Protein 10.76 g 19%
Lemak 6.7 g 23%
Kolesterol 0 mg 0%
serat 28 g 70%
Vitamins
Niacin 1.102 mg 7%
Pyridoxine 0.230 mg 18%
Riboflavin 0.182 mg 14%
Thiamin 0.198 mg 16.5%
Vitamin A 0 IU 0%
Vitamin C 21 mg 35%
Electrolytes
Sodium 18 mg 1%
Potassium 1119 mg 24%
Minerals
Calcium 383 mg 38%
Tembaga 0.383 mg 42.5%
Zat Besi 13.97 mg 175%
Magnesium 229 mg 57%
Manganese 28 mg 1217%
Phosphorus 178 mg 25%
Seng 7.47 mg 68%

Manfaat kesehatan dari kapulaga termasuk perlindungan gastrointestinal, mengontrol


kolesterol, mengendalikan kanker, mengobati masalah kardiovaskular, dan peningkatan
sirkulasi darah dalam tubuh. Hal ini berguna untuk menyembuhkan penyakit gigi dan infeksi
saluran kemih seperti cystitis, nefritis, dan gonore. Kapulaga memiliki sifat afrodisiak dan
juga digunakan sebagai obat untuk impotensi, disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini. Manfaat
yang dimiliki kapulaga sangat banyak untuk itu peluang pengembangannya juga cukup luas.
Kapulaga saat ini termasuk kedalam salah satu rempah-rempah yang dihasilkan Negara kita
sebagai komoditas ekspor. Kapulaga termasuk ke dalam 9 besar rempah-rempah utama dunia.
Kapulaga diperjualbelikan sebagai komoditas ekspor dalam bentuk buah kering maupun
minyak atsiri. Aspek-aspek tersebutlah yag dapat kita kembangkan kembali guna mencapai
Indonesia sejahtera dengan menjadi Negara pengekspor kapulaga terbesar. Jika para petani
penanaman kapulaga diperhatikan pemerintah dan komoditi hasil panennya dibantu dalam
pendistribusiannya, maka para petani akan terbantu karena mereka tidak akan lagi bingung
kemana hasil panen kapulaga tersebut akan dijual. Tindakan pemerintah terhadap kapulaga
tersebut akan membantu para petani menuju kesejahteraannya.

Daftar Pustaka

Budimantra A. 2007. Kekuasaan dan Penguasaan Sumber Daya Alam, ICSD. Jakarta(ID):EGC.

Fachritah E, Sumardi. 2007. Identifikasi minyak astiri biji kapulaga (Amomum cardamomum). Jurnal
Sains dan Matematika. 15(2):83-87.

Hartono S Ir.1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta (ID):Swadaya.

Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak Astiri. Jakarta (ID): Balai Pustaka.

Kloppenburg j, Versteegh.1981. Petunjuk lengkap mengenai tanam-tanaman di Indonesia dan


khasiatnya sebagai obat-obatan tradisional. Jurnal Medis.15(2):86-87.

Rismunandar, R. 1994. Rempah-Rempah Komoniti Eksport Indonesia. Bandung(ID): CV. Sinar Baru.

Sinaga BR. 2008. Skizofrenia dan Diagnosis Banding. Jakarta (ID): Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai