Anda di halaman 1dari 14

tugas

MATA KULIAH
GEOGRAFI PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Laporan pertumbuhan tanaman terung( Solanum Melongena L )

OLEH
BAKRI
A1P1 17 032

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
LAPORAN PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG
( SOLANUM MELONGENA L )

1.PROFIL TANAMAN

1.Sejarah Singkat

Menurut Fuchsia Dunlop (2006) dalam Wikipedia Terung ialah tumbuhan


pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan
dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih
awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu,
hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín
yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544 M.

Fakta lainnya adalah banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk
terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa tanaman ini
dibawa oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan masuk ke dunia Barat
melewati kawasan Laut Tengah.

Dikutip dari Budiman (2013: 21) bahwa diduga tanaman terung berasal dari
daerah Asia, tepatnya India dan Myanmar. Menurut penelitian, sejak ratusan tahun
lalu, terung hanyalah tumbuhan liar. Namun setelah diketahui rasa dan khasiatnya,
maka terung mulai dibudidayakan di daerah asalnya tersebut.

Penelitian lain menyebutkan bahwa di Afrika ditemukan plasma nutfah


(sumber genetik) tanaman terung, salah satunya adalah terung engkol (Solanum
macrocarpon L.). Sehingga dapat kita simpulkan bahwa terung merupakan tanaman
asli daerah tropis.

Pada abad ke 5, bersamaan dengan menggeliatnya perdagangan sayur, di


daerah Tiongkok (Cina) sudah dibudidayakan tanaman terung. Lambat laun, terung
menyebar ke kawasan Asia lain, seperti Malaysia, Indonesia, kawasan Afrika Timur,
Afrika Tengah, Afrika Barat, Amerika Selatan, Karibia, dan Spanyol.

Di Indonesia sendiri, budidaya tanaman terung terpusat di pulau Jawa dan


Sumatera.
2.KlasifIkasi Tanaman
Tanaman terong (Solanum melongena L), termasuk dalam family solanceae yang
menghasilkan biji, (Spermatophyta) dan biji yang dihasilkan berkeping dua. Beberapa jenis
terung yang sangat di kenal oleh masyarakat indonesia yaitu terung kopek yang mempunyai
buah besar dan berbentuk bulat agak memanjang dengan ujung buah tumpul, terung craigi
dan yang mempunyai buah berukuran sedang dan berbentuk bulatan memanjang sehingga
tampak lebih langsungdengan ujung buah meruncing, terung yang berbentuk bulat yang
memiliki bentuk buah yang bulat seperti terung pendek.

Klasifikasi Terong

Nama latin Solanun melongena L

Kingdom Plantae

Subkingdom Trachebionta

Super divisi Spermatophyta

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Subkelas Asteridae

Ordo Solanales

Famili Solamaceae

Genus Solanum

spesies Solanum melongena L


3.Morfologi
Morfologi Tanaman Terong

a) Akar
Akar tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan
memiliki buluh yang kasar.

b) Batang
Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama
(batang primer) dan percabang (batang sekunder). Dalam perkemban perkembangan
batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan
penyangga berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang
mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi (angularis), sewaktu muda
berwarna ungu kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001).

c) Daun
Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun
seperti ini lazim disebut daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk slindris dengan sisi
agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun
terdiri dari ibu tulang daun, terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang dan urat-urat daun.
Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin mengecil kearah
pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12-
20 cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun tumpul,
pangkal daun mruncing, dan sisi bertoreh.

d) Bunga
Bunga terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam satu
bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita (putik). Bunga
seperti ini dinamakan bunga lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak
bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.

e) Buah
Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak
akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair. Daging buah ini
merupakan bagian yang enak dimakan.

f) Biji
Biji-biji terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap,
berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga kehitaman.
4. Jenis Tanaman

 Terong Kopek

Buah dari terong kopek ini memiliki bentuk bulat dam Panjang dengan ujung yang
tumpul. Warna dari buah jenis ini yaitu ungu dan hijau keputuh-putihan. Varietasnya
terdiri dari imperial, dusky serta imoerialartinya.

 Terong Belanda

Terong Belanda merupakan jenis terong yang disukai oleh banyak orang. Bentuk
dari terong belanda bulat dengan daging buah yang tebal dan kulit berwarna kemerahan.
Selain diolah menjadi lauk terong belanda juga dapat diolah menjai jus.

 Terong Putih
Jika dilihat secara kasatmata terong putih ini tidak jauh berbeda dengan terong ungu.
Hanya saja warnanya yang berbeda dan terung putih memiliki rasa yang sedikit manis .

Tekstur dari terong putih ini renyah dan empuk. Terong jenis ini disebut juga dengan
terong kania

 Terong Telunjuk

Seperti namanya, terong ini berbentuk


seperti telunjuk. Terong jenis ini banyak
ditemukan di daerah pulau Sumatera.

Di daerah Medan terong digunakan sebagai


variasi sayuran dalam memasak sayur seperti
memasak tauco atau sayur tauco kacang
panjung

 Terong Bulat

Terong Bulat
merupakan salah satu sayuran yang
memiliki berbagai bentuk dan warna dari
bentuk bulat sampai lonjong. Biasanya
terong bulat ini dihidangkan sebagai lalapan
atau bisa juga dimasak sebagai sayur. Rasa
dari terong bulat ini rangu tetapi tidak getir.

5.Kandungan Gizi dan Manfaat

 Kandungan Gizi Terung

Berikut ini adalah nutrisi atau kandungan gizi buah Terung (Terong) dalam setiap
100gram-nya.
Catatan : Kandungan Gizi dibawah ini adalah Kandugang Gizi Buah Terung Mentah.
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%

Kalori (Energi) 25kcal (104kJ) –

Karbohidrat 5,88g –

Gula 3,53g –

Serat 3g –

Air 92,3g –

Protein 0,98g 2%

Lemak 0,18g 1%

Vitamin A – –

Vitamin C 2,2mg 3%

Vitamin D – –

Vitamin E 0,3mg 2%

Vitamin K 3,5µg 3%

Vitamin B1 (Thiamine) 0,039mg 3%

Vitamin B2 (Riboflavin) 0,037mg 3%

Vitamin B3 (Niacin) 0,649mg 4%

Vitamin B5 (Pantothenic acid) 0,281mg 6%

Vitamin B6 0,084mg 6%

Vitamin B9 (Folat) 22µg 6%

Kalsium 9mg 1%

Zat Besi 0,23mg 2%

Magnesium 14mg 4%

Manganese 0,232mg 11%

Fosfor 24mg 3%

Potassium (Kalium) 229mg 5%

Seng (Zinc) 0,16mg 2%


 Manfaat Terung Bagi Kesehatan

Buah Terung memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut
ini adalah beberapa manfaat buah terung bagi kesehatan

a) Melindungi Tubuh dari Kanker


Polifenol dalam terung memiliki efek anti kanker. Antosianin dan asam
klorogenik melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas
serta mencegah pertumbuhan tumor dan penyebaran sel kanker. Buah Terung juga
dapat membantu pembentukan sel darah putih dan juga merupakan sumber
vitamin C yang sangat diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita.

b) Mencegah Anemia
Tidak mendapatkan zat besi yang cukup akan membahayakan kesehatan
kita. Dalam beberapa kasus, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia,
yang ditandai dengan perasaan lelah dan lemah yang disebabkan oleh tidak
cukupnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh
Anda. Mengonsumsi makanan seperti terong yang mengandung banyak zat besi
dapat membantu kita menghindari berbagai penyakit seperti penyakit anemia ini.

c) Menjaga Kesehatan Tulang


Terong atau Terung sangat bermanfaat bagi orang yang menghadapi risiko
degradasi tulang dan osteoporosis. Senyawa fenolik dalam terung membantu
memperkuat tulang dan meningkatkan kepadatan mineral dalam tulang. Selain itu,
terong sangat kaya akan zat besi dan kalsium. Dan potasium dalam terong
meningkatkan asupan kalsium. Jadi, mengonsumsi terong memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan tulang.
d) Menjaga Kesehatan Otak
Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa nasunin, yang
merupakan antosianin yang ditemukan dalam kulit terong adalah antioksidan kuat
yang melindungi membran sel otak dari kerusakan oleh radikal bebas. Penelitian
juga menunjukkan bahwa antosianin (anthocyanin) dapat membantu mencegah
peradangan saraf dan memperlancar aliran darah ke otak serta dapat membantu
meningkatkan daya ingat dan mencegah masalah mental yang berkaitan dengan
usia. Terung atau Terong ini juga dapat membantu memulihkan sel-sel otak yang
rusak dan melindungi sel-sel.

e) Mengurangi Risiko Penyakit Jantung


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terong dapat membantu mengurangi
risiko penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian, kelinci dengan kolesterol tinggi
diberi 10 ml jus terong setiap hari selama dua minggu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kelinci ditemukan memiliki kadar kolesterol LDL dan
trigliserida yang lebih rendah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terong
atau terung mungkin memiliki efek perlindungan bagi jantung. Terong yang
mengandung Potassium tinggi juga membantu menyeimbangkan kadar kolesterol
dan menjaga tingkat tekanan darah pada tingkat yang sehat.

f) Baik untuk Kesehatan Kulit dan Rambut


Seiring dengan semua manfaat terong ini, buah yang dijadikan menu sayuran
ini juga sangat penting untuk kesehatan kulit dan rambut. Terung dapat membantu
melindungi kulit karena terdapat sejumlah besar serat makanan dan juga berbagai
vitamin yang dikandungnya. Terung juga dapat membersihkan tubuh dari radikal
bebas dan sel-sel mati sehingga dapat membantu kulit tetap bersih dan murni.

7.Cara Budidaya

 Cara Pembibitan
a. Rendamlah benih dalam air hangat kuku +Vitaflora dosis 2 cc per liter selama
30 menit
b. Bungkuslah benih dalam gulungan kain atau kerta merang basah dan
masukkan dalam kardus bekas Aqua dan di beri lampu 5 Watt dengan jarak 30
cm dari benih untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai
berkecambah, Kalau kain kering bisa di semprot pakai sprayer kecil ( 1 liter )
c. Sebarkan benih di atas bedengan ( atau Polybag ) persemaian menurut barisan,
jarak antar barisan 10-15 cm
d. Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang (
Mulsa Hitam perak )
e. Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
f. Siram persemaian pagi dan sore hari
g. Bibit berumur 30 Hari atau berdaun empat helai siap dipindah tanamkan.
h. Pengolahan Tanah
i. Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
j. Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
k. Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan
permukaan bedengan
l. JikapH tanah rendah, tambahkan Dolomit
m. Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah.
n. Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA 150 KG + TSP 300 KG + KCL
300 KG per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr
campuran pupuk per lubang tanam. Biarkan selama seminggu sebelum tanam
o. Buat lubang tanam( Dengan Alat Pelubang + Pendorong) dengan jarak 60 x 70
cm / 70 x 70 Cm
 Penanaman
Waktu tanam yang baik musim kering,pilih bibit yang tumbuh subur dan normal,
tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan,
siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab).

 Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati
atau terserang hama penyakit. Penyulaman maksimal umur 15 hari.

 Pemasangan Ajir
Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran, ajir
terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm, tancapkan secara
individu dekat batang, ikat batang atau cabang terong pada turus.

 Penyiangan
Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut, Penyiangan
dilakukan pada umur 15 hari dan 60 – 75 hari setelah tanam.

 Pemupukan
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi
daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Pemupukan diletakkan sejauh 20 cm
dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal
atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per
liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman.

 Pemangkasan
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga
pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih
produktif segera tumbuh.

 Pengendalian Hama dan Penyakit


a) Hama yang sering menyerang tanaman terong adalah kumbang daun, kutu daun,
tungau, ulat tanah, ulat grayak dan ulat buah sedang penyakit adalah layu bakteri,
busuk buah, bercak daun, antraknose, busuk leher akar dan rebah semai.

b) Untuk mencegah serangan hama dan penyakit maka petani harus melakukan budidaya
secara baik dan jika tanaman terserang maka dilakukan pengendalian secara alami
(organic) dahulu, nanti jika kurang berhasil baru dikemdalikan dengan memakai
pestisida kimia.
 Panen
a. Buah pertama dapat dipetik setelah umur 45 – 50 HST tergantung dari jenis
varietas
b. Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
c. Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
d. Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang
tajam.

2.KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DARI ASPEK GEOGRAFI

a) Jenis Tanah
Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terug yaitu tanah yang remah, lempung berpasir,
dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan drainasenya baik, tidak
mudah tergenang air. Sebenarnya terung dapat di tanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan
organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5 (Pracaya,
2002).

b) Iklim
Selama pertumbuhannya, terong menghendaki suhu antara 22 derajat-23 derajat
Celcius. Cuaca panas, dan iklimnya kering sehingga sangat cocok ditanam pada musim
kemarau pada keadaan cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses
pembungaan ataupun pembuahan. Untuk mendapat produksi yang tinggi, tempat
penanaman terung harus terbuka (mendapat sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang
terlindung pertumbuhan tanaman terung akan kurus dan kurang produktif (Rukmana,
1994).

c) Ketinggian
Dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sampai 1000
mdpl (meter di atas permukaan laut).

d) Kemiringin lereng
Dalam system budidaya tanaman terung kemiringinan lereng yang sesuai yaitu
>15%. Dengan kemiringan seperti sudah termasuk syarat yang ideal untuk
pertumbuhan tanaman terung.
A. LAPORAN PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

MINGGU KE-1
Tinggi Lebar Bentuk Gambar
Tanaman Tanaman Tanaman
Tinggi Lebar daun Bentuk
tanaman pada tanaman
pada minggu minggu
minggu pertama pertama
pertama yaitu 2 pada
yaitu 7 cm. cm.dan gambar di
panjang samping
daun sekitar pada usia
3 cm tanaman 8
Lebar hari yaitu
batang bentuk
tanaman 0,5 tanaman
cm muncul dua
pucuk daun
MINGGU KE-2
Tinggi Lebar Bentuk Gambar
Tanaman Tanaman Tanaman
Tinggi Lebar Pada
tanaman daun minggu
pada sekitar 4 kedua
umur cm. dan pada
minggu panjang umur 16
kedua tanaman hari
yaitu sekitar 6 tanaman
sekitar 13 cm dan terung
cm. lebar sudah
batang mulai
tanaman tinggi
nya itu daunya
sekitar pun
0,8 cm bertambah
jadi 3
meskipun
daun yang
satunya
masih
kecil
MINGGU KE-3
Tinggi Lebar Bentuk Gambar
Tanaman Tanaman Tanaman
Tinggi Lebar batang Bentuk
tanaman pada tanaman yaitu tanaman pada
minggu sekitar 1,1 cm minggy
ketiga yaitu dan lebar ketiga pada
usia 24 hari masing – usia 24 hari
yaitu 18 cm masing daun bentuk
bertambah sekitar 4 cm tanaman
dari minggu sementara daun daun
sebelumnya panajng daun nya sudah
6 cm. mulai
melebar dan
tinggi
tanaman
bertambah
dari minggu
sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai