Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai
lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak
kepada terganggunya kesejahteraan manusia.
Kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan ini telah
mengganggu proses alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam terganggu.
Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling terkait erat. Keterkaitan antara masalah
satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah, sebuah
faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang
ditimbulkan bersifat kumulatif (Soedradjad, 1999). Masalah lingkungan yang saling terkait erat
antara lain adalah populasi manusia yang berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya,
perubahan lingkungan global dan perang.
1. Kerusakan Hutan
Masalah utama lingkungan adalah masalah kerusakan hutan. Sebagai contoh di Kabupaten Lebong
yang mempunyai hutan seluas 134.834,72 ha yang terdiri dari 20.777,40 ha hutan lindung dan
114.057,72 ha berupa hutan konservasi, sebanyak 7.895,41 ha hutan lindung dan 2.970,37 ha cagar
alam telah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan di kabupaten/kota lain di Propinsi Bengkulu lebih
parah lagi.
Kondisi kawasan hutan yang telah rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging
dan perambahan hutan.Perambahan hutan pada umumnya bertujuan untuk keperluan perkebunan
seperti kelapa sawit, karet, kopi dll. Bahkan TNKS juga tidak luput dari kegiatan ilegal logging. Hal ini
dapat dibuktikan dengan gundulnya hutan di wilayah TNKS.
Kerusakan hutan juga disebabkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dari tahun ke tahun
bertambah luas. Pada tahun 1997 luas kebakaran hutan seluas 2.091 ha dengan 31 titik api. Pada
tahun 2006 sebagai akibat kemarau yang panjang kebakaran hutan semakin luas yang
mengakibatkan tebalnya asap di udara yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
Penyebab kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah adanya peningkatan kegiatan pertanian
seperti perkebunan, pertanian rakyat, perladangan, pemukiman, transmigrasi dll., terjadi secara
alamiah seperti musim kemarau yang panjang, kecerobohan masyarakat dll. Dampak negatif
kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah penurunan keanekaragaman hayati (ekosistem,
spesies dan genetik), habitat rusak, terganggunya keseimbangan biologis (flora, fauna, mikroba);
gangguan asap, erosi, banjir, longsor, terbatas jarak pandang; meningkatnya gas-gas rumah kaca, CO
dan hidrokarbon, gangguan metabolisme tanaman dan perubahan iklim.
Sebab lain kerusakan hutan antara lain: 1) persepsi masyarakat bahwa hutan masih terbatas untuk
kepentingan ekonomi; 2) adanya konflik kepentingan; 3) laju perusakan hutan tidak sebanding
dengan upaya perlindungan; 4) masih luasnya lahan kritis di luar hutan karena pengelolaan lahan
secara tradisional dan praktek perladangan berpindah; 5) belum optimalnya penegakan hukum
dalam percepatan penyelesaian pelanggaran/kejahatan di bidang kehutanan (al. Perambahan hutan,
ilegal logging dll.).
(1) dalam jangka pendek adalah penegakan hukum. Hal ini sangat penting untuk mencegah
praktek-praktek ilegal logging dan perambahan hutan yang semakin luas.
(2) Hendaknya kegiatan pembangunan memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini seringkali dilanggar
oleh pelaksana pembangunan.
(3) Upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak. Penghijauan telah dilakukan namun belum
efektif memulihkan kondisi hutan.
(4) Dalam jangka menengah dapat dilakukan sosialisasi dan pendidikan lingkungan pada orang
dewasa terutama yang tinggal di sekitar hutan lindung dan konservasi.
(5) Dalam jangka panjang pendidikan lingkungan menjadi salah satu pelajaran muatan lokal baik di
SD, SMP, SLTA maupun di perguruan tinggi.
Inilah salah satu contoh pertama yang menunjukkan kecintaannya pada lingkungan, adalah orang-
orang Bishnois di Rajasthan, India, yang rela mati demi mencegah penebangan pohon-pohon di desa
mereka atas perintah raja.
Akibatnya :
· Erosi
· Tanah Longsor
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam ini antara lain:
· Merusak tanaman
· Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
· Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
· Pencairan es di kutub
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul
ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat
stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya,
sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pencemaran Tanah : adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dampaknya :
Penanganannya :
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,
tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
– polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di
dunia);
– asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan;
– pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa
Timur;
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam
baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan
daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka
diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara
membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam Tingkat pencemaran dan kerusakan
lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur
ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan
pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah
lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan
konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi meningkat dan akhirnya
membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan hukum di Indonesia meningkat. Hal ini lah
yang menjadi permasalahan di Indonesia, karena belum adanya solusi untuk menganggulanginya.
Hal ini tentunya membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu saja merugikan lingkungan. Nah
berikut ini solusi yang bisa dilakukan:
· Membuat tempat pembuangan sampah terpadu, yang lokasinya agak jauh dari pemukiman warga.
Pengambilan ikan yang masih menggunakan bahan kimia dan bahan peledak masih menjadi tradisi
bagi beberapa nelayan di Indonesia. Tentu saja ini merusak ekosistem laut, termasuk terumbu
karang. Seperti yang adan ketahui sendiri, terumbu karang menjadi potensi alam di Indonesia. Untuk
mengatasi ini, pentingnya peran pemerintah untuk mengetatkan peraturan mengenai larangan
pemakaian peledak dan bahan kimia.
Pemanasan Global
Masalah ini sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di berbagai negara-negara di
dunia. Bahkan dampak pemanasan global sudah mulai terlihat di daerah kutub yang mulai mencair
sehingga menyebabkan ketidak seimbangan lingkungan. Untuk mengatasi pemanasan global, tentu
saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer
seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
Langkanya Air
Berbeda dengan banjir, masalah yang satu ini justru membuat air semakin langka didapat. Hal ini
terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sehingga membuat dampak macam-macam bencana
alam dan kelaparan dan kekeringan terjadi. Untuk mengatasi hal ini, pentingnya kerja sama antara
pemerintah dan warga untuk membangun sumber-sumber air baru, mereboisasi hutan, dan hal
lainnya yang membantu pengadaan sumber air.
Pencemaran Suara
Hal lainnya yang seringkali terjadi di Indonesia adalah mengenai pencemaran suara. Yang dimaksud
dengan pencemaran suara disini adalah ketika banyaknya bunyi atau suara yang tak diinginkan
masuk ke dalam pemukiman warga. Hal ini bisa sangat menganggu aktifitas manusia dan bahkan
mengganggu perkembangan psikologis. Untuk mengatasinya, tentu saja dengan meredam
kebisingan yang tak diinginkan, baik itu yang berasal dari transportasi, pembangunan, elektronik,
dan lainnya.
Hal ini sepertinya sering terjadi di kota-kota besar. Banyaknya masyarakat serta daerah pemukiman
yang sedikit membuat bangunan liar dan kumuh ini merajalela di setaip sudut kota. Tentu saja hal ini
menjadikan pemandangan kota semakin kotor, kumuh, dan tak terawat. Untuk mengatasi ini tentu
saja harus ada pengurangan mengenai warga-warga yang berdatangan untuk menetap di kota besar,
pembuatan tempat tinggal/rusun, dan lainnya.
Nah itu tadi beberapa permasalahan lingkungan serta solusi untuk menghadapinya. Yang kita bahas
terdapat ada 15 permasalahan yang sering terjadi dan ditemukan dibeberapa lingkungan sekitar kita,
semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.