Laporan Fiscek
Laporan Fiscek
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang laut (Vigna marina (Burm.) Merr.) merupakan salah tanaman yang
dan merambat disepanjang pesisir pantai dan terdsitribusi di daerah pesisir tropis
dan subtropis. Kacang laut (Vigna marina (Burm.) Merr.) mampu bertahan hidup
pada kondisi yang tidak menguntungkan disekitar pesisir pantai dengan tingginya
kadar garam atau salinitas. Kemampuan adaptasi yang tinggi dapat dipengaruhi
oleh senyawa atau kandungan nutrisi yang terdapat di dalam kacang laut (Vigna
akan diubah menjadi metabolit sekunder. Salah satu nutrisi yang sangat dibuthkan
prostetik enzim lainnya. Salah jenis enzim yang memberikan banyak manfaat yaitu
vitamin C. Vitamin C berbentuk kristal putih yang mudah larut dalam air serta
stabil dalam larutan alkali. Fungsi utama vitamin C yaitu sebagai antioksidan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina (Burm.)
Merr.) ?
2. Bagaimana perbedaan kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina
(Burm.) Merr.).
2. Untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna
marina (Burm.) Merr.) yang ternaungi dan terpapar sinar matahari langsung.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina
(Burm.) Merr.).
2. Dapat mengetahui perbedaan kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna
marina (Burm.) Merr.) yang ternaungi dan terpapar sinar matahari langsung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kacang laut (V. marina (Burm.) Merr.) merupakan jenis tumbuhan herba
yang memiliki batang menjalar tanpa sulur. Batang tumbuhan ini subsukulen,
berakar pada tiap bukunya dengan panjang 2-3 m. Daun Kacang laut berukuran 5-
8 cm x 5-8 cm, beranak daun tiga, dengan pertulangan daun melengkung dan
muncul ke permukaan, gundul atau dengan beberapa rambut pada permukaan daun
(Ekawati, 2012).
Kacang laut (V. marina (Burm.) Merr.) merupakan tumbuhan legum yang
terdistribusi secara luas di daerah pesisir pantai dan bahkan sangat dekat dengan
salinitas. Hal tersebut didukung pula oleh penelitian yang membuktikan bahwa biji
dan bibit Kacanglaut (V. marina (Burm.) Merr.) yang ditumbuhkan pada kondisi
salinitas tinggi (35 ppm) dapat menoleransi dengan baik yang ditandai dengan
Septiana (2009).
B. Nutrisi
salinitas. Salinitas yang tinggi akan menyebabkan stres air sehingga akan
mempengaruhi sintesis nutrisi oleh tumbuhan baik itu karbohidrat, protein, lemak
C. Vitamin C
bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair
pada suhu 190oC -192oC. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa
enzim yang disandi oleh gen-gen dalam biosintesis vitamin C, diantaranya mio-
B. Bahan
C. Bahan
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
2. Bahan yang telah digerus diambil sebanyak 30 gram dan dimasukan dalam labu
ukur 100 mL
3. Menambahkan akuades sampai volume mencapai 100 mL, lalu disaring dengan
kertas saring
5. Tahap selanjutnya filtrasi dengan larutan iodin standar 0,01 N yang dibuat dari
dilakukan dengan mengalikan volume larutan iodin yang terpakai dalam proses
Rumus :
VI 2 x∋2 x 0,88
Kadar vitamin C= x 100 %
mg sampel x 0,1
A. Hasil Pengamatan
(Tempat Terang)
(Tempat Ternaungi)
B. Analisis Data
Rumus :
VI 2 x∋2 x 0,88
Kadar vitamin C= x 100 %
mg sampel x 0,1
1. Tempat terang
20 x 0,01 x 0,88
Kadar vitamin C= x 100 %
30 x 0,1
0,176
= x 100 %
3
= 5.86 %
2. Tempat Ternaungi
30 x 0,01 x 0,88
Kadar vitamin C= x 100 %
30 x 0,1
0,264
= x 100 %
3
= 8.8%
C. Pembahasan
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C
cukup stabil dalam keadaan kering, tetapi dalam keadaan larut vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara terutama bila terkena panas. Vitamin C
tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin
sembuhnya luka serta mencegah kerusakan atau perdarahan pada pembuluh darah
halus.
merupakan zat pereduksi yang kuat dan secara sederhana dan dititrasi dengan
larutan baku iodium 0,01 N. Penambahan iodium akan terbentuk kompleks pati
dan iodium kompleks ini dapat mengendap yang kemudian dapat ditentukan
dengan mengukur konsentrasi warna biru yang terbentuk (Wulung, 2008). Warna
biru yang dihasilkan diperkirakan hasil dari ikatan kompleks antara amilum
dengan iodine. Iodin yang ditambahkan berfungsi sebagai indikator suatu senyawa
polisakarida.
5.86 %, sedangkan di tempat ternaungi yaitu 8.8%. Hasil ini diperoleh dengan
melihat perubahan warna sampel menjadi biru ketika ditetesi dengan iodin 0,01 N.
tempat terang. Hal ini terjadi karena semakin tinggi intensitas cahaya yang
dimiliki. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pH, suhu,
oksigen, katalis logam dan sinar atau cahaya. Selain itu kadar vitamin C juga dapat
dipengaruhi oleh tingkat salinitas, dimana semakin tinggi salinitas maka semakin
jarak tumbuhan dari sumber salinitas. Semakin dekat tumbuhan tumbuhan dengan
sumber salinitas maka semakin tinggi pula kadar vitamin C yang disintesis.
Banyaknya vitamin C yang disintesis pada kondisi salinitas tinggi digunakan untuk
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik pada praktikum ini yaitu sebagai berikut.
1. Kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina) dipengaruhi oleh tempat
2. Perbedaan kadar vitamin C pada daun kacang laut (Vigna marina) pada tempat
terbuka yaitu 5.86, sedangkan pada tempat ternaungi yaitu 8.8. Hasil
pembentukan klorofil.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini yaitu sebaiknya semua
yang mangamati.
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati, 2012, Analisis Biomassa, Kadar Klorofil dan Vitamin C sebagai Adaptasi
Fisiologi Tumbuhan KacangLaut (Vigna marina Burm.) pada Kondisi
Salinitas Berbeda, Skripsi, Jurusan Biologi, Universitas Halu Oleo, Kendari
Lanamu, S.P., 2018, Analisis Kadar Nutrisi dan Antinutrisi Daun Kacang Laut
(Vigna Marina (Burm.) Merr. ) dari Dua Habitat Yang Berbeda Di Pantai
Toronipa Sulawesi Tenggara, Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari
Riski, D.H., Armid dan Emiyarti, Hubungan Kandungan Nutrien dalam Substrat
terhadap Kepadatan Lamun Di Perairan Desa Lalowaru Kecamatan
Moramo Utara, Jurnal Sapa Laut, 1(2): 42-53
Septiana, A., 2009, Seed and Seedling Salt Tolerance of Vigna marina (Burm.)
Merr.)., a Tropical Legume, Master Thesis, University of the Ryukyus,
Japan.
Siti, N., Agustina, A. dan Nurhaini, R., 2016, Penetapan Kadar Vitamin C pada
Jerami Nangka (Artocarpus heterpophyllus L.), Jurnal Farmasi Sains dan
Praktis, 2(1): 1-6
Wulung, 2008, Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Fetus pada Mencit Diabetes,
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 12 (1), 1410-0177