Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA HASIL PERTANIAN

ACARA II : Analisis Kadar Vitamin C

Dosen Pengampu :
Dr. Sulvi Purwayantie, S. TP, MP
Nur Endah Sapitri, S.T.P., M.Sc

Disusun oleh :
Firnosius Seniro C1061191086

PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Vitamin dan mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan penting
bagi tubuh dan merupakan salah satu indikator penentu kesehatan pada tubuh manusia
(Labellapansa and Boyz, 2016). Vitamin sendiri merupakan komponen gizi parenteral
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Ribeiro et al., 2011).
Kekurangan atau defisiensi terhadap vitamin dan mineral dapat menjadi masalah bagi
kesehatan manusia sehingga menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh (Labellapansa
and Boyz, 2016)

Salah satu vitamin yang penting bagi tubuh yaitu vitamin C. Vitamin C adalah
vitamin yang larut dalam air, penting bagi kesehatan manusia, memberikan perlindungan
antioksidan plasma lipid dan diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh termasuk
(leukosit, fagositosis dan kemotaksis), penekanan replikasi virus dan produksi interferon
(Mitmesser et al., 2016).

Peran utama dari vitamin C dalam sistem imun (kekebalan tubuh) yaitu
melindungi sel-sel kekebalan tubuh terhadap stres oksidatif yang dihasilkan selama
infeksi. Sebagai antioksidan yang efektif, vitamin C harus dipertahankan dalam tubuh
pada tingkat yang relatif tinggi. Sementara manusia tidak memiliki gulonolactone
oksidase yang merupakan enzim yang diperlukan untuk biosintesis vitamin C, oleh
karena itu harus mendapatkan vitamin C dari diet vitamin C, yang biasanya ditemukan
dalam buah-buahan dan sayuran segar. Konsumsi diet suplemen vitamin C adalah cara
yang efisien untuk meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh ketika sumber makanan
tidak memenuhi kebutuhan (Mitmesser et al.,2016) .

Kelebihan lain dari vitamin C sebagai antioksidan yaitu menjaga Kesehatan


jantung, terbukti dari banyaknya mengkonsumsi vitamin C yang ada pada buahbuahan
dan sayuran dapat mencegah penyakit jantung (CVD). Selain itu, vitamin C telah terbukti
meningkatkan produksi oksida nitrat dari endothelium,meningkatkan vasodilatasi,
menurunkan tekanan darah, mencegah apoptosis sel-sel otot polos pada pembuluh darah
dan membantu menjaga plak lebih stabil. Vitamin C juga bekerja dalam perbaikan profil
lipid, kekakuan arteri dan fungsi endotel (Moser and Chun, 2016).
Mekanisme vitamin C yang sebagai antioksidan dan agen tumor dapat
digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan kanker dalam dosis tertentu, yang
bertujuan kuliatas hidup lebih baik (Mata et al., 2016)

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari penerapan metode titrimetri dalam
analisis vitamin C, melakukan analisis vitamin C pada berbagai bahan pangan dengan
metode titrasi, dan melatih keterampilan dalam melakukan analisis secara titrimetri.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Dasar Teori

Vitamin C adalah vitamin yang tergolong vitamin yang larut dalam air. Sumber
Vitamin C sebagian besar tergolong dari sayur-sayuran dan buah-buahan terutama
buahbuahan segar. Asupan gizi rata-rata sehari sekitar 30 sampai 100 mg vitamin C yang
dianjurkan untuk orang dewasa. Namun, terdapat variasi kebutuhan dalam individu yang
berbeda. Vitamin C atau asam askorabat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus
molekul C6H8O6.

Dalam bentuk Kristal tidak berwarna, Vitamin C memiliki titik cair 190-192 oC,
bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai
berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam pelarut organic yang pada
umumnya dapat melarutkan lemak. Hal yang pertama kali dilakukan dalam analisa
kuantitatif vitamin C adalah standardisasi larutan I2 0,01 N, proses ini dilakukan dengan
menggunakan larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3), larutan natrium tiosulfat juga
sebelumnya telah distandardisasi dengan menggunakan KIO3 sebagai baku primer.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Prinsip dari
titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I - .

Penentuan kadar vitamin C dengan metode titrasi iodimetri ini didasarkan pada
prinsip tereduksinya analat oleh I2 menjadi ion I-. Iod merupakan oksidator yang tidak
terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang
dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi
dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga
vitamin C.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan

Alat : Erlenmeyer, Biuret, Gelas Piala, Pipet Tetes, Labu Ukur, Gelas Ukur

Bahan : Buah dan Sayuran (menyesuaikan bahan yang mudah ditemukan), Aquadest,
Amilum 1%, Larutan yodium 0,01 N, H2SO4 2N

3.2. Prosedur Kerja

1) Diambil sari dari 5 bahan yang digunakan. Untuk jeruk Bali, jeruk sambal, dan tomat
dapat dilakukan dengan cara pemerasan yang mana hasil perasan kemudian disaring
agar mendapatkan sari yang utuh. Untuk buah tomat dan buah timun, dan nanas dapat
dilakukan pemarutan terlebih dahulu lalu kemudian hasil parutannya diperas dan
disaring agar mendapatkan sarinya.
2) Menimbang hasil filtrat
3) Memasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan mengencerkannya dengan aquadest
sampai tanda batas.
4) Memipet 25 mL filtrat kemudian memasukkannya ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
5) Menambahkan 5 mL larutan H2SO4 2N.
6) Menambahkan beberapa tetes larutan amilum 1%.
7) Menitrasi dengan larutan iodium 0,01 N sampai larutan berwarna biru.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan
( NxV ) I 2 x BE asam askorbat x fp
Kadar Vitamin C (%) = x 100
mg Sampel

Keterangan :

Fp = Faktor pengenceran
BE = Berat ekuivalen asam askorbat
V = Volume titran (I2)
N = Normalitas
1) Jeruk Sambal
( NxV ) I 2 x BE asam askorbat x fp
Kadar Vitamin C (%) = x 100
mg Sampel

0 , 01 x 1, 6 x 88,065 x 20
= x 100
15000

28,1808
= x 100
15000

= 0,187872

2) Jeruk Bali
( NxV ) I 2 x BE asam askorbat x fp
Kadar Vitamin C (%) = x 100
mg Sampel
0 , 01 x 1 x 88,065 x 20
= x 100
15000
17,613
= x 100
15000
= 0,11742
3) Tomat
( NxV ) I 2 x BE asam askorbat x fp
Kadar Vitamin C (%) = x 100
mg Sampel
0 , 01 x 1 x 88,065 x 20
= x 100
15000
17,613
= x 100
15000
= 0,11742

Anda mungkin juga menyukai