Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN IV
PENENTUAN KADAR VITAMIN C DALAM JUS BUAH

Oleh:
Agustina Simorangkir
17728251041
Pendidikan Kimia B

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
A. Tujuan
1. Mengetahui berapa banyak vitamin C yang terdapat di dalam buah
2. Melihat apakah dapat disediakan untuk keperluan vitamin C sehari-hari
3. Menganalisa tablet vitamin C
B. Dasar Teori
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus
empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai
antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan
zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi (Anggi Pratama,
2011).
Vitamin C merupakan sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah kecil yang berguna untuk memelihara kesehatan atau
menambah daya tahan tubuh (Ester, 2011).
Dalam proses analitis, iodin dipergunakan sebagai sebuah agen
pengoksidasi(iodimetri), dan ion idodida dipergunakan sebagai sebuah agen
pereduksi(iodometri). Dapat dikatakan bahwa hanya sedikit saja substansi yang cukup
kuat sebagai unsur reduksi untuk dititrasi langsung dengan iodin. Karena itu jumlah dari
penentuan-perentuan iodimetrik adalah sedikit. (Day, R.A., Underwood, A.L., & JR,
2002).
Iodimetri adalah oksidasi kuantitatif dari senyawa pereduksi dengan
menggunakan iodium. Iodimetri ini terdiri dari 2, yaitu
a. Iodimetri metode langsung, bahan pereduksi langsung dioksidasi dengan
larutan baku Iodium. Contohnya pada penetapan kadar Asam Askorbat.
b. Iodimetri metode residual ( titrasi balik), bahan pereduksi dioksidasi dengan
larutan baku iodium dalam jumlah berlebih, dan kelebihan iod akan dititrasi dengan
larutan baku natrium tiosulfat. Contohnya pada penetapan kadar Natrium Bisulfit (Rahma
G.M, 2010).
Kelarutan iodide adalah serupa dengan klorida dan bromide. Perak, merkurium (1),
merkurium (II), tembaga (I), dan timbel iodide adalah garam- garamnya yang paling
sedikit larut. Reaksi-reaksi ini dapat dipelajari dengan larutan kalium iodide KI 0,1
N(G.Svehla, 1987:350).Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai
potensial reduksi yang lebih kecil dibandingkan iodium dimana dalam hal ini potesial
reduksi iodum +0,535 volt, karena vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih
kecil (+0,116 volt) dibandingkan iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung
dengan iodium.
Kadar vitamin C dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
VI2 : volume titrasi I2(mL)
Vt : volume total filtrate (mL)
Vf : volume filtrat yang digunakan (mL)
A : kesetaraan I2 dengan vitamin C murni (mgram)
W : massa cuplikan (mgram)
(Farikhah, 2008)

C. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan sebagai berikut.


a. Gelas beker;
b. Labu ukur;
c. Pipet Ukur;
d. Gelas ukur;
e. Spektrofotometer UV-VIS;
f. Stopwatch;
g. Tabung Reaksi.
h. Batang pengaduk

2. Bahan
a. Aquades
b. Larutan Iod
c. Larutan amilum
d. Jeruk
e. Vitamin C
D. Cara Kerja
Cara kerja dalam percobaan ini ada beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

1. Titrasi Larutan Vitamin C

menghaluskan vitamin C dan mengambil 0,24 gram vitamin C yang sudah ditimbang

Memasukkan kedalam labu ukur 100 ml

menambahkan aquades sampai garis batas labu ukur

Menggojok larutan vitamin C

Mengambil 1 ml larutan vitamin C

Menambahkan 1 ml amilum

Menitrasi larutan vitamin C dengan larutan iod hingga titik akhir berwarna biru
muda.

Mengulangi percoban sebanyak 2 kali

2. Titrasi Larutan Sampel Buah Jeruk

mengambil 1 ml air buah jeruk dan memasukkan kedalam labu ukur

menambahkan aquades sampai garis batas labu ukur

Menggojok larutan vitamin sampel

Menambahkan 1 ml amilum

Menitrasi larutan vitamin C dengan larutan iod hingga titik akhir berwarna biru
muda.

Menitrasi larutan vitamin C dengan larutan iod hingga titik akhir berwarna biru
muda.

Mengulangi percoban sebanyak 2 kali


E. Data Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil percobaaan yang dilakukan, diperoleh beberapa data sebagai
berikut.
1. Volume titrasi larutan I2 pada buah jeruk
Volume Percobaan I Percobaan II Percobaan III Rata-rata (ml)
Sampel Jeruk 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
I2 yang digunakan 4 tetes 4 tetes 5 tetes 4,3

2. Volume titrasi larutan I2 pada buah vitamin C

Volume Percobaan I Percobaan II Percobaan III Rata-rata (ml)


Sampel vitamin C 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
I2 yang digunakan 42 tetes 38 tetes 35 tetes 38,3 tetes

PERHITUNGAN
1. Perhitungan
a. Menghitung Faktor Kalibrasi

.
x =
. .

. ,
x =
. ,

b. Kadar vitamin C dalam Sampel

.
x =

, , ,
x =

Jadi, milligram asam askorbat per mil


,
limeter jus adalah =

c. Kadar vitamin C dalam tablet Vit C

.
x =

, , ,
x =

Jadi, miligram asam askorbat per millimeter tablet vit C adalah


, ,
=

F. Pembahasan

Penentuan kadar vitamin C dalam percobaan ini dilakukan dengan menggunakan


larutan I2 0,1 M sebagai titran. Penentuan kadar vitamin C dalam sampel pada percobaan ini
adalah dengan menggunakan metode iodimetri. Metode iodimetri adalah metode titrasi atau
volumetri yang pada penentuan atau penetapan berdasar pada jumlah I2 yang bereaksi dengan
sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara
sampel dengan ion iodide. Metode ini merupakan titrasi redoks, analit dioksidasikan oleh I2
sehingga I2 tereduksi menjadi ion iodide (I2 sebagai oksidator). Deteksi titik akhir pada
iodimetri ini dilakukan dengan menggunakan indikator amilum yang akan memberikan warna
biru pada saat tercapainya titik akhir. Warna biru tesebut merupakan senyawa kompleks
amilum dengan larutan I2.

Sampel yang digunakan saat praktikum yaitu vitamin yang dijual di pasaran dengan
merk dagang vitamiin C dan buah jeruk. Vitamin C atau asam bersifat larut dalam air dan
sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi
vitamin C sukar larut dalam pelarut organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Penambahan larutan H2SO4 dan larutan amilum (kanji) yaitu untuk menandakan proses akhir
titrasi dengan membentuk iod-amilum.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa banyak vitamin C yang
terdapat di dalam buah jeruk, melihat apakah dapat disediakan untuk keperluan vitamin C
sehari-hari, dan menganalisa tablet vitamin C. Kadar vitamin C dalam 100 gram sari buah
jeruk adalah 49 mg vitamin C sedangkan kadar vitamin C pada tablet vit C adalah 50 mg/0,24
gram.

Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna menjadi
biru, warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan bahwa proses
titrasi telah mencapai titik akhir. Akan tetapi, pada praktikum yang telah dilakukan, tidak
terbentuk warna biru yang menandakan titik akhir titrasi. Warna yang tampak adalah warna
coklat kehitaman setelah dititrasi beberpa tetes I2. Hal ini disebabkan pada kesalahan dalam
pembuatan indikator kanji. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan kadar vitamin C dalam
42,33
asam askorbat (sampel referensi) adalah . Berdasarkan percobaan maka
1
18202
diperoleh kadar vitamin C dalam buah jeruk adalah dan Kadar vitamin

16212,3
C dalam tablet Vitamin C adalah . Hasil yang diperoleh dari penelitian

ini berbeda dengan literature dimungkinkan karena :

1. Buah jeruk yang digunakan kurang segar

2. Volume tiap tetes pada titrasi berbeda

3. Pengenceran yang kurang tepat

G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kadar vitamin C dalam buah jeruk adalah

2. Buah jeruk yang diteliti dapat disediakan untuk keperluan vitamin C bagi tubuh
sehari-hari, dikarenakan tubuh hanya membutuhkan 60 mg (menurut US RDA).
,
3. Kadar vitamin C dalam tablet Vitamin C adalah

H. Pertanyaan dan Jawaban

1. Fraksi manakan dari tablet vitamin adalah asam askorbat


Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa organik
derivat heksosa yang mempunyai berat molekul 178 dengan
rumus molekul C6H8O6, titik cairnya 190-192 0C, bersifat
larut dalam air, sedikit larut dalam asetone dan alcohol yang mempunyai berat
molekul rendah, dengan logam akan membentuk garam, mudah teroksidasi dalam
keadaan larutan terutama pada kondisi basa, katalisator Fe dan Cu, enzim askorbat
oksidase, sinar serta suhu tinggi, peka terhadap panas, stabil dalam kondisi asam (pH
rendah) dan kondisi kristal kering terbentuk kristal warna putih, reduktor kuat,
rasanya masam, mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat tetapi mudah
tereduksi menjadi asamaskorbat kemnbali dan tidak berbau
2. Seberapa dekatkah hasil analisis tablet vitamin yang anda lakukan sesuai dengan label
pada botol?
Dari analisis diperoleh kadar vitamin C tablet sebesar 18202 mg asam askorbat/ml
sampel. Sedangkan di kotak tablet disebutkan kadar vitamin C nya sebesar 50 mg,
hasil ini mengindikasi bahwa terdapat perbedaan hitungan analisis pada praktikum
dengan vitamin c tablet yang sebenarnya.
3. Saat ini US RDA untuk vitamin C adalah 60 mg. berapa banyak jus yang anda analisis
yang harus anda minum sesuai dengan US RDA untuk vitamin C
Jadi, banyak jus yang bisa kita minum adalah

=

60 mg.mL = 18202 mg. x
x = 0,00329 mL
Banyak jus yang bisa kita minum adalah 0,00329 mL.
4. Jika anda menganalisis makanan yang lain, berapa banyak masing-masing yang harus
anda makan supaya sesuai dengan US RDA untuk vitamin C?
US RDA untuk vitamin C yaitu 60 mg, jadi untuk buah jeruk cukup mengkonsumsi 2
buah jeruk sudah memenuhi US RDA karena 1 buah jeruk mengandung 53 mg
vitamin C, sehingga untuk memenuhi asupan vitamin C sebesar 60 mg kita perlu
mengkonsumsi buah jeruk sebanyak 2 buah/hari. Berikut tabel kandungan vitamin C
dalam 100 mg buah.

Buah Kandungan
Vitamin C
(mg/100 gr)
Jambu Biji 183
Kiwi 100
Kelengkeng 84
Pepaya 62
Jeruk 53
Melon 42
Anggur 34
Jeruk Mandarin 31
Buah Sukun 29
Mangga 28
Nanas 15
Pisang 9
Alpukat 8
DAFTAR PUSTAKA

Anggi Pratama . Aplikasi LabView sebagai Pengukur Kadar Vitamin C dalam Larutan
Menggunakan Metode Titrasi Iodimetri.http://eprints.undip.ac.id/25483/1/ML
2F003483.PDF .2011.

Day, R.A., Underwood, A.L., & JR. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Ester Juliana Penentuan Kadar Vitamin C Pada Buah Naga .
http://mutiaralib.webs.com/documents/0805015.pdf . 2011.

Farikhah Asiati Zahroh . Pengaruh Penggunaan Daun Alibisia dan Lama Pemeraman Pisang
Kepok Terhadap Kandungan Vitamin C .
http://digilib.uinsuka.ac.id/823/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PU
STAKA.pdf . 2008 .

Svehla.G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima. Jakarta:
PT. Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai