Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KUALITATIF VITAMIN C

Tanti Cintya Fadilla1, Nurlaila Rahmatia2, Linda Sutrawanti3, Indah Permata Sari4
Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim, Jambi , Jalan Prof.
Dr. Moh. Yamin No.30, Lb Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi 36135.
Email : tanticintyafadilla@gmail.com

Abstrak

Vitamin C atau asam L-askorbat, atau askorbat adalah nutrisi penting bagi manusia dan
hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C adalah asam askorbat dan garamnya, dan
beberapa bentuk teroksidasi dari molekul seperti asam dehidroaskorbat. Askorbat dan asam
askorbat keduanya secara alami terdapat dalam tubuh ketika salah satu dari asam ini bertemu
dalam sel karena perubahan bentuk yang disebabkan oleh pH (Wadge, 2003). Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu menggunakan metode pengujian
benedict dan titrasi iodium.

Kata kunci : Vitamin C, Analisis kualitatif

Abstract

Vitamin C or L-ascorbic acid, or ascorbate is an essential nutrient for humans


and animals. Vitamins that have vitamin C activity are ascorbic acid and its salts,
and some oxidized forms of the molecule such as dehydroascorbic acid. Ascorbic and
ascorbic acid both occur naturally in the body when either of these acids meet in cells
due to changes in shape caused by pH (Wadge, 2003). The method used in this study
is a qualitative method using the Benedict's test method and iodine titration.

Key words : Vitamin C, Qualitative analysis


PENDAHULUAN Vitamin C dari alam bisa
ditemukan pada buah-buahan ataupun
Vitamin C atau asam L- sayuran. Contoh buah-buahan lokal
askorbat, atau askorbat adalah nutrisi yang diketahui kaya akan vitamin C
penting bagi manusia dan hewan. adalah buah lemon lokal, jeruk nipis,
Vitamin yang memiliki aktivitas jambu biji, apel Malang dan nenas.
vitamin C adalah asam askorbat dan (Almatsier, 2001).
garamnya, dan beberapa bentuk
teroksidasi dari molekul seperti asam Terdapat beberapa metode
dehidroaskorbat. Askorbat dan asam untuk mengetahui kadar vitamin C
askorbat keduanya secara alami pada suatu bahan pangan. Diantaranya
terdapat dalam tubuh ketika salah satu adalah metode titrasi, metode
dari asam ini bertemu dalam sel karena spektrofotometri, metode titrasi iodium
perubahan bentuk yang disebabkan dan metode DPPH. Namun, dari
oleh pH (Wadge, 2003). uraian-uraian di atas, maka metode
yang kami gunakan dalam penelitian
Vitamin C adalah vitamin yang ini adalah pengujian dengan metode
paling tidak stabil dari semua vitamin titrasi iodium dan benedict yang
dan mudah rusak selama pemrosesan bertujuan untuk menganalisis kadar
dan penyimpanan. Laju perusakan vitamin C dalam suatu sampel.
meningkat karena kerja logam,
terutama tembaga, besi, dan juga oleh BAHAN DAN METODE
kerja enzim. Eksposur oksigen,
pemanasan yang terlalu lama dengan Bahan (sampel) yang digunakan
adanya oksigen, dan eksposur terhadap pada penelitian ini adalah tablet
cahaya semuanya merusak kandungan vitamin C, filtrat jambu biji (buavita),
vitamin C makanan. Enzim yang filtrat tomat, dan filtrat jeruk nipis.
mengandung tembaga atau besi dalam Pelarut yang digunakan untuk
gugus prostetiknya merupakan katalis melarutkan sampel adalah aquades.
yang efisien untuk penguraian asam Kemudia untuk pereaksi yang
askorbat. Asam L-askorbat (vitamin C) digunakan adalah Iodin dan Benedict.
adalah lakton (ester dalam asam Alat-alat yang digunakan adalah
hidroksikarboksilat) dan diberi ciri penjepit kayu, Gelas ukur, Beaker
oleh gugus enadiol, yang Glass, Tabung reaksi, Rak tabung
menjadikannya senyawa pereduksi reaksi, Pipet tetes, Spatula, Bunsen,
yang kuat (Deman, 1997). kaki tiga dan Aluminium foil.
Penelitian ini dilaksanakan di
laboratorium MIPA Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi dimasukkan ke dalam masing-masing
pada 19 April 2022 oleh Mahasiswi 4 tabung reaksi sebanyak ± 1 ml (20
semester 4 S1 Ilmu Gizi. tetes). Kemudian tambahkan masing-
Metode yang digunakan pada masing sampel ke dalam tabung reaksi
penelitian ini adalah metode kualitatif yang telah di isi dengan pereaksi
yaitu menggunakan metode titrasi tersebut hingga berubah warna jernih
iodium dan benedict. atau maksimal 150 tetes dan hitung
Pelaksanaannya dilakukan melalui berapa tetesan larutan yang
tiga tahap yaitu persiapan, ditambahkan ke dalam tabung reaksi
pelaksanaan, dan analisis hasil tersebut untuk menjernihkan pereaksi.
penelitian. Instrumen penelitian yang Lalu dihomogenkan dan amati
dilakukan adalah pengujian secara perubahan yang terjadi.
langsung menggunakan alat-alat yang Pengujian yang kedua
berada di laboratorium MIPA. menggunakan pereaksi benedict
dengan masing-masing filtrate
Cara kerja : dimamsukkan kedalam tabung reaksi
Sampel yang digunakan dalam sebanyak ± 5 tetes kemudian
kegiatan ini terdiri dari 1 gr tablet tambahkan pereaksi benedict kedalam
vitamin C yang telah dihaluskan, 1 ml tabung reaksi yang berisi sampel
filtrat jambu biji (buavita), 1 ml filtrat tersebut sebanyak 15 tetes kemudian
tomat, dan 1 ml filtrat jeruk nipis. dihomogenkan, lalu panaskan dan
Masing-masing sampel dilarutkan angkat setelah 2 menit air mendidih.
dengan 100 ml aquades. Dan amati perubahan yang terjadi.
Untuk pengujian yang pertama
yaitu uji iodin. Pereaksi iodin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil :

Table 1.1 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Iodin

Warna Awal Warna Akhir Banyak


No Sampel
(Betadin) (+ Larutan Sampel) Tetesan

Merah tua
1. Tablet vitamin C Kuning kehijauan 15
kecoklatan (pekat)

2. Buavita Merah tua Merah tua kecoklatan 72


kecoklatan (pekat)

Merah tua
3. Tomat Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Merah tua
4. Jeruk nipis Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Table 1.2 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Benedict

Warna Akhir
No Sampel Warna Awal
(setelah pemanasan)

1. Tablet vitamin C Biru Orange

2. Buavita Biru Biru

3. Tomat Biru Biru

4. Jeruk nipis Biru Biru

PEMBAHASAN

Vitamin C merupakan asam


askorbat, senyawa kimia yang larut
dalam air (Perricone, 2007:117).
Dalam pengujian ini menggunakan
betadine sebagai indikator keberadaan Setelah dilakukan pengujian,
vitamin C. Pada kemasan betadine terlihat urutan vitamin C pada sampel
tertera bahwa betadine mengandung dari yang paling tinggi ke yang paling
povidone iodine 10% yang setara rendah adalah Tablet vitamin C, Jeruk
dengan iodine 1%. Iodine ini lah yang nipis, tomat, dan buavita. Setelah
sebenarnya menjadi indikator, karena dilakukan pengujian pertama, sampel-
reaksi antara asam askorbat dalam sampel yang masih tersisa dipanaskan.
vitamin C dan iodin akan
Dari sampel yang telah
menghilangkan warna dari iodine.
dipanaskan dan diuji kembali sebagian
Reaksi tersebut adalah :
besar menunjukkan vitamin C nya
berkurang, terlihat dari jumlah tetesan
yang diperlukan untuk memberikan
reaksi warna yang sama. Namun pada
vitamin C tablet, terlihat jumlah agar dapat membawa banyak manfaat
tetesan semakin sedikit untuk bagi para mahasiswa maupun
menjernihkan betadin (sebelum masyarakat.
dipanaskan 15 tetes, sesudah
dipanaskan 5 tetes), hal ini dapat DAFTAR PUSTAKA
terjadi karena pada proses pemanasan
terjadi penguapan air sehingga vitamin Hendarmin, dkk, 2016. Laporan
C nya semakin pekat di banding yang Praktikum Kimia Pangan,
sebelum dipanaskan. “Percobaan 3: Uji Kualitatif
Karbohidrat Dan Protein”.
KESIMPULAN
Universitas Pendidikan
1. Setelah dilakukan uji kualitatif Indonesia.
terhadap kandungan vitamin C pada
berbagai sampel makanan, maka Satrya, dkk, 2016. Modul Praktikum
dapat ditarik kesimpulan bahwa Biokimia, Program Studi S1
kandungan vitamin C paling tinggi Farmasi Klinis Institut Ilmu
berturut turut pada Tablet vitamin Kesehatan Medika Persada
C, jeruk nipis, tomat, dan buavita. Bali.
2. Kandungan Vitamin C dalam bahan
makanan akan berkurang jika Susilawati, Dkk, 2011.Laporan
dipanaskan. Oleh karena itu, bahan Praktikum Biokimia:
makanan yang mengandung vitamin Identifikasi Karbohidrat.
C ketika dimasak jangan terlalu Universitas Muhammadiyah
lama, agar vitamin C yang Sukabumi.
terkandung didalamnya tidak
banyak berkurang. Karena vitamin
C rentan terhadap udara, cahaya,
panas, serta mudah rusak selama
penyimpanan.

SARAN

Diharapkan para pembaca dapat


memberi saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk menjadikan jurnal
praktikum ini menjadi lebih baik lagi,

LOGBOOK
ANALISIS GIZI ZAT PANGAN

Nama : Tanti Cintya Fadilla

Pertemuan : 6 (enam)

Hari / : Selasa/19 April 2022


Tanggal
Materi : Analisis Kualitatif Vitamin C

Metode : Menggunaka metode iodin dan benedict

Alat dan : Bahan :


Bahan
 Tablet Vitamin C
 Filtrat Jambu Biji (Buavita)
 Filtrat Tomat,
 Filtrat Jeruk Nipis
 Aquades
 Iodin
 Benedict
Alat ;
 Penjepit Kayu
 Gelas Ukur
 Beaker Glass
 Tabung Reaksi
 Rak Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Spatula
 Bunsen
 Kaki tiga
 Aluminium foil
Prosedur : 1. Haluskan 1 gr tablet vitamin C dan peras 1 ml filtrat jambu biji
kerja (buavita), 1 ml filtrat tomat, dan 1 ml filtrat jeruk nipis.
2. Masing-masing sampel dilarutkan dengan 100 ml aquades.
3. Untuk pengujian yang pertama yaitu uji iodin. Pereaksi iodin
dimasukkan ke dalam masing-masing 4 tabung reaksi sebanyak ± 1 ml
(20 tetes).
4. Kemudian tambahkan masing-masing sampel ke dalam tabung reaksi
yang telah di isi dengan pereaksi tersebut.
5. Hitung berapa tetes sampel yang ditambahkan untuk penjernihan
pereaksi (maksimal 150 tetes).
6. Lalu dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi.
7. Pengujian yang kedua menggunakan pereaksi benedict dengan masing-
masing larutan filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak ± 5
tetes.
8. Kemudian tambahkan pereaksi benedict kedalam tabung reaksi yang
berisi sampel tersebut sebanyak 15 tetes setelah itu di homogenkan.
9. Lalu panaskan dan angkat setelah 2 menit air mendidih. Amati
perubahan yang terjadi.

Hasil dan : Table 1.1 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Iodin


Pembahasa Warna Akhir
n Warna Awal Banyak
No Sampel
(Betadin) (+ Larutan Sampel) Tetesan

Merah tua
1. Tablet vitamin C Kuning kehijauan 15
kecoklatan (pekat)

Merah tua
2. Buavita Merah tua kecoklatan 72
kecoklatan (pekat)

Merah tua
3. Tomat Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Merah tua
4. Jeruk nipis Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Table 1.2 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Benedict


Warna Akhir
No Sampel Warna Awal
(setelah pemanasan)

1. Tablet vitamin C Biru Orange

2. Buavita Biru Biru

3. Tomat Biru Biru

4. Jeruk nipis Biru Biru

Setelah dilakukan uji kualitatif kandungan vitamin C pada berbagai


sampel makanan, dapat diketahui bahwa kandungan vitamin C paling
tinggi terdapat pada Tablet vitamin C, kemudian jeruk nipis, tomat, dan
yang paling sedikit adalah buavita.

LOGBOOK
ANALISIS GIZI ZAT PANGAN

Nama : Nurlaila Rahmatia

Pertemuan : 6
ke
Hari / : Selasa / 19 april 2022
Tanggal
Materi : Analisis kualitatif vitamin C

Metode : Menggunakan metode iodin dan benedict


Alat dan : Bahan :
Bahan
 Tablet Vitamin C
 Filtrat Jambu Biji (Buavita)
 Filtrat Tomat,
 Filtrat Jeruk Nipis
 Aquades
 Iodin
 Benedict

Alat :
o Penjepit Kayu
o Gelas Ukur
o Beaker Glass
o Tabung Reaksi
o Rak Tabung Reaksi
o Pipet Tetes
o Spatula
o Bunsen
o Kaki Tiga
o Aluminium Foil

Prosedur : 3. Untuk pengujian yang pertama yaitu uji iodin. Pereaksi iodin
kerja dimasukkan ke dalam masing-masing 4 tabung reaksi sebanyak ± 1 ml
4. Kemudian tambahkan masing-masing sampel ke dalam tabung reaksi
yang telah di isi dengan pereaksi tersebut.
5. Hitung berapa tetes sampel yang ditambahkan untuk penjernihan
pereaksi (maksimal 150 tetes).
6. Lalu dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi.
7. Pengujian yang kedua menggunakan pereaksi benedict dengan masing-
masing larutan filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak ± 5
tetes.
8. Kemudian tambahkan pereaksi benedict kedalam tabung reaksi yang
berisi sampel tersebut sebanyak 15 tetes setelah itu di homogenkan.
9. Lalu panaskan dan angkat setelah 2 menit air mendidih. Amati
perubahan yang terjadi.

Hasil dan : Table 1.1 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Iodin


Pembahasa Warna Akhir
n Warna Awal Banyak
No Sampel
(Betadin) (+ Larutan Sampel) Tetesan

Merah tua
1. Tablet vitamin C Kuning kehijauan 15
kecoklatan (pekat)

Merah tua
2. Buavita Merah tua kecoklatan 72
kecoklatan (pekat)

Merah tua
3. Tomat Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Merah tua
4. Jeruk nipis Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Table 1.2 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Benedict

Warna Akhir
No Sampel Warna Awal
(setelah pemanasan)

1. Tablet vitamin C Biru Orange

2. Buavita Biru Biru

3. Tomat Biru Biru

4. Jeruk nipis Biru Biru


LOGBOOK
ANALISIS GIZI ZAT PANGAN

Nama : Linda Sutrawanti

Pertemuan : 6 (Enam)
ke
Hari / : Selasa / 19 Maret 2022
Tanggal
Materi : Analisis Kualitatif Vitamin C

Metode : Menggunaka Metode Iodin dan Benedict

Alat dan : Bahan :


Bahan
 Tablet Vitamin C
 Filtrat Jambu Biji (Buavita)
 Filtrat Tomat,
 Filtrat Jeruk Nipis
 Aquades
 Iodin
 Benedict
Alat ;
 Penjepit Kayu
 Gelas Ukur
 Beaker Glass
 Tabung Reaksi
 Rak Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Spatula
 Bunsen
 Kaki Tiga
 Aluminium Foil

Prosedur : 10. Haluskan 1 gr tablet vitamin C dan peras 1 ml filtrat jambu biji (buavita),
kerja 1 ml filtrat tomat, dan 1 ml filtrat jeruk nipis.
11. Masing-masing sampel dilarutkan dengan 100 ml aquades.
12. Untuk pengujian yang pertama yaitu uji iodin. Pereaksi iodin dimasukkan
ke dalam masing-masing 4 tabung reaksi sebanyak ± 1 ml (20 tetes).
13. Kemudian tambahkan masing-masing sampel ke dalam tabung reaksi
yang telah di isi dengan pereaksi tersebut.
14. Hitung berapa tetes sampel yang ditambahkan untuk penjernihan pereaksi
(maksimal 150 tetes).
15. Lalu dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi.
16. Pengujian yang kedua menggunakan pereaksi benedict dengan masing-
masing larutan filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak ± 5
tetes.
17. Kemudian tambahkan pereaksi benedict kedalam tabung reaksi yang
berisi sampel tersebut sebanyak 15 tetes setelah itu di homogenkan.
18. Lalu panaskan dan angkat setelah 2 menit air mendidih.
19. Amati perubahan yang terjadi.

Hasil dan : Table 1.1 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Iodin


Pembahasa
Warna Awal Warna Akhir Banyak
n No Sampel
(Betadin) (+ Larutan Sampel) Tetesan

Merah tua
1. Tablet vitamin C Kuning kehijauan 15
kecoklatan (pekat)

Merah tua
2. Buavita Merah tua kecoklatan 72
kecoklatan (pekat)

Merah tua
3. Tomat Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Merah tua
4. Jeruk nipis Merah tua kecoklatan 150
kecoklatan (pekat)

Table 1.2 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Benedict

Warna Akhir
No Sampel Warna Awal
(setelah pemanasan)

1. Tablet vitamin C Biru Orange

2. Buavita Biru Biru

3. Tomat Biru Biru

4. Jeruk nipis Biru Biru

Setelah dilakukan uji kualitatif kandungan vitamin C pada berbagai


sampel makanan, dapat diketahui bahwa kandungan vitamin C paling tinggi
secara berturut-turut terdapat pada Tablet vitamin C, jeruk nipis, tomat, dan
buavita.
LOGBOOK
ANALISIS GIZI ZAT PANGAN

Nama : Indah permata sari (202031007)


Pratikum ke : 6 (enam), selasa 19 april 2022

Materi : Analisis kualitatif vitamin C

Metode : Menggunakan metode iodin dan benedict

Alat dan Bahan : Bahan :


 Tablet Vitamin C
 Filtrat Jambu Biji (Buavita)
 Filtrat Tomat,
 Filtrat Jeruk Nipis
 Aquades
 Iodin
 Benedict

Alat :
o Penjepit Kayu
o Gelas Ukur
o Beaker Glass
o Tabung Reaksi
o Rak Tabung Reaksi
o Pipet Tetes
o Spatula
o Bunsen
o Kaki Tiga
o Aluminium Foil

Prosedur kerja : 10. Haluskan 1 gr tablet vitamin C dan peras 1 ml filtrat jambu
biji (buavita), 1 ml filtrat tomat, dan 1 ml filtrat jeruk nipis.
11. Masing-masing sampel dilarutkan dengan 100 ml aquades.
12. Untuk pengujian yang pertama yaitu uji iodin. Pereaksi iodin
dimasukkan ke dalam masing-masing 4 tabung reaksi sebanyak
± 1 ml (20 tetes).
13. Kemudian tambahkan masing-masing sampel ke dalam tabung
reaksi yang telah di isi dengan pereaksi tersebut.
14. Hitung berapa tetes sampel yang ditambahkan untuk
penjernihan pereaksi (maksimal 150 tetes).
15. Lalu dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi.
16. Pengujian yang kedua menggunakan pereaksi benedict
dengan masing-masing larutan filtrate dimasukkan
kedalam tabung reaksi sebanyak ± 5 tetes.
17. Kemudian tambahkan pereaksi benedict kedalam tabung reaksi
yang berisi sampel tersebut sebanyak 15 tetes setelah itu di
homogenkan.
18. Lalu panaskan dan angkat setelah 2 menit air mendidih. Amati
perubahan yang terjadi.
Hasil : Table 1.1 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Iodin
Warna Akhir
Warna Awal Banyak
No Sampel (+ Larutan
(Betadin) Tetesan
Sampel)

Merah tua
Tablet vitamin
1. kecoklatan Kuning kehijauan 15
C
(pekat)

Merah tua
Merah tua
2. Buavita kecoklatan 72
kecoklatan
(pekat)

Merah tua
Merah tua
3. Tomat kecoklatan 150
kecoklatan
(pekat)

Merah tua
Merah tua
4. Jeruk nipis kecoklatan 150
kecoklatan
(pekat)

Table 1.2 Hasil Pengujian Vitamin C Pereaksi Benedict

Warna Akhir
No Sampel Warna Awal
(setelah pemanasan)

Tablet vitamin Orange


1. Biru
C

2. Buavita Biru Biru

3. Tomat Biru Biru

4. Jeruk nipis Biru Biru

Pembahasan :

Setelah dilakukan uji kualitatif kandungan vitamin C pada berbagai sampel


makanan, dapat diketahui bahwa kandungan vitamin C paling tinggi secara berturut-
turut terdapat pada Tablet vitamin C, jeruk nipis, tomat, dan buavita.

Anda mungkin juga menyukai