Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ACARA 1 SEL TUMBUHAN

OLEH:
Fatma Ays Novita
202241025

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ACARA 3 UJI VITAMIN C

OLEH:
Fatma Ays Novita
202241025

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
A. Pendahuluan

Vitamin merupakan komponen penting dalam suatu bahan,


khususnya bahan pangan karena kandungannya menentukan nilai nutrisi
dari bahan tersebut. Vitamin idalam proses metabolisme dapat berperan
sebagai koenzim dan lainnya. Berdasarkan sifat fisiknya vitamin dapat
dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B
dan vitamin C. Vitamin yang larut dalam lemak seperti Vitamin A, D, E
dan K. Dalam proses pengolahan pada umumnya vitamin ini akan
mengalami perubahan sehingga kadarnya menjadi berkurang. Sebaliknya
dengan proses fermentasi akan dapat meningkatkan kandungan vitamin
yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Lehninger, 1998)

B. Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu mengetahui sifat- sifat vitamin C

C. Metode Pelaksanaan Praktikum

1. Bahan : Tablet vitamin C 50 mg, sari buah jeruk nipis, sari buah
mentimun, sari buah wortel, sari buah tomat, betadine, air, spiritus
2. Alat : Tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi,
gelas ukur, pipet, kaki tiga, kasa, bunsen, termometer.
3. Sifat Praktikum : Dikerjakan secara berkelompok di Laboratorium
4. Cara kerja :
a) Pengujian Vitamin C
 Haluskan sample dengan cara diparut lalu disaring
untk mendapatkan sarinya
 Siapkan tabung reaksi yang diisi dengan larutan
betadine sebanyak 1 ml
 Buat larutan vitamin C 0,1 gr (larutkan 20 butir
tablet vitamin C 50mg ke dalam 10 ml air.
 Teteskan sari dari sample yang diuji ke masing-
masing tabung reaksi yang telah berisi 1 ml larutan
betadine.
 Hitung berapa tetesan larutan sample untuk
menjernihkan larutan betadine
 Amati perubahan yang terjadi
b) Pengujian vitamin C dengan pemanasan
 Haluskan bahan sample dengan cara diparut lalu
disaring untk mendapatkan sarinya
 Siapkan tabung reaksi yang diisi dengan larutan
betadine sebanyak 1 ml
 Buat larutan vitamin C 0,1 gr (larutkan 20 butir
tablet vitamin C 50mg ke dalam 10 ml air
 Panaskan terlebih dahulu sample pada air 1000C
selama 10 menit
 Teteskan sari dari sample yang telah dipanaskan ke
masing-masing tabung reaksi yang telah berisi 1 ml
larutan betadine.
 Hitung berapa tetesan larutan untuk menjernihkan
larutan betadine
 Amati perubahan yang terjadi

D. Hasil Dan Pembahasan

Data pengamatan
Hasil pengujian vitamin C

No Sample Warna Warna akhir Jumlah tetesan


awal
1 Jeruk nipis Betadine Kunyit 100
2 Mentimun Betadine Coklat pekat 140
3 Wortel Betadine Coklat jamu 120
4 Tomat Betadine Coklat teh 100
5 Vitamin c Betadine Hijau lemon 100

Hasil pengujian vitamin C dengan pemanasan


No Sample Warna awal Warna akhir Jumlah
tetesan
1 Jeruk Kunyit Putih susu 100
nipis
2 Mentimun Coklat teh Bening kehijauan 140
3 Wortel Coklat jamu Bening keorenan 110
4 Tomat Coklat Bening 140
kekuningan kekuningan
5 Vitamin c Coklat kehijauan Bening 50
kekuningan

Vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang larut


dalam air. Vitamin C banyak manfaat dalam tubuh, sehingga supplement
vitamin C banyak ditemukan di pasaran. Namun, tanpa supplement
tersebut kita dapat memenuhi kebutuhan vitamin C dengan cara
mengonsumsi buah-buahan. Beberapa buah-buahan yang mengandung
vitamin C antara lain; jambu monyet, duwet, jambu biji putih, gandaria,
manga dll.
Dalam praktikum kali ini, pengujian vitamin C dilakukan dengan
menggunakan betadine sebagai indicator keberadaan vitamin C. Pada
kemasan betadine tertera bahwa betadine mengandung povidone iodine
10% yang setara dengan dengan iodine 1%. Iodine inilah yang sebenarnya
menjadi indicator, karena reaksi antara asam askorbat dalam vitamin C dan
ion akan menghilangkan warna dari iodine.
Dalam pengujian vitamain C tanpa pemanasan didapatkan warna
awal seluruh sample adalah warna betadine. Kemudian didapatkan warna
akhir dari seluruh sample dengan masing-masing sample memiliki jumlah
tetesan sari buah yang berbeda-beda menghasilkan warna yang berbeda-
beda pula. Setelah dilakukan pengujian, terlihat kandungan vitamin C
yang paling tinggi ke paling rendah yaitu tablet vitamin C, jeruk nipis,
tomat dan wortel.
Pada pengujian vitamin C dengan beberapa sample yang
dipanaskan menunjukkan adanya perubahan warna. Dari sample-sample
yang dipanaskan Sebagian besar menunjukkan bahwa kandungan vitamin
C nya berkurang. Hal ini dapat terjadi karena pada proses pemanasan
terjadi penguapan air sehingga terjadi penurunan kadar vitamin C pada
sample. Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang mudah rusak,
karena vitamin C mudah teroksidasi pada suhu tinggi. Oleh karena itu
bahan makanan yang mengandung vitamin C Ketika dimasak jangan
terlalu lama, agar vitamin C yang terkandung didalamnya tidak banya
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai