Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA/1
Materi Pokok : Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan
Alokasi Waktu : 4 minggu x 4 jam pelajaran
A .Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:
KD 1 dari KI 1 :
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita.

KD 2 dari KI 2 :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti,bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan prilaku kerjasama, santun, toleransi, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan prilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Indikator :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan terbentuknya endapan (menggunakan data apa adanya dan hasilnya
sesuai dengan data percobaan)
3. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian terbentuknya endapan secara runut dan konsisten terhadap
langkah-langkah serta kebenaran hasil)
4. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal
hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).

KD 3 dari KI 3 :
3.1 memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
Indikator
1. Membuktikan faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan zat dalam pembentukan endapan
2. Meramalkan endapan yang mungkin terbentuk melalui perhitungan KSp
3. Memperkirakan pergeseran kesetimbangan dan endapan yang terbentuk akibat penambahan ion sejenis
KD 4 dari KI 4 :
4.1 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan.
Indikator :
1. Menganalisis data percobaan atau informasi, sehingga dapat menentukan terbentuknya endapan dalam praktek dan soal soal

C. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan sesudah proses pembelajaran, siswa dapat menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menujukkan prilaku (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu menmbedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggungjawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. Setelah diberikan pembelajaran, siswa mampu menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan zat dalam pembentukan
endapan minimal 80% benar.
4. Setelah diberikan data Ksp , siswa dapat meramalkan endapan yang mungkin terbentuk melalui perhitungan KSp minimal 80% benar.
5. Dengan diberikannya suatu reaksi, siswa dapat memperkirakan pergeseran kesetimbangan dan endapan yang terbentuk akibat
penambahan ion sejenis dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
1. Kelarutan (s)

Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Untuk zat yang
tergolong mudah larut, kelarutannya dinyatakan dalam gram per 100 gram air. Namun, untuk zat yang tergolong sukar larut, kelarutannya dinyatakan
dalam mol L-1, sama dengan kemolaran. Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam satuan mol.L-1. Jadi, kelarutan (s) sama
dengan molaritas (M). Kelarutan berbagai jenis zat serta pengaruh suhu terhadap kelarutan diberikan.
Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Suhu

Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar
molekul zat padat, sehingga kekuatan gaya antarmolekulnya menjadi lemah dan mudah terlepas oleh gaya tarik dari molekul-molekul air.
2. Jenis pelarut

Jenis pelarut juga mempengaruhi besarnya kelarutan, adapun beberapa pelarut tersebut yaitu:

a. senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar


Misalnya:
Garam dapur, gula, alkohol, dan semua asam merupakan senyawa polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar seperti air.
b. Senyawa non-polar mudah larut dalam pelarut non-polar
Misalnya:

Lemak mudah larut dalam minyak


2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (KSP)

Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat
itu yang larut. Secara umum, persamaan kesetimbangan untuk larutan garam AmBn yang sedikit larut adalah:

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm–(aq)

Ksp AmBn = [An+]m x [Bm–]n


Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan reaksi di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan
kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).

Perak kromat Ag2CrO4 merupakan contoh garam yang sangat sukar larut dalam air. Jika kita memasukan sedikit saja kristal
garam itu ke dalam segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagia besar dari garam itu tidak larut (mengendap didasar
gelas) larutan perak kromat mudah sekali jenuh. Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut berhenti? Ternyata tidak.
Melali percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses
pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbagan antara zat padat tak larut dengan
larutanya.

Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah :

Ag2CrO4(s)⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Dari reaksi tersebut data ditentukan persamaan tetapan keseimbangan Ag2CrO4 (yaitu :

Kc = [Ag+]2[ CrO42-] / [Ag2CrO4]

Tetapan keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (solubility
product constant) yang dinyatakan dengan lambang Ksp.

Karena [Ag2CrO4] konstan, maka kita dapat menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk Ag2CrO4, yaitu :
Ksp = [Ag+]2[ CrO42-]

Secara umum, persamaan keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s adalah:

AxBy(s)⇄XAy+ (aq) + YBx- (aq)

Maka Ksp = [Ay+]x[Bx-]y karena [AxBy] konstan

Keterangan :

X dan Y adalah koefisien

x- dan y+ adalah muatan dari ion A dan B


3. Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka antara s dan Ksp ada hubungan yang sangat erat. Jadi, nilai Ksp ada
keterkaitannya dengan nilai s.

Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4

Ag2CrO4(s)⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Konsenterasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai
dengan stoikiometri reaksi perbandigan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion Ag+ dalam
larutan itu sama dengan 2s dan konsenterasi ion CrO42- sama dengan s :

Ag2CrO4(s)⇄ 2Ag+(aq) + CrO42- (aq)


s 2s s

Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat diakitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :

Ksp = [Ag+]2[ CrO42-]

= ( 2s )2 (s)

= 4s3

Keterangan :

X dan Y adalah koefisien

x dan y adalah muatan dari ion

s adalah kelaruatan

Ada 3 cara untuk menentukan hubungan antara kelarutan ( s ) dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) yaitu :

a. Menuliskan persamaan reaksi kesetimbangannya


b. Menentukan hubungan antara konsentrasi ion-ion dengan kelarutan berdasarkan koefisien reaksinya
c. Menentukan hubungan antara Ksp dengan kelarutan ( s ) berdasarkan persamaan tetapan hasil kali kelarutan

B. PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN

Sejauh ini telah dibahas kelarutan elektrolit dalam air murni yang ion – ionya hanya berasal dari satu sumber, yaitu dari elektrolit padat.
Namun, seringkali terdapat sumber lain dari ion yang senama (sejenis) dalam larutan.

Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion Ag+ dan ion CrO42-.
Ag2CrO4 (s) 2 Ag+ (aq) + CrO42- (aq)

Apa yang terjadi jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan larutan AgNO3 atau larutan K2CrO4? Penambahan larutan AgNO3 atau
K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ atau ion CrO42- dalam larutan.
AgNO3 (aq)→ Ag+ (aq) + NO3- (aq)

K2CrO4 (aq)→ 2 K+ (aq) + CrO42- (aq)


Sesuai asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag+ atau ion CrO42- akan menggeser
kesetimbangan ke kiri. Akibatnya jumlah Ag2CrO4 yang larut menjadi berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan
(Keenan, 1992).
Perhatikan Gambar 9.8 berikut ini. Dalam gambar tersebut ditunjukkan pelarutan perak kromat (Ag2CrO4) dalam air dan dalam larutan
natrium kromat (Na2CrO4). Jika Ag2CrO4 dilarutkan dalam air, maka satu – satunya sumber ion Ag+ dan ion CrO42- berasal dari padatan Ag2CrO4.
Sementara jika Ag2CrO4 dilarutkan dalam larutan Na2CrO4, maka ion CrO42- berasal dari Ag2CrO4 dan Na2CrO4. Dalam hal ini, Ag2CrO4 mempunyai
ion senama, yaitu ion CrO42-.
Bagaimanakah pengaruh ion senama pada kelarutan suatu elektrolit? Marilah kita perhatikan larutan jenuh Ag2CrO4. Apakah yang akan
terjadi apabila ke dalam larutan jenuh itu kita tambahkan Na2CrO4 atau AgNO3? Seperti kita ketahui, dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat
kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion – ion Ag+ dan CrO42-.
Ag2CrO4 (s) ↔ 2Ag+ (aq) + CrO42-(aq)

Kristal Kristal
Ag2CrO4 Ag2CrO4
Gambar 14

Larutan perak kromat dalam air dan dalam


larutan natrium kromat
Larutan
Air Na2CrO4

Larutan Ag2CrO4 dalam air. Satu – satunya sumber ion CrO42- adalah padatan Ag2CrO4.
LarutanAg2CrO4 dalam larutan Na2CrO4. Ion CrO42- berasal dari dua sumber, yaitu padatan Ag2CrO4 dan larutan Na2CrO4.
Hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat menjelaskan kenyataan bahwa kelarutan akan semakin berkurang jika
ditambahkan suatu bahan / reagen yang mengandung ion senama.
C. PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan
yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam – garam yang berasal dari asam lemah akan lebih
mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.

Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya, harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk
menentukan pH larutan (James E. Brady, 1990).

Beberapa senyawa asam atau basa ada yang sukar larut di dalam air. Senyawa asam atau basa tersebut akan membentuk larutan dengan
pH jenuh. Besarnya pH jenuh sesuai banyaknya ion H+ atau ion H- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat bergantung pada besarnya harga Ksp
sehingga kelarutan akan semakin besar. Berarti, pH larutan asam akan semakin kecil, sedangkan pH larutan basa akan semakin besar. Konsentrasi
ion H+ atau konsentrasi ion H- dapat ditentukan dengan cara menghitung harga kelarutannya di dalam air.

1. pH dan Kelarutan Basa

Sesuai dengan efek ion senama, suatu basa aka lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa daripada larutan netral.

a. Kelarutan dalam aquades


Ksp = [ Mg2+ ] . [ OH- ]2
2 x 10-12 = ( s ) . ( 2s )2 = 4s3
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades = 7,94 x 10-5 mol/L
b. Kelarutan dalam larutan dengan pH = 12
pH = 12
pOH = 14 – 12 = 2
[OH-] = 10-2 M
Ksp = [ Mg2+ ] . [ OH- ]2
2 x 10-12 = ( s ) . ( 10-2 )2
2 x 10-12 = 10-4 s
s = 2 x 10-8 M
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8 M

2. pH dan Kelarutan Garam


Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl. Fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut.
Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut.
CaCO3(s)↔ Ca2+(aq) + CO32-(aq)
Dalam larutan asam, ion CO32- akan diikat oleh ion H+membentuk HCO3- atau H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan
H2O. hal ini akan menggeser kesetimbangan di atas ke kanan atau dengan kata lain’ menyebabkan CaCO3 melarut.

D. REAKSI PENGENDAPAN

1. Reaksi Pengendapan

Kita dapat mengeluarkan suatu kelarutan ion dari larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion kalsium (Ca2+) dapat dikeluarkan

dengan menambahkan larutan Na2CO3. Dalam hal ini, ion Ca2+ akan bergabung dengan ion karbonat (CO32-) membentuk CaCO3, suatu garam

yang sukar larut, sehingga mengendap.

Ca2+(aq) + CO32-(aq)→ CaCO3(s)

Contoh lainnya yaitu mengendapkan ion Cl- dari air laut dengan menambahkan larutan perak nitrat (AgNO3). Ion Cl- akan bergabung dengan

ion Ag+ membentuk AgCl yang sukar larut.

Cl-(aq) + Ag+(aq)→ AgCl (s)

Lalu, apakah endapan AgCl terbentuk begitu ada ion Ag+ memasuki larutan? Kita ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air,

meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat
berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila

penambahan ion Ag+ dilanjutkan hingga hasil kali [Ag+] [Cl-] > Ksp AgCl, maka kelebihan ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk

endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl- dapat terjadi:

[Ag+][Cl-] < Ksp AgCl = larutan belum jenuh

[Ag+][Cl-] = Ksp AgCl = larutan tepat jenuh

[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl = terjadi pengendapan

Hasil kali konsentrasi seperti dirumuskan dala rumus tetapan kesetimbangan (buka konsentrasi setimbang) disebut Q. jadi secara umum,

aoakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc-nya dengan ketentuan:

Qc < Ksp, larutan belum jenuh

Qc = Ksp, larutan tepat jenuh

Qc > Ksp, terjadi pengendapan

2. Manfaat dan Fungsi Tetapan Hasil Kali Kelarutan ( Ksp )

Ksp suatu senyawa ion yang sukar larut dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air.

Semakin besar harga Ksp suatu zat, maka zat tersebut akan semakin mudah larut. Harga Ksp suatu zat juga dapat digunakan untuk
meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat tersebut jika 2 larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa yang sukar larut, dicampurkan.

Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu senyawa AmBn, jika larutan yang mengandung ion An+ dan ion Bm- dicampurkan maka

digunakan konsep hasil kali ion ( Qsp ).

Qsp AmBn = [ An+ ]m . [ Bm- ]n

 Jika Qsp< Ksp maka belum terbentuk larutan jenuh maupun endapan AmBn

 Jika Qsp = Ksp maka terbentuk larutan jenuh AmBn

Jika Qsp> Ksp maka terbentuk endapan Am

E. Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

F. Sumber Belajar
-Cahyana, dkk,(2007), Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI,Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
- Internet
- Dan buku lainnya

G. Media Pembelajaran
Media : Papan tulis, spidol, penghapus, Power Point, LCD.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Mengucapkan salam
 Bedoa bersama siswa
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa
Seperti: Apakan kelarutan dan hasil kali kelarutan?
Tahap 1 Kegiatan Inti
55 menit
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Jenis jenis
permasalahan kepada siswa) larutan berdasarkan kelarutan zat.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Jenis jenis larutan berdasarkan
(mengorganisasikan siswa untuk kelarutan zat dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya
meneliti) dianalisis oleh setiap siswa.
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan permasalahan Jenis jenis larutan berdasarkan
(membantu menyelidiki secara kelarutan zat dan memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan
mandiri dan kelompok) guru.
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa 20 Menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Memberikan tugas
Pertemuan II
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Faktor yang
permasalahan kepada siswa) mempengaruhi kelarutan zat.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Faktor yang mempengaruhi kelarutan
(mengorganisasikan siswa untuk zat dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya dianalisis oleh
meneliti) setiap siswa.
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan permasalahan Faktor yang mempengaruhi 55 menit

(membantu menyelidiki secara kelarutan zat untuk memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan
mandiri dan kelompok) bimbingan guru.
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
 Memberikan tugas
Pertemuan III
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Tinjauan
permasalahan kepada siswa) molekuler dalam menjelaskankan kelarutan.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Tinjauan molekuler dalam
(mengorganisasikan siswa untuk menjelaskankan kelarutan dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan 55 menit

meneliti) selanjutnya dianalisis oleh setiap siswa.


Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan permasalahan Tinjauan molekuler dalam
(membantu menyelidiki secara menjelaskankan kelarutan untuk memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada
mandiri dan kelompok) dengan bimbingan guru.
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
 Memberikan tugas
Pertemuan IV
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini


 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan Hasil kali kelarutan.
permasalahan kepada siswa)
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Hasil kali kelarutan dari berbagai
(mengorganisasikan siswa untuk sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya dianalisis oleh setiap siswa.
meneliti)
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan permasalahan Hasil kali kelarutan untuk 55 menit

(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
 Memberikan tugas
Pertemuan V
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Hubungan
permasalahan kepada siswa) kelarutan dan KSp.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai dengan Hubungan kelarutan dan KSp
(mengorganisasikan siswa untuk dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya dianalisis oleh setiap 55 menit

meneliti) siswa.
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan dengan Hubungan kelarutan dan KSp untuk
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
 Memberikan tugas
Pertemuan VI
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini


 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Pengaruh ion
permasalahan kepada siswa) sejenis terhadap kelarutan zat.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Pengaruh ion sejenis terhadap
(mengorganisasikan siswa untuk kelarutan zat dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya dianalisis
meneliti) oleh setiap siswa.
55 menit
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan Pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat
(membantu menyelidiki secara untuk memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempraktikkan tentang Pengaruh ion sejenis
(mengembangkan dan terhadap kelarutan zat dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses praktikum dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa 20 menit

 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.


 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
Pertemuan VII
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan Hubungan
permasalahan kepada siswa) KSp dengan pengendapan.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Hubungan KSp dengan pengendapan
(mengorganisasikan siswa untuk dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya dianalisis oleh setiap 55 menit

meneliti) siswa.
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan Hubungan KSp dengan pengendapan untuk
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempraktikkan tentang Hubungan KSp dengan
(mengembangkan dan pengendapan dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses praktikum dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa 20 menit

 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.


 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
Pertemuan VIII
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Kegiatan Awal


 Bedoa bersama siswa
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa 15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apresiasi dengan mengajukan pertayaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari materi pokok yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
Misalnya menggali pengetahuan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tahap 1 Kegiatan Inti 55 menit
(memberikan orientasi tentang  Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang berhubungan dengan konsep tentang
permasalahan kepada siswa) pembentukan endapan.
Tahap 2  Guru mengorganisasikan permasalahan mengenai Guru mengenalkan konsep tentang
(mengorganisasikan siswa untuk pembentukan endapan dari berbagai sumber baik buku, litaretur, internet dan selanjutnya
meneliti) dianalisis oleh setiap siswa.
Tahap 3  Guru membimbing siswa menyelesaikan konsep tentang pembentukan endapan untuk
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4  Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempraktikkan tentang konsep tentang
(mengembangkan dan pembentukan endapan dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja)  Guru mengamati jalannya proses praktikum dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.

Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir


(menganalisis dan mengevaluasi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa 20 menit
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
 Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
J. Penilaian Hasil Belajar
Pengamatan keaktifan belajar siswa dalam menjawab pertanyaan saat melakukan tanya jawab atau diskusi, kinerja keterampilan dalam
melakukan peragaan (demonstrasi) serta penilaian sikap, minat dan tingkah laku siswa di dalam kelas.

1. Teknik dan Bentuk Instrumen


Teknik Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap (Afektif) Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Unjuk Kerja (Psikomotorik) Tes Uji Praktik Kerja dan Rubrik

Tes Tertulis (Kognitif) Tes Uraian

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME mengenai ciptaan Tuhan yang sempurna

2 Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi yang sedang dipelajari dalam aktivitas sehari-hari
3 Menunjukkan sikap objektif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan
4 Menunjukkan sikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: selalu menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan YME mengenai ciptaan Tuhan yang
terhadap Tuhan YME mengenai sempurna
ciptaan Tuhan yang sempurna
2: jarang menunjukkan ekspresi atau ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap kebesaran Tuhan
saat refleksi
1: tidak pernah menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: selalu menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar baik
terhadap materi yang sedang individu maupun berkelompok
dipelajari dalam aktivitas
2: jarang menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam
sehari-hari
kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak pernah menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan sikap objektif 3: selalu bersikap objektif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan.
dalam mengemukakan pendapat
2: jarang bersikap objektif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan
dan mengambil kesimpulan
1: tidak pernah bersikap objektif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan

4 Menunjukkan sikap aktif dalam 3: selalu bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah.
berdikusi/tanya jawab dan
2: jarang bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah
1: tidak pernah bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa (bukan angkanya yang penting, namun deskripsi sikap
siswa).

b. Lembar Tes Unjuk Kerja (Psikomotorik)


No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Sangat mampu/ mampu/ tidak mampu menunjukkan sikap kreatif saat pengamatan dengan
benar

2 Sangat aktif/aktif/ tidak aktif dalam bekerja sama dengan kelompok dalam proses mengamati
3 Sangat jujur/jujur/tidak jujur dalam mengumpulkan hasil pengamatan, observasi dengan
benar dan mengolah serta menyajikan hasil pengamatan
c. Lembar Tes Tertulis (Kognitif)

No Soal Jawaban Skor

Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan (s) ?

a. Suhu dan jenis pelarut


1. b. Wadah dan suhu A 20
c. Jenis pelarut dan pengaduk
d. Tekanan dan waktu pelarutan
e. Jenis pelarut dan wadah

Dari daftar diperoleh data Ksp MgF2 = 3,7 x 10-8. Berapa gram MgF2
dapat larut dalam 200 mL air? (Ar F=19, Mg=24)
a. 2,6 gr

2. b. 2,6 x10-1 gr C 20
-2
c. 2,6 x10 gr
d. 2,6 x10-3 gr
e. 26,0 gr
Perhatikan reaksi berikut ini !

AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)


3. B 20
Pernyataan yang benar mengenai reaksi di atas apabila ke dalam
larutan tersebut di tambahkan ion Ag+ atau ion Cl- (ion sejenis) adalah
.....

a) Kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan AgCl akan


semakin banyak mengendap
b) Kesetimbangan akan bergeser ke kiri dan AgCl akan semakin
banyak mengendap
c) Kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan AgCl tidak
mengendap
d) Kesetimbangan akan bergeser ke kiri dan AgCl tidak
mengendap
e) Kesetimbangan tidak bergeser dan tidak ada endapan

Dalam 100 mL air dapat larut 0,233 mg BaSO4. Hasil kali kelarutan
BaSO4 adalah…( Ar Ba = 137, S = 32, O = 16).
a. 1,0 10-10
b. 3,6 10-9
4. A 20
c. 3,0 10-7
d. 1,0 10-5
e. 1,0 10-3

Diketahui :

5. Ksp AgCN = 1,2 10-16 mol L-1 B 20


-12 -1
Ksp Mg(OH)2 = 1,2 10 mol L
Ksp AgIO3 = 4,0 10-12 mol L -1
Ksp Mn(OH)2 = 1,9 10-13 mol L-1
-13
Ksp AgBr = 5,0 mol L-1
Dari data di atas, senyawa-senyawa yag palig besar
kelarutanya dalam air adalah…
a. AgCN b. Mg(OH)2 c. AgIO3 d. Mn(OH)2 e. AgBr

Jumlah 100

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai :  100%
Jumlah skor seluruhnya

Mengetahui Medan, 2015


Kepala Sekolah Pengembang RPP

NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai