Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA/1
Materi Pokok : Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan
Alokasi Waktu : 4 minggu x 4 jam pelajaran
A .Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:
KD 1 dari KI 1 :
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita.
KD 2 dari KI 2 :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti,bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan prilaku kerjasama, santun, toleransi, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan prilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Indikator :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan terbentuknya endapan (menggunakan data apa adanya dan hasilnya
sesuai dengan data percobaan)
3. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian terbentuknya endapan secara runut dan konsisten terhadap
langkah-langkah serta kebenaran hasil)
4. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal
hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).
KD 3 dari KI 3 :
3.1 memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
Indikator
1. Membuktikan faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan zat dalam pembentukan endapan
2. Meramalkan endapan yang mungkin terbentuk melalui perhitungan KSp
3. Memperkirakan pergeseran kesetimbangan dan endapan yang terbentuk akibat penambahan ion sejenis
KD 4 dari KI 4 :
4.1 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan.
Indikator :
1. Menganalisis data percobaan atau informasi, sehingga dapat menentukan terbentuknya endapan dalam praktek dan soal soal
C. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan sesudah proses pembelajaran, siswa dapat menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menujukkan prilaku (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu menmbedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggungjawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. Setelah diberikan pembelajaran, siswa mampu menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan zat dalam pembentukan
endapan minimal 80% benar.
4. Setelah diberikan data Ksp , siswa dapat meramalkan endapan yang mungkin terbentuk melalui perhitungan KSp minimal 80% benar.
5. Dengan diberikannya suatu reaksi, siswa dapat memperkirakan pergeseran kesetimbangan dan endapan yang terbentuk akibat
penambahan ion sejenis dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
1. Kelarutan (s)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Untuk zat yang
tergolong mudah larut, kelarutannya dinyatakan dalam gram per 100 gram air. Namun, untuk zat yang tergolong sukar larut, kelarutannya dinyatakan
dalam mol L-1, sama dengan kemolaran. Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam satuan mol.L-1. Jadi, kelarutan (s) sama
dengan molaritas (M). Kelarutan berbagai jenis zat serta pengaruh suhu terhadap kelarutan diberikan.
Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Suhu
Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar
molekul zat padat, sehingga kekuatan gaya antarmolekulnya menjadi lemah dan mudah terlepas oleh gaya tarik dari molekul-molekul air.
2. Jenis pelarut
Jenis pelarut juga mempengaruhi besarnya kelarutan, adapun beberapa pelarut tersebut yaitu:
Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat
itu yang larut. Secara umum, persamaan kesetimbangan untuk larutan garam AmBn yang sedikit larut adalah:
Perak kromat Ag2CrO4 merupakan contoh garam yang sangat sukar larut dalam air. Jika kita memasukan sedikit saja kristal
garam itu ke dalam segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagia besar dari garam itu tidak larut (mengendap didasar
gelas) larutan perak kromat mudah sekali jenuh. Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut berhenti? Ternyata tidak.
Melali percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses
pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbagan antara zat padat tak larut dengan
larutanya.
Dari reaksi tersebut data ditentukan persamaan tetapan keseimbangan Ag2CrO4 (yaitu :
Tetapan keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (solubility
product constant) yang dinyatakan dengan lambang Ksp.
Karena [Ag2CrO4] konstan, maka kita dapat menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk Ag2CrO4, yaitu :
Ksp = [Ag+]2[ CrO42-]
Secara umum, persamaan keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s adalah:
Keterangan :
Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka antara s dan Ksp ada hubungan yang sangat erat. Jadi, nilai Ksp ada
keterkaitannya dengan nilai s.
Konsenterasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai
dengan stoikiometri reaksi perbandigan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion Ag+ dalam
larutan itu sama dengan 2s dan konsenterasi ion CrO42- sama dengan s :
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat diakitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :
= ( 2s )2 (s)
= 4s3
Keterangan :
s adalah kelaruatan
Ada 3 cara untuk menentukan hubungan antara kelarutan ( s ) dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) yaitu :
Sejauh ini telah dibahas kelarutan elektrolit dalam air murni yang ion – ionya hanya berasal dari satu sumber, yaitu dari elektrolit padat.
Namun, seringkali terdapat sumber lain dari ion yang senama (sejenis) dalam larutan.
Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion Ag+ dan ion CrO42-.
Ag2CrO4 (s) 2 Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Apa yang terjadi jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan larutan AgNO3 atau larutan K2CrO4? Penambahan larutan AgNO3 atau
K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ atau ion CrO42- dalam larutan.
AgNO3 (aq)→ Ag+ (aq) + NO3- (aq)
Kristal Kristal
Ag2CrO4 Ag2CrO4
Gambar 14
Larutan Ag2CrO4 dalam air. Satu – satunya sumber ion CrO42- adalah padatan Ag2CrO4.
LarutanAg2CrO4 dalam larutan Na2CrO4. Ion CrO42- berasal dari dua sumber, yaitu padatan Ag2CrO4 dan larutan Na2CrO4.
Hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat menjelaskan kenyataan bahwa kelarutan akan semakin berkurang jika
ditambahkan suatu bahan / reagen yang mengandung ion senama.
C. PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan
yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam – garam yang berasal dari asam lemah akan lebih
mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya, harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk
menentukan pH larutan (James E. Brady, 1990).
Beberapa senyawa asam atau basa ada yang sukar larut di dalam air. Senyawa asam atau basa tersebut akan membentuk larutan dengan
pH jenuh. Besarnya pH jenuh sesuai banyaknya ion H+ atau ion H- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat bergantung pada besarnya harga Ksp
sehingga kelarutan akan semakin besar. Berarti, pH larutan asam akan semakin kecil, sedangkan pH larutan basa akan semakin besar. Konsentrasi
ion H+ atau konsentrasi ion H- dapat ditentukan dengan cara menghitung harga kelarutannya di dalam air.
Sesuai dengan efek ion senama, suatu basa aka lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa daripada larutan netral.
D. REAKSI PENGENDAPAN
1. Reaksi Pengendapan
Kita dapat mengeluarkan suatu kelarutan ion dari larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion kalsium (Ca2+) dapat dikeluarkan
dengan menambahkan larutan Na2CO3. Dalam hal ini, ion Ca2+ akan bergabung dengan ion karbonat (CO32-) membentuk CaCO3, suatu garam
Contoh lainnya yaitu mengendapkan ion Cl- dari air laut dengan menambahkan larutan perak nitrat (AgNO3). Ion Cl- akan bergabung dengan
Lalu, apakah endapan AgCl terbentuk begitu ada ion Ag+ memasuki larutan? Kita ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air,
meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat
berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila
penambahan ion Ag+ dilanjutkan hingga hasil kali [Ag+] [Cl-] > Ksp AgCl, maka kelebihan ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk
endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl- dapat terjadi:
Hasil kali konsentrasi seperti dirumuskan dala rumus tetapan kesetimbangan (buka konsentrasi setimbang) disebut Q. jadi secara umum,
aoakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc-nya dengan ketentuan:
Ksp suatu senyawa ion yang sukar larut dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air.
Semakin besar harga Ksp suatu zat, maka zat tersebut akan semakin mudah larut. Harga Ksp suatu zat juga dapat digunakan untuk
meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat tersebut jika 2 larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa yang sukar larut, dicampurkan.
Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu senyawa AmBn, jika larutan yang mengandung ion An+ dan ion Bm- dicampurkan maka
Jika Qsp< Ksp maka belum terbentuk larutan jenuh maupun endapan AmBn
E. Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
F. Sumber Belajar
-Cahyana, dkk,(2007), Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI,Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
- Internet
- Dan buku lainnya
G. Media Pembelajaran
Media : Papan tulis, spidol, penghapus, Power Point, LCD.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
(membantu menyelidiki secara kelarutan zat untuk memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan
mandiri dan kelompok) bimbingan guru.
Tahap 4 Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja) Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
Memberikan tugas
Pertemuan III
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4 Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja) Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
Memberikan tugas
Pertemuan V
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu
meneliti) siswa.
Tahap 3 Guru membimbing siswa menyelesaikan dengan Hubungan kelarutan dan KSp untuk
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4 Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil analisisnya dan siswa lain
(mengembangkan dan menanggapi dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja) Guru mengamati jalannya proses presentasi dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa
20 menit
Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
Guru melakukan tes atas apa yang telah dipelajari.
Memberikan tugas
Pertemuan VI
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu
meneliti) siswa.
Tahap 3 Guru membimbing siswa menyelesaikan Hubungan KSp dengan pengendapan untuk
(membantu menyelidiki secara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada dengan bimbingan guru.
mandiri dan kelompok)
Tahap 4 Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempraktikkan tentang Hubungan KSp dengan
(mengembangkan dan pengendapan dan menanyakan hal yang belum dipahami.
mempresentasikan hasil kerja) Guru mengamati jalannya proses praktikum dan memfasilitasi dalam mempresentasikan
hasil kerja siswa.
Tahap 5 Penutup/Kegiatan Akhir
(menganalisis dan mengevaluasi Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan menyimpan hasil pembelajaran
proses pemecahan masalah) bersama siswa 20 menit
Tes Unjuk Kerja (Psikomotorik) Tes Uji Praktik Kerja dan Rubrik
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME mengenai ciptaan Tuhan yang sempurna
2 Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi yang sedang dipelajari dalam aktivitas sehari-hari
3 Menunjukkan sikap objektif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan
4 Menunjukkan sikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah
4 Menunjukkan sikap aktif dalam 3: selalu bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah.
berdikusi/tanya jawab dan
2: jarang bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah
1: tidak pernah bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan menyelesaikan masalah
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa (bukan angkanya yang penting, namun deskripsi sikap
siswa).
2 Sangat aktif/aktif/ tidak aktif dalam bekerja sama dengan kelompok dalam proses mengamati
3 Sangat jujur/jujur/tidak jujur dalam mengumpulkan hasil pengamatan, observasi dengan
benar dan mengolah serta menyajikan hasil pengamatan
c. Lembar Tes Tertulis (Kognitif)
Dari daftar diperoleh data Ksp MgF2 = 3,7 x 10-8. Berapa gram MgF2
dapat larut dalam 200 mL air? (Ar F=19, Mg=24)
a. 2,6 gr
2. b. 2,6 x10-1 gr C 20
-2
c. 2,6 x10 gr
d. 2,6 x10-3 gr
e. 26,0 gr
Perhatikan reaksi berikut ini !
Dalam 100 mL air dapat larut 0,233 mg BaSO4. Hasil kali kelarutan
BaSO4 adalah…( Ar Ba = 137, S = 32, O = 16).
a. 1,0 10-10
b. 3,6 10-9
4. A 20
c. 3,0 10-7
d. 1,0 10-5
e. 1,0 10-3
Diketahui :
Jumlah 100
NIP NIP