Taksonomi Strawberry
Tanaman strawberry dapat dikelompokkan sebagaia berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Discotyledonae (biji berkeping dua)
Subkelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae (suku mawar-mawaran)
Genus : Fragaria x ananssa
Strawberry memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia karena mengandung
banyak nutrisi dan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif adalah senyawa yang
terkandung dalam tubuh hewan dan tumbuhan. Senyawa tersebut memiliki banyak
manfaat bagi manusia, diantaranya adalah sebagai sumber antioksidan, antibakteri,
antiinflamasi dan anti kanker ( ). buah strawberry mengandung senyawa bioaktif
berupa senyawa fenol, vitamin C, flavonoid, dan ellagic acid. Pada biji buah
strawberry mengandung 72% asam lemak yang tidak jenuh dan mikronutrien
essensial sebanyak 20-25μg/ 100 g buah strawberry segar. Warna merah pada buah
strawberry diperoleh dari pigmen alami yang kaya senyawa polifenoil seperti
antosianin. Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan kadar antosianin pada buah
strawberry berkisar 150-600 mg/kg ().
Antioksidan
Kandungan metabolit pada buah strawberry diantaranya adalah antosianin, asam
ellaglik, katekin, kuarferin, dan kaemferol. Komposisi kandungan antioksidan pada
buah strawberry dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel Komposisi Antioksidan Buah Strawberry
Komponen Komposisi
Antosianin 15-35 mg
Vitamin C 56-60 mg
Flavonoid 48± 2 mg
Fenol 262± 8 mg
Antioksidan sekunder atau biasa disebut eksogen berfungsi menangkap radikal bebas
yang mencegah terjadinya reaksi berantai. Sehingga mencegah kerusakan yang lebih
parah. Sebagai contoh dari antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C,
betakaroten, dan isoflavon. Vitamin E adalah antioksidan yang larut dalam lemak dan
berada di dalam sel. Fungsi utama dari vitamin E adaalah mencegah oksidasi pada
membran fosfolipid. Vitamin E yang lipofilik memungkinkan tokoferol untuk ada di
lapisan sel membran.
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat larut dalam air dan memiliki peran penting
dalam mencegah berbagai penyakit. Vitamin C dikenal dengan istilah asam askorbat
selain itu vitamin C mudah teroksidasi oleh panas dan cahaya. Pada buah strawberry
mengandung 58,8 mg setiap 100 mg strawberry segar. Kandungan vitamin C yang
pada strawberry lebih tinggi dari pada kandungan vitamin C pada jeruk.
Mekanisme Antioksidan
Fungsi utama dari antioksidan adalah sebagai donor atom hidrogen dengan cepat pada
radikal lipida (R•ROO•) . sedangkan turunan dari radikal antioksidan (A•) punya
keadaan yang lebih stabil dibanding radikal lipid. Fungsi dari keduanya adalah
memperlambat laju reaksi, mengubah radikal lipida (R•ROO•) jadi lebih stabil.
Penambahan antioksidan (AH) dengan konsentrasi rendah pada lipid akan
menghambat reaksi auto oksidasi lipid pada tahap propagasi. radikal antioksidan (A•)
yang terbentuk relatif stabil dan tidak memiliki energi untuk bereaksi dengan molekul
lipid lain untuk membentuk lipid yang baru. Reaksi penghambatan antioksidan primer
pada radikal lipida adalah sebagai berikut :
Inisiasi : R• + AH → RH + A•
Radikal lipid
Propagasi : ROO• + → AH ROOH + A•
Antosianin
Antosianin adalah senyawa penting pada buah strawberry karena merupakan
penghasil pigmen warna pada buah strawberry. Kandungan antosianin pada
strawberry berkisar 150-600 mg/kg. Antosianin merupakan derivat dari pelargonidin
(Pg) dan cyanidin (Cy) aglycone. Jenis antosianin yang paling sering dijumpai adalah
Pg 3-glucoside (Pg 3-glue). Terdapat sekitar 25 pigmen antosianin pada berbagai
varietas buah strawberry ( ). Berikut adalah struktur kimia dari antosianin :
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen dengan menggunakan pelarut
yang sesuai. Proses ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi
padat-cair. Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan solute dari cairan yang dieluen
dengan bantuan pelarut cair. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi
adalah ukuran partikel, jenis pelarut, temeperatur, pengadukan dan polaritas pelarut.
Ekstraksi padat cair merupakan proses pemisahan komponen terlarut pada suatu
padatan dengan pelarut cair. Prinsip dari ekstraksi padat cair adalah difusi komponen
terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Pada proses leaching dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah jumlah solut, sifat padatan, dan ukuran padatan.
Proses leaching diawali dengen pindahnya zat pelarut ke permukaan padatan.
Kemudian terjadi difusi ke dalam padatan lewat pori-pori sehingga solut ke luar
permukaan.