TINJAUAN PUSTAKA
A. Growol Wijen
Indonesia, yang diolah dari bahan dasar tepung ketan yang berbentuk bulat dan
dilumuri oleh wijen, dan biasanya dijual di pedagang kaki lima (Littlewood et al.,
2008). Growol wijen dibuat dengan cara melapisi growol dengan adonan tepung
beras ketan dan dilumuri wijen yang kemudian digoreng. Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan growol wijen antara lain growol, tepung ketan, biji
1. Growol
yang mempunyai rasa asam. Growol mempunyai ciri sebagai makanan yang
pulen awet dan tidak berbau „kecing’ yang menyengat. Growol kadang-kadang
semi basah dengan kadar air 35,52%, kadar pati 30,50% dan kadar protein 0,32%
(Maryanto, 2000).
Proses pembuatan growol dengan cara merendam singkong yang telah dikupas
dan diiris kecil-kecil selama 4 hari pada suhu kamar di dalam bejana yang terbuka
dari tanah liat, kemudian ditiriskan dan dihancurkan sebelum akhirnya dikukus.
Selama perendaman ini terjadi fermentasi alami, berbagai jenis mikrobia yang
6
7
tumbuh pada hari pertama adalah Streptococcus sp, hari kedua grup Coryneform,
sp(Wibowo dan Ristanto, 1988). Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat
yang paling dominan tumbuh, bakteri tersebut bersifat anaerob, amilolitik dan
1,64x108/ml (Suharni, 1984). Kandungan gizi growol dapat dilihat pada tabel 1.
Bahan baku growol merupakan ubi kayu. Ubi kayu atau singkong
merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi
kayu bearsal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil (Amerika Selatan).
yaitu tahun 1852 tepatnya di Kebun Raya Bogor. Penyebaran tanaman ubi
setelah padi dan jagung. Sentra produksi ubi kayu di Indonesia adalah
tepung gaplek, ampas tapioka yang digunakan dalam industry kue, roti,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Sumber energi utama ubi kayu berasal dari umbinya yang mudah
keringnya tetapi kadar proteinnya jauh lebih rendah (Walter, et al., 1986).
Ubi kayu juga dikenal mengandung senyawa HCN yang dapat bersifat
racun. Hal tersebut sudah umum diketahui oleh masyarakat yang pada
ubi kayu yang tidak beracun kadar HCN-nya sangat rendah. Ubi kayu
10
dengan kandungan HCN tinggi disebut ubi kayu pahit sedangkan yang
2. Pencucian
3. Perendaman
(Epriliati, 1987 dan Hoa, 1987). Rendaman singkong yang siap diolah
hari. Maksud dari tindakan ini adalah agar growol yang dihasilkan tidak
4. Peremasan
tahap selanjutnya.
5. Pencucian
itu, supernatant dibuang dan diganti dengan air yang baru. Proses
pencucian diulang hingga beberapa kali (Hoa, 1987 dan Epriliati, 1987).
12
6. Pemipitan
meletakkan karung yang berisi growol mentah di antara dua bilah kayu
yang saling terpaut. Pengepresan dihentikan hingga tidak ada lagi air
7. Penggilingan
8. Pengukusan
9. Pencetakan
memadat.
13
2. Tepung ketan
Indonesia yang banyak digunakan sama seperti tepung beras. Tepung ketan saat
ini sangat mudah mendapatkannya karena banyak dijual di pasaran dalam bentuk
tepung yang halus dan kering. Tepung ketan dapat diperoleh dengan cara
perendaman beras ketan selama 2-3 jam, lalu beras ketan dicuci bersih dan
ditiriskan. Beras ketan kemudian digiling dan diayak dengan ayakan berukuran 80
mesh sampai diperoleh tepung ketan yang halus (Satuhu dan Sunarmani, 2004).
ketan lebih pulen dibandingkan dengan tepung lainnya. Makin tinggi kandungan
amilopektin pada pati maka makin pulen pati tersebut (Faridah, et al., 2008).
Semakin tinggi kadar amilopektin dari suatu bahan makanan maka kemampuan
mengikat air semakin meningkat pula, sehingga kadar air cenderung menurun
seiring dengan meningkatnya konsentrasi penambahan tepung beras ketan. Hal ini
terjadi karena adanya proses pengikatan air oleh gugus hidroksil amilopektin dari
Komponen Komposisi
Kadar air (%) 11,05
Abu (%) 0,29
Lemak (%) 1,00
Protein (%) 6,61
Karbohidrat (%) 81,05
Pati (%) 63,31
Amilosa (% dari pati) 0,88
Amilopektin (% dari pati) 99,11
Sumber: Imanningsih, (2012)
3. Biji wijen
Biji wijen sebelum diolah biasanya disangrai terlebih dahulu. Biji wijen biasa
digunakan untuk onde-onde dan tidak perlu disangrai terlebih dahulu karena
selanjutnya akan digoreng. Mutu biji wijen dapat dideteksi dengan mudah dengan
cara mengunyah sejumput wijen, jika wijen masih terasa gurih maka biji wijen
masih bagus dan masih dapat digunakan, tetapi jika sudah terasa pahit dan tengik
4. Gula pasir
Menurut Darwin (2013), gula pasir adalah jenis gula yang paling mudah
dijumpai, digunakan sehari-hari untuk pemanis makanan dan minuman. Gula pasir
berasal dari cairan sari tebu. Setelah dikristalkan, sari tebu akan mengalami
kristalisasi dan berubah menjadi butiran gula berwarna putih bersih atau putih
agak kecokltatan (raw sugar). Komposisi zat gizi gula pasir dapat dilihat pada
tabel 4.
15
Tabel 4. Komposisi zat gizi gula pasir (per 100 gram berat bahan)
5. Garam
Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat
beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
Garam yang digunakan untuk pembuatan growol wijen adalah garam dapur , yaitu
garam yang dipergunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur berasal dari air
laut, yang diuapkan dan dikristalisasi, garam yang diperoleh kemudian diiodisasi
(garam kalium, KI), sehingga diperoleh garam beriodium. Fungsi garam dalam
pembuatan growol wijen yaitu untuk memberikan rasa gurih pada growol wijen.
6. Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi kenampakan , tekstur serta cita rasa makanan. Air terdiri dari
molekul H2O yang terikat satu dengan yang lain membentuk ikatan hidrogen
(Winarno, 1997). Air merupakan molekul polar, sifat air yang tinggi polaritasnya
mempercepat pencampuran (Aurand dan Wood, 1973), air juga berperan sangat
7. Minyak
Minyak adalah termasuk golongan lipid (netral). Minyak adalah lemak yang
berwujud cair pada suhu kamar yaitu 25oC. minyak merupakan trigliserida (triasil
Minyak dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu : (1) minyak nabati, contohnya:
minyak jagung, minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji
wijen, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit, (2) minyak hewani, contohnya:
mentega, minyak sardine, lemak sapi, dan minyak babi (Winarno, 1999).
Minyak yang baik digunakan sebagai minyak goreng adalah minyak kelapa,
kacang tanah, dan kelapa sawit. Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar
panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan (Winarno,
1997). Suhu penggorengan yang normal sekitar 163-196oC, tapi terkadang harus
B. Kemasan
wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan
wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan.
Wadah utama harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi
kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavor dan perubahan lainnya.
penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari udara , air, dan
tanah baik oleh mikroorganisme maupun ahan kimia yang bersifat merusak atau
pangan adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan
pengemas. Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecenderungan untuk
mengeras dalam kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebut
sambung menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Dalam plastik juga
kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang ditambahkan tersebut disebut
penyerap sinar UV, anti lekat dan masih banya lagi (Winarno,1994). Penggunaan
pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplastis dan
selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifat permeabilitas
18
plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan
Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
elektronik, dan plastik kemasan (Anonima, 2013). Paling sering produk dengan
label 7 terbuat dari campuran dua atau lebih jenis plastik (1 sampai 6). Kadang
kala label 7 mengindikasikan bahwa bahan baku resinnya tidak diketahui. Plastik
jenis 7 bisa digunakan untuk segala macam benda tapi akan lebih sering dijumpai
2013).
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik
yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap terhadap reaksi kimia dan
Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas.
Butadiene member perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat
diproses. Beberapa grade ABS ada juga yang mempunyai karakteristik yang
berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan dari yang mempunyai impact
19
resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapat diperoleh
menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV,
baik
umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi, cetak tiup, dan structural foam
sifat-sifat dapat dibentuk serat, film dan plastik. Struktur nylon ditunjukkan oleh
gugus amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan yang panjangnya
berbeda-beda dalam suatu polimer. Plastik nylon ini dpat digunakan untuk
mengemas makanan seperti : ikan, daging, saus, keju, coklat, kopi, dll.Sifat-sifat
nylon :
a. Secara umum nylon bersifat keras, berwarna cream, sedikit tembus cahaya.
c. Nylon merupakan polimer semi kristalin dengan titik leleh 350-570 oF. titik
leleh erat kaitannya dengan jumlah atom karbon. Jumlah atom karbon makin
e. Tahan terhadap solvent organic seperti alcohol, eter, aseton, petroleum eter,
nitrobenzene panas.
g. Nylon relative tidak dipengaruhi oleh waktu simpan yang lama pada suhu
kamar. Tetapi pada suhu yang lebih tinggi akan teroksidasi menjadi
berwarna kuning dan rapuh. Demikian juga sinar matahari yang kuat akan
nylon.
i. Tehnik pengolahan nylon yang utama adalah cetak injeksi dan ekstrusi.
Kemasan kertas merupakan salah satu jenis kemasan yang banyak digunakan
untuk mengemas bahan pangan. Baik untuk kemasan primer maupun kemasan
sekunder. Kemasan kertas memiliki kelebihan antara lain: ringan, relatif murah,
kelemahan dari kemasan kertas antara lain: mudah robek dan terbakar, tidak dapat
mengemas cairan karena sifatnya yang sensitif terhadap air, tidak dapat
Karton lipat (folding carton) yang sering pula disebut KARTON adalah suatu
bentuk wadah yang dibuat dengan melipat karton menurut pola tertentu sehingga
bentuknya kotak. Kemas ini sewaktu masih kosong dapat dilipat sehingga
merupakan lembaran pipih, dan baru dibuka pada saat akan diisi. Karton biasanya
berukuran kecil sehingga dapat diangkat dengan satu tangan. Diantara wadah yang
bersifat kaku, karton merupakan salah satu jenis yang dipakai secara meluas. Hal
ini antara lain disebabkan karena harganya murah, dapat dilihat sehingga hanya
memerlukan ruang sedikit dan ukuran dan bentuknya dapat divariasi secara
mudah sesuai dengan yang dikendaki. Ukuran karton biasanya dinyatakan dalam
panjang x lebar x tinggi. Karton lipat dibuat dari jenis karton khusus yang tidak
22
retak jika dilipat. Untuk mengemas bahan pangan digunakan karton kraft dengan
warna krem atau putih. Karton dengan mutu lebih rendah dengan bahan dasar
yang dicampur dengan kertas bekas dapat pula digunakan untuk pembuatan karton
lipat bagi berbagai keperluan. Ketebalan karton yang digunakan pada pembuatan
karton lipat bervariasi antara 0,35-0,8 mm tergantung dari kekuatan wadah yang
sedangkan kalau terlalu tebal akan sulit dilipat oleh mesin-mesin pelipat. Karton
lipat terdapat dalam beranekaragam bentuk dan paling banyak dijumpai adalah
karton lipat-rekat (reverse tuck carton). Untuk membuat tabung (kotak), karton
dilipat pada empat buah garis sejajar dengan sedikit tautan pada kedua sisinya,
kalau keempat lipatan tadi dilipat dan kedua sisi tautannya direkat maka akan
dilekuk dan dikunci sehingga terbentuk bagian dasar kotak, sedang ujung yang
lain dilekuk dengan pola tertentu sehingga berperan sebagai tutup. Pilihan bahan
dan model karton lipat tergantung dari jenis produk dan persyaratan pasaran yang
(Kamarijani, 1990).
C. Hipotesa
Jenis growol dan bahan kemasan diduga mempengaruhi sifat fisik, kimia
dan mikrobia koloni produk growol wijen selama penyimpanan pada suhu ruang.