Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG MANIS


( Zea mays. )

Nama : ANI AYU AGUSTIN


Kelas / NIS : XII ATPH 2 / 6748

MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN


SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan Judul :


Budidaya Tanaman Jagung Manis
Disusun Oleh :
Nama : Ani Ayu Agustin
Kelas : XII ATPH 2
NIS : 6748

Makalah dari komoditas sumber pangan alternatif ini


Dikerjakan secara mandiri, merupakan prasyarat mengikuti ujian kenaikan kelas
semester gasal kelas XII Kompetensi Keahlian ATPH
SMK Negeri 1 Bulakamba tahun pelajaran 2021-2022

Disahkan Pada :

................................................

Mengetahui Guru Pembimbing


Ketua Kompetensi Keahlian ATPH, Mapel Agribisnis Tanaman Pangan,

Ernowati, SP Mochamad Himawan, SP


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mapel Tanaman
Pangan.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Budidaya
Tanaman Jagung bagi para pembaca dan penulis.
Tanaman jagung (Zea mays.L) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji tunggal
(monokotil).Jagung merupakan tanaman rumput kuat,sedekit berumpun dengan batang kasar
dan tingginya berkisar 0,6-3 m.Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan musiman dengan
umur ± 3 bulan (Nuridayanti,2011).
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mochamad Himawan,SP selaku guru
pembimbing,yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Bulakamba, Oktober 2021

Ayu Ani Agustin


BAB I
DESKRIPSI KOMUDITAS

A. Klasifikasi Botani Tanaman


Klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays.L
B. Morfologi Tanaman Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae. Dua
famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga merupakan
asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan
liar didaerah pertanaman jagung.
SISTEM PERAKARAN

Jagung mempunyai akar serabut dengan 3 macam akar,yaitu:


(a). Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar
seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar
seminal akan berenti pada fase V3.
(b).Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku diujung mesokotil,
kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas
antara 7-10 buku, semuanya dibawah permukaan tanah. Akar adventif berperan dalam
pengambilan air dan hara.
(c). Akar kait dan penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku
diatas permukaan tanah. Fungsinya adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi
rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air.
BATANG DAN DAUN

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri
atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi
tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang memiliki tiga
komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan
pusat batang (pith). Genotipe jagung yang mempunyai batang kuat memiliki labih banyak
lapisan jaringan sklerenkim berdinding tebal dibbawah epidermis batang dan sekeliling
bundles vaskuler (paliwal 2000). Terdapat variasi ketebalan kulit antargenotipe yang dapat
digunakan untuk seleksi toleransi tanaman terhadap rebah batang.
BUNGA

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya
terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices tajuk. Bunga
jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua
bunga memiliki primordia bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen
pada axillary bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina.
TONGKOL DAN BIJI

Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung
diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih
dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol
terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap.
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa,
membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp,
berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan
kehilangan air; (b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji
yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya; dan (c) embrio
(lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan
koleoptil (Hardman and Gunsolus 1998).
C. Syarat Tumbuh Tanaman
Meskipun dikenal sejumlah ras jagung yang mampu beradaptasi dengan suhu rendah dan
kawasan tinggi, jagung adalah tanaman dataran rendah dengan suhu hangat dan penyuka
cahaya matahari penuh. Perkecambahan jagung terhenti pada suhu di bawah 10 °C.
Kebutuhan air jagung adalah rata-rata, namun kekurangan air pada masa awal tumbuh,
masa pembungaan,dan pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil yang dramatis.
Jagung dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, asalkan ketersediaan air dan hara tercukupi
dan akar mampu tumbuh dengan baik. Perakaran jagung tidak dalam, sehingga lapis olah
tidak boleh terlalu keras. Kebutuhan hara jagung tinggi, terutama terhadap nitrogen
dan fosfor. Jagung menyukai tanah dengan kemasaman netral (pH 5 - 6,5). Penanaman
jagung di tanah masam, seperti gambut dan podsolik merah kuning (PMK),
memerlukan pengampuran, pengatusan (drainasi) yang baik, serta kultivar yang toleran.
Pengolahan lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup pembajakan,
perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran (pada tanah masam). Sebelum ditanam,
lahan perlu diirigasi terlebih dahulu.
C. Tinjauan Aspek Ekonomi dari Komoditas
Keunggulan-keunggulan jagung manis
a. Jagung manis merupakan tanaman pangan yang berumur genja (pendek).
b. Wilayah sebarannya sangat luas.
c. Memiliki produktifitas yang tinggi.
d. Semua bagian tanamann jagung manis dapat dimanfaatkan, buahnya dapat dipetik muda,
dapat dipetik tua sebagai produk makanan, batang dan daunnya sebagai makanan ternak.
e. Memiliki nilai gizi yang tinggi.
f. Memiliki harga jual yang tinggi.
g. Dapat dimanfaatkan menjadi produk makanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
h. Mudah dikomsumsi.
i. Bisa mengggantikan makanan pokok seperti nasi.
Tabel kandungan gizi jagung manis
Jumlah per 100 g
Kalori (kcal) 85
Jumlah lemak 1,2g
Lemak jenuh 0,2g
Kolestrol 0mg
Natrium 15mg
Kalium 270mg
Jumlah karbohidrat 19g
Serat pangan 2,7g
Gula 3,2g
Protein 3,2g

Vitamin C 6,8mg
Zat besi 0,5mg
Vitamin B6 0,1mg
Magnesium 37mg
Kalsium 2mg
Vitamin D 0 IU
Vitamin B12 0 µg

Nilai nutrisi per 100 g (3,5) oz


Energi 360 kj (86 kcal)
Relatif Pati 5.7 g
Gula 6.26 g
Serat pangan 2g
Lemak 1.35 g
Protein 3.27 g

Vitamin Kuantitas %DV

Vitamin A equiv 9 μg 1%
Lutein zeaksantin 644 μg
Tiamina (B1) 0.155 mg 13%

Riboflavin (B2) 0.055 mg 5%

Niasin (B3) 1.77 mg 12%

Asam pantotenat (B5) 0.717 mg 14%

Vitamin B6 0.093 mg 7%

Folat (B9) 42 μg 11%

Vitamin C 6.8 mg 8%
Mineral Kuantitas %DV
Zat besi 0.52 mg 4%
Magnesium 37 mg 10%
Mangan 0.163 mg 8%
Fosfor 89 mg 13%
Potasium 270 mg 6%
Seng 0.46 mg 5%

Harga jual jagung manis


Harga jual jagung manis relatif stabil Ditingkat petani paling murah 1.500 paling mahal 400
sedangkan dipasar berkisar 5.000 sedangkan di mall Berkisar 7.500- 8.00.
BAB II
TEKNIK BUDIDAYA
A. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanaman yang biasa diterapkan :
a. Tumpang sari ( intercropping ), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur
sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai;
tumpang sari beda umur seperti jagung,ketela,pohon,padi gogo.
b. Tumpang air ( Multiple Cropping ), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan mempertimbangkan faktor-foktor lain untuk mendapat keuntungan
maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo,kedelai kacang tanah, dll.
c. Tanaman Bersisipan (Relay Cropping): pola tanam dengan menyisipkan satu atau
beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan
atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung
menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan
tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya,semua tercampur jadi satu.
Lahan efisien,tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh : tanaman
campuran seperti jagung,kedelai,ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam


Lubang tanam ditugal,kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak
tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya,semakin panjang umurnya jarak tanam
semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya
40×100 cm ( 2 tanaman/lubang ). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75
cm ( 1 tanaman/lubang).
Pengolahan lahan

Anda perlu mengetahui pengolahan lahan saat anda mencari tahu tentang cara menanam
jagung. Hal ini diperlukan karena lahan yang digunakan untuk membudidayakan jagung
memiliki aturannya sendiri. Terdapat beberapa syarat yang harus anda penuhi agar anda bisa
menanam jagung. Anda juga perlu mempersiapkannya terlebih dahulu agar anda tidak
kerepotan saat menanam bibit jagung. Syarat yang harus anda penuhi dalam pengolahan
lahan tanaman jagung yaitu,
 Lahan harus mengandung unsur hara yang banyak dan subur
 pH yang sesuai untuk menanam jagung adalah 5,6 – 7,7
 Saat membuat bedengan, lahan ditebarkan pupuk organik di sekitarnya.
Jika anda memenuhi syarat untuk pengolahan lahan, maka anda bisa mendapatkan jagung
dengan kualitas yang baik. Selain itu jagung dengan kualitas yang baik dapat meningkatkan
nilai jual jagung yang anda miliki
Penanaman Bibit Jagung
Proses ini adalah inti dari budidaya tanaman jagung. Proses penanaman akan sangat
berpengaruh dengan hasil yang anda inginkan. Oleh karena itu anda harus berhati – hati
dalam menanam jagung. Adapun langkah – langkah yang dapat anda lakukan untuk
menanam jagung di lahan anda. Simak dengan seksama langkah – langkah berikut ini,
 Buat bedengan pada lahan anda dan berikan jarak antara 100 cm x 40 cm
 Kedalaman tanam sedalam 3 – 5 cm
 Dalam satu lubang berisi 2 biji jagung
 Tutup kembali lubang yang telah diberi bibit lalu anda siram.
Proses ini memang cukup sederhana, namun jika anda asal – asalan dapat menyebabkan hasil
yang kurang baik atau gagal panen. Oleh karena itu anda harus serius dalam melakukan
penanaman bibit jagung.
B. Teknik Pemeliharaan

Berikut adalah beberapa tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman jagung:


Pengairan
Pengairan yang dilakukan setelah melakukan pembibitan merupakan hal penting yan harus
dilakukan agar tanaman jagung mendapatkan air yang cukup. Umumnya, pengairan
dilakukan deangan cara penggenangan. Penggenangan dapat dilakukan dengan mengalirkan
air menuju saluran drainase sehingga hanya bagian dari parit untk drainase saja yang terkena
air. Pengairan dapat dilakukan saat lahan tidak dibasahi oleh air hujan selama 3 hari berturut
turut. Hal ini dikarenakan jagung membutuhkan ketersediaan air yang cukup selama masa
pertumbuhan.
Penjarangan
Penjarangan tanaman merupakan proses pengambilan tanaman yang baik dihendakai dan
dilakukan pada jumlah tanaman yang berlebih atau tidak sesuai dalam satu lubang tanam.
Penjarangan dilakukan dengan cara mematahkan tanaman yang tidak dikehendaki tanpa
harus melakukannya dengan pencabutan karena dapat merusak akar tanaman yang lainnya.
Penyulaman
Dilakukan pengecekan ± 1 minggu setelah bibit ditanam. Jika pada saat pengecekan
ditemukan bibit jagung yang tidak tumbuh atau mengalami kerusakan maka perlu dilakukan
penanamn ulang ( penyulaman ). Penyulaman harus dilakukan secepatnya setelah
penjarangan agar perbedaan antartanaman tidak ketara.
Penyiangan
Penyiangan merupakan proses pembersihan tanaman dari gulma,hama, maupun parasit yang
dapat mengganggu pertumbuhan jagung yang ditanam. Penyiangan pertama bisa dilakukan
pada berumur 4 minggu setelah masa tanam. Penyiangan dilakukan bersamaam dengan
pembubunan dan sebaiknya dilakukan dua minggu sekali.
Pembubunan
Pembubunan merupakan penutupan akar tanaman yang timbul diatas permukaan tanah
dengan cara menguruk/menimbun dari tanah disebelah kanan-kirinya. Pembubunan berfungsi
untuk memperkokoh sosok tanaman. Pembubunan pertama dilakukan bersamaan dengan
penyiangan kedua.
Pemupukan
Kebutuhan akan hara haruslah tercukupi untuk menunjang pertumbuhan tanaman jagung.
Oleh karenanya, tanaman jagung perlu dipupuk secara rutin.
Pemupukan pertama diberikan pada saat ± 10 hst, pemupukan kedua diberikan pada saat ± 40
hst. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyebarkannya ke dalam alur yang dibuat dengan
jarak sekitar 10 cm dari barisan tanam dengan kedalaman 10 cm.
C. Teknik Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Hama
Lalat bibit ( Atherigona exigua )

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun,
pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.
Pengendaliannya: Dengan cara menyemprotkan inteksida sesuai dengan dosis yang
dianjuran.
Ulat Grayak atau Ulat Agrotis

Bagian Tanaman jagung yang di serang hama ini adalah bagian batang yang masih muda,
batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada
malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:
Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran
tinggi.
Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan ulat ini sering di temukan di daerah
dataran tinggi dan rendah.
Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di temukan di pulau jawa.
Pengendalian ulat ini dapat dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuai dengan menggunakan dosis ajuran.
Penggerak daun dan penggerak batang

Ulat sesamina inferens dan pyrasauta nubilasis ini menyerang bagian ruas batang sebelah
bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Tanaman jagung akan menjadi layu.
Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuai dengan dosis yang di anjuran
Ulat Tongkol (Heliothis armigera)

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya
terowongan dalam tongkol jagung.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan
Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dengan dosis sesuai ajuran.
Belalang

Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung yaitu Oxyca chinensis dan juga
locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda. Pengendalian
hama ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan predator alaminya yaitu berupa burung
atau laba-laba, bisa juga menggunakan biopestisida.

Penyakit
Bulai (Peronosclerospora maydis)

Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan
diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun
jagung terdapat lapisan beledu putih. Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan
gejala sistemik yang meluas keseluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala lokal.
Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda biasanya tidak membentuk
buah, tetapi bila infeksinya pada tanaman yang lebih tua masih terbentuk buah dan umumnya
pertumbuhannya kerdil.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Srikandi, Lamuru, dan
Gumarang. Selain itu, bisa dilakukan penanaman serempak dan melakukan periode waktu
bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai satu bulan di setiap tahunnya. Jika sudah
ada yang terinfeksi bisa dilakukan eradikasi atau pemusnahan total. Untuk pencegahan juga
bisa digunakan fungisida metalaksil pada benih tanaman dengan dosis 0,7 gram bahan aktif
pada tiap kg benih.
Bercak Daun (Bipolaris maydis Syn)

Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak daun berwarna hijau kekuningan atau
cokelat kemerahan. Ketika bibit jagung yang terkena bisa layu atau mati dalam waktu 3-4
minggu. Jika tongkol yang terinfeksi akan menyebabkan biji rusak dan busuk, bahkan
tongkol dapat gugur. Infeksi penyakit ini bisa terbawa angin atau percikan air hujan dan dapat
menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Bima 1, Sukmaraga, dan
Palakka. Jika terlihat tanaman yang sudah terinfeksi maka harus segera dieradikasi. Dapat
juga dilakukan pemberian fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim.
Hawar Daun (Rhizoctonia solani)

Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak kerdil berbentuk oval kemudian bercak
semakin memanjang berbentuk elips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar.
Bercak berwarna hijau keabu-abuan atau coklat dan muncul awal pada daun yang terbawah
kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat
mati atau mengering dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Bisma, Pioner 2 dan 14, serta
Semar 2 dan 5. Jika terlihat tanaman yang sudah terinfeksi maka harus segera dieradikasi.
Dapat juga dilakukan dengan menggunakan cendawan antagonis Trichoderma viride dan
pemberian fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
Karat Daun (Puccinia polysora)

Gejala penyakit ini terjadi ketika timbul bercak-bercak kecil berbentuk bulat sampai oval
terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah. Bercak ini menghasilkan
uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum
dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat
dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada musim
penghujan atau musim kemarau.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti Lamuru, Sukmaraga, dan
Semar 10. Jika terlihat tanaman yang sudah terinfeksi maka harus segera dieradikasi. Dapat
juga dilakukan pemberian fungisida dengan bahan aktif benomil.
Busuk Batang (Fusarium sp.)

Gejala penyakit ini umumnya terjadi setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang
terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecokelatan, bagian dalam busuk, sehingga
mudah rebah, pada bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada
yang memperlihatkan warna merah jambu, merah kecokelatan atau coklat. Penyakit ini dapat
disebarkan oleh angin, air hujan, dan serangga.
Pengendalian bisa dengan menggunakan varietas tahan, seperti BISI-1, Surya, CPI-2, dan
Pioneer-8. Selain itu bisa dilakukan pergiliran tanaman, pemupukan berimbang, menghindari
pemberian N tinggi dan K rendah, dan drainase yang baik untuk mencegah serangan. Dapat
juga dilakukan pengendalian hayati dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.
D. Teknik Pemanenan
Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan
kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca panen dapat
mengakibatkan kerugian yang sangat besar bahkan produk kehilangan nilai ekonomi. Karena
itu penanganan panen dan pasca panen secara benar perlu  mendapat prioritas dalam proses
produksi usahatani jagung. Panen merupakan pemetikan atau pemungutan  hasil setelah
tanam dan penanganan pasca panen merupakan tahapan penanganan hasil pertanian setelah
panen.
TAHAPAN PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG
PANEN JAGUNG

Mutu hasil panen jagung akan baik bila jagung dipanen pada tingkat kematangan yang tepat
(matang optimal). Sebagai tanda jagung siap panen/ matang optimal antara lain : bila kelobot
telah berwarna kuning, biji telah keras dan warna biji mengkilap, jika ditekan dengan ibu jari
tidak lagi ditemukan bekas tekanan pada biji tersebut, pada keadaan seperti ini kadar air
sudah mencapai sekitar 35%. Cara lain untuk menentukan tingkat kematangan jagung adalah
terbentuknya lapisan berwarna hitam pada butiran (black layer tissue formation), terbentuk
dalam selang waktu lebih kurang tiga hari bersamaan dengan tercapainya berat kering
maksimum pada butiran.
Waktu panen sebaiknya dilakukan pada hari-hari cerah, jangan pada saat hujan agar supaya
penanganan jagung setelah dipanen yaitu pengeringan tidak mendapat hambatan. Pemanenan
jagung yang sederhana dan umum dilakukan dan hasilnya sangat baik adalah dipuntir dengan
tangan atau sabit dengan memotong tangkai buah. Sekaligus memotong batang dan bagian
tanaman lainnya dan ditinggal dilapangan dan kemudian dibenamkan kedalam tanah sebagai
bahan pupuk. Jagung sebaiknya dipanen dalam bentuk tongkol lengkap dengan kelobotnya,
bila dipanen tanpa kelobot resiko kerusakan butir-butir jagung tambah besar. Segera setelah
dipanen pisahkan jagung yang tidak sehat/terinfeksi penyakit dilapangan supaya penyebaran
hama dan penyakit dapat dicegah. 80
PENGERINGAN

Pengeringan adalah proses penurunan kadar air sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap
untuk diproses selanjutnya dan aman untuk disimpan dan mutu produk yang dihasilkan
tinggi. Disamping itu tujuan pengeringan adalah memenuhi persyaratan mutu yang akan
dipasarkan, kadar air jagung yang memenuhi standar mutu perdagangan adalah 14%. Untuk
biji yang akan disimpan kadar air sebaiknya 13%, dimana jamur tidak tumbuh dan respirasi
biji rendah. Oleh karena itu disarankan agar pengeringan dilakukan segera dalam waktu 24
jam setelah panen. Jagung dapat dikeringkan dalam bentuk tongkol berkelobot, tongkol tanpa
kelobot, atau jagung pipilan. Pengeringan jagung idealnya dalam dua tahap. Pengeringan
awal biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan pemipilan jagung,
sebab pemipilan tanpa dilakukan pengeringan terlebih dahulu dapat menyebabkan butir
rusak, terkelupas kulit, terluka atau cacat, dan pengerjaannya lambat. Pengeringan awal ini
dilakukan sampai kadar air sekitar 17-18%. Pada keadaan ini jagung akan mudah dipipil dan
tidak menimbulkan kerusakan. Bila jagung sudah berupa jagung pipilan dapat dikeringkan
sampai kadar air 13% sehingga tahan untuk disimpan.
PEMIPILAN

Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan bila
tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 18%, yaitu bila dipipil dengan tangan
lembaga tidak tertinggal pada janggel. Pipilan jagung pada kadar air tersebut lebih mudah dan
kerusakan mekanis dapat ditekan. Alat pemipil yang lebih maju yaitu yang disebut corn
sheller yang dijalankan dengan motor. Jagung dalam kondisi masih bertongkol dimasukkan
kedalam lubang pemipil (hopper) dan karena ada gerakan dan tekanan, pemutaran yang
berlangsung dalam corn sheller maka butir-butir biji akan terlepas dari tongkol, butir-butir
tersebut langsung akan keluar dari lubang pengeluaran untuk selanjutnya ditampung dalam
wadah atau karung. Pemipil dengan alat ini sangat efektif karena relatif 100% butir-butir
jagung dapat terlepas dari tongkolnya (kecuali butir-butir yang terlalu kecil yang terdapat di
bagian ujung tongkol). Kualitas pemipilannya sangat baik karena persentase biji yang
rusak/cacat serta kotoran yang dihasilkannnya sangat kecil.
PENYORTIRAN DAN PENGGOLONGAN

Setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung harus dipisahkan dari kotoran atau apa
saja yang tidak dikehendaki, sehinggga tidak menurunkan kualitas jagung. Yang perlu
dipisahkan dan dibuang antara lain sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, kotoran
selama petik ataupun pada waktu pengumpilan. Tindakan ini sangat bermanfaat untuk
menghindari atau menekan serangan jamur dan hama selama dalam penyimpanan. Disamping
itu juga dapat memperbaiki peredaran udara. Untuk pemisahan biji yang akan digunakan
sebagai benih terutama untuk penanaman dengan mesin penanam, biasanya membutuhkan
keseragaman bentuk dan ukuran buntirnya. Maka pemisahan ini sangat penting untuk
menambah efisiensi penanaman dengan mesin. Ada berbagai cara membersihkan atau
memisahan jagung dari campuran kotoran. Tetapi pemisahan dengan cara ditampi seperti
pada proses pembersihan padi, akan mendapatkan hasil yang baik.
 PENYIMPANAN
 Penyimpanan diatas Para-para
Tongkol berkelobot dapat disimpan pada para-para yang ditempatkan dibawah atap rumah
ataupun diatas dapur. Para-para diatas dapur dapat menjamin jagung tetap baik dalam waktu
yang cukup lama karena asap dari kayu-kayu yang dibakar didapur meninggalkan residu
bersifat anti bakteri, jamur maupun serangga. Pada cara ini sijumlah jagung berkelobot (15-
20 buah) diikat menjadi satu kemudian digantung dengan mengaturnya secara bersusun diatas
para-para. Cara ini memungkinkan sirkulasi asap yang mengandung formaldehid, phenol dan
cresol secara merata. Penyimpanan cara ini sebaiknya dilengkapi dengan kawat anti tikus
atau perangkap tikus lainnya.
BAB III
PASCA PANEN KOMODITAS

A.Pengembangan Produk Sumber Pangan Alternatif


Berbeda dengan jagung pakan, jagung manis tidak dijual sebagai pakan ternak, melainkan
sebagai konsumsi manusia. Pengolahan pemanfaatan jagung manis dengan direbus, dibakar,
maupun dijadikan bubur. Rasa manis jagung ini tidak bertahan lama (satu sampai empat hari
saja) sehingga masa simpan menjadi salah satu penentu kualitas yang penting.
Olahan makanan jagung
Berondong Bakwan jagung

Jasuke (jagung susu keju). Jagung bakar

B. Prospek Penjualan Komoditas


Potensi usaha pertanian di Indonesia begitu besar. Dengan lahan yang subur, kamu bisa
menanam beragam jenis komoditas. Dari sekian banyak pilihan tanaman, kamu perlu
mempertimbangkan untuk menjadi petani jagung, khususnya jagung manis.
Hal yang cukup menggembirakan, bisnis budidaya jagung manis dapat kamu lakukan
dengan modal yang tak terlalu besar. Di waktu yang sama, tingkat keuntungan yang bisa
kamu peroleh cukup menggiurkan, dapat mencapai 2 kali lipat.
Ada 4 faktor utama yang membuat kenapa bisnis budidaya jagung manis begitu
menguntungkan, yaitu:
1.Budidaya yang mudah.
2.Pangsa pasar yang luas.
3.Masa panen yang singkat.
4.Harga jual tinggi.
Analisis Usaha Budidaya jagung manis
Ketika menjalankan bisnis budidaya jagung manis, porsi pengeluaran terbesar adalah untuk
sewa lahan. Nominal sewa lahan 1 hektare bisa bervariasi mulai dari Rp7 juta sampai 20 juta
per tahun, tergantung pada lokasi. Selain itu, kamu juga perlu membeli benih jagung manis
berkualitas, pilihannya sangat beragam di pasaran. Biaya untuk pembelian benih berkisar
antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.
Selanjutnya, kamu perlu mengeluarkan biaya operasional yang nilainya mencapai Rp5 juta
sampai 6 juta per masa tanam. Biaya ini mencakup upah tenaga kerja, pupuk, transportasi,
pestisida, dan biaya tak terduga.
Ketika telah lewat 3 bulan, lahan 1 hektare bisa mendapatkan hasil panen mencapai 4 ribu
kg jagung manis. Dengan kalkulasi harga per kg sebesar Rp4 ribu, kamu memperoleh
pendapatan sebesar Rp16 juta untuk sekali masa panen. Dengan tingkat pendapatan sebesar
itu, return of investment (ROI) bisa kamu dapatkan cukup dengan 2 kali masa panen.
C. Ciri jagung manis siap panen
Mutu hasil panen jagung akan baik bila jagung dipanen pada tingkat kematangan yang tepat
(matang optimal).
Ciri ciri jagung siap panen/ matang optimal, sebagai berikut :
Ciri jagung manis yang siap dipanen sebagai berikut. Pertama, jagung manis akan memiliki
warna rambut cokelat kehitaman dan kering. Rambut jagung ini juga lengket dan tidak bisa
diurai.
Ciri kedua adalah bagian ujung tongkol sudah terisi penuh dengan
biji jagung. Warna biji jagung pun sudah kuning mengilat.
Jagung siap panen

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Syarat tumbuh tanaman jagung yaitu dilihat dari keadaan iklim, tanah, dan ketinggian
tempat
Teknik budidaya tanaman jagung terdiri dari penanaman, pemeliharaan,dan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.
Pemupukan dan pemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu untuk pemupukan dianjurkan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik,
penyiangan pertama dilakukan 2 Minggu setelah tanam Penyiangan kedua dilakukan pada
4 Minggu setelah tanam sebelum diberikan pemupukan kedua sebagai upaya peningkatan
produktivitas guna mendukung pengembangan agribisnis.
Prospek tanaman jagung bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil yaitu
dengan memulai bisnis pertanian jagung di sawah ukuran kecil.

B. Saran
Setelah mempelajari tentang Botani Ekonomi semoga kita dapat memanfaatkan
semaksimal mungkin materi ini sehingga kita dapat mengerti dan memahami tentang
“Budidaya Tanaman Jagung Manis”. Semoga materi ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan untuk pembaca. Karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik
dan saran kami harapkan untuk perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai