Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KIMIA BAHAN ALAM

ARTIKEL

ANALISIS MINYAK CENGKEH DARI BUNGA CENGKEH


DENGAN KROMATOGRAFI GAS SPEKTROFOTOMETRI
MASA (GC-MS)

Oleh
I Dewa Ayu Sri Wulan Angga Dewi
1313031025
A

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
Analisis Minyak Cengkeh dari Bunga Cengkeh dengan Kromatografi Gas Spektrofotometri
Masa (GC-MS)
I Dewa Ayu Sri Wulan Angga Dewi
Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja, Bali, Indonesia. E-mail: wulan.angga@ymail.com
Abstrak
Dari praktikum ini didapatkan jumlah massa minyak cengkeh sebanyak 6,5088 gram dari 75 gram sampel
dengan rendemen sebesar 8.67% dan terdapat enam senyawa yang terdapat dalam minyak cengkeh yaitu eugenol
(65.39%), caryophyliene(18.63%), alpa-Caryophyliene (2.50%), 2-Methoxy-4-(2-propenyl)-phenolyl
acetate(6.41%), Ethyl 3-(4-methoxyphenyl)-2-propenioate(5.04%), dan Hexadecyl oxirane(2.03%). Jadi senyawa
yang paling banyak terdapat pada minyak cengkeh yaitu eugenol dan Caryophyliene.

Kata Kunci: Bunga Cengkeh (Syzigium aromaticum), Gas Chromatohgraphy (GC) dan Mass Spectrometer
(MS) dan Minyak Cengkeh

PENDAHULUAN
Tanaman cengkeh (Syzygium maupun dalam bentuk serbuk (Sri Najiyati dan
aromaticum) berasal dari kepulauan Maluku. Danarti, 2003).
Awalnya, oleh penduduk setempat, cengkeh Tanaman cengkeh dapat tumbuh
digunakan untuk obat-obatan, seperti dengan baik di daerah beriklim tropis. Cengkeh
pemeliharaan gigi. namun kegunaannya merupakan tumbuhan perdu yang dapat
berkembang, seperti sebagai rempah-rempah, memiliki batang pohon besar dan berkayu
bahan parfum, industri rokok, obat-obatan, dan
Taksonomi Tanaman Cengkeh
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum(L.) Merr [8]
Gambar 1. Bunga Pohon Cengkeh
sumber eugenol. Karenanya cengkeh menjadi keras. Cengkeh mampu bertahun hidup puluhan
salah satu komoditas perdagangan penting di bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat
Dunia (Agus Kardinan, 2005). mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya
Cengkeh merupakan salah satu
komoditas pertanian yang tinggi nilai
ekonomisnya. Mula-mula komoditas tersebut
hanya digunakan sebagai bahan obat-obatan
tradisional dan upacara keagamaan terutama di
India dan Tiongkok. Pada saat ini, cengkeh Gambar 2. Struktur Senyawa Eugenol
cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan
banyak digunakan di bidang industri sebagai
cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan
bahan pembuatan rokok kretek dan dibidang
dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah
farmasi sebagai bahan pembuatan minyak
patah dan umumnya mempunyai daun
atsiri. Cengkeh dapat digunakan sebagai
berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-
bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh
pucuknya. Tangkai buah pada awalnya
Gambar 4. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa kariofilena

berwarna hijau dan berwarna merah jika bung Minyak cengkeh yang dapat diisolasi
sudah mekar. dari bunga cengkeh sebanyak 10-20% dan
memilki massa jenis 1,040-1,070 pada suhu
Dari hasil analisis kromatografi gas 15°C (SNI 06-4267-1996). Komponen utama
diketahui bahwa hasil destilasi uap yang terkandung dalam minyak cengkeh adalah
mengandung 6 komponen teridentifikasi yang eugenol (EuOH) mencapai 80-90% (Priyanto,
mewakili 98,78% dari minyak bunga cengkeh. Retnowati, Juswono, 2013). Senyawa lain yang
Dari 6 komponen tersebut 3 diantaranya terdapat dalam minyak cengkeh adalah eugenol
memiliki cincin aromatis dengan persentase asetat (EuAc), β-karyofilena dan vanillin, asam

Gambar 3. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa Eugenol


area yang besar yaitu, (1)eugenol (81,2%), krategolat, tannin seperti bikormin, asam
(2)eugenil asetat (12,43%), gallotamat, metal salisilat, flavonoid eugenin,
(3)trimetoksiasetofenon (0,53%), dan 3 lainnya kaempferol, rhamnetin, dan eugenitin,
merupakan senyawa golongan sesquiterpen triterpenoid seperti asam oleanolat,
yaitu (4)trans(beta)-karyofilen (3,92%), stigmasterol, dan kampesterol, dan beberapa
(5)alfa-humulen (0,45%), dan (6)karyofilen sesquiterpene (Sukarsono, Dahroni, Sucahyo,
oksida (0,25%) (Rurini Retnowati dan Henny 2003).
Prianto, 2013).
Komponen utama minyak cengkeh
adalah senyawa aromatik yang disebut eugenol.
Tabel 1. Tabel Hasil Kromatogram Minyak Cengkeh
Rumus Mr %
No RT Senyawa Area
Molekul (g/mol)

1 7.605 Eugenol C10H12O2 164 65.39

2 8.229 Caryophyliene C15H24 204 18.63

3 8.539 alpa-Caryophyliene C15H24 204 2.50

4 9.069 2-Methoxy-4-(2- C12H14O3 206 6.41


propenyl)-phenolyl acetate

Ethyl 3-(4-
5 11.947 C12H14O3 206 5.04
methoxyphenyl)-2-
propenioate

6 12.631 Hexadecyl oxirane. C18H36O 268 2.03

Eugenol berupa zat cair berbentuk digunakan sebagai bahan baku obat dan
minyak, tidak berwarna atau sedikit parfum. Eugenol mudah bersenyawa dengan
besi, oleh karena itu penyimpanannya harus
kekuningan, menjadi coklat dalam dalam botol kaca, memiliki titik didih 253,2°C
udara, berbau dan berasa rempah-rempah. Dapa dan massa jenis 1,0652 gr/mL (Sukarsono,
larut dalam alcohol, eter, kloroform, dan mudah
Dahroni, Sucahyo, 2003). Eugenol termasuk
Gambar 5. Rumus struktur dari setiap senyawa yang teridentifikasi melalui analisis GC-MS

CH3
O

HO

(1) (2) (3)


O

O O
O
O
O

(4) (5) (6)


menguap serta sedikit larut dalam air. Eugenol senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali
O

HO

m/e = 149 m/e = 103

-CH3 (15)

H3C
H3C (29) H3C H3C
O
-e O -CH=CH2 O -O (16)
O

OH
OH OH
m/e = 164
m/e = 164 m/e = 137 m/e = 121

-OCH 3 (31)
-H (1)
H 3C -CH2 (14)
O

m/e = 91 m/e = 77
m/e = 131
Gambar 6. Fragmentasi Senyawa Eugenol

hidroksida membentuk senyawa Alat-alat yang digunakan dalam


fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. percobaan ini diantaranya tabung generator
Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol uap; kondensor destilasi; adaptor; labu dasar
bulat; labu erlenmeyer 250 mL; selang; statif
dari senyawa lainnya yang terdapat dan klem; ring; corong pisah 100 mL; mantel
dalam minyak cengkeh. Tujuan dari praktikum elektrik; neraca analitik; spatula; blender; gelas
ini yaitu untuk mengetahui senyawa yang
kimia 100 mL, 1000 mL; gelas ukur 25 mL;

+ +
CH3 CH3 CH3

O O O
-e - OCH 5 (33)

HO HO
m/e = 164 m/e = 131

+ - C H (26) +
2 2

m/e = 77 m/e = 103

Gambar 7. Fragmentasi Senyawa Eugenol


terkandung dalam minyak cengkeh. pipet tetes; botol kaca. Bahan-bahan yang
METODE PENELITIAN digunakan dalam percobaan ini yaitu cengkeh
3.1 Alat dan Bahan kering, n-pentana, dan kertas saring.
3.2 Isolasi Minyak Cengkeh
+
+ +

m/e 204 m/e 189 m/e 161 m/e 133

+ + +

m/e 41
m/e 69 m/e 93
m/e 105

Gambar 8. Fragmentasi Senyawa kariofilena


Sampel yang digunakan sebanyak 75 ditambahkan Na2SO4 anhidrat untuk
gram yang telah ditimbang dengan neraca menghilangkan kelebihan air. Minyak yang
elektrik. Sampel kemudian dimasukkan ke ditambahkan dengan Na2SO4 anhidrat
dalam labu dasar bulat. Alat destilasi uap yang didiamkan beberapa saat sebelum dilakukan
telah dirangkai dihubungkan dengan generator penyaringan. Minyak yang telah disaring
uap menggunakan selang yang dipasang pada kemudian disimpan selama 2 minggu untuk
labu dasar bulat agar uap air yang menguapkan pelarut (n-pentana).
dihasilkan dapat mengalir ke sampel. Generator 3.3 Analisis Minyak Cengkeh
uap berisi air yang telah dipanaskan sejak awal Selanjutnya, analisis minyak dilakukan
agar ketika destilasi sudah siap dilakukan, uap menggunakan Gas Chromatography (GC) dan
air sudah bisa langsung dialirkan ke sampel. Mass Spectroscopy (MS) untuk mengetahui
Setelah destilasi uap siap dilaksanakan, mantel senyawa yang terkandung pada minyak. Pada
elektrik dihidupkan dan air pada kondensor GC suhu injektor diset sebesar 2000C. Jenis
dialirkan. Destilasi dilakukan selama kurang kolor GC yang digunakan yaitu RT X 5 MS,
lebih 5 jam. Destilat yang didapat berupa panjang 30 meter, tekanan 0,25 μm, diameter
minyak dan air yang tidak saling melarutkan, 2,25 mm, volume injeksi yaitu 0,5 μL, metode
dimana lapisan minyak berada dibawah dan EI, total flow 35,2 mL/menit, kolom flow 1,53
lapisan atasnya berupa air. N-pentana kemudian mL/menit, suhu injektor 2000C, suhu awal
ditambahkan ke dalam destilat untuk mengikat kolom yaitu 200C selama 2 menit, suhu naik
minyak cengkeh sehingga terbentuk dua lapisan yaitu 200C per menit, perubahan suhu 1800C
dimana lapisan atas adalah n-pentana yang telah selama 3 menit sama dengan 200C per menit,
mengikat minyak dan lapisan bawah adalah air. suhu akhir yaitu 2500C selama 27 menit, nama
Penambahan dilakukan sebanyak dua kali alat GC dan MS yaitu QPZOLOULTRA.
dengan volume masing-masing 20 mL. Setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
destilasi uap selesai, destilat dipisahkan dengan Minyak cengkeh yang dapat diisolasi
corong pisah untuk mendapatkan minyak dari bunga cengkeh sebanyak 10-20% dan
cengkeh yang telah terlarut dalam n-pentana. memilki massa jenis 1,040-1,070 pada suhu
Air yang masih mengandung minyak 15°C (SNI 06-4267-1996). Komponen utama
ditambahkan dengan n-pentana ± 20 mL. N- yang terkandung dalam minyak cengkeh adalah
pentana dan minyak berada pada lapisan atas eugenol (EuOH) mencapai 80-90% (Priyanto,
kemudian dipisahkan kembali menggunakan Retnowati, Juswono, 2013).
corong pisah. Minyak yang diperoleh
Menurut data literatur, kandungan minyak cengkeh yaitu eugenol
minyak cengkeh dalam cengkeh kering sekitar (65.39%), caryophyliene(18.63%),
10-20%. Berdasarkan data tersebut dapat alpa-Caryophyliene (2.50%), 2-
dihitung rendemen minyak cengkeh yang Methoxy-4-(2-propenyl)-phenolyl
diperoleh dari destilasi uap sehingga rendemen acetate(6.41%), Ethyl 3-(4-
yang didapatkan yaitu sebesar 8,67%.Dari hasil methoxyphenyl)-2-
tersebut menunjukkan adanya perbedaan nilai propenioate(5.04%), dan Hexadecyl
antar minyak cengkeh yang dihasilkan secara oxirane(2.03%). Jadi senyawa yang
teoritis (10-20%) dengan hasil percobaan ini paling banyak terdapat pada minyak
(8,67%). Perbedaan ini kemungkinan cengkeh yaitu eugenol dan
disebabkan oleh ketika proses destilasi Caryophyliene.
berlangsung belum semua minyak atsiri DAFTAR PUSTAKA
berhasil ditangkap dengan uap air, sehingga 1. Badan Standar Nasional Indonesia,
masih ada minyak yang tersisa dalam residu 1996, SNI 06-4267-1996 tentang
Minyak Bunga Cengkih, ICS
Selanjutnya, minyak cengkeh diuji
71.100.60.
menggunakan instrumen Gas Chromatography
2. Dwi, H., Da’I, M., Munawaroh, R.
– Mass Spectofotometer untuk menganalisis
2010. Perbandingan Kadar Eugenol
senyawa yang terkandung pada minyak
Minyak Atsiri Bunga Cengkeh
cengkeh. Penentuan komposisi dari
(Syzygium aromaticum (L.) Meer.&
minyak cengkeh hasil isolasi, spektrum massa
Perry) dari Maluku, Sumatera,
dari masing-masing peak unknown
Sulawesi, dan Jawa dengan Metode
dibandingkan dengan spektrum massa senyawa
GC-MS. Universitas Muhammadiyah
yang ada pada library. Berdasarkan data GC-
Surakarta:Jurnal Farmasi Indonesia.
MS menunjukkan bahwa adanya enam buah
3. Guan W., Li S., Yan R., Tang S., Quan
peak untuk minyak cengkeh hasil destilasi uap.
C., 2007, Comparison of Essential Oil
Minyak cengkeh mempunyai kandungan utama
of Clove Bud Extracted with
yaitu Eugenol. Hasil kromatogram dari
Supercritical Carbon Dioxide and
senyawa yang paling banyak terkandung dalam
Other Three Traditional Extraction
minyak cengkeh disajikan seperti dibawah ini.
Methods, Food. Chem., 101, pp. 1558-
Pembuktian struktur molekul dari enam
1564.
senyawa diatas dilakukan dengan cara
4. Nurdjannah, N., 2004, Diversifikasi
fragmentasi setiap senyawanya dengan melihat
Tanaman Cengkeh, J. Perspektif, 3(2),
peak-peak tertinggi pada spektrum massa. Peak
Hal. 61–70.
tertinggi yang terlihat pada spektrum massa
5. Nurdjannah, N dan T Hidayat, 1994,
bermakna kestablan struktur saat fragmentasi
Pengaruh Cara dan Waktu Distilasi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil adalah
terhadap Mutu Minyak Bunga
tinggi. Kemungkinan fragmentasi dari senyawa
Cengkeh, Balai Penelitian Tanaman
tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini.
Rempah dan Obat, 9(2).
SIMPULAN
6. Nurjannah, D.A, R. Retnowati, U.P.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat
Juswono, 2013, Aktivitas Antioksidan
disimpulakan bahwa dari Minyak Bunga Cengkeh
1. Rendemen yang dihasilkan dari 75 (Syzygium aromaticum) Kering
gram bunga cengkeh kering yaitu Berdasarkan Aktivitas Antiradikal
8,67%. yang Ditentukan Menggunakan ESR,
2. Berdasarkan hasil analisis dengan GC- Kimia Student Journal, Universitas
MS, senyawa yang terdapat dalam Brawijaya, Malang
7. Prianto, H., Retnowati., Juswono, U. 8. Sukandar, D., N. Radiastuti, dan
2013. Isolasi dan Karakterisasi dari Khoeriyah, 2010, Karakterisasi
Minyak Bunga Cengkeh (Syzigium Senyawa Aktif Anti Bakteri Minyak
aromaticum) Kering Hasil Destilasi Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium
Uap. Universitas Brawijaya: Malang. aromaticum L.), JKTI, 12(1).

Anda mungkin juga menyukai