Kingdom : Plantae
Divisi : Sprematophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Labiatales
Famili : Labiatae
Genus : Pogostemon
Spesies : Pogostemon cablin Benth.
(a) (b)
Gambar 1. a. Tanamannilam Aceh b.(b1) daun, (b2) tangkai daun, (b3)
batang (DokumentasiPribadi, 2014; China National Knowledge,
2014).
antara 0,5 - 1,0 m. Daun tanaman nilam berbentuk bulat telur sampai bulat
8
9
berwarna hijau, tipis, tidak kaku, dan berbulu pada permukan bagian atas.
bergerigi, ujung daun tumpul, daun urat daun menonjol keluar. Tanaman
dataran tinggi (> 700 m dpl). Karakter lahan, topografi, dan iklim yang
berbeda akan menyebabkan perbedaan sifat fisik dan kimia minyak nilam
podsolik, dan kambisol), tetapi tumbuh lebih baik pada tanah yang gembur
Indonesia, Filipina, dan India (Grieve, 2002; Irawan dan Jos, 2010). Di
Indonesia terdapat tiga jenis nilam yaitu Pogostemon cablin Benth. (nilam
heyneanus Benth. (nilam sabun). Nilam Aceh berasal dari Filipina, mula-
mula ditanam di Jawa pada tahun 1895 dan mulai ditanam di Aceh pada
tahun 1909. Nilam sabun berasal dari India, tumbuh liar di Sumatera dan
10
Jawa. Nilam ini jarang dibudidayakan karena kadar minyak yang rendah
aroma khas dan rendemen minyak daun keringnya tinggi yaitu 2,5 - 5%
dibandingkan dengan jenis lain. Nilam Aceh dikenal pertama kali dan
ini berasal dari India dan masuk ke Indonesia serta tumbuh liar di beberapa
hutan di wilayah pulau Jawa. Jenis tanaman ini hanya memiliki kandungan
minyak sekitar 0,5 - 1,5%. Jenis daun dan rantingnya tidak memiliki bulu-
mencuci pakaian terutama kain jenis batik. Jenis nilam ini hanya memiliki
minyak yang dimiliki tidak baik sehingga minyak dari jenis nilam ini tidak
Diantara ketiga jenis nilam tersebut, nilam Aceh dan nilam sabun
kadar minyak dan kualitas minyak lebih tinggi dari kedua jenis yang
lainnya. Nilam Aceh berkadar minyak tinggi (> 2%) sedangkan nilam
1. Minyak Atsiri
dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk
Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga terbentuk dari
hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara sintesis
seskuiterpen alkohol tersier trisiklik, tidak larut dalam air, larut dalam
alkohol, eter atau pelarut organik yang lain, mempunyai titik didih
280,37oC dan kristal yang terbentuk memiliki titik lebur 56ºC. Pada
Tabel 1.
2. Terpenoid
dengan gugus gula sehingga akan dapat tertarik oleh pelarut yang
C. Kegunaan Nilam
atsiri nilam yang dapat diperoleh pada bagian daun, tangkai daun dan
batang. Kandungan minyak pada daun dan tangkai daun lebih besar
sebagai fiksatif (zat pengikat) dalam industri parfum dan merupakan salah
sampo, losion, deodoran dan tonik rambut. Minyak nilam juga terbukti
berbagai sel pada saat terkena penyakit alergi, inflamasi, asma, dan lain-
lain (Tsai, 2005). Tanaman nilam telah banyak dimanfaatkan sebagai obat
15
tradisional. Akar dari tanaman ini digunakan untuk pencahar, bagian daun
karminatif, obat sakit kepala, emetik, obat diare, dan insektisida (Kasahara
D. Distilasi
komponen tersebut antara fase uap dan fase air. Fase uap terbentuk dari
(water distillation), dan penyulingan dengan air dan uap (water and steam
distillation) (Taufiq, 2009). Isolasi minyak nilam lebih efektif dengan cara
penyulingan uap dan penyulingan uap air. Penyulingan uap atau distilasi
(esensial) dari sampel tanaman. Isolasi minyak nilam dengan distilasi uap
minyak dari metode distilasi uap air. Tekanan uap tinggi dan rendah pada
dari alat penghasil uap atau boiler. Pada distilasi uap sumber uap tidak
Rahayoe, 2007).
Keunggulan metode ini adalah kualitas minyak atsiri yang diperoleh lebih
minyak lebih kecil serta mutu minyak dapat dikendalikan (Nasruddin dkk.,
2009).
komponen volatil oleh kromatografi gas dan komponen yang terpisah akan
dengan waktu yang paling cepat akan keluar pertama dari kolom (Eaton,
analisis ini adalah tingkat sensitifitas dan spesifik pada senyawa yang
F. Antibakteri
suatu mikrobia yang diproduksi seluruh atau sebagian secara sintesis kimia
karena kelompok obat ini diproduksi oleh satu jenis mikroorganisme dan
Pada bakteri target yang penting dari aksi antibiotik adalah dinding sel,
membran sitoplasmik dan proses biosintetik dari protein dan asam nukleat.
asam nukleat, yaitu sintesis DNA dan RNA, dan merusak asam nukleat sel
mikrobia.
hanya bekerja pada bakteri yang sedang tumbuh dengan aktif (Pelczar dan
Chan, 1988).
toleran terhadap garam, terdapat pada kulit bagian epidermis, dan tahan
2006).
tipe metabolisme yang bersifat oksidatif (Breed dkk., 1957). Bakteri ini
dapat hidup secara aerobik, merupakan flora normal pada tanah dan air,
Schmidt, 1994) dan bau badan. Bau badan muncul karena penguraian
lemak sebum menjadi lemak bebas (Thomas, 1993; Endarti dkk., 2004).
dengan cara cair dan padat. Cara cair dapat dilakukan dengan membuat
I. Deodoran
deodoran sebagai kosmetik OTC (Over The Counter) (Badan POM RI,
2009).
halangan atau sumbatan pada saluran keringat (Badan POM RI, 2009).
J. Keamanan Sediaan
ini dapat dilakukan pada hewan, manusia, dan praktik klinis. Menurut
metode patch test, usage test, dan efficacy test. Patch test merupakan uji
dengan para pengguna produk. Patch test dan usage test dapat dilakukan
menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul sesaat
setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan pada kulit, dan iritasi sekunder
yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah pelekatan pada kulit
dengan Draize test, Open test, dan phototoxicity. Draize test digunakan
untuk mengevaluasi potensi iritasi bahan kimia dalam suatu sediaan pada
patch test pada kulit kelinci yang dicukur dengan ukuran tertentu. Open
cahaya dan terjadi setelah kulit dikenai cukup cahaya. Phototoxicity dapat
dilakukan pada hewan dan manusia dengan wood light (320 nm)
K. Hipotesis