Anda di halaman 1dari 6

MINYAK ATSIRI SEREH

KELOMPOK : 1B
NAMA (NIM) : 1. Putri Mawardi (H3119049)
2. Rhenthania Dea Indi R (H3119051)
3. Rivani Yuniar (H3119052)
4. Shofiya Khoirunnisa (H3119059)
5. Tiva Fajri Oktaviani (H3119063)

DEFINISI PRODUK MINYAK ATSIRI SEREH


Menurut SNI 8835:2019 minyak atsiri sereh merupakan minyak atsiri yang diperoleh
dengan distilasi uap daun dan batang sereh segar. Minyak sereh dihasilkan dari proses
ekstraksi dari daun dan batang tanaman sereh. Minyak atsiri dari tanaman sereh dapur dalam
perdagangan dikenal dengan nama Lemongrass Oil (Do et al., 2021). Kandungan utama
minyak sereh dapur adalah sitral dan juga mengandung sitronelal, metilheptan, n-desil
aldehuda, linalool, geraniol. Minyak sereh dapur merupakan salah satu jenis minyak atsiri
terpenting. Minyak atsiri ini juga digunkan unuk menghasilkan sitral yang merupakan
konstituen utama dari minyak sereh dapur. Sitral merupakan bahan pembuat ionon. Minyak
sereh dapur memiliki bau leom yang keras karena mengandung kadar sitral yang tinggi (75%
sampai 85%) sehingga minyak sereh dapur dinamakan lemongrass oil. Minyak sereh dapur
dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan sabun (Guenther, 1990).

PERSYARATAN MUTU PRODUK MINYAK ATSIRI SEREH


Mutu minyak atsiri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis tanaman, umur
panen, perlakuan bahan sebelum dan setelah penyulingan, jenis peralatan, kondisi proses,
kemasan dan teknik penyimpanan. Mutu minyak atsiri dapat ditentukan dari sifat fisiko kimia
minyak yang menjadi komponen dalam standar mutu minyak atsiri. Minyak atisri yang tidak
sesuai standar mutu yang telah ditetapkan dapat berindikasi bahwa minyak telah
terkontaminasi dengan komponen lain, adanya pemalsuan dan minyak dikategorikan minyak
atsiri bermutu rendah (Dani dkk., 2015).
Tabel 1.2 Syarat Mutu Minyak Atsiri Sereh

Parameter SNI 8835:2019


Tampilan cairan jernih
Warna kunimg pucat hingga coklat kekuningan
Bau Bau daun segar, khas aroma sitral yang kuat
Bobot jenis relatif pada suhu 20oC 0,869-0,907
Indeks bias pada suhu 20oC 1,4800-1,4930
putaran optic pada suhu 20oC -6o dan +1o
kelarutan dalam alkohol 70% tidak lebih dari 3 bagian volume etanol 70%

Sumber : SNI 8835:2019

PROSES PRODUKSI PRODUK MINYAK ATSIRI SEREH

Tanaman sereh umur 3 bulan

Pemanenan

1000 g Daun segar Cymbopogon nardus

Pengisolasian dengan alat destilasi air dan uap selama


lima jam

5 mL minyak atsiri sereh (0, 5%)

Pelabelan sampel minyak atsiri sereh

Penyimpanan pada suhu 4°C

Penganalisisan

Gambar 1.1 Diagram Alir Pembuatan Minyak Atsiri Sereh (Wibowo et al., 2018).
Proses produksi minyak atsiri sereh diawali dengan memanen tanaman sereh yang
berusia 3 bulan. Kemudian menyiapkan 100 gram daun sereh segar untuk dimasukkan ke alat
sedtilasi air dan uap selama lima jam untuk melakukan proses isolasi hingga menghasilkan
minyak atsiri sereh. Pada umur panen 3 bulan dan lama penyulingan 5 jam adalah umur
panen dan lama penyulingan yang optimal. Jika tanah cukup subur pemanenan sereh wangi
dapat dilakukan tiap-tiap 3 bulan, tanaman yang terlalu muda menghasilkan rendemen dan
mutu minyak yang rendah dan pemanenan yang terlalu tua menyebabkan daun berwarna
coklat akan kehilangan sebagian minyak oleh pengaruh panas dan cuaca. Waktu penyulingan
5 jam akan menghasilkan mi-nyak sereh wangi dengan kadar geraniol maksimum 85% dan
sitronella 35%. Dengan demikian penyulingan diatas 4,5 jam (5- 6) jam tidak akan
menambah kadar kedua zat tersebut. Banyaknya daun tanaman yang akan disuling akan
meningkatkan efisiensi waktu penyulingan, maka semakin tinggi pula berat jenis yang
dihasilkan (Khusna dan Pudjiati, 2018).

KANDUNGAN SENYAWA AKTIF, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, AKTIVITAS


ANTIMIKROBA PRODUK MINYAK ATSIRI SEREH
A. Kandungan Senyawa Aktif
Komponen aktif sereh dapur antara lain 2-pentanone, 5-hepten-2-one, β-
Myrcene, 2,3-Dehydro-1,8-cineole, trans-β-Ocimene, Linalool, Perillen, Citronellal,
Isoneral, 3,7-Dimethyl-3,6-octadienal, 2-Cyclohexen-1-ol, β-Citral, Geraniol, α-Citral,
Geranyl acetate, Caryophyllene, trans-α-Bergamotene, Octadecane, Naphthalene,
Columbin, Trichloroacetic acid, m-Camphorene, p-Camphorene. Senyawa utama dari
minyak atsiri serai dapur adalah senyawa sitral dimana senyawa ini bergugus aldehid
yang memberikan aroma khas lemon (Suradi dkk., 2018).
Senyawa utama penyusun minyak serai adalah sitronelal, sitronelol, dan
geraniol. Gabungan ketiga komponen utama minyak serai dikenal sebagai total senyawa
yang dapat diasetilasi. Ketiga komponen ini menentukan intensitas bau harum, nilai, dan
harga minyak serai. Sitronelal merupakan senyawa monoterpena yang mempunyai gugus
aldehid, ikatan rangkap dan rantai karbon yang memungkinkan mengalami reaksi
siklisasi aromatisasi. Selain itu, sitronelal juga merupakan bahan dasar sintesis
pembuatan fragrance seperti sitronelol, isopulegol, mentol dan ester-ester lainnya yang
mempunyai bau dan wangi yang khas. Sitronelol merupakan salah satu pewangi yang
paling penting yang banyak digunakan dalam parfum, kosmetik, dan sabun mandi.
Sitronelol berupa cairan tak berwarna yang memiliki bau seperti bunga mawar. Geraniol
adalah salah satu senyawa monoterpenoid dan alkohol dengan formula C10H18O.
Geraniol berupa cairan berwarna kuning pucat. Senyawa ini tidak dapat larut dalam air,
tetapi larut dalam bahan pelarut organik yang umum. Baunya menyengat dan sering
digunakan sebagai parfum (Suharman, 2012).
B. Aktivitas Antioksidan
Tabel 1.2 Senyawa Antioksidan Minyak Atsiri Serai Dapur

Senyawa antioksidan Kadar


Sitronelal 32-45%
Geraniol 12-18%
Flavonoid 2,912%
Citral
Fenolat

Sumber : Wibowo et al., 2018


Minyak atsiri serai dapur memiliki banyak senyawa antioksidan yang mampu
menghambat reaksi oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas untuk mencegah
adanya penyakit yang berhubungan dengan radikal bebas. Senyawa antioksidan yang
terkandung dalam minyak atsiri serai dapur adalah sitronelal, geraniol, flavonoid, citral,
dan fenolat. Citral merupakan senyawa antioksidan paling baik untuk menangkal radikal
bebas. Menurut Wibowo et al., (2018), adanya destilasi menjadikan senyawa antioksidan
menjadi lebih baik pada suhu 61°C-110°C. Fraksi yang digunakan dalam penelitiannya
adalah raw oil (wt%), F1 (wt%) 50-57°C, F2 (wt%) 58-60°C, F3 (wt%) 61-98°C, F4
(wt%) 100-110°C, Unoil (wt%). Aktivitas antioksidan terbaik diperoleh pada fraksi
ketiga dengan suhu 61-98°C karena memiliki kandungan citral tinggi, tetapi lebih rendah
dari fraksi keempat, hal tersebut terjadi karena adanya senyawa fenolat seperti m-
camphorene, p-camphorene, geranyl acetate. Fraksi ketiga, keempat, dan unoil memiliki
aktivitas antioksidan lebih baik daripada minyak atsiri serai dapur mentah, sedangkan
fraksi pertama dan kedua memiliki aktivitas antioksidan lebih rendah.
C. Aktivitas Antimikroba
Sereh dapur merupakan salah satu obat tradisional alternatif yang diidentifikasi
sebagai senyawa dengan aktifitas antibakteri yang menjajinkan dan dapat digunakan
sebagai alternatif obat herbal. Minyak atsiri dari sereh dapur memiliki spectrum
antibakteri yang luas. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam sereh dapur yaitu
geranial, neral, dan mirsen. Senyawa tersebut menunjukkan bahwa minyak atsiri sereh
dapur memiliki aktifitas animikroba pada gram positif dan gram negative. Senyawa yang
terkandung dala minyak atsiri sereh dapur efektif dalam menghambat pertumbuhan
koloni bakteri Enterococus faezalis. Kandungan geranial, neral, dan mirsen dalam sereh
dapur juga menunjukkan potensi sebagai antitoksik dan penangkal radikal bebas. Neral
dan geranial termasuk dalam golongan aldehid yang memiliki gugus fungsional karbonil
yang terikat pada rantai karbon di satu sisi dan atom hidrogen di sisi yang lain. Citral
iialah nama yang diberikan untuk campuran bahan neral dna geranial. Efek antimikroba
dari citral cukup baik, ettapi mekanisme hambatan pertumbuhan, cedera sel, dan
inaktifasi (Howarto, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2019. SNI 8835:2019. Minyak Atsiri Serai Dapur. Jakarta
Dani Supardan., Muhammad, Arief Fatanen, dan Cut Erika. 2015. Adsorpsi Minyak Sereh
Dapur Menggunakan Bentonit (Lemongrass Oil Adsorption Using Bentonite).
Jurnal Hasil Penelitian Industri. Vol. 28 (2) : 88 – 94.
Do, D N., H T T Nguyen., T H Huynh., N P Nguyen and X C Luu. 2021. Chemical
Composition, Antibacterial And Antioxidant Activities Of Lemongrass
(Cymbopogon citratus) Essential Oil And Its Fractions Obtained By Vacuum
Distillation. IOP Conference Series: Materials Science and Engineerin. Vol. 1116
(9) : 1-7
Guenther.n 1990. Minyak Atsiri, Jilid II. Universitas Indonesia. Jakarta.
Howarto, Mario S., Wowor, Pemsi M., dan Mintjelungan, Christy N. 2015. Uji Efektifitas
Antibakteri Minyak Atsiri Sereh Dapur sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar
terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis. Jurnal e-Gigi. Vol. 3 (2) : 432-438.
Khusna. Mukhammad Yafik dan Pudjiati Syarif. 2018. Pengaruh Umur Panen dan Lama
Penyulingan terhadap Hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.).
Jurnal Ilmiah Pertanian. Vol. 14 (2) : 82-90
Suharman. 2012. Tanaman Potensial Berkhasiat Obat. Deepublish:Yogyakarta
Suradi, K., Gumilar, J., Yohana, G. H. R., Hidayatulloh, A., Sufyan, S., Jayuska, A., &
Destiarti, L. (2018). Bioaktivitas Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon Citratus
( Dc .) Stapf) Terhadap Rayap (Coptotermes curvignathus sp). Jurnal Kimia
Khatulistiwa. Vol. 17(2) : 47–55
Wibowo, Diki Prayugo., Yessi Febriani, Hesti Riasari and Diah Lia Aulifa. 2018. Chemical
Composition, Antioxidant And Antibacterial Activities Of The Essential Oils Of
Medicinal Plant Cymbopogonnardus From Lembang West. Research Journal of
Chemistry and Environment. Vol. 22 (1) : 1-4

Anda mungkin juga menyukai