Anda di halaman 1dari 5

Techno, ISSN 1410 - 8607

Volume 18 No. 1, April 2017


Hal. 023 – 027

IDENTIFIKASI GC- MS EKSTRAK MINYAK ATSIRI DARI SEREH


WANGI (Cymbopogon winterianus) MENGGUNAKAN PELARUT
METANOL

Identification of GC-MS Essential Oils Extract from Citronella


(Cymbopogon winterianus) Using Metanol Solvent

1* 2 3 3
Harianingsih , Retno Wulandari , Claudya Harliyanto , Cindy Nurlita Andiani
1
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim
Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang.
2
Balai Teknologi Polimer- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan, Banten
3
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Jl. Kentingan No. 36 A Surakarta.
*
Email: harianingsih@unwahas.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan industri parfum, bahan – bahan kecantikan atau kosmetik,
makanan, obat-obatan, aroma terapi, dan bidang farmasi semakin tahun
semakin meningkat yang berakibat meningkatnya kebutuhan minyak atsiri.
Sereh wangi diproses, dan diolah menjadi minyak atsiri, maka akan
mendapatkan nilai jual yang tinggi, maka dilakukan penelitian identifikasi
GC-MS ekstrak minyak atsiri dari 100 g sereh wangi dengan proses
ekstraksi menggunakan pelarut 1000 ml metanol selama 6 jam dan
evaporasi dilakukan selama 120 menit. Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa ekstraksi minyak atsiri menggunakan
pelarut metanol mendapatkan yaitu 6,608%. Analisis rendemen dilakukan
dengan membandingkan berat minyak atsiri sereh yang dihasilkan dan
berat bahan yang digunakan (sereh wangi). Rendemen rata-rata yang
dihasilkan 6,608 gram. Sedangkan berat jenis yang diperoleh dari
3
perhitungan 0,884136 gram/ cm , sehingga untuk memperoleh 1 liter
minyak (884,136 gram minyak) diperlukan sereh sebanyak 13.379,78 gram
(13,379 kg). Hasil GC-MS 3 komponen utama minyak atsiri pada sereh
wangi, diperoleh kadar sitronelal sebesar 36,11% pada waktu retensi
18,803 menit. Kadar geraniol sebesar 20,07% pada waktu retensi 22,072
menit dan kadar sitronelol sebesar 10,82% pada waktu retensi 21,286
menit.
Kata kunci: atsiri, gc-ms, sereh wangi

ABSTRACT
The development of the perfume industry, cosmetic ingredients, food,
medicines, aroma therapy, and pharmaceutical fields are increasingly
increasing, resulting in an increase in the need for essential oils. Citronella
essential oils processed, and processed into essential oil, it will get high
selling value, then conducted identification research of GC-MS essential oil
extract of 100 g perfumed coconut with extraction process using 1000 ml
solvent methanol for 6 hours and evaporation done for 120 minutes . From
experiments that have been done can be seen that the extraction of
essential oils using methanol solvents get that is 6.608%. The rendement
analysis was done by comparing the weight of citronous essential oil
produced and the weight of the material used (citronella). The average yield

23
Harianingsih, Retno Wulandari, Claudya Harliyanto, Cindy Nurlita Andiani
Identifikasi Gc- Ms Ekstrak Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Pelarut
Metanol

yield is 6,608 grams. While the specific gravity obtained from the calculation
of 0.884136 grams / cm3, so to obtain 1 liter of oil (884.136 grams of oil)
required lemongrass as much as 13,379.78 grams (13,379 kg). Result of
GC-MS 3 main component of essential oil on citronella, citronellal content of
36,11% at retention time 18,803 minute. Geraniol content was 20,07% at
22,072 minute retention time and sitronelol level was 10.82% at retention
time 21,286 minutes.
Keywords: atsiri, gc-ms, citronella fragrance

PENDAHULUAN golongan, yaitu : Hydrocarbon yaitu


persenyawaan yang termasuk golongan
Indonesia sebagai negara tropis
hidrokarbon terbentuk dari unsur hidrogen
memiliki keanekaragaman hayati penghasil
(H), dan karbon (C). Jenis hidrokarbon
minyak atsiri, sehingga berpotensi besar
yang terdapat dalam minyak atsiri
sebagai negara produsen penting dalam
terutama terdiri dari persenyawaan
bisnis minyak atsiri dunia. Negara kita
terpene, parafin, olefin, dan hidrokarbon
memiliki sekitar 40 jenis dari 80 jenis
aromatic dan oxygenated hydrocarbon
tanaman aromatik penghasil minyak atsiri
yaitu persenyawaan yang termasuk dalam
yang diperdagangkan dunia (Agusta,
golongan oxygenated hydrocarbon
2000). Kebutuhan minyak atsiri semakin
terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen
tahun semakin meningkat seiring dengan
(H), dan oksigen (O), yaitu persenyawaan
meningkatnya perkembangan industri
alkohol, aldehida, keton, oksida, ester, dan
modern seperti industri parfum, kosmetik,
eter (Astuti, 2012).
makanan, farmasi, aroma terapi dan obat-
obatan (Ella dkk, 2013) Menurut Celianus (2012) sereh
wangi (Cymbopogon winterianus) adalah
Pada beberapa tahun terakhir ini,
salah satu tanaman rempah, biasa
minyak atsiri mendapat perhatian yang
digunakan sebagai bumbu masakan, dan
cukup besar dari pemerintah Indonesia
obat-obatan. Sereh masih belum banyak
berkaitan dengan komoditi minyak atsiri
dibudidayakan di Indonesia karena
sektor agrobisnis yang dipandang memiliki
sebagian besar hanya digunakan untuk
peran strategis dalam menghasilkan
kebutuhan sehari-hari sebagai campuran
produk baik kebutuhan domestik maupun
makanan. Namun bila tanaman ini
ekspor yang mempunyai nilai jual tinggi di
diproses, dan diolah menjadi minyak atsiri,
industri. Suatu hal yang perlu diketahui
maka akan mendapatkan nilai jual yang
bahwa pada saat sekarang ini minyak
tinggi, maka dilakukan penelitian
sereh wangi mempunyai harga pasaran
identifikasi GC-MS ekstrak minyat atsiri
yang tinggi mencapai Rp. 250.000 ,00 per
dari sereh wangi menggunakan pelarut
100 ml.
metanol.
Menurut Abimanyu (2000) minyak
atsiri disebut juga volatil oil atau essential
oil merupakan senyawa mudah menguap METODE PENELITIAN
pada suhu kamar yang berasal dari
Minyak atsiri dari sereh wangi
tanaman aromatik (daun, bunga, buah,
diperoleh dari proses ekstraksi 100 gram
kulit batang dan akar). Saat ini, Indonesia
potongan sereh wangi menggunakan 1000
menghasilkan beberapa jenis minyak atsiri
ml metanol 96 % yang dilakukan selama 6
yaitu: minyak cengkeh, minyak kenanga,
jam. Data diambil dengan trial 5 kali proses
minyak nilam, minyak akar wangi, minyak
ekstraksi. Evaporasi metanol agar
pala, minyak kayu putih dan minyak sereh
diperoleh minyak atsiri murni dilakukan
wangi. o
dengan rotary evaporator pada suhu 65 C
Komponen kimia minyak atsiri selama 2 jam. Data diambil dengan trial 5
pada umumnya dibagi menjadi dua kali proses evaporasi.

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 1, April 2017 Hal. 023 – 027

24
Harianingsih, Retno Wulandari, Claudya Harliyanto, Cindy Nurlita Andiani
Identifikasi Gc- Ms Ekstrak Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Pelarut
Metanol

Identifikasi Uji minyak atsiri sereh Tabel 1. Massa dan Volume Minyak
wangi menggunakan alat kromatografi gas Atsiri pada Sereh Wangi
yang digabung dengan spektrometer
massa (GC-MS). Alat spektrofotometer
Percobaan m minyak V minyak
massa digabung dengan komputer
ke- (gram) (mL)
menyimpan sejumlah besar data spektra
massa dari komponen murni yang telah 1 6,7 7,6
diketahui. Komputer membandingkan 2 6,5 7,4
spektra yang tersimpan dalam pustaka 3 6,68 7,6
komputer dengan spektra massa dari 4 6,5 7,4
komponen-komponen sampel minyak yang 5 6,66 7,5
di uji. Rata-rata 6,60 7,5

Dari percobaan yang telah dilakukan


HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diketahui bahwa ekstraksi minyak
atsiri menggunakan pelarut metanol
Pada penelitian identifikasi ekstrak
minyak atsiri, pelarut yang digunakan pada mendapatkan rendemen yang cukup tinggi
ekstraksi minyak sereh wangi adalah yaitu 6,608%.
pelarut metanol karena harga pelarut Analisis rendemen dilakukan dengan
metanol yang murah, pelarut metanol membandingkan berat minyak atsiri sereh
o
memiliki titik didih yang rendah (65 C) yang dihasilkan dan berat bahan yang
sehingga metanol merupakan pelarut yang digunakan (sereh wangi). Rendemen rata-
sesuai untuk mengekstrak minyak atsiri rata yang dihasilkan 6,608 gram.
sereh. Apabila menggunakan pelarut Sedangkan berat jenis yang diperoleh dari
3
dengan titik didih tinggi akan minyak atsiri perhitungan 0,884136 gram/ cm ,
akan terdekomposisi pada suhu tinggi. sehingga untuk memperoleh 1 liter minyak
(884,136 gram minyak) diperlukan sereh
Pelarut metanol memiliki sifat
sebanyak 13.379,78 gram (13,379 kg).
kepolaran yang sama dengan senyawa
minyak atsiri sereh yang akan diekstraksi Hasil percobaan secara fisis telah
yaitu senyawa citral. Senyawa citral memenuhi standar mutu minyak atsiri
bersifat polar karena terdapat oksigen sereh wangi menurut SNI 06-3953- 1995
dalam struktur kimianya. Pelarut metanol (Celianus, 2012) dan hasil percobaan
merupakan pelarut organik yang dapat dilihat pada table 2.
cenderung larut dalam air sehingga
metanol bersifat polar.
Hasil ekstrak minyak atsiri dari sereh
wangi menggunakan pelarut metanol
dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 2. Karakterisasi Minyak Atsiri

Karakteristik SNI Hasil Percobaan


06-3953-1995
Warna Kuning-coklat Kuning jernih
Massa jenis, 25oC 0,850 – 0,892 0,884
3)
(gram/ cm
o
Indeks bias, 25 C 1,454 – 1,473 1,463

Karakteristik minyak atsiri dari standar SNI minyak atsiri yang ada di
hasil percobaan dilihat dari warna, massa Indonesia. Sehingga proses
jenis dan indeks bias sesuai dengan

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 1, April 2017 Hal. 023 – 027

25
Harianingsih, Retno Wulandari, Claudya Harliyanto, Cindy Nurlita Andiani
Identifikasi Gc- Ms Ekstrak Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Pelarut Metanol

ekstraksi menggunakan pelarut mengakibatkan senyawa lebih mudah


metanol dapat dijadikan acuan untuk menguap sehingga waktu retensinya
isolasi minyak atsiri pada sereh wangi. lebih cepat. Waktu retensi masing-
masing senyawa ditentukan oleh titik didih
Identifikasi komponen- komponen
senyawa tersebut.
ekstrak minyak atsiri menggunakan uji
GC-MS dapat dilihat pada Gambar 1. Perbedaan waktu retensi dari
Puncak dan waktu retensi dari data kedua senyawa tersebut dapat
kromatogram, dapat dilihat pada tabel 3. disebabkan interaksi senyawa dengan
Hasil GC-MS 3 komponen utama minyak fase diam yang dalam hal ini adalah kolom
atsiri pada sereh wangi, diperoleh kadar yang digunakan pada sistem
sitronelal sebesar 36,11% pada waktu kromatografi gas. Kolom yang
retensi 18,803 menit. Kadar geraniol digunakan bersifat nonpolar sehingga
sebesar 20,07% pada waktu retensi senyawa yang bersifat polar yang
22,072 menit dan kadar sitronelol sebesar keluar terlebih dahulu dan yang bersifat
10,82% pada waktu retensi 21,286 menit. lebih nonpolar akan tertahan lebih lama
berada dikolom. Kromatogram yang
Senyawa dominan yang
dihasilkan terbentuk berdasarkan jumlah
terkandung dalam minyak atsiri pada
ion total yang terbentuk dari masing-
sereh wangi adalah golongan terpenoid.
masing komponen senyawa kimia yang
Terpenoid yang terbanyak pada minyak
terkandung dalam suatu sampel.
atsiri adalah golongan monoterpena dan
Semakin besar persentase suatu
seskuiterpena dengan jumlah C10 dan
komponen dalam sampel tersebut maka
C15. Kedua jenis terpenoid tersebut
puncak yang dihasilkan akan semakin
memiliki perbedaan dalam hal titik didih
tinggi, begitu pula sebaliknya.
sehingga berpengaruh pada waktu
retensi yang dihasilkan. Pada sistem Spektrum massa hasil analisis
kromatografi gas, senyawa yang merupakan gambaran mengenai jumlah
memiliki titik didih rendah akan keluar fragmen molekul yang terbentuk dari
terlebih dahulu menuju detektor karena pecahan suatu komponen kimia yang
titik didih yang lebih rendah memiliki berat molekul yang berbeda.

sitronelal

geraniol
sitronelol

Gambar 1. Uji GC-MS minyak atsiri pada sereh wangi

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 1, April 2017 Hal. 023 – 027

26
Harianingsih, Retno Wulandari, Claudya Harliyanto, Cindy Nurlita Andiani
Identifikasi Gc- Ms Ekstrak Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Pelarut Metanol

Tabel. 3. Peak Report

(Cymbopogon citrates) Sebagai


Pelangsing Aromaterapi.Bogor :
KESIMPULAN
Fakultas Matematika dan Ilmu
1. Karakteristik minyak atsiri yang Pengetahuan Alam Institut
diperoleh berwarna kuning jernih, Pertanian Bogor.
3
massa jenis 0,884 g/cm dan indek Celianus, G., 2012. Kandungan Minyak
bias sebesar 1,463. Sereh Wangi. Diunduh di
2. Hasil GC-MS 3 komponen utama http://gilberto-
minyak atsiri pada sereh wangi, pribadi.blogspot.com/2012/06/kandun
diperoleh kadar sitronelal sebesar gan-minyak-serehwangi.html tanggal
36,11% pada waktu retensi 18,803 15 Desember 2016
menit. Kadar geraniol sebesar Ella, Maria Ulfa, Sumiartha, Ketut, 2013.
20,07% pada waktu retensi 22,072 Uji Efektivitas Konsentrasi Minyak
menit dan kadar sitronelol sebesar Atsiri Sereh Dapur (Cymbogon
10,82% pada waktu retensi 21,286 Citratus (DC) Stapf) Terhadap
menit. Pertumbuhan Jamur Apergillus sp
Secara In Vitro. Bali : EJurnal
Agroekoteknologi Tropik, Vol. 2 No.1
DAFTAR PUSTAKA 2301-6516.
Abimanyu, H., M. Hanafi, & S. Aiman.
2000. Studi Awal Pemisahan
Komponen Minyak Sereh Wangi
(Cymbopogon nardus) dengan
Distilasi Fraksinasi Vakum Packing
Column. Prosiding Seminar Nasional
Rekayasa Kimia dan Proses.
Universitas Diponegoro. Semarang 26
– 27 Juli 2000.
Agusta, A., 2000. Minyak atsiri
tumbuhan tropika indonesia.
Bandung: ITB Press.
Astuti, Erna, 2012. Pemisahan Sitral
Dari Minyak Atsiri Serai Dapur

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 1, April 2017 Hal. 023 – 027

28

Anda mungkin juga menyukai