Hasil hutan bukan kayu terdiri dari benda-benda hayati yang berasal dari flora dan
fauna. Selain itu termasuk juga jasa, air, udara dan manfaat tidak langsung dari
hutan (UU No 41 tahun 1999)
• Minyak atsiri : minyak cendana, kayu putih, kenanga, kayu manis, lawang
• Hasil Hewan : sarang burung, sutera alam, shellak, madu, satwa dan
bagian satwa (kulit, tanduk, kulit)
1. Pengolahan Mekanis
• Pemotongan
• Perajangan
• Penggilingan
• Pengempaan
2. Pengolahan Thermis
• Pengeringan
• Perebusan
• Pengukusan
• Pengasapan
• Penggorengan
3. Pengolahan Kimia
• Ekstraksi
• Fraksinasi
• Destilasi
Pengolahan Mekanis
Gondorukem
(Pinus spp) Pengolahan Lanjut Minyak
Atisiri
Minyak Atsiri (Cajuput oil, Sandalwood oil,
(Cajuput oil, Sandalwood oil, Nutmeg oil, Cananga oil, dll)
Nutmeg oil, Cananga oil, dll)
Tanin
(Rhizophora, Acacia, Pinus)
Pengolahan Resin (Getah Pinus)
Proses Destilasi :
• Kohobasi :
Getah pinus dimasak langsung dalam ketel destilasi.
Kondensasi uap (terpentin) dilakukan dengan alat
kondensor.
• Steam
Pemasakan getah secara tidak langsung dengan uap.
Terpentin dikondensasikan dengan alat kondensor.
1. Perlakuan awal
Teknologi Penyulingan :
Cara :
a. Ekstraksi dengan lemak dingin (Enfleurasi)
b. Ekstraksi dengan lemak panas (Maserasi)
Penyulingan dengan Air
Metode Pengukusan
Penyulingan dengan Uap
Metode ini cocok sekali bagi bunga yang setelah
dipetik masih meneruskan aktivitas fisiologisnya
dalam memproduksi minyak, seperti bunga melati,
dan bunga sedap malam. Sehingga ekstraksi
dengan lemak dingin tidak mematikan sel bunga
dan menghentikan produksi minyak. Lemak
digunakan karena lemak mempunyai daya absorpsi
minyak atsiri yang tinggi terhadap minyak yg
dikeluarkan bunga tsb.
Metode Enfleurasi :
Glass plate dalam Chassis ( wadah enfleurasi:5x40x50 cm 3)
di isi lemak (bobot lemak dingin 360 gr )
Lemak yg digunakan :
1. Campuran lemak sapi : babi = 1:2
2. Lemak nabati
Persyaratan lemak :
1. Tidak berbau
2. Bersifat setengah keras pada suhu kamar
Bunga
Lemak
Glass Plate
EKSTRAIT
1. Pewangi (Fragrances)
Contoh : Minyak cendana, lavender, gaharu, kemenyan, kenanga
2. Penyedap (Flavors)
Contoh : Minyak kayu manis, pala, vanili
3. Obat-obatan (Pharmacy)
Contoh : Minyak kayu putih, eukaliptus, lawang, gandapura,
cengkeh,
Pengolahan Lemak Nabati
A. Pengolahan biji : Menghilangkan kelopak dan kulit biji
- Cara basah : Biji direndam dalam air mengalir hingga kulit biji mudah
dilepaskan kemudian dijemur.
- Cara kering : Biji dikeringkan diatas api hingga kulit biji menjadi kering dan
pecah.
C. Pemurnian lemak : menghilangkan rasa, bau yang tidak enak, warna dan
memperpanjang masa simpan minyak/lemak
- Netralisasi: memisahkan asam lemak bebas dari minyak/lemak melalui proses
penyabunan.
- Pemucatan: menghilangkan zat warna yang tidak disukai dalam lemak
- Deodorisasi: menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dari lemak/minyak
- Hidrogenasi: menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak
sehingga menurunkan tingkat ketidakjenuhan. Tujuan : untuk membuat lemak
bersifat plastis; titik cair meningkat.
Produk pengolahan lemak nabati :
Minyak/lemak pangan, margarin, biodiesel, pelumas, dll.
Kegunaan :
Bahan dan produk makanan, bio-energi, industri kimia.
Pengolahan Rotan
PEMANENAN
1. Merunti :
menghilangkan duri dan kelopak yang melekat
pada batang rotan
2. Pencelupan :
mencegah serangan jamur dan pemucatan warna
3. Penggorengan :
mengeluarkan zat lilin dan menghasilkan warna
kuning yang mengkilap serta menurunkan
kadar air
4. Pengasapan belerang :
mencegah serangan hama dan menyeragamkan
warna
PENGOLAHAN LANJUT
Pengolahan Lak
Produk Lak :
1. Lak Cabang (Stock Lak)
2. Lak Butiran (Seed Lak)
3. Sheellak (Hasil pengolahan lak)
Pengolahan Seedlak
Lak Cabang
Melarutkan dan
Pencucian mengendapkan kotoran
Seedlak
Produk Pegolahan Lak
Kegunaan :
Tumbuhan Simplisia
Obat segar
Ekstraksi
Jamu
Ekstrak rajangan
perasan
Ekstrak cair Jamu
Ekstrak godokan
cair Minyak atsiri
Ekstrak
kering Jamu
Ekstrak Minyak atsiri serbuk
kering
2. Obat tradisional
sediaan yang menggunakan ekstrak kasar/crude extract (hasil
ekstraksi tumbuhan obat segar atau simplisia) atau fraksi
kelompok senyawa kimia (hasil pemisahan ekstrak menjadi
fraksi alkaloid, fraksi flavonoid, dll)
3. Fitofarmaka
sediaan dalam bentuk senyawa murni yang berasal dari isolasi
senyawa bioaktif ekstrak tumbuhan obat
fitofarmaka : efek diindikasi
30
2.1. Preparasi Bahan Baku Tumbuhan Obat
31
1. Koleksi Tumbuhan Obat
Banyaknya senyawa kimia tidak selalu
konstan pada seluruh kehidupan
tanaman.
Bagian tanaman yang dipanen
kadangkala mengandung senyawa kimia
yang berbeda dari segi kualitatif maupun
kuantitatifnya mempengaruhi khasiat
32
Aturan Waktu Panen tumbuhan obat
1. Akar dan Umbi : dikoleksi pada akhir
masa pertumbuhan
2. Kulit : dikoleksi pada musim semi
3. Daun : dikoleksi pada masa
berbunga
4. Buah & Biji : dikoleksi ketika sudah
masak
33
2. Pengamanan Bahan Baku
Tujuan : agar senyawa bioaktif tidak berubah selama
pengangkutan dan penyimpanan.
Sel tumbuhan yang masih hidup tidak hanya
mengandung senyawa kimia berberat molekul
rendah (zat ekstraktif) dan enzym, tetapi juga
berbagai senyawa “barriers” yang menjaga agar zat
ekstraktif tidak rusak. Ketika sel mati, “barriers”
dengan cepat hancur dan enzym akan mengurai zat
ekstraktif melalui reaksi oksidasi atau hidrolisis.
Proses pengamanan secepat mungkin
34
Pengolahan Mekanis
- Pemotongan
- Perajangan
- Pengeringan
- Penggilingan
Ekstraksi
- Perebusan
- Maserasi
- Steam extraction
- Ekstraksi/Pelarutan
Ekstrak Obat
Selesai **********