Anda di halaman 1dari 34

PENGOLAHAN

HASIL HUTAN NON KAYU


HASIL HUTAN NON KAYU
Semua benda biologis termasuk jasa yang berasal dari hutan atau tegakan hutan,
kecuali produk berupa kayu

Hasil hutan bukan kayu terdiri dari benda-benda hayati yang berasal dari flora dan
fauna. Selain itu termasuk juga jasa, air, udara dan manfaat tidak langsung dari
hutan (UU No 41 tahun 1999)

Permenhut No: P.35 / Menhut-II/2007 tentang HHBK:


Hasil Hutan Bukan Kayu adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani
beserta produk turunannya dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari
hutan.

Nilai Strategis Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu:


Peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan
Perluasan lapangan kerja dan sumber mata pencaharian
Peningkatan nilai tambah dan pendapatan negara
Pemerataan pembangunan di daerah
PENGELOMPOKAN HHNK
• Resin : gondorukem, kopal, damar, kemenyan, gaharu

• Minyak atsiri : minyak cendana, kayu putih, kenanga, kayu manis, lawang

• Lemak : tengkawang, kemiri, jarak, wijen, kenari

• Karbohidrat : sagu, aren, nipah, lontar, umbi-umbian, buah-buahan

• Getah dan Tanin : tanin akasia, brugurea, rhizophora, pinang, gambir,


getah jelutung, getah perca

• Tumbuhan obat dan hias : tumbuhan berkhasiat obat, anggrek, pakis,


palmae

• Rotan dan Bambu : berbagai jenis rotan dan bambu (Calamus,


Daemonorops, Dendrocalamus, Bambusa, dll)

• Hasil Hewan : sarang burung, sutera alam, shellak, madu, satwa dan
bagian satwa (kulit, tanduk, kulit)

• Jasa Hutan : air, oksigen, ekoturisme


DASAR-DASAR TEKNOLOGI
PENGOLAHAN HHBK

1. Pengolahan Mekanis
• Pemotongan
• Perajangan
• Penggilingan
• Pengempaan
2. Pengolahan Thermis
• Pengeringan
• Perebusan
• Pengukusan
• Pengasapan
• Penggorengan
3. Pengolahan Kimia
• Ekstraksi
• Fraksinasi
• Destilasi
Pengolahan Mekanis

 Resin Kopal  Lemak Nabati


(Agathis spp) (Shorea, Aleurites, Jatropa,)
 Resin Damar  Rotan
(Dipterocarpaceae) (Calamus, Daemonrops,
 Resin Jernang Korthalsia, Ceratolobus)
(Daemonorops sp)  Bambu
 Resin Kemenyan (Bambusa, Dendrocalamus,
(Stryrax spp) Giganthochloa)
 Sagu
(Metroxylon spp)
Pengolahan Thermis : Pengolahan Kimia :

 Gondorukem
(Pinus spp)  Pengolahan Lanjut Minyak
Atisiri
 Minyak Atsiri (Cajuput oil, Sandalwood oil,
(Cajuput oil, Sandalwood oil, Nutmeg oil, Cananga oil, dll)
Nutmeg oil, Cananga oil, dll)

 Lemak Nabati  Lemak Nabati


(Tengkawang, Kemiri, Jarak) (Tengkawang, Kemiri, Jarak)

 Karbohidrat  Tumbuhan Obat


(Gula, kolang-kaling)

 Tanin
(Rhizophora, Acacia, Pinus)
Pengolahan Resin (Getah Pinus)

Proses Destilasi :
• Kohobasi :
Getah pinus dimasak langsung dalam ketel destilasi.
Kondensasi uap (terpentin) dilakukan dengan alat
kondensor.

• Steam
Pemasakan getah secara tidak langsung dengan uap.
Terpentin dikondensasikan dengan alat kondensor.

Penyulingan getah pinus :


- Gondorukem (Fraksi padatan) : 70-80 %
- Terpentin (Fraksi cairan) : 10-18 %
Pengolahan Gondorukem

Kegunaan : formulasi cat, tinta, laquer, sizing kertas, sabun


Pengolahan Minyak Atsiri

1. Perlakuan awal

Tujuan untuk memudahkan pengeluaran minyak dan


meningkatkan mutu

Perlakuan awal terhadap bahan :


- Perajangan (memperkecil ukuran)
- Pengeringan (mengurangi kadar air)
- Penyimpanan (meningkatkan mutu mis. Minyak nilam)
2. Penyulingan

Tujuan : untuk mengeluarkan minyak dari bahan yang


mengandung minyak atsiri dengan bantuan uap air

Teknologi Penyulingan :

- Penyulingan dengan air (Water distillation)


- Penyulingan dengan air dan uap (Water and steam
distillation)
- Penyulingan dengan uap (Steam distillation)
3. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap

- Ekstraksi dengan bahan yang mampu melarutkan minyak


atsiri
- Pelarut yang banyak digunakan : petroleum ether atau
benzene

4. Ekstraksi dengan Lemak Padat

Metoda ini digunakan untuk bahan berbentuk BUNGA

Cara :
a. Ekstraksi dengan lemak dingin (Enfleurasi)
b. Ekstraksi dengan lemak panas (Maserasi)
Penyulingan dengan Air
Metode Pengukusan
Penyulingan dengan Uap
Metode ini cocok sekali bagi bunga yang setelah
dipetik masih meneruskan aktivitas fisiologisnya
dalam memproduksi minyak, seperti bunga melati,
dan bunga sedap malam. Sehingga ekstraksi
dengan lemak dingin tidak mematikan sel bunga
dan menghentikan produksi minyak. Lemak
digunakan karena lemak mempunyai daya absorpsi
minyak atsiri yang tinggi terhadap minyak yg
dikeluarkan bunga tsb.
Metode Enfleurasi :
 Glass plate dalam Chassis ( wadah enfleurasi:5x40x50 cm 3)
di isi lemak (bobot lemak dingin 360 gr )

 Bunga segar ditaburkan pada permukaan lemak (bobot


bunga 3 x bobot lemak)

Penggantian bunga segar (melati) dilakukan setiap 24 jam

 Proses enfleurasi berlangsung 8-10 minggu

Lemak yg digunakan :
1. Campuran lemak sapi : babi = 1:2
2. Lemak nabati
Persyaratan lemak :
1. Tidak berbau
2. Bersifat setengah keras pada suhu kamar
Bunga
Lemak
Glass Plate

EKSTRAIT

 Hasil Proses enfleurasi : lemak yang mengandung minyak


atsiri, dikenal dengan istilah POMADE (lemak jenuh minyak atsiri),

 POMADE MELATI, POMADE SEDAP MALAM, dsb


Dipasaran : Pomade Melati No. 36 artinya lemak yg telah
kontak dg bunga segar sebanyak 36 x

 Pomade diekstraksi dengan alkohol. Alkohol yang mengandung


minyak atsiri disebut EKSTRAIT (ekstrait beralkohol)

 Penguapan alkohol dengan penyulingan ekstrait dalam keadaan


vakum menghasilkan minyak bebas alkohol menghasilkan
MINYAK ENFLEURASI ABSOLUT.
Menyebarkan bunga melati di atas lapisan
lemak pada glass plate dalam chassis
Pemisahan bunga dan lemak
Ekstraksi / Fraksinasi
Kegunaan Minyak Atsiri

1. Pewangi (Fragrances)
Contoh : Minyak cendana, lavender, gaharu, kemenyan, kenanga

2. Penyedap (Flavors)
Contoh : Minyak kayu manis, pala, vanili

3. Obat-obatan (Pharmacy)
Contoh : Minyak kayu putih, eukaliptus, lawang, gandapura,
cengkeh,
Pengolahan Lemak Nabati
A. Pengolahan biji : Menghilangkan kelopak dan kulit biji
- Cara basah : Biji direndam dalam air mengalir hingga kulit biji mudah
dilepaskan kemudian dijemur.
- Cara kering : Biji dikeringkan diatas api hingga kulit biji menjadi kering dan
pecah.

B. Ekstraksi Lemak : Mengeluarkan minyak dari bahan berminyak


- Pengempaan
- Rendering : Ekstraksi lemak dengan perlakuan panas untuk bahan baku
dengan kadar air tinggi
- Ekstraksi dengan pelarut: Ekstraksi dengan cara melarutkan minyak dalam
pelarut minyak dan lemak

C. Pemurnian lemak : menghilangkan rasa, bau yang tidak enak, warna dan
memperpanjang masa simpan minyak/lemak
- Netralisasi: memisahkan asam lemak bebas dari minyak/lemak melalui proses
penyabunan.
- Pemucatan: menghilangkan zat warna yang tidak disukai dalam lemak
- Deodorisasi: menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dari lemak/minyak
- Hidrogenasi: menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak
sehingga menurunkan tingkat ketidakjenuhan. Tujuan : untuk membuat lemak
bersifat plastis; titik cair meningkat.
Produk pengolahan lemak nabati :
Minyak/lemak pangan, margarin, biodiesel, pelumas, dll.

Kegunaan :
Bahan dan produk makanan, bio-energi, industri kimia.
Pengolahan Rotan
PEMANENAN

1. Merunti :
menghilangkan duri dan kelopak yang melekat
pada batang rotan

2. Pencelupan :
mencegah serangan jamur dan pemucatan warna

3. Penggorengan :
mengeluarkan zat lilin dan menghasilkan warna
kuning yang mengkilap serta menurunkan
kadar air

4. Pengasapan belerang :
mencegah serangan hama dan menyeragamkan
warna

5. Pengeringan : menurunkan kadar air

PENGOLAHAN LANJUT
Pengolahan Lak

Resin Lak : Hasil sekresi serangga Laciffer lacca Kerr


yang hidup pada pohon inang Kesambi
(Schleichera oleosa Merr)

Produk Lak :
1. Lak Cabang (Stock Lak)
2. Lak Butiran (Seed Lak)
3. Sheellak (Hasil pengolahan lak)
Pengolahan Seedlak

Lak Cabang

Pengerokan Memisahkan lak dari cabang

Memisahkan butiran lak dari


Pengayakan kotoran dan kulit kayu

Perendaman Melunakkan kotoran (soda api)

Melarutkan dan
Pencucian mengendapkan kotoran

Mengeringkan seedlak (sentrifugasi


Pengeringan
dan pengeringan udara)

Seedlak
Produk Pegolahan Lak

Kegunaan :

Bahan pelitur, pelapis makanan


(coklat, permen), farmasi, isolasi
listrik, bahan piringan hitam,
bahan tinta cetak, bahan perekat,
campuran semir, penyamak kulit
Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Tumbuhan Simplisia
Obat segar
Ekstraksi
Jamu
Ekstrak rajangan
perasan
Ekstrak cair Jamu
Ekstrak godokan
cair Minyak atsiri
Ekstrak
kering Jamu
Ekstrak Minyak atsiri serbuk
kering

Fraksi kelompok senyawa (alkaloid, flavonoid, fenolik, dll)


isolasi

SENYAWA BIOAKTIF MURNI


Sediaan dari tumbuhan obat
menurut Badan POM
1. Jamu
sediaan yang menggunakan simplisia; dalam bentuk jamu
godog/seduh (rajangan) , jamu cacah dan jamu serbuk

2. Obat tradisional
sediaan yang menggunakan ekstrak kasar/crude extract (hasil
ekstraksi tumbuhan obat segar atau simplisia) atau fraksi
kelompok senyawa kimia (hasil pemisahan ekstrak menjadi
fraksi alkaloid, fraksi flavonoid, dll)

Jamu & obat tradisional : efek diindikasi untuk banyak


penyakit mensyaratkan uji praklinik

3. Fitofarmaka
sediaan dalam bentuk senyawa murni yang berasal dari isolasi
senyawa bioaktif ekstrak tumbuhan obat
fitofarmaka : efek diindikasi
30
2.1. Preparasi Bahan Baku Tumbuhan Obat

1. Koleksi Bahan Baku


2. Pengamanan Bahan Baku
3. Penyimpanan Bahan Baku

31
1. Koleksi Tumbuhan Obat
Banyaknya senyawa kimia tidak selalu
konstan pada seluruh kehidupan
tanaman.
Bagian tanaman yang dipanen
kadangkala mengandung senyawa kimia
yang berbeda dari segi kualitatif maupun
kuantitatifnya mempengaruhi khasiat

32
Aturan Waktu Panen tumbuhan obat
1. Akar dan Umbi : dikoleksi pada akhir
masa pertumbuhan
2. Kulit : dikoleksi pada musim semi
3. Daun : dikoleksi pada masa
berbunga
4. Buah & Biji : dikoleksi ketika sudah
masak

33
2. Pengamanan Bahan Baku
Tujuan : agar senyawa bioaktif tidak berubah selama
pengangkutan dan penyimpanan.
Sel tumbuhan yang masih hidup tidak hanya
mengandung senyawa kimia berberat molekul
rendah (zat ekstraktif) dan enzym, tetapi juga
berbagai senyawa “barriers” yang menjaga agar zat
ekstraktif tidak rusak. Ketika sel mati, “barriers”
dengan cepat hancur dan enzym akan mengurai zat
ekstraktif melalui reaksi oksidasi atau hidrolisis.
Proses pengamanan secepat mungkin

34
Pengolahan Mekanis

- Pemotongan
- Perajangan
- Pengeringan
- Penggilingan

 Simplisia Tumbuhan Obat

Ekstraksi

- Perebusan
- Maserasi
- Steam extraction
- Ekstraksi/Pelarutan

 Ekstrak Obat

Selesai **********

Anda mungkin juga menyukai