Anda di halaman 1dari 48

KONVERSI KIMIAWI

DALAM AGROINDUSTRI

Dr. Ir. Ani Suryani, DEA.

Rekayasa Proses Agroindustri


DASAR KONVERSI KIMIA
 Proses kimiawi atau konversi kimiawi dimaksudkan untuk
mengubah bahan mentah/bahan baku menjadi suatu produk
yang berguna dan mempunyai nilai tambah.

 Produk yang dimaksud adalah jenis-jenis produk yang dapat


ditemukan di pasaran, seperti produk-produk untuk komsumsi
dan produk-produk kimia lainnya yang merupakan bahan baku
bagi industri lainnya (Industri hilir).

 Dengan demikian konversi kimiawi dapat didefinisikan sebagai


reaksi-reaksi kimiawi yang ditetapkan untuk proses-proses di
industri. Proses-proses tersebut adalah :
(1) kajian kimia dasar untuk reaksi-reaksi tertentu
(2) wahana untuk berlangsungnya reaksi
(3) manajemen proses agar biaya proses cukup rendah
sehingga kompetitif dan efisien serta menghasilkan
keuntungan.
Daftar Konversi Kimiawi Utama
1. Asetilasi 14. Dekomposisi ganda 26. Pertukaran ion
2. Alkoholisis 15. Elektrolisis 27. Isomerisasi
16. Esterifikasi 28. Netralisasi
3. Alkilasi
17. Fermentasi 29. Nitrasi
4. Aminasi dengan reduksi 18. Reaksi Friedel - Crafts 30. Oksidasi
5. Aminolisis 19. Halogenasi 31. Polimerisasi
6. Aromatisasi atau siklisasi 20. Hidroformilasi 32. Pirolisis
7. Kalsinasi 21. Hidrogenasi 33. Reduksi
22. Dehidrogenasi 34. Pembentukan
8. Karboksilasi
23. Hidrogenolisis Silikat
9. Penyabunan 24. Hidrolisis 35. Sulfonasi
10. Pembakaran 25. Hidrasi.  
11. Kondensasi
12. Dehidrasi
13. Dinitrifikasi
PROSES KIMIAWI DALAM AGROINDUSTRI
 Agroindustri merupakan industri pengolahan hasil pertanian
yang menerapkan proses kimiawi dan/atau fisik dalam
pengubahan menjadi produk bernilai tambah tinggi.

 Berdasarkan pemilahan produk yang dihasilkan dari konversi


kimiawi tersebut, maka industri pengolahan hasil pertanian ini
diantaranya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Industri-industri pengolahan pangan dan hasil sampingnya
2. Industri bahan pewangi, penyedap dan bahan tambahan
pangan
3. Industri minyak dan lemak
4. Industri pati dan gula
5. Industri fermentasi
6. Industri pulp dan kertas
7. Industri karet
8. Industri farmasi
INDUSTRI - INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN
DAN HASIL SAMPINGNYA

1. Produk - produk olahan daging :

Sosis, daging asap, baso, kuring, korned, burger, produk-produk


daging ayam olahan, produk-produk kalkun olahan, produk-
produk babi olahan, produk-produk daging kambing olahan,
produk-produk daging kelinci olahan, dan lain-lain.

2. Produk-produk susu :

Keju, yoghurt, kefir, mentega, susu kental manis, Condensed


milk, susu bubuk, susu UHT, susu pasteurisasi, ice cream,dan lain-
lain.
3. Produk-produk minuman dan buah-buahan

Jus buah-buahan, nektar buah, manisan buah, pikel buah, buah


kering, keripik buah, puree buah, buah kaleng, dan lain-lain.

4. Produk-produk pangan kaleng, kuring dan beku :

Buah dan sayur kaleng, santan kaleng,susu bubuk kaleng/SKM


kaleng, daging curing, buah dan sayur beku, daging (ayam, sapi,
babi, kalkun) beku, produk olah susu beku, dan lain-lain.

5. Produk-produk olah biji-bijian :

Produk-produk ekstrusi (corn flake, choco pop, dll), kacang-


kacangan kering, biji-bijian/kacang-kacangan bubuk, dan lain-
lain.      
6. Produk-produk roti :

Roti tawar, roti manis, roti baguette, roti berbumbu,dll.

7. Produk-produk kembang gula dan produk-produk terkaitnya :

Soft Candy, Crystal Candy, Assorted Chocolate, dan lain-lain.

8. Produk pangan lainnya dan hasil samping produk pangan :

Produk olahan hasil laut (ikan, cumi, udang), produk-produk


fementasi hasil pertanian, gelatin, krupuk kulit sapi, kripik usus
ayam, krupuk kulit ikan, krupuk paru, dan lain-lain.
INDUSTRI BAHAN PEWANGI, PENYEDAP DAN
ADITIF PANGAN
 Pembuatan perfume, eau de perfume, eau de toilette dan eau de
cologne, secara keseluruhan dikenal sebagai pembuatan pewangi

(fragrance).
 Pembuatan jenis pewangi ini menggunakan bahan baku hasil
pertanian tradisional (rempah-rempah, bunga, daun, buah, biji, akar
jenis tertentu) dengan komposisi tertentu menggunakan proses
blending.
 Wewangian parfum dapat diartikan sebagai suatu bahan
campuran yang baunya menyenangkan, umumnya berasal dari
bahan-bahan alami (natural origin).
 Komposisi bahan wewangian adalah konsentrat pewangi alami
atau sintetis ditambah bahan pengikat (fixative agent) dan pelarut
(solvent).
 Bahan penyedap (flavor) sering kali diproses dalam bentuk
produk sintetis atau bahan alami yang diperoleh melalui suatu
Binatang / hewan Tumbuh-tumbuhan Zat-zat kimia antara

Bahan-bahan
mentah
Getah-getahan

Cairan-cairan
“ peluh” Minyak-minyak
atsiri
Bahan-bahan
berbau harum
Zat-zat kimia
Bahan-bahan fiksatif Konsentrat - berbau sedap
Isolat-isolat
konsentrat identik-alami
& sintetik

Ramuan-ramuan Ramuan-ramuan yang


Ramuan-ramuan untuk dijual ke pasar bebas
penyedap dan
“ lingkungan sendiri”
pewangi

Barang-barang Sabun dan Kosmetika dan


Bubuhan Penggunaan
jadi deterjen bahan-bahan
pangan industrial
perawatan tubuh

Stuktur Perindustrian bahan-bahan penyedap dan pewangi (tidak mencakup sari


buah dan konsentratnya) di dalam Soerawidjaja (2000)
INDUSTRI MINYAK DAN LEMAK

Peran minyak dan lemak pada pembuatan berbagai jenis produk

Minyak atau Lemak Untuk Pembuatan


1. Lemak Hewan Sabun, grease, cat vernis, asam lemak,
plastisizer

2. Minyak Kelapa dan Sawit Fatty alcohol, sabun, detergent

3. Minyak Linseed Cat, vernis, pelapis lantai, grease

4. Minyak Kedelai Cat, Vernis, pelapis lantai, pelumas,


grease

5. Minyak Jarak Lapisan pelindung, plastik, plastisizer,


pelumas, cairan hidraulik

6. Minyak Tung Cat, vernis


7. Minyak Tall Sabun, kulit, cat, pengelmusi, perekat,
tinta.
Palm
oil

Prepurification

Epoxyda- Ethoxyla- Sulphata- Esterifica-


Deacidification Amidation
Splitting tion tion tion tion
Methanol

Transesterification Sweet Fatty Acid Hidrogenated Turkey


Crude fatty acid Epoxydized Ethoxylated
water Alkaloamide Oil Red Oil
Fatty Acid Triglycerides Triglycerides
Methyl Ester

Hydrogena- Sulfona- Esterifica- Distilla- Epoxyda- Ethoxyla- Conjuga-


Distillation Purification Esterification Hardening
tion tion tion tion tion tion tion

Fatty Acid Alkyl Epoxy Fatty Acid Conjugated Saturated


Residue Residue Ester Ester Ethoxylates Fatty Acids Fatty Acids

Evaporation

Sulfo Fatty Stearin


Fatty Alcohol Distilled Distillation Fractionation Residue
Acid Ester Separation by
Methyl Ester
Wetting agent

Bleaching Hydrogenation Hydrogenation


to fatty alcohol

Electrolyzer
Pure
Glycerine
Sulfatation Keterangan :
Guerbet
Reaction Fractionated Spray cooling
Fatty Acid Metal soap Teknologi
=
Active Matter Production Proses Kimia
Chlorination For Detergents
Esterification
Stearin
Ethoxylation Hydrogenated
Distilled
Fatty Acid Metal Soaps Olein
Sulphatation Partially Triasetin Fatty Acid
Glyceride

Diagram pohon industri berbasis minyak sawit dan teknologi proses kimia pendukungnya
Pengelompokkan Industri Turunan
Kelapa Sawit

2%

9%

12%

CPO
CPO+PKO
77%
CPO+Produk Hilir
Produk Hilir

Sumber : MAKSI 2003


Nilai Tambah Produk Turunan
Kelapa Sawit

900

800

700
nilai tambah (%)

600

500

400

300

200

100

0
My. asam asam Margarin gliserin fatty Metil ester surfaktan
Goreng lemak stearat alcohol
Produk-produk pangan yang menggunakan
minyak sawit
Minyak goreng

Sumber : www.iopri.go.id
PROSPEK TEKNOLOGI PROSES KIMIA

 Teknologi Proses  Kimiawi


Biokimiawi
Bilogis
Fisik

 Pilihan untuk menggunakan alternatif teknologi


proses bergantung pada :
1. Jenis dan karakteristik bahan baku
2. Jenis dan karakteristik produk yang ingin
dihasilkan
3. Sensitivitas bahan baku terhadap cara konversi
4. Kecepatan reaksi yang diinginkan
5. Derajat konversi yang diinginkan
Perbandingan pemanfaatan teknologi kimia dan
biokimiawi dalam hidrolisis minyak/lemak

Jenis Teknologi Proses


Hasil
Kimiawi Biokimiawi
Produk yang dihasilkan - Kondisi proses :
mempunyai derajat suhu < 40oC dan
konversi yang tinggi tekanan 1 bar.
Kelebihan (dapat mencapai 100 %) - Produk tidak berwarna
dalam waktu yang singkat. gelap dan tidak berbau.
- Penanganan proses
hilirnya lebih mudah.

- Kondisi proses : - Proses konversi berjalan


suhu 250 oC dan lebih lambat.
tekanan 50 bar. - Derajat konversinya sulit
- Produk cenderung untuk mencapai 100 %.
Kekurangan berwarna gelap dan - Enzim yang digunakan
berbau tidak enak. sebagai katalis relatif
- Proses pemurniannya mahal bila tidak digunakan
agak berat. berulang.
Industri Sabun
Kapasitas Nasional 2003 : 690. 340 Ton
Produksi Nasional 2002 : 607 .618 Ton
Jumlah Industri : 44 Buah
Ekspor Nasional 2002 : US $ 223.345.170
Impor Nasional 2001 : US $ 85.461.097

Harga CPO : Rp. 4.200/Kg


Harga Sabun : Rp. 1.100/100gr
Harga Gliserin : Rp. 8.500/Kg
Diagram Alir Proses Produksi Sabun
Industri Margarin

Kapasitas Nasional 2003 : 439.770 Ton


Produksi Nasional 2002 : 397.028 Ton
Jumlah Industri : 16 Buah
Ekspor Nasional 2002 : US $ 93.841.549
Impor Nasional 2001 : US $ 2.045.949

Harga CPO : Rp. 4.200/Kg


Harga Margarin : Rp. 9.000/Kg
Diagram Alir Proses
Produksi Margarin
Industri Asam Lemak

Kapasitas Nasional 2003 : 460.000 Ton


Produksi Nasional 2002 : 376.000 Ton
Jumlah Industri : 9 Buah

Harga CPO : Rp. 4.200/Kg


Harga Asam Lemak : Rp. 11.500 Kg
Harga Gliserin : Rp. 8.500/Kg
Diagram Alir Proses Produksi Asam Lemak

CFA Distillation Fatty Acid


Splitting Single
cut
Fractionation
Mix.
Olein
Stearine C. Glycerine Purification Usp grade.
CNO
PKO Hydrogenation
Esterification
Trans-
esterifikasi Fatty
FAME Fractionation Hydrogenation Alcohol

Saponification Soap Noddle


Konsumsi Asam Lemak di Indonesia
Stabiliser PVC Surfaktan
2% 7% Sabun & Daterjen
16%

Karet
3%

Pelumas &
Gemuk
1%

Ekspor
71%
Minyak kasar A

Basa Pencampuran
Proses deodorisasi

Proses
Pembekuan
Netralisasi

Pengemasan
Sentrifugasi Sabun

Minyak pangan
Minyak Netral yang siap
dipasarkan ke
konsumen
Adsorban Proses pemucatan Adsorban
sisa

Pengepresan menggunakan filter


Diagram blok proses
sinambung untuk
Minyak pucat
produksi minyak
pangan (nabati atau
Katalis Hidrogenasi menggunakan katalis Gas H2
hewani), termasuk
pemurnian,
Pengepres berfilter pemucatan,
hidrogenasi dan
A deodorisasi (Procter
& Gamble Co.)
Diagram alir proses sinambung untuk produksi minyak makan (nabati atau
hewani), termasuk pemurnian, pemucatan, hidrogensi dan deodorisasi
(Procter & Gamble Co. di dalam Shreve dan Brink, 1984)
Katalis segar Metil ester kering
dan asam lemak Diagram blok untuk
Katalis proses
daur
ulang
Pemanasan hidrogenolisis
Tangki katalis
metilester untuk
mendapatkan fatty
Reaktor Gas H2 alkohol dan gliserin
dari lemak alami
Proses pemisahan (ECT, 2nd ed, vol.1,
gbbgP 550)

Filter aliran bawah Filter aliran atas

Katalis Gas H2 A

Proses daur Pemanasan


Proses daur ulang
ulang

Proses pemisahan
Produk (distilasi/fraksinasi)
hidrogenolisi
s

A Alkohol kasar
Metanol/air
(fatty alkohol)
Diagram alir untuk proses hidrogenolisis metilester untuk mendapatkan
fatty alkohol dan gliserin dari lemak alami (ECT, 2nd ed, vol.1, P 550)
Lemak dan katalis

Air panas Pencampuran Diagram blok proses sinambung


untuk produksi asam lemak dan
Proses hidrolisis pada 485 F, 600 psi sabun (Procter & Gamble Co.)

Proses Asam-asam lemak


Pemompaan bertekanan tinggi
evaporasi

Destilasi vakum Pemanasan Uap

Gliseri Penyemprotan udara Uap


n kasar Kondensasi

Destilasi Pembekuan

Pemotongan, pelepasan bungkus

Kausti
Pengadukan
k soda
Sabun batang
Asam-asam terbuka
Proses pencampuran sabun lemak

Proses penyempurnaan sabun


konvensional (batang, cacah
atau bubuk)

Sabun konvensional
Diagram alir proses sinambung untuk produksi asam lemak dan sabun
(Procter & Gamble Co. di dalam Shreve dan Brink, 1984)
Sweet water dari alat penghidrolisis
(12% gliserol)

Evaporasi Diagram blok pembuatan


gliserin dari hidrolisis sweet
water (Procter & Gamble Co.)
Gliserin kasar
(78% gliserol)

Pengenapan gliserin kasar Pemisahan lemak

Kaustik Pengumpan destilasi


Uap
bertekanan
tinggi
Destilasi

Kondensasi

Gliserin

Gliserin murni
Arang aktif Pemucatan Filtrasi
(95-99% gliserol)
Diagram alir pembuatan gliserin dari hidrolisis sweet water
(Procter & Gamble Co. di dalam Shreve dan Brink, 1984)
Biji Kedelai Diagram blok proses
sinambung ekstraksi minyak
kedelai menggunakan
Pemecahan biji Pemanasan biji pelarut organik
(Central Soya Co, Inc.)

Pemecahan lebih
halus

Ekstraksi minyak
menggunakan pelarut
organik

Penghilangan Pelarut
sisa pelarut

Tangki
Minyak penyimpanan
minyak
Diagram alir proses sinambung ekstraksi minyak kedelai menggunakan
pelarut organik (Central Soya Co, Inc. di dalam Shreve dan Brink, 1984)
Tebu
Diagram blok pembuatan
gula tebu kasar
Hasil samping :
Penggilingan
Bagase

Jus tebu
A
Kapur
Boiler
Pencampuran
Filtrat kental
Kristal bibit
Filtrasi 1
Kristalisasi

Filtrat keruh
Sentrifugasi

Filtrasi 2

Filtrat jernih
Gula kasar Molase
mutu tinggi akhir
Pemanasan dan evaporasi

A
Diagram alir pembuatan gula tebu mentah
(Shreve dan Brink, 1984)
Gula kasar

Air Pencairan

Adsorban Filtrasi Air pencuci


panas

Cairan dan
sirup
Diagram blok pembuatan
Pemvakuman gula tebu murni

Penghalusan dan
Kristalisasi Penyaringan
aerasi

Gula halus Pengeringan hingga


membentuk granular Gula putih

kadar gula Kadar


Pencampuran Molase akhir
tinggi gula
rendah
Diagram alir pembuatan gula tebu murni
(Shreve dan Brink, 1984)
Diagram blok garis besar
pengolahan produk-produk
Jagung
yang berasal dari jagung (Corn
Products Refining Corp. and
Dorr-Oliver) Pembersihan

Air Perendaman SO2

Suspensi pati Air perendaman Suspensi pati-serat


encer
Separasi hidrosiklon
lembaga Evaporasi Penggilingan , pencucian dan
penyaringan

Suspensi
lembaga Suspensi pati-gluten

Ekstraksi minyak
Pemisahan

Gluten Pati
Minyak Ampas Pakan
jagung hewan
A
Diagram blok garis besar
pengolahan produk-produk
yang berasal dari jagung (Corn
Products Refining Corp. and A
Dorr-Oliver) (lanjutan)

Hidrosiklon pencuci pati

Pati bersih Perlakuan kimiawi

Filtrasi dan pengeringan


Konversi pati dengan asam enzim netralisasi

Filtrasi dan Evaporasi dan Produk pati Pemasakan


pemurnian pemurnian

Kristalisasi
Dekstrin dan gum

Sirup jagung Sentrifugasi dan pengeringan

Dekstrosa gula dan sirup


jagung
Diagram alir garis besar pengolahan produk-produk yang berasal dari jagung
(Corn Products Refining Corp. and Dorr-Oliver di dalam Shreve dan Brink, 1984)
INDUSTRI FERMENTASI
 Pemanfaatan mikroba untuk mengkonversi suatu bahan menjadi
bahan lainnya adalah suatu pengetahuan yang telah lama
ditekuni oleh manusia dan diterapkan dalam industri.

 Berbagai ragam reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroba


yang sangat kompleks, tetapi tidak mudah dipilah menjadi
konsep fermentasi . Menurut Silcox dan Lee, lima prasyarat
untuk proses fermentasi yang baik adalah :
1. Mikroba yang digunakan dapat menghasilkan produk akhir
yang diinginkan
2. Organisme tersebut harus sudah dipropagasi dan dapat
dipertahankan keseragamannya secara biologis
3. Bahan baku (substrat) murah, seperti pati atau gula
4. Hasil dapat diterima
5. Produk merupakan hasil yang sudah dipanen dan
dimurnikan
Produk-produk fermentasi yang penting
Produk pangan dan pakan Industri Kimia Bahan obat-obatan
1. Bir 1. Asam cuka 1. Amphotercin B
2. Roti 2. Aseton 2. Basitrasin
3. Keju 3. Asam aspartat 3. Bleomisin
4. Coklat 4. 2,3 butanediol 4. Candicidin
5. Kopi 5. n, butil alkohol 5. Capreamisin
6. Kogi 6. Karbon dioksida 6. Sefalosporin C
7. MSG (penyedap masakan) 7. Asam sitrat 7. Khloramfenicol
8. Zaitun 8. Dekstran 8. Khlortetrasiklin
9. Acar 9. Dihidroksiaseton 9. Kolistrin
10. Sayur asin 10. Etil alkohol 10. Glikoheksinida
11. Protein sel tunggal 11. Asam fumarat 11. Sikloserin
12. Teh 12. Minyak fusel 12. Daktinomisin
13. Cuka 13. Asam gallat 13. Doxorubisin
14. Anggur 14. Asam Gluconat 14. Eritromisin
15. Wiski 15. Gliserol 15. Gentamisin
16. Vitamin 16. Isoleusin 16. Griseofulvin
- Ergosterol 17. Asam Itakonat 17. Kanamisin
- Riboflavin 18. Asam kojat 18. Linkoisin
- Vit. B-2 19. Asam laktat 19. Mitramisin
- Vit. B12 20. Lisin 20. Mitomisin C
21. Asam suksinat 21. Neomisin
22. Asam sulfat 22. Novobiosin
23. Asam tartrat 23. Nistatin
A
Uap

Pemurnian
H2O
Molase

Dephlegmator Separator Minya


Penimbangan k fusel

Air Pengenceran Kondensor Kolom H2O


pemisah

H2SO4 Sterilisasi molase Dephlegmator


Aldehid

Penyiapan kultur khamir


Kondensor

Fermentasi
Uap Alkohol 190o
(NH4)2SO4
Bir

CO2
Air Pembuangan CO2 Diagram blok proses dalam
industri alkohol
Penukar
panas

Destilasi Slop

A
Diagram alir proses dalam industri alkohol
(Shreve dan Brink, 1984)
Malt barley Malt adjunct
Grinding
(beras/jagung)
Diagram blok proses
Penimbangan pembuatan bir

Pemasakan
Air panas Uap
bertekanan
dan dingin
A

Hop Pemasakan di
ketel bir
Bir Pembotolan

Pendinginan
Penutupan,
pasteurisasi dan
Khamir Penumbuhan awal pelabelan

Fermentasi (40-58 oF)


Bir dalam botol /
kaleng

Pendinginan dan penyimpanan di CO2


tangki timbun (32 oF)

Kompresi
Filtrasi

Penyimpanan di tangki

A
Diagram alir proses pembuatan bir
(Shreve dan Brink, 1984)
Contoh Pembuatan Diagram Alir
dan Neraca Massa
Contoh diagram alir yang lengkap

Anda mungkin juga menyukai