Jonathan Maury
Ariestides K. T. Dundu, Tisano Tj. Arsjad
Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: nathanmaury2@gmail.com
ABSTRAK
Perencanaan pengadaan material pada dasarnya merupakan masalah yang sangat penting dalam
pelaksanaan kegiatan proyek. Apabila terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan dapat
mengganggu kelancaran proyek. Pada prinsipnya, perencanaan pengadaan material yang tidak baik
akan menimbulkan jalannya kegiatan proyek akan terhambat.
Perencanaan pengadaan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk
menentukan kapan suatu material harus tersedia dan berapa banyak material yang dibutuhkan pada
pelaksanaan proyek. Lot - Sizing merupakan langkah dasar dari Material Requirement Planning
dalam menentukan jumlah suatu bahan yang harus dipesan untuk mendapatkan biaya-biaya
persediaan yang optimum. Teknik lot-sizing yang dipilih adalah Part Period Balancing.
Penelitian ini bertujuan mempelajari sejauh mana metode ini dapat merencanakan pengadaan
material pada proyek pembangunan terminal AKAP Tangkoko Kota Bitung, untuk mengembangkan
model penerapan teknik part period balancing kedalam proyek yang dikendalikan dengan Master
Schedule. Keluaran kebutuhan bahan tiap periode dari pendistribusian material tersebut merupakan
kebutuhan kotor. Untuk melakukan lot-zing diperlukan data-data ongkos persediaan. Berdasarkan
status persediaan proyek dapat diperoleh kebutuhan bersih yang akan digunakan dalam proses lot-
sizing, untuk menentukan besarnya pesanan serta persediaan-persediaan bahan yang timbul pada
tiap periode. Kemudian berdasarkan waktu ancang yang dimiliki, dapat ditentukan waktu pemesanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Material Requirement Planning dengan teknik Part
Period Balancing dapat dikendalikan dengan Master schedule, dan dapat mereduksi persediaan
diproyek serta mengoptimalkan biaya persediaan.
Kata kunci: perencanaan biaya, pengadaan material, MRP, Lot-Sizing, Part Period Balancing
861
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.10 Oktober 2018 (861-866) ISSN: 2337-6732
persediaan material ternyata cukup besar dan 3. Merencanakan aktivitas pengiriman, jadwal,
sering tidak terlalu diperhatikan oleh pihak dan aktivitas pembelian.
pelaksana proyek. Motto dari MRP adalah memproses material
yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk
Batasan Masalah penempatan yang tepat, pada waktu yang tepat.
1. Penelitian hanya dibatasi pada pengadaan Berdasarkan jadwal induk proyek, maka suatu
material pada pekerjaan konstruksi yakni system MRP mengidentifikasikan material apa
pekerjaan pondasi, beton, lantai, dan yang harus dipesan, berapa banyak kuantitas
pasangan dinding untuk jenis material semen, material yang harus dipesan, dan bilamana waktu
pasir, kerikil, dan besi. memesan material itu.
2. Perhitungan lebih difokuskan pada jumlah Ada empat kemampuan yang menjadi ciri
pemesanan, jumlah persediaan, biaya pesan utama MRP, yaitu:
dan biaya simpan yang sangat berpengaruh 1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang
terhadap biaya pengadaan bahan yakni biaya tepat. Maksudnya ialah menentukan secara
persediaan. tepat “kapan” suatu pekerjaan harus
3. Teknik yang digunakan adalah teknik lot- diselesaikan atau “kapan” material harus
sizing untuk satu tingkat dengan kapasitas tak tersedia untuk memenuhi permintaan sesuai
terbatas, dan teknik yang dipilih adalah Part dengan Jadwal Induk Proyek yang sudah
Period balancing untuk material semen dan direncanakan.
besi serta lot for lot untuk material pasir dan 2. Membentuk kebutuhan minimal setiap item.
kerikil. Dengan diketahuinya kebutuhan akan tepat
sistem penjadwalan untuk memenuhi
Tujuan Penelitian kebutuhan minimal setiap item pekerjaan.
Tujuan penelitian adalah memperoleh biaya 3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
persediaan yang optimum berdasarkan jumlah Maksudnya ialah memberi indikasi kapan
dan waktu pemesanan. pemesanan harus dilakukan, baik pemesanan
yang diperoleh dari luar atau dibuat sendiri.
Manfaat Penelitian 4. Menentukan penjadwalan ulang. Maksudnya
Agar dapat mengendalikan aliran bahan ialah apabila kapasitas yang ada tidak mampu
yang tepat, disuatu tempat yang tepat. Dengan memenuhi pesanan yang dijadwalkan pada
demikian permasalahan yang terjadi segera waktu yang dikehendaki, maka MRP dapat
dianalisis dan diambil tindakan yang tepat memberikan indikasi untuk melaksanakan
sehingga produktifitas tetap terjaga. rencana penjadwalan ulang (jika mungkin)
dengan menentukan prioritas pesanan yang
realistis. Seandainya penjadwalan ulang ini
TINJAUAN PUSTAKA masih tidak memungkinkan untuk memenuhi
pesanan, maka pembatalan terhadap suatu
Tujuan dan Manfaat MRP pesanan harus dilakukan.
Suatu sistem MRP pada dasarnya bertujuan
untuk merancang suatu sistem yang mampu Biaya Persediaan
menghasilkan suatu informasi untuk mendukung Secara umum biaya persediaan dapat
aksi yang tepat, baik berupa pembatasan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
pesanan, pesan ulang, atau penjadwalan ulang. 1. Biaya simpan (holding, cost atau carryng
Aksi ini sekaligus juga merupakan suatu cost) terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi
pegangan untuk melakukan pembelian dan/atau secara langsung dengan jumlah persediaan.
pemesanan suatu bahan. Selain itu ada beberapa Elemen-elemen biaya simpan antara lain
tujuan MRP lainnya yaitu: biaya dari uang yang terikat di dalam
1. Menjamin tersedianya material, item atau persediaan, dihitung berdasarkan biaya
komponen pada saat dibutuhkan untuk simpanan di bank. Biaya penyimpanan,
memenuhi jadwal produksi dan menjamin dihitung berdasarkan biaya sewa gudang. Jika
tersedianya produk bagi konsumen. gudang tersebut milik sendiri, dihitung
2. Menjaga tingkat persediaan pada kondisi berdasarkan biaya pemeliharaan serta depresi
minimum. gudang. Biaya asuransi, bila barang yang
disimpan diasuransikan. Biaya fasilitas-
fasilitas penyimpanan misalnya penerangan,
862
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.10 Oktober 2018 (861-866) ISSN: 2337-6732
863
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.10 Oktober 2018 (861-866) ISSN: 2337-6732
5. Jumlah Pesanan Periode (Period Order penyelesaian masalah ini adalah melakukan
Quantity / POQ) minimasi penggabungan ongkos total dari
Pendekatan menggunakan konsep jumlah ongkos set up dan ongkos simpan, serta
pemesanan ekonomis agar dapat dipakai pada berusaha agar ongkos set up dan ongkos
periode bersifat permintaan diskrit, teknik ini simpan tersebut mendekati nilai yang sama
dilandasi oleh metode EOQ. Dengan untuk kuantitas pemesanan yang dilakukan.
mengambil dasar perhitungan pada metode
pesanan ekonomis maka akan diperoleh Offsetting
besarnya jumlah pesanan yang harus Offseting adalah proses untuk menentukan
dilakukan dan interval periode pemesanannya waktu yang tepat guna melakukan rencana
adalah setahun. pemesanan dalam upaya memenuhi tingkat
6. Ongkos Unit Terkecil (Least Unit Cost / kebutuhan bersih. Besarnya pesanan diperoleh
LUC) dari lot-sizzing. Sedang saat pemesanan
Pendekatan menggunakan konsep pemesanan diperoleh dengan mengurangkan waktu awal
dengan ongkos unit perkecil, dimana jumlah tersedianya kebutuhan bersih dengan waktu
pemesanan ataupun interval pemesanan dapat ancang untuk mendapatkan kebutuhan.
bervariasi. Keputusan untuk pemesanan
didasarkan. Ongkos perunit terkecil = ongkos
simpan perunit METODOLOGI PENELITIAN
7. Ongkos Total Terkecil (Least Total Cost)
Pendekatan menggunakan konsep ongkos Prosedur Penelitian
akan diminimasikan apabila untuk setiap lot Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari
dalam suatu horizon perencanaan hamper persiapan sampai dengan pelaksanaan penelitian
sama, besarnya. Hal ini dapat dengan adalah sebagai berikut:
memesan dengan ukuran lot yang memiliki a. Studi Kepustakaan
ongkos simpan perunitnya. Dicapai hamper Studi kepustakaan dilakukan dengan
sama dengan ongkos pengadaan/ unitnya. membaca pustaka yang ada hubungannya dengan
8. Keseimbangan Suatu Periode (Part Period permasalahan yang ada bahan pengkajian dari
Balancing / PBB) segi teoritis.
Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot b. Studi Lapangan
ditetapkan bila ongkos simpannya sama atau Studi lapangan dengan metode yaitu metode
mendekati ongkos pesannya. Teknik pengumpulan data dengan jalan pengumpulan
Keseimbangan Suatu Periode pada dasarnya informasi langsung di lapangan menyangkut
adalah menjumlahkan kebutuhan beberapa keadaan suatu proyek dalam hal ini waktu
periode yang berurutan sampai biaya simpan pelaksanaan dan kualitas pekerjaan melalui
yang terjadi lebih besar atau sama dengan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang
biaya pesannya. terkait.
9. Metode Silver-Mean (SM)
Menitikberatkan pada ukuran lot yang harus Pengolahan Data
dapat meminimumkan ongkos total per- Terlebih dahulu dibahas jadwal induk
periode, dimana ukuran lot didapatkan dengan proyek (Master Shedule) dan Rencana Anggaran
cara menjumlahkan kebutuhan beberapa Biaya (RAB), kemudian status persediaan, yang
periode yang berturut-turut sebagai ukuran lot meliputi persediaan awal, pesanan-pesanan yang
yang tentative (bersifat sementara). sedang dilakukan, biaya persediaan,serta waktu
Penjumlahan tersebut dilakukan terus sampai ancang, Kemudian diuraikan dalam bentuk
ongkos total dibagi banyaknya periode yang perhitungan Metode MRP Diagram Alir
kebutuhannya termasuk dalam ukuran lot Penelitian
tentatif yang terakhir yang ongkos periodenya
masih menurun.
10.Alogoritma Wagner-Whitin (WW)
Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot
dengan prosedur optimasi program linier,
bersifat matematis. Pada prakteknya ini sulit
diterapkan dalam MRP karena membutuhkan
perhitungan yang rumit. Fokus utama dalam
864
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.10 Oktober 2018 (861-866) ISSN: 2337-6732
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari hasil penerapan lot-sizing yang
merupakan proses dalam MRP menghasilkan
reduksi pada tiap material adalah sebagai
berikut: Semen = 6970.286 sak; Besi polos =
Analisa Hasil Pengolahan Data Teknik Lot 13655.844 kg; Pasir = 4347.4353 kg; dan
Sizing Kerikil = 4317.1572 m3.
Dari hasil pengolahan data pada tabel 2 dan 2. Jika dilihat dari segi reduksi biaya yang
tabel 3 dapat diperoleh gambaran sampai sejauh terjadi akibat penerapan lot-sizing maka hasil
mana Teknik Part Period Balancing atau yang diperoleh pada tiap material adalah
Keseimbangan Suatu Periode dan lot for lot sebagai berikut: Semen = Rp 994,369,-; Besi
mampu menentukan penjadwalan dan kuantitas polos = Rp.2.249,-; Pasir= Rp.705,818,-; dan
pemesanan sehingga dapat mengoptimasikan Kerikil = Rp. 3.854,-, sehingga Jumlah total =
persediaan diproyek serta biaya persediaan. Rp. 1.706.292.-
3. Dari data-data reduksi persediaan dan reduksi
Analisa Persediaan Proyek biaya persediaan dapat diperoleh gambaran
Persediaan pada proyek dapat dihitung bahwa lot-sizing dapat mereduksi persediaan
berdasarkan daftar pemasukan bahan yang dan biaya persediaan meskipun reduksi yang
merupakan catatan dari pihak proyek. Daftar dihasilkan relatif kecil. Walaupun demikian
865
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.10 Oktober 2018 (861-866) ISSN: 2337-6732
lot-sizing dapat diterapkan dalam proyek keadaan proyek agar nilai yang dihasilkan
konstruksi dalam hal penjadwalan kebutuhan memuaskan. Teknik lot-sizing keseimbangan
bahan dan kuantitas pemesanan. suatu periode dan lot for lot didasarkan pada
perhitungan yang realistis sehingga diperoleh
Saran biaya persediaan optimum, dimana dapat
Dalam menerapkan metode MRP dalam mereduksi persediaan maupun biaya-biaya
proyek konstruksi perlu diperhatikan pemilihan persediaan proyek.
teknik lot-sizing yang sesuai dengan tuntutan
DAFTAR PUSTAKA
Chandra Herry P, Harry Padmadjaya, 2001. Aplikasi Material Requirement Planning Untuk
Mengendalikan Investasi Pengadaan Material Pada PT. JHS Pilling Systen Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Gasperz Vincent, 2001. Production Planning and Inventory Control: Berdasarkan Pendekatan Sistem
Terintegrasi MRP II dan JIT menuju Manufakturing. Gramedia, Jakarta.
Rangkuti Freddy, 1998, Manajemen Persediaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tarore Huibert dan Robert. J. M. Mandagi, 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi
(SIMPROKON). Tim Penerbit JTS FT Unsrat Manado.
866