Anda di halaman 1dari 38

 

DRAFT#0-28/10/13

PEDOMAN

AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

 A-00X/LXXXXX/2013-S0
 A-00X/LXXXXX/2013-S0
REV. DRAFT#0

PERTAMINA
HSE & QM
DIREKTORAT GAS
 

DAFTAR ISI

BAB I. UMUM
UMUM .......................................
........................................................
.................................
.................................
.................................
...............................
............... 1

 A. TUJUAN...................
.......... ...................
...................
..................
..................
...................
...................
...................
...................
..................
................
....... 1

B. RUANG LINGKUP ................


................................
.................................
..................................
.................................
............................
............ 2

C. PENGERTIAN .................................
.................................................
.................................
..................................
..................................
................. 2

D. REFERENSI .................................
..................................................
.................................
.................................
..................................
....................
... 3

BAB II. AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM ..................................................................... 5

BAB III. TAHAP PELAKSANAAN AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM...................


.......... ...................
.......... 9

BAB IV. SISTEM PENILAIAN ...............................................................................................14

BAB V. DAFTAR PERTANYAAN AUDIT HSE MANAGEMENT


MANAGEMENT SYSTEM ...................
.......... ..................
.........17
17 
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 1 dari 35

BAB I. UMUM

BAB I 

UMUM

A. TUJUAN

Tujuan penyusunan Pedoman Audit HSE Management System adalah untuk hal
hal sebagai berikut:
1. Agar Direktorat Gas memiliki acuan untuk pelaksanaan audit HSE
Management System diseluruh jajaran kerja Direktorat gas, Unit Bisnis/Unit
Operasi/Anak Perusahaan.
2. Menilai dan me
mengevaluasi
ngevaluasi tingkat pencapaian penerapan HSE Management
System di seluruh kegiatan Direktorat Gas PT Pertamina (Persero), beserta

mitra usaha dan


3. Memastikan pengmitra kerjanya.
pengelolaan
elolaan aspek HSE telah dilaksanak
dilaksanakan
an sejalan den
dengan
gan
kebijakan HSE dan sesuai dengan tujuan/sasaran dari program HSE yang
telah ditetapkan.
4. Memastikan bahwa penerapan p pengelolaan
engelolaan aspek HSE dilaksanakan untuk
memenuhi peraturan dan ketentuan HSE, standar operasi, standar teknis
dan norma-norma HSE yang berlaku.
5. Menentukan langkah-langkah untuk mencegah dan mengendalikan dampak
terhadap operasi dan lingkungan sekitar.
6. Memastikan bahwa hasil rekomendasi dari audit dapat ditindaklanjuti
sehingga penerapan pengelolaan aspek HSE dapat ditingkatkan dan
disempurnakan secara berkesinambungan.

Sedangkan manfaat dari pelaksanaan audit HSE MS adalah:


1. Membantu p pimpinan
impinan perusa
perusahaan
haan untuk mendeteksi kelemahan p penerapan
enerapan
HSE MS secara dini, sehingga dapat diemabil langkah-langkah yang tepat
untuk perbaikan, yang secara tidak langsung akan meningkatkan kehandalan
dan efisiensi dari kegiatan operasi.
2. Diperoleh gambaran yang jelas atas tingkat kesadaran as aspek
pek HSE dari
setiap pekerja untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang dapat
dilakukan dan sasaran yang ingin dicapai dimasa yang akan dating.
3. Meningkatkan kehandalan dalam pelaksanaan, pencegahan dan
pengendalian kecelakaan, kebakaran, bahaya penyakit akibat kerja dan
pencemaran lingkungan.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 2 dari 35

4. Pekerja mendap
mendapatat perhatian dari pimpinan dalam aspek HSE sehingg
sehingga
a
atermotivasi untuk meningkatkan prestasi dan tanggung jawabnya.
5. Meningkatkan produktivitas, citra perusahaan dan menurunnya premi
asuransi.

B. RUANG LINGKUP
Pedoman Audit HSE Management System ini untuk dipergunakan di wilayah
kerja Direktorat Gas, termasuk Unit Bisnis/Unit Operasi/Anak Perusahaan.

C. PENGERTIAN
Beberapa pengertian/istilah yang perlu dipahami yaitu:

1. HSE MS (Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan


Lingkungan) adalah suatu sistem pengelolaan aspek HSE yang
Lindungan Lingkungan) adalah
berkesinambungan agar seluruh kegiatan operasi Perusahaan dapat berjalan
dengan aman, andal, efisien dan berwawasan lingkungan. HSE MS adalah
bagian integral dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan untuk
meningkatkan kinerja HSE.
2. Audit HSE MS adalah
MS adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara
sistematik, terdokumentasi, periodik dan objektif terhadap penerapan HSE
MS di dalam kegiatan operasi untuk mendeteksi kelemahan pada unsur-
unsur HSE serta pelaksanaannya sebelum terjadi penyimpangan yang dapat
menimbulkan gangguan dan kerugian pada kegiatan operasi sehingga dapat

dilakukan langkah perbaikan secara dini.


3. Mitra Kerja adalah
Kerja adalah orang atau badan usaha pihak ketiga dalam pengadaan
barang dan jasa untuk PT Pertamina (Persero) dan mitra usahanya.
4. Baseline Assessment (Penilaian Awal) HSE MS  MS   adalah penilaian awal
untuk mengetahui kondisi dan status (potret) pengelolaan aspek HSE di
suatu Unit Kerja/Unit Bisnis/Unit Operasi/Anak Perusahaan.
5. Insiden
Insiden   adalah suatu peristiwa/kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
berakibat menurunnya efisiensi kegiatan operasi Perusahaan.
6. Kecelakaan (Accident) 
(Accident)  adalah insiden yang berakibat cedera dan atau
kerusakan harta benda.
7. Keadaan Darurat adalah
Darurat adalah suatu insiden (kebakaran, peledakan, bocoran gas,
kegagalan tenaga total, pencemaran, tumpahan minyak, dan lain-lain)
dimana sumber daya dan manajemen yang ada di Unit Operasi/Unit
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 3 dari 35

Bisnis/Anak Perusahaan harus mampu menanggulanginya berdasarkan


prosedur tetap keadaan darurat yang ada di unit operasi setempat.
8. Singkatan-singkatan:
  HSE M
 MSS (Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan)
  STK (Sistem dan Tata Kerja)

  HAZOPS (Hazard Operability Study)


  MSDS ( Material Safety Data Sheet)


  TKPA (Tata Kerja Penggunaan Alat)


  FTA (Fault Tree Analysis)


  ETA (Even Tree Analysis)


  FME&A (Failure Mode & Effect Analysis)



  JSA (Job Safety Analysis)
  P&ID (Piping & Instrumentation Diagram)
  PFD (Process Flow Diagram)
  AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)
  ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
  RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
  Rpl (Rencana Pemantauan Lingkungan)
  UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)
  UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)
  ISO (International Organization for Standardization ) - 14000 Series
  JOB-EOR ( Joint Operating Body
Body – – Enhanced
 Enhanced Oil Recovery )

  TAC (Technical Assisstance Contract)
  KOB (Kontrak Operasi Bersama)
  B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

D. REFERENSI

1. Undang-undang No.01 Tahu


Tahun
n 1970 tentang Kese
Keselamatan
lamatan Kerja.
2. Undang-undang No.23 Tahu
Tahun
n 1992 tentang Kese
Kesehatan.
hatan.
3. Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
4. Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
5. Undang-undang Mig
Migas
as No. 22 Tahun 2001 tentang Min
Minyak
yak dan Gas Bu
Bumi
mi
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 4 dari 35

6. Mijn Politie Regle


Reglement
ment (MPR) atau Peraturan Keselamatan Kerja tambang
Tahun 1930, Lembaran Negara No. 341.
7. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pelaksanaan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di bidang Pertambangan.
8. Keputusan Menteri Tenaga Lingkung
Lingkungan
an Hidup No. 42 Tahun 1994 tentang
 Audit Lingkungan.
9. Keputusan Menteri Pertambangan No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
10. Peraturan Menteri T
Tenaga
enaga Kerja No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 T Tahun
ahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran.
 
12. Pedoman HSE Management system (HSE MS) Direktorat Gas PT
Pertamina No.
13. Pedoman Manajemen Sistem Tata Kerja Pertamina (MSTKP) No. A-
009/10000/2012-S9 Revisi Ke-0.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 5 dari 35

BAB II. AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

BAB II
AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

A. Bentuk Pelaksaan A
Audit
udit HSE Management System (MS)
Dua bentuk pelaksanaan Audit HSE MS yaitu:
1. Audit HSE MS Internal
 Audit dilakukan oleh Tim Audit Unit Operasi/Unit Usaha/Anak Perusahaan
yang bersangkutan dengan mengacu pada elemen HSE MS.
Tim Audit HSE MS internal terdiri dari pekerja fungsi HSE dan fungsi operasi
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai auditor HSE dan ditetapkan dengan
surat keputusan pimpinan tertinggi Unit Operasi/Unit Usaha/Anak Perusahaan
 Audit Internal dilaksanakan
dilaksanakan minimal 1 tahun sekali.

2. Audit HSE MS Eksternal


 Audit dilakukan oleh Tim Audit HSE Pusat (Direktorat/Korporat). Tim Audit
HSE MS Eksternal terdiri dari pekerja Fungsi HSE Korporat, HSE Direktorat
dan mitra usaha yang telah memenuhi standar kualifikasi sebagai auditor
HSE.
 Audit HSE MS Eksternal dilaksanakan
dilaksanakan minimal 3 tahun sekali.
sekali.

Sebelum dilaksanakan Audit HSE MS baik internal maupun eksternal, sebaiknya


dilakukan penilaian awal (baseline
(baseline assessment ) HSE MS untuk mengetahui
kondisi awal pengelolaan HSE di suatu unit operasi/ usaha dengan mengacu

kepada elemen-elemen HSE MS.

B. Metode Audit HSE MS

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Audit HSE MS adalah sebagai


berikut:

1. Pengumpulan Data d dan


an Informasi
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara:
a. Pengisian daftar pertanyaan, yang mencakup semua elemen HSE MS.
b. Peninjauan dok
dokumen-dokumen
umen-dokumen HS HSE,
E, dilakukan untuk melihat bukti-bukti
adanya dokumen HSE dan dokumen terkait lainnya.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 6 dari 35

c. Wawancara, dilakuka
dilakukann untuk mend
mendapatkan
apatkan data y
yang
ang aktual, akurat,
objektif dan korelatif.
d. Kunjungan Lapangan, dilakukan untuk uji banding antara data dari daftar
pertanyaan dan wawancara terhadap objek lapangan.
Pemeriksaan silang tersebut akan memberikan hasil cakupan data yang lebih
valid dan mendekati objektif serta aktual.

2. Verifikasi dan Evaluasi


Data dan informasi yang telah diperoleh, diverifikasi serta dikonfirmasikan untuk
menjamin bahwa dokumen tersebut sah, dan secara kuantitas dan kualitas data
tersebut lengkap.
Hasil temuan audit HSE MS dievaluasi dengan mengacu pada peraturan

perundangan dan standar HSE serta ketentuan-ketentuan teknis lainnya.


3. Merumuskan Rekome
Rekomendasi
ndasi
Berdasarkan hasil temuan yang dievaluasi, maka Tim Audit membuat
rekomendasi perbaikan untuk ditindaklanjuti.
Unsur-unsur yang diaudit antara lain:
a. Sumber Daya Manusia
Unsur sumber daya manusia yang ditinjau adalah sstem
rekrutmen/penerimaan, penempatan, pembinaan, pengawasan dan disiplin
pekerja yang terkait dengan masalah pelaksanaan tugas yang aman dan
berwawasan lingkungan.
Selain itu juga dinilai program-program yang diarahkan untuk memotivasi
pekerja di dalam meningkatkan kesadaran akan aspek HSE serta
pemantauan terhadap peraturan dan perundangan HSE yang berlaku.

b. Manajemen HSE (Perangkat Lunak)


Unsur perangkat lunak yang dinilai yaitu:
  Kesungguhan manajemen yang tertuang dalam kebijakan HSE

  Kepemimpinan dan keterlibatan manajemen dibidang HSE


  Pelatihan HSE bagi pekerja dan manajemen


  Pelaksanaan inspeksi, survey dan audit HSE MS


  Prosedur dan peraturan HSE yang berlaku, sejak tahap rancangan,


operasi, pemeliharaan, modifikasi dan purna operasi


  Kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 
 Bentuk-bentuk komunikasi dan system informasi bidang HSE
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 7 dari 35

   Pengendalian bahaya secara teknis termasuk pengendalian pembelian


barang (prosedur pengadaan barang apakah sudah menjamin
keselamatan operasi dan berwawasan lingkungan) seperti adanya
MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
  Operasi HSE
  Kesiagaan menghadapi keadaan darurat dan prosedurnya

c. Perangkat Keras
Untuk mengaudit sarana/peralatan perlu dilakukan review terhadap:
  P & ID, PFD
  Dokumen peralatan
  Catatan-catatan tentang kegagalan yang pernah terjadi
  Hasil inspeksi
  Hasil pelaksanaan identifikasi bahaya, antara lain dengan metoda
HAZOPS akan membantu mempermudah pelaksanaan audit
Perangkat keras yang perlu ditinjau:
1) Sarana operasi/produksi:
-  Sistem perpipaan
-  Pompa, kompresor, turbine, dan lain-lain
-  Sarana pen
penunjang
unjang proses (pembangkit listrik, uap, air, udara
bertekanan)
-  Sistem pengendali (instrument, trip system, emergency shut down)
down )
-  Sistem pembuangan (relief valve, flare system, water drainage)
drainage)

-  Storage Tanks
-  Bangunan dan lingkungan (control building, layout, house keeping ,
kebisingan, penerangan, dan lain-lain)
2) Sarana pencegahan dan penanggulang
penanggulangan an kebakaran :
-  Fire station,
station, sarana fire brigade,
brigade, fire training area 
area 
-  Fire alarm, detection system
-  Sistem air pemadam (pipa, pompa, sprinkler, dan lain-lain)
-  Fire proofing
-  Sistem pemadam api
-  APAR
-  Stock media pemadam
-  Sistem Komunikasi
-  Dan lain-lain
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 8 dari 35

3) Sarana Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan


-  APD (Alat Pelindung Diri)/
Diri)/Personal
Personal Protection Equipment  
-  Sarana pengolahan limbah cair, padat dan gas (oil separator , dll)
4) Sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan kerja
5) Keadaan tempat kerja s seperti
eperti keb
kebersihan,
ersihan, keteraturan, kesehatan dan
ketepatan peralatan kerja
6) Aspek ergonomik di lingkungan kerja
7) Alat pelindung diri dan sarana/fasilitas HSE lainnya

Semua unsur tersebut di atas dinilai apakah telah memenuhi ketentuan,


peraturan atau standar yang berlaku.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian:
  1 (satu) bulan se setelah
telah pelak
pelaksanaan
sanaan audit, pimpina
pimpinan
n unit operasi (GM)
membuat laporan singkat hasil pelaksanaan audit dan rencana tindak
lanjutnya kepada Direktur Gas dengan tembusan HSE Direktorat Gas.
  Kemajuan/progress dari status perbaikan dipantau dan dilaporkan oleh Tim
 Audit ke pimpinan unit dengan tembusan HSE Direktorat Gas secara
berkala 3 (tiga) bulan sekali.

C. Lama
Lama pelaksanaan Audit HSE MS
Didasarkan atas pengalaman pelaksanaan audit, paling lama 2 (dua) minggu.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 9 dari 35

BAB III. TAHAP PELAKSANAAN AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM 

BAB III
TAHAP PELAKSANAAN AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

A. TAHAP PERSIAPAN
Persiapan audit HSE MS dilakukan untuk meyakinkan agar pelaksanaan
program audit dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
 Aktivitas persiapan mencakup:
mencakup:
1. Pembentukan Tim Audit
Tim Audit HSE MS Internal terdiri dari wakil Fungsi HSE, Fungsi Operasi dan
Penunjang yang ditetapkan oleh pimpinan tertinggi Unit Operasi/Unit
Usaha/Anak Perusahaan.

Tim Audit HSE MS Eksternal terdiri dari wakil Fungsi HSE Direktorat Gas,
HSE Korporat dan HSE Mitra Usaha.
Tugas Tim Audit HSE MS adalah:
a. Menentukan sasaran, cak cakupan,
upan, rencana kerja dan jadwal pelaksanaan
audit.
b. Mengembangkan dan mem memfokuskan
fokuskan perta
pertanyaan
nyaan s
serta
erta standar penilaian
yang akan dipergunakan. Untuk ini tim harus mempelajari organisasi, sifat
unit yang diaudit, standar inspeksi HSE yang berlaku, program HSE, data
kecelakaan, kesehatan kerja dan pencemaran lingkungan
c. Menyusun laporan h hasil
asil audit dan sara
saran
n (rekomend
(rekomendaisi)
aisi) untuk perbaikan
yang berkesinambungan.

Susunan Tim Audit HSE MS terdiri dari:


a. Ketua Tim
Bertugas memimpin dan mengarahkan diskusi Tim. Ia harus mampu
meminpin dan mengarahkan diskusi tanpa memaksakan pendapatnya
sendiri. Ketua Tim menimal setingkat Manajer.
b. Sekretaris
Bertugas mencatat dan memproses hasil audit secara cermat dan
lengkap, serta ktif dalam diskusi selama pelaksanaan audit (sebaiknya
professional dari HSE. Menyelesaikan urusan administrasi tim.
c. Anggota Tetap
Bertugas mengembangan dan membahas persiapan penulisan,
pelaksanaan dan laporan audit. Anggota tetap ini diambil dari berbagai
disiplin. Jumlah anggota tetap tim tidak boleh lebih dari 5 (lima) orang.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 10 dari 35

d. Anggota Tidak Tetap


Bertugas memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada tim.
 Anggota ini dipanggil jika ada hal-hal penting yang terkait dengan
keahliannya (professional dari beberapa bidang), yang perlu dibahas
secara bersama.
2. Pelatihan Tim Audit
Sebelum melaksanakan audit, harus dilakukan pelatihan kepada Tim Audit,
sehingga seluruh Tim Audit lebih memahami prinsip-prinsip di dalam HSE MS,
metode audit HSE MS, code of practice dan
practice dan standar teknis yang dipergunakan
sebagai tolok ukur (kriteria penilaian) serta cara pembuatan laporan audit,
sesuai dengan sifat kegiatan operasi yang diaudit.
3. Penyusunan Renca
Rencanana Kerja dan Jadwal Audit

Menyusun rencana kerja dan jadwal audit disesuaikan dengan ketersediaan


waktu Unit Operasi/Unit Usaha.
4. Pengembangan daftar pertanyaan sesuai dengan kriteria penilaian elemen-
elemen HSE MS.
5. Pemberitahuan kepada Unit Operasi/Unit Usaha/Anak Perusahaan yang akan
dikunjungi, agar manajemen setempat mepersiapkan hal-hal yang diperlukan
tim, termasuk pemberitahuan jadwal pelaksanaan audit.

B. TAHAP PELA
PELAKSANAAN
KSANAAN AUDIT DI LAPANGAN
1. Pertemuan dengan Pimpinan Setempat
Dalam pertemuan ini Tim Audit perlu memberikan penjelasan kepada
pimpinan Unit Operasi/Unit Usaha/Anak Perusahaan setempat, tentang
maksud dan tujuan Audit HSE MS. Selain itu juga dapat mendiskusikan dan
menanyakan berbagai hal yang terkait dengan kebijakan dan aspek HSE di
unit setempat, sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
peran dan pandangan manajemen atas aspek HSE di unit tersebut.

2. Pemeriksaan Lapangan
Setelah mendapatkan informasi tentang aspek manajemen HSE di unit kerja,
Tim Audit bersama petugas yang berwenang dan memahami keadaan unit
setempat, mengadakan pemeriksaan ke tempat kerja untuk melihat secara
langsung keadaan operasi, dan penerapan manajemen yang terkait langsung
ataupun tidak langsung dengan aspek HSE.
Pada tahap ini tim melakukan pemeriksaan secara langsung untuk memeriksa
keadaan fisik, sarana, perangkat lunak (kebijakan, prosedur, peraturan,
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 11 dari 35

organisasi, dan lain-lain) dan pelaksanaannya serta dokumen lain yang terkait
audit.
Secara paralel sebagian Tim Audit dapat mewawancarai pekerja setempat
untuk mengumpulkan jawaban, data dan informasi yang diperlukan untuk
penilaian pelaksanaan program HSE di tempat tersebut.

3. Pertemuan Penutup
Setelah selesai melakukan pemeriksaan di suatu Unit Operasi/Unit Usaha,
Tim Audit perlu mengadakan pertemuan dengan manajemen Unit
Operasi/Unit Usaha/Anak Perusahaan setempat.
Pada kesempatan pertemuan ini, Tim Audit dapat memaparkan hasil umum
temuan audit. Dalam memberikan gambaran hasil audit, Tim Audit sebaiknya
mengemukakan hasil yang positif terlebih dahulu sebelum mengemukakan
kelemahan-kelemahan
kelemahan-kelemah an yang memerlukan perbaikan.
Selain itu pada kesempatan ini dapat dilakukan perbaikan terhadap kesalahan
interpretasi selama audit, perbaikan sementara yang dapat diambil oleh
manajemen, dan lain-lain. Namun demikian tim perlu menyadari bahwa
pendapat akhir mereka harus dijaga
di jaga independensinya.

Dengan cara ini diharapkan temuan yang masuk laporan nanti adalah temuan
yang objektif dan penting. Disini perlu diciptakan komunikasi dua arah yang baik
antara lain dengan pengawasan setempat.

C. Tahap Setelah Pelaksanaan Audit

1. Evaluasi dan Analisa Hasil Audit


Setelah pelaksanaan Audit di lapangan selesai dilakukan, maka Tim Audit
melakukan evaluasi dan analisa menyeluruh terhadap temuan-temuan audit.
Tim Audit menyusun laporan Audit HSE MS berdasarkan evaluasi dan analisa
yang telah dilakukan, namun sebelum laporan audit dibuat sebaiknya hasil
audit/temuan dibicarakan dengan pengawas fungsi terkait setempat untuk
meluruskan bila terdapat kesalahan pemahaman
pemahaman..
Laporan Audit HSE MS harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Hasil pemeriksaan (temuan audit)
b. Keunggulan atas penerapan HSE MS
c. Kelemahan dari unsur sistem (perangkat keras, perangkat lunak dan
SDM/manusia)
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 12 dari 35

d. Saran perbaikan/rekomend
perbaikan/rekomendasiasi
Laporan akhir Audit HSE MS dikirimkan kepada pimpinan Unit Operasi/Unit
Usaha/Anak Perusahaan yang diaudit dengan tembusan kepada tim
manajemen serta fungsi terkait.
Sistematika Laporan Audit HSE MS terdiri dari:
1) Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif menjelaskan secara singkat tujuan audit, kesimpulan
serta rekomendasi yang ditujukan untuk kepentingan manajemen dan
fungsi terkait.
2) Pendahuluan
Bagian pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang ,maksud dan
tujuan serta sasaran audit HSE MS, pelaksanaan audit (internal/eksternal)
lengkap dengan nama anggota Tim Audit dan tanggal pelaksanaan audit.
3) Pelaksanaan Audit
Menguraikan secara singkat tentang unit kerja yang diaudit dan
menjelaskan tentang tahapan pelaksanaan audit.
4) Hasil Audit/Temuan Lapangan
Bagian ini menguraikan secara rinci hasil temuan atas kekurangan yang
ditemukan dari fasilitas yang diaudit. Hasil temuan ini merupakan temuan
yang secara logis, objektif dan sistimatik baik positif maupun negatif dari
penerapan Sistem Manajemen HSE.
5) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan pendapat yang diambil berdasarkan
kepada fakta dan informasi yang diperoleh. Auditor harus membuat
kesimpulan ini berdasarkan fakta dan objektif.
6) Rekomendasi/Saran
Disampaikan saran-saran perbaikan yang luas, jelas dan mudah untuk
diterapkan, termasuk juga laternatif dan solusi berikut uraian ringkas dari
alternative serta solusi tersebut. Rekomendasi ini sebaiknya disusun
berdasasarkan prioritas, yang terbagi dalam rencana perbaikan jangka
pendek dan jangka panjang.
7) Lampiran
Lampiran digunakan untuk menambahkan informasi dan penjelasan yang
dibutuhkan antara lain seperti : diagram alir proses, foto-foto, peta,
dokumen-dokumen pendukung lainnya dan daftar pertanyaan yang telah

diisi dan dilengkapi.


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 13 dari 35

2. Tindak Lanjut dan Pemantauan


Satu bulan setelah pelaksanaan audit HSE MS, pimpinan setempat membuat
laporan singkat hasil pelaksanaan audit HSE MS dan tindak lanjutnya kepada
Direktur Gas dengan tembusan kepada eselon terkait.
Pimpinan setempat bertanggung jawab atas pelaksanaan perbaikan system,
sebagai tindak lanjut dari hasil rekomendasi laporan Tim Audit HSE MS. Di
dalam pelaksanaannya Fungsi HSE Unit Operasi/Unit Usaha/Anak
Perusahaan bertanggung jawab untuk   memantau dan melaporkan status
pelaksanaan perbaikan tersebut secara berkala kepada pimpinan setempat
dengan tembusan ke Fungsi HSE terkait.
Saran-saran hasil audit HSE MS hendaknya ditujukan untuk meningkatkan
kehandalan penerapan HSE dan efisien operasi perusahaan serta sedapat
mungkin tindak lanjut dipantau dan dilaporkan secara berkala. Keputusan
pelaksanaan saran diambil oleh tim manajemen setempat dengan
memperhatikan aspek HSE dan efisien operasi.
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 14 dari 35

BAB IV. SISTEM PENILAIAN

BAB IV
SISTEM PENILAIAN

Setiap elemen yang dinilai diajukan dengan beberapa item pertanyaan tersebut
merupakan indikator/parameter yang mengukur tingkat pelaksanaan HSE MS dari
elemen yang dinilai.
Daftar pertanyaan untuk kegiatan audit merupakan kunci sukses dari proses
pelaksanaan audit. Pengisian pertanyaan didasari dari jawaban
j awaban hasil wawancara dan
dibuktikan dengan observasi lapangan dan atau review dokumen. Jawaban
dituliskan dengan memberi tanda (v) pada kolom jawaban yang tersedia.
Kriteria penilaian daftar periksa dengan 2 (dua) alternatif:
1) Jawaban dapat berupa “ya”, “tidak” dan “tidak perlu (T/P)” 
(T/P)” 
  Memberikan jawaban “ya” atau “tidak” pada jawaban daftar periksa. 
 periksa.  
  “Ya” apabila hasil wawancara, pengecekan lapangan/review dokumen

memenuhi criteria pertanyaan


  “Tidak” apabila hasil wawancara, pengecekan lapangan/review dokumen

tidak memenuhi criteria pertanyaan


  “Tidak Perlu (T/P)” apabila pertanyaan tidak mungkin dijawab (tidak

diperlukan di unit operasi/usaha /anak perusahaantersebut). Untuk itu tidak


dilakukan penilaian dan pertanyaan tersebut tidak pula dijadikan penyebut
(denominator).

Sangatlah penting untuk mengisi tanggapan dan komentar guna melengkapi


dan menjelaskan jadi kolom keterangan.
Untuk memperoleh prosentase tingkat pencapaian HSE MS pada suatu
elemen adalah dengan membandingkan jumlah total nilai kjawaban “ya” pada
setiap elemen yang akan dinilai dengan jumlah total pertanyaan pada setiap
elemen yang akan dinilai dikalikan 100%, sebagai berikut:
Tingkat pencapaian HSE MS pada suatu elemen:

      


  
     
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 15 dari 35

2) Jawaban dibuat dengan mengisi angka 1 sampai 5 pada masing-masing


kolom jawaban dari tiap pertanyaan.

A. Kriteria Penilaian ada


adalah
lah sebagai ber
berikut:
ikut:
1 = unit operasi belum dan atau tidak me mempunyai
mpunyai renc
rencana
ana untuk
melaksanakan kegiatan terkait
2 = kegiatan terkait masih dalam perencanaan
3 = kegiatan sudah pada tahap penerapan formal
4 = kegiatan, situasi/kondisi sudah diterapkan formal disos
disosialisasikan
ialisasikan
perusahaan
5 = kegiatan implementasi, sosialisasi dan review telah dilaksanakan
secara berkelanjutan

B. Persen (5) Bobot dari Masing-masing Elemen


Elemen 1 : Kepemimpinan dan Tanggung Jawab = 25%
Elemen 2 : Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi = 8%
Elemen 3 : Manajemen Kontraktor (MItra Kerja) = 6%
Elemen 4 : HSE dalam Disain, Konstruksi dan Komisioning = 8%
Elemen 5 : HSE Operasi dan Pemeliharaan = 6%
Elemen 6 : Inspeksi dan Pemeliharaan Peralatan = 6%
Elemen 7 : Keselama
Keselamatan
tan bahan dan Produk = 4%
Elemen 8 : Manajemen Perubahan = 9%
Elemen 9 : Komunikasi = 3%
Elemen 10 : Manajemen Krisi dan Tanggap Darurat = 7%
Elemen 11 : Penyelidikan Kejadian = 5%

Elemen 13
Elemen 12 :: Dokumentasi
Evaluasi dan Audit =
= 4%
9%

C. Penilaian untuk masing-masing elemen


elemen yaitu:

      



 
    

   
 

D. Nilai Akhir
Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai elemen yang dinilai.
Penilaian total nilai kinerja didapat
di dapat berdasarkan kriteria sebagai berikut:
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 16 dari 35

0% - 20% Kurang sekali


21% - 40% Kurang
41% - 60% Sedang/Cukup
61% - 80% Baik
81% - 100% Baik Sekali

ELEMEN-ELEMEN AUDIT SISTEM MANAJEMEN HSE


 Audit HSE MS Direktorat Gas terdiri dari 13 (tiga belas) elemen sebagai
sebagai berikut:
Elemen 1 : Kepemimpinan dan Tanggung Jawab
Elemen 2 : Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
Elemen 3 : Manajemen Kontraktor (MItra Kerja)
Elemen 4 : HSE dalam Disain, Konstruksi dan Komisioning
Elemen 5 : HSE Operasi dan Pemeliharaan
Elemen 6 : Inspeksi dan Pemeliharaan Peralatan
Elemen 7 : Keselamatan bahan dan Produk
Elemen 8 : Manajemen Perubahan
Elemen 9 : Komunikasi
Elemen 10 : Manajemen Krisi dan Tanggap Darurat
Elemen 11 : Penyelidikan Kejadian
Elemen 12 : Dokumentasi
Elemen 13 : Evaluasi dan Audit
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 17 dari 35

BAB V. DAFTAR PERTANYAAN AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

BAB V
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT HSE MANAGEMENT SYSTEM

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
1 Kepemimpinan dan Tanggung Jawab
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen Manajemen
1.1 - Apakah komitmen terhadap aspek HSE sudah
ditunjukkan oleh Pimpinan tertunggi?
-  Diwujudkan dalam b bentuk
entuk apa? (misa
(misalnya
lnya :
memprioritaskan aspek HSE dalam setiap
pelaksanaaan kegiatan)
1.2 Apakah organisasi HSE sudah ditempatkan
pada posisi yang independen (dibawah
Pimpinan tertinggi) sehingga secara langsung
dapat memberikan saran dan masukan dalam
penentuan kebijakan perusahaan bidang HSE?
1.3 Apakah ada tenaga profesional yang ditetapkan
dan mempunyai tanggung jawab, wewnang dan
kewajiban yang jelas dalan penanganan
manajemen HSE?
1.4 Apakah tersedia anggaran yangdiperlukan bidan
g HSE?
1.5 Apakah ada sarana/fasilitas yang memadai dan
digunakannya teknologi tepat guna yang
diperlukan dibidang HSE?
1.6 Apakah ada perencanaan dan implementasi
manajemen HSE yang terkoordinasi?
1.7 Apakah dilakukan penilaian kinerja bidang H HSE?
SE?
1.8 Apakah ada tindak lanj
lanjut
ut hasil penilaian k
kinerja
inerja
bidang HSE?
Kebijakan HSE
1.9 Apakah ada kebijakan HSE tertulis yang
ditandatangani oleh Pimpinan
Perusahaah/Pimpinana
Perusahaah/Pimpinan a Unit Organisasi tertinggi
yang memuat keseluruhan pandangan dan
tujuan perusahaan, komitmen serta tekad
melaksanakan manajemen aspek HSE?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 18 dari 35

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Kebijakan HSE
1.10 - Apakah Kebijak
Kebijakanan HSE yang telah
ditandatangani
oleh Direktur Gas sudah disebarluaskan
dan
disosialisasikan ke seluruh unit
kegiatan/usaha?
- Apakah penerapannya dijabarkan lebih
spesifik untuk setiap unit kegiatan/usaha
operasi yang disesuaikan dengan
karakteristik, lingkungan setempat dan
lingkup kegiatannya?
1.11 Apakah kebijakan HSE tersebut dilaksanakan
secra konsisten dan didokumentasika
didokumentasikan?
n?
1.12 Apakah kebijakan HSE dikaji dan
dimutakhirkan secara berkala sesuai dengan
perkembangan perusahaan?
Perencanaan / Rencana Kerja, Tujuan dan
Sasaran
1.13 Apakah telah menyusun dan menetapkan
tujuan, sasaran HS
HSEE yang lebih spesi
spesifik
fik
sesuai lingkup kegiatan ?
1.14 Apakah telah menerapkan manajemen
risiko?
1.15 Apakah program HSE mengacu pada
kebijakan HSE yang telah ditentukan?
1.16 Apakah program manajemen HSE yang
ditetapkan, terintegrasi dengan program
operasi ekslorasi dan produksinya?
1.17 Apakah ada penanggung jawab program
HSE pada setiap fungsi/bagian
f ungsi/bagian pada
tingkatan organisasi?
1.18 Apakah program HSE sudah tersusun
dengan jangka waktu pencapaian tujuan dan
sasaran?
1.19 Apakah program manajemen HSE sudah
meliputi pemenuhan dan pentaatan terhadap
peraturan perundang-undangan, standar
yang relevan dan norma-norma HSE yang
berlaku?
1.20 Apakah program manajemen HSE meliputi
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 19 dari 35

pencegahan kecelakaan, kebakaran, ledakan


dan penyakit akibat kerja dan pencemaran
serta upaya-upaya pengendalian
kerugiannya?

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Perencanaan / Rencana Kerja, Tujuan dan
Sasaran
1.21 Apakah program manajemen HSE meliputi
pelaksanaan inspeksi peralatan/instalasi untuk
memberikan jaminan terhadap kehandalan
operasi?
1.22 Apakah setiap unsur kegiatan mempunyai
sasaran HSE yang ditetapkan?
Perencanaan / Rencana Kerja, Tujuan dan
Sasaran
1.23 Apakah tujuan dan sasaran bidang HSE
mendukung program pembangunan nasional
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan?
1.24 Apakah tujuan dan sasaran bidang HSE
sudah dikembangkan dan menerapkan Sistem
Manajemen HSE?
1.25 Apakah Sasaran bidang HSE dirumuskan
dalam bentuk sasaran pokok dan target-target
kuantitatif?
Organisasi dan Tanggung Jawab
Organisasi
1.26 Apakah aspek HSE dilakukan oleh seluruh
pekerja dalam unit kegiatan/usaha yang
bersangkutan sesuai lingkup masing-masing?
1.27 Apakah organisasi HSE unit kegiatan/usaha
membantu dan memberikan saran serta
pertimbangan kepada pimpinan tertinggi unit
kegiatan/usaha dalam penetapan dan
pelaksanaan kebijakan HSE unit usaha?
1.28 Apakah organisasi HSE bersifat independen
dan memiliki akses langsung kepada pimpinan
tertinggi dalam menjalan tugas-tugasnya?

1.29 Apakah ada Komite KeLL sebagai badan


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 20 dari 35

yang bertanggung jawab atas terlaksananya


program HSE di lingkungan unit
kegiatan/usaha?
1.30 Apakah Komite HSE bersidang sekurang-
kurangnya 4 (empat) bulan sekali dan/atau bila
terjadi suatu kasus/insiden?
1.31 Apakah Komite tingkat unit usaha / kegiatan
dipimpin oleh pimpinan tertinggi setempat,
dengan wakil dan anggota menyesuaikan
dengan pola yang diterapkan di tingkat pusat?

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
1.32 Apakah Komite HSE beranggotakan
pimpinan seluruh bagian/fungsi yang ada di
dalam daerah operasi/kegiatan yang
bersangkutan?
Tanggung Jawab
1.33 Apakah setiap SDM bertanggung jawab
terhadap upaya HSE?
1.34 Apakah setiap SDM memahami dan
melasanakan tugas sesuai Kebijakan HSE
Direktorat Gas yang berlaku?
1.35 Apakah Pimpinan tertinggi unit operasi
bertanggung jawab atas Perumusan Kebijakan
HSE dan pelaksanaan Sistem Manajemen
HSE untuk keseluruhan lingkup kegiatan?
1.36 Apakah
Sistem fungsi HSE
Manajemen memantau
HSE pelaksanaan
unit kegiatan/usaha,
mitra usaha dan mitra kerjanya?
1.37 Apakah Pimpinan setiap unit menjabarkan
Kebijakan HSE Direktorat Gas sesuai
karakteristik operasi dan lingkungannya serta
melaksanakan Sistem Manajemen HSE
Direktorat Gas pada masing-masing unit
kegiatan/ usahanya?
1.38 Apakah tanggung jawab aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan,
dalam setiap unsur kegiatan di daerah operasi
setiap unit usaha/kegiatan Gas berada di
tangan manajemen lini yang bersangkutan?
1.39 Apakah setiap pengawas kegiatan operasi
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 21 dari 35

bertanggung jawab atas terlaksananya


program HSE di dalam lingkup
l ingkup daerah
kerjanya, dan berkewajiban untuk memantau
kinerja yang dapat dicapai maupun kendalanya
sebagai masukan bagi manajemen guna
penyempurnaan?
1.40 Apakah fungsi HSE setiap unit
kegiatan/usaha bertanggung jawab untuk
memberikan saran, dan dukungan teknis bagi
manajemen lini dalam memenuhi tanggung
 jawabnya tersebut?
1.41 Apakah secara fungsional kelompok
profesionalis HSE unit kegiatan/usaha
bertanggung jawab kepada Organisasi HSE
Direktorat Gas?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
Pelatihan
2.1 Apakah ada prosedur pelatihan dan
pengembangan kompetensi SDM HSE?
2.2 Apakah ada prosedur pelatihan dan
pengembangan kompetensi
kompetensi aspek HSE bagi
SDM Non HSE?
2.3 apakah ada program pelatihan dan
peningkatan kesadaran serta kepedulian HSE
bagi seluruh pekerja dan terintegrasi secara
utuh di dalam program unit usaha?
2.4 Apakah tersedia system untuk mengevaluasi
dan mengkaji pelatihan?
2.5 Apakah hasil evaluasi pelatihan
ditindaklanjuti untuk perbaikan?
Kepedulian
2.6 apakah tersedia sumberdaya manusia yang
professional dan berbudaya HSE untuk
terlaksananya program HSE?
2.7 Apakah tersedia sumberdaya teknologi,
peralatan dan fasilitas, yang memadai untuk
terlaksananya program HSE?
2.8 Apakah tersedia sumberdaya financial yang
cukup untuk terlaksananya program HSE?

2.9 Apakah pendanaan bagi upaya pengelolaan


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 22 dari 35

HSE ditetapkan
anggaran sebagai bagian
yang diperlukan integral dari
bagi unit
kegiatan/usaha yang direncanakan?
2.10 Apakah ada pembinaan sumberdaya
manusia (SDM) terus menerus secara
sistematis dalam bentuk pelatihan maupun
penugasan (conference, loka karya dll)?
2.11 Apakah semua SDM yang pekerjaannya
dapat menimbulkan dampak penting dan/atau
risiko bahaya tinggi, telah memperoleh
pelatihan yang memadai?
2.12 Apakah semua pekerja pada semua fungsi
dan tingkatan yang relevan, memperoleh
pelatihan peningkatan kepedulian dan
kesadaran HSE, yang meliputi kesesuaian,
prosedur HSE dan persyaratan HSE?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Kompetensi
2.13 Apakah seleksi, penempatan dan
penugasan pekerja baru atau pekerja yang
dipindahkan ke posisi baru (mutasi)
didasarkan pada pengetahuan, kemampuan
dan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh
masing-masing pekerja, termasuk
pertimbangan kemampuan/pengetahuan dan
pelatihan atas aspek HSE yang terkait?
2.14 Apakah dilakukan identifikasi kebutuhan
pelatihan bagi seluruh fungsi dan strata
organisasi, sesuai dengan sifat
bahaya/dampak dan kadar potensi HSE yang
mungkin terjadi ?
2.15 Apakah ada penilaian kinerja aspek HSE
menjadi bagian dari penilaian kinerja tahunan
setiap pekerja?
2.16 Apakah ada pemilihan teknologi tepat guna
bidang HSE terbaik yang ada merupakan
bagian terintegrasi dalam pemilihan teknologi
t eknologi
yang sesuai dengan kegiatan operasi Gas?
3 Manajemen Kontraktor (Mitra Kerja)
3.1 Apakah Mitra Kerja memiliki tanggung
 jawab HSE sebagaimana
sebagaimana ditetapkan untuk
pekerja perusahaan?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 23 dari 35

3.2 Apakah Mitra


melengkapi Kerja untuk
pekerjanya pekerjaan
dengan tertentu
sertifikat
keterampilan dari instansi yang berwenang?
3.3 Apakah Mitra Kerja sudah melengkapi
pekerjanya dengan peralatan kerja dan alat
pelindung diri yang diwajibkan, sesuai
peraturan perundang-undangan, standar
industry yang relevan dan norma-norma HSE
yang berlaku?
3.4 Apakah setiap personil Mitra Kerja
mendapatkan pelatihan, penyuluhan orientasi
HSE yang diberikan oleh fungsi HSE atau
institusi lain yang ditunjuk?
3.5 Apakah pengalaman dan prestasi kinerja
HSE yang dimiliki kontraktor merupakan salah
satu aspek yangdipertimbangkan sebagai
persyaratan Mitra Kerja?

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
3.6 Apakah Pimpinan/Manajeme
Pimpinan/Manajemen n lini setempat
memberikan rekomendasi dengan
pertimbangan dari fungsi HSE tentang kinerja
yang dicapai oleh Mitra Kerja setiap selesai
melakukan pekerjaan?
4 HSE Dalam Design, Konstruksi dan Komisioning
Tahap Design

4.1 Apakah
Kerja dan filosofi
dampak Keselamatan, Kesehatan
negatif terhadap
lingkungan menjadi salah satu pertimbangan
dalam rencana kegiatan?
4.2 Apakah prediksi bahaya yang signifikan
telah dilakukan sebelum rencana kegiatan?
4.3 Apakah tersedia prosedur penanganan
seluruh material yang ada ?
a. Apakah tersedia material Safety Data Sheets
(MSDS) ?
b. Apakah tersedia peta lok
lokasi
asi / konstruksi
dengan skala akurat / memadai ?
c. Apakah ada desain sy system
stem penghenti (trip
system) yang fail safe pada semua kondisi
operasi?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 24 dari 35

d. Apakah
mendalamdilakukan
terhadaptinjauan
desin yang lebih untuk
konseptual
memastikan bahwa semua bahaya yang
terprediksi pada tahap desain konseptual
telah tercakup?
e. Apakah digunakan teknik-teknik identifikasi
bahaya aspek HSE?
f. Apakah tersedia gambar-gambar enjinering
secara rinci yang terkait dengan aspek HSE?
g. Apakah tersedia data mengenai jumlah dan
spesifikasi material dalam setiap produksi,
penyimpanan dan pengangkutan?
h. Apakah tersedia data mengenai peralatan
yang memiliki cadangan, yang merupakan
peralatan kritis (critical items)?
Konstruksi dan Komisioning
4.12 Apakah dilakukan analisa bahaya pada
perubahan-perubahan
perubahan-perubaha n yang ttidak
idak dapat
dihindari selama tahap konstruksi
berlangsung?
4.13 Apakah ada dafatar periksa yang digunakan
untuk memastikan bahwa semua masalah
HSE pada tahap pra-konstruksi sudah
terpenuhi?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Konstruksi dan Komisioning
4.14 Apakah ada daftar periksa yang digunakan
untuk memastikan bahwa kegiatan operasi
awal (start up) dapat terlaksana
t erlaksana dengan baik
pada tahap pra-komisioning?
5 HSE Operasi dan Pemeliharaan
Pengendalian Keselamatan Kerja
5.1 Apakah ada prosedur Keselamatan Kerja
Operasi yang mempertimbangkan aspek
Keselamatan Kerja untuk setiap kegiatan
yang berada didalam wilayah kerjanya?
5.2 Apakah Prosedur Keselamatan Kerja
Operasi disusun atas dasar identifikasi
bahaya dan anlisis dampak/risiko kegaitan,
yang dilakukan melalui analisis keselamatan

pekerjaan (job safety analysis)?


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 25 dari 35

5.3 Apakah
Operasi Prosedur oleh
dimengerti Keselamatan Kerja
pihak-pihak yang
terlibat dalam pelaksanan pekerjaan dan
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan?
5.4 Apakah Prosedur Keselamatan Kerja
Operasi selalu dimutakhirkan / disesuaikan
dan dikaji ulang secara periodik atau apabila
terjadi perubahan/ modifikasi proses
kegiatan?
5.5 Apakah penggunaan alat keselamatan
sesuai peraturan dan standar keselamatan
nasional maupun internasional yang berlaku?
5.6 Apakah prosedur Keselamatan Kerja
Operasi ditaati oleh setiap personil yang
berperan dalam kegiatan operasi yang
bersangkutan?
Pengendalian Kesehatan Kerja
5.7 Apakah Pimpinan dan Manajemen unit
kegiatan / usaha memahami potensi bahaya
terhadap kesehatan kerja para pekerja yang
terdapat pada setiap tahapan dan unsur
kegiatan operasi yang dilakukan?

5.8 Apakah tersedia Alat Pelindung Diri (APD)


dalam jumlah yang cukup dan memenuhi

standar
yang industri nasional mupun internasional
berlaku?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Pengendalian Kesehatan Kerja
5.9 Apakah setiap pekerja maupun pekerja
kontraktor (mitra kerja) diwajibkan untuk
mematuhi peraturan perusahaan yang
ditujukan untuk perlindungan terhadap
bahaya kesehatan kerja?
Pengelolaan Lindungan Lingkungan
5.10 Apakah seluruh aspek pengelolaan dan
pemantauan lingkungan telah dilakukan
secara konsekuen dan konsisten ?
5.11 Apakah hasil pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang dilakukan, didokumentasikan
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 26 dari 35

dengan baikberkepentingan
pihak yang dan dilaporkansesuai
kepadaketentuan?
pihak-
5.12 Apakah limbah yang timbul dari setiap
kegiatan telah dikelola sesuai peraturan yang
berlaku?
5.13 Apakah pengelollan lingkungan diupayakan
mulai dari metoda yang memiliki hirarki lebih
tinggi?
5.14 Apakah Pimpinan dan Manajemen unit
kegiatan / usaha memahami jenis, jumlah dan
karakteristik limbah yang dihasilkan serta alur
proses pengelolaan dan pembuangannya?
5.15 Apakah tanggung jawab atas pengelolaan
limbah merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan pelaksanaan operasi?
5.16 Apakah biaya yang diperlukan untuk
pengelolaan lingkungan diperhitungkan
terintegrasi dengan biaya operasi?
5.17 Apakah dokumentasi atas jumlah, jenis dan
karakteristik limbah serta pelaksanaan
pengelolaannya dilakukan dengan baik dan
sebagai data pendukung pertanggung
 jawaban pengelolaan
pengelolaan dilakukan?
Persyaratan Perundangan, Standar, Prosedur

5.18 Apakah ada daftar peraturan perundang-


undangan yang berlaku, yang terkait dengan
lingkup kegiatan dan produk yang dihasilkan
dan selalu dimuthakhirkan?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Persyaratan Perundangan, Standar, Prosedur
5.19 Apakah ada prosedur untuk memenuhi
peraturan perundang-undangan (compliance
to the regulations) dan persyaratan/ standar
industry lainnya ( dibuat dan diterapkan, untuk
mempernudah dalam pelaksanaan audit
maupun pemeriksaan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undang
perundang-undangan)?an)?
HSE Pasca Operasi
5.20 Apakah dilakukan permanen abandonment
pada fasilitas yang tidak atau belum akan
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 27 dari 35

5.21 dioperasikan lagi? pembongkaran fasilitas


Apakah dilakukan
utama & penunjang pada lokasi yang akan
ditinggalkan?
5.22 Apakah dilakukan rehabilitasi lahan pada
area yang sudah tidak digunakan lagi?
5.23 Apakah limbah padat dan B3 dari sisa
kegiatan operasi dilakukan pengelolaan
sesuai dengan peraturan yang berlaku?
5.24 Apakah tenaga kerja yang tidak akan
digunakan lagi dilakukan pemutusan
hubungan kerja sesuai dengan peraturan /
perundang-undangan
perundang-undanga n yang berlaku?
5.25 apakah dilakukan normalisasi kehidupan
social masyarakat disekitar daerah operasi
yang berkahir kegiatannya?
6 Inspeksi dan Pemeliharaan Peralatan
Inspeksi dan Pengamatan Terencana
6.1 Apakah dilaksanakan Inspeksi terencana
secara internal oleh para inspektur
keselamatan perusahan atau secara eksternal
oleh inspektur keselamatan tambang / migas ,
perusahaan jasa dan lain sebagainya
yangditunjuk oleh perusahaan terkait?
6.2 Apakah ada inspeksi terencana
dilaksanakan berdasar jadwal yang telah
ditetapkan?
6.3 Apakah selain inspeksi terencana dilakukan
 juga inspeksi secara insidentil
insidentil sesuai
kebutuhan?
6.4 Apakah hasil inspeksi terencana
didokumentasikan, dikomunikasikan dengan
baik sebagai catatan historis yang dapat
dipakai sebagai rujukan setiap saat?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
6 Inspeksi dan Pemeliharaan Peralatan
Inspeksi dan Pengamatan Terencana
6.5 Apakah inspeksi terencana dilakukan untuk
memberikan gambaran umum tentang kondisi
yang berbahaya (unsafe condition), tindakan

yang berbahaya (unsafe acts) ataupun system


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 28 dari 35

yang
Inspeksi berbahaya
Peralatan dan(unsafe procedures)?
Rekomendasi
6.6 Apakah semua peralatan operasi dilakukan
pemeriksaan / inspeksi menurut standar /
code nasional maupun internasional yang
berlaku ?
6.7 Apakah dilakukan inspeksi peralatan pada
tahap pemilihan material, analisis /
perhitungan desain serta pengujian ?
6.8 Apakah seluruh ketentuan peraturan-
perundangan tentang inspeksi peralatan yang
berlaku telah ditaati?
6.9 Apakah ada kerjasama (integritas) dengan
instansi pemerintah terkait untuk penerapan
dan penyempurnaan peraturan inspeksi dan
sertifikasi yang berlaku berdasarkan standar /
code internasional guna peningkatan efisiensi
dan efektivitas operasi?
6.10 Apakah dilakukan pembinaan tenaga
inspektur peralatan untuk meningkatkan
ualitas dan kemampuanny
kemampuannya, a, yang
pelaksanaannya
pelaksanaanny a dilakuakn dengan koordinasi
bersama fungsi HSE dan unit kegiatan /
usah?
7 Keselamatan Bahan dan Produk
7.1 Apakah ada satu system dan prosedur
utnuk mengkomunikasikan dan
menginformasikan risiko bahaya yang
terdapat didalam material baik pada saat
penyimpanan, penggunaan, penanganan,
transportasi dan pembuangan untuk bahan
baku, bahan pembantu dan produk

serta hasil buangan yang mempunyai risiko bahaya?


NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
7 Keselamatan Bahan dan Produk
7.2 Apakah setiap produk perusahaan yang
dipasarkan dilengkapi dengan Lembar Data
Keselamatan Material (MSDS) guna
menginformasikan unsur yang terdapat
didalam produk, aspek Keselamatan,
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 29 dari 35

Kesehatan
serta Kerja dan Lindungan Lingkungan
tindakan yang harus dilakukan bila terjadi
kondisi darurat ? Lembar data ini harus
diberikan kepada pengguna atau yang
menangani produk.
7.3 Apakah didalam kemasan setiap produk
diberi label, symbol dan tanda peringatan
untuk menginformasikan unsur-unsur yang
terdapat didalam produk, bahaya dari produk,
cara penggunaan, cara penanganan bahaya
serta masa kaladuwarsa dengan mengacu
standar yang berlaku?
8 Manajemen Perubahan
8.1 Apakah setiap perubahan dalam system
operasi perusahaan yang berupa pengelolaan
perubahan Teknologi proses, Perubahan
Peralatan / Fasilitas, Perubahan Proses
/operasi, dan Sumber Daya Manusia teleh
direncanakan dengan program yang akurat
dan tepat, untuk menghilangkan, membatasi
atau mengurangi dampak negatif terhadap
peralatan, keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya?
8.2 Apakah semua perubahan sementara atau
permanen terhadap organisasi, personil,
system prosedur, peralatan, material atau
bahan-bahan
guna memastikandilaukan dievaluasi
bahwa dan dikelola
risiko terhadap
aspek HSE yang mungkin timbul akibat
perubahan tersebut tetp berada pada tingkat
yang aman?
8.3 Apakah setiap usulan dari perubahan
didiskusikan pada tingkat kewenangan yang
tepat?
8.4 Apakah setiap hasil perubahan ditinjau dan
dianalisa secara teknis dari aspek HSE?
8.5 Apakah dokumen / gambar perubahan
dibuat secara lengkap dan ditandatangani
fungsi terkait kemudian didistribusikan ke
fungsi terkait yang telah dilengkapi dengan
prosedur operasi, pemeliharaan, informasi
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 30 dari 35

keselamatan
komunikasi danproses, implementasisebagai
pola pelatihannya
konsekuensi adanya perubahan?
8.6 Apakah semua perubahan mencakup
modifikasi atau revisi terhadap teknologi
proses, peralatan / fasilitas, Sistem Tata Kerja
(STK), Sumber Daya Manusia, dan
pengelolaannya di lingkungan perusahaan
termasuk dalam Manajemen Perubahan?
9 KomunIkasi
Internal dan eksternal
9.1 Apakah ada prosedur komunikasi internal
dan eksternal antara berbagai tingkat dan
fungsi dalam organisasi serta dengan para
pihak yang berkepentingan (stake holder)
yaitu para pekerja sendiri, mitra kerja,
keluarganya, masyarakat sekitar dan unsur-
unsur pemerintah terkait?
9.2 Apakah manajemen melakukan pengkajian
secara berkala status dan penyelesaian
permasalahan HSE?
9.3 Apakah dilakukan rapat manajemen dan
rapat-rapat operasi secara periodik?
9.4 Apakah dilakukan pembahasan
keselamatan kerja (safety meeting
/penyuluhan)?
9.5 Apakah dilakukan penyajian / panel diskusi
yang dihadiri tim manajemen dan pekerja
secara berkala tentang kasus-kasus yang
menyangkut permasalahan aspek HSE?
9.6 Apakah dilakukan pelatihan, seminar bagi
pekerja, keluarga dan kontraktor?
9.7 Apakah ada bulletin /majalah, media cetak,
media elektronik?
9.8 Apakah dilakukan sosialisasi untuk setiap
kegiatan projek?
9.9 Apakah dibuat laporan secara berkala yang
berisikan kegiatan komunikasi yang telah
dilakukan dan kasus-kasus yang berkaitan
dengan komunikasi?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 31 dari 35

Keamanan
9.10 dan Hubungan
apakah ada systemMasyarakat
pengamanan terpadu
yang memastikan berlangsungnya operasi
secara terus menerus dan aman dari
gangguan dan ancaman yang mungkin
menyebabkan gangguan pada keselamatan,
kesehatan kerja dan lidungan lingkungan?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
9 KomunIkasi
Internal dan eksternal
9.11 Apakah ada program hubungan
kemasyarakatan dan pengembangan
masyarakat yang menunjang keselamatan
dan kesehatan kerja, serta menjamin
perlindungan / pelestarian lingkungan?
10 Manajemen Krisi dan tanggap Darurat
10.1 Apakah ada prosedur penanggulangan
keadaan darurat?
10.2 Apakah sudah disosialisasikan prosedur
penanggulangan
penanggulang an keadaan darurat?
10.3 Apakah prosedur penanggulang
penanggulanganan keadaan
darurat diuji dengan melaksanakan latihan
dan simulasi?
10.4 Apakah prosedur penanggulang
penanggulanganan keadaan
darurat dikaji dan direvisi secara berkala?
10.5 Apakah system penanggulang
penanggulanganan keadaan
darurat mencakup untuk keadaan darurat
yang mungkin terjadi di kegiatan operasi?
10.6 Apakah system penanggulang
penanggulanganan keadaan
darurat disusun dengan melibatkan fungsi-
fungsi terkait, dengan koordinasi pimpinan
setempat?
10.7 Apakah setiap system penanggulanga
penanggulangan n
keadaan darurat ditelaah oleh sebuah komite
yang terdiri dari para pimpinan fungsi terkait
dan fungsi HSE setempat dengan koordinasi
pimpinan setempat?
10.8 Apakah sudah dilakukan latihan
penanggulangan keadaan darurat secara
periodik dengan koordinasi fungsi HSE

setempat?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 32 dari 35

10.9 Apakah
dan ada prosedur
menaggulangi untukyang
kejadian mengidentifikasi
berpotensi
menimbulkan keadaan darurat bagi linkgup
kegiatan operasinya?
10.10 Apakah prosedur penanggulang
penanggulangan an keadaan
darurat secara berkala dikaji dan direvisi
untuk menyesuaikan dengan perubahan pola
kegiatan dan kondisi lingkungan yang terjadi?
10.11 Apakah ada crisis management center?
10.12 Apakah ada Tim Penanggulanga
Penanggulangan n Keadaan
Darurat setempat?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
10 Manajemen Krisi dan tanggap Darurat
10.13 Apakah ada koordinasi dengan Tim
Penanggulangan
Penanggulang an Keadaan Darurat Pusat
(emergency Response Centre)?
11 Penyelidikan Kejadian
11.1 Apakah setiap kejadian kecelakaan,
kebakaran, pencemaran, kerusakan asset dan
“near miss” dilakukan investigasi /
penyelidikan?
11.2 Apakah manajemen dan pimpinan unit
kegiatan / usaha , mitra usaha dan mitra kerja
bertanggung jawab untuk melakukan
penyelidikan dan melaporkan kepada instansi
terkait?
11.3 Apakah tim yang dipimpin Manajemen dan
pimpinan unit kegiatan / usaha untuk
melakukan pnyelidikan secara tuntas ?
11.4 Apakah petugas penyelidik dan pelapor
pada setiap kejadian kecelakaan, kebakaran,
ledakan, pencemaran merupakan petugas
terlatih, berkemampuan dan bertanggung
 jawab?
11.5 Apakah penyelidikan kejadian yang
komprehensif memuat prosedur tertulis
tentang jenis, waktu, tempat dan uraian
kejadian yang harus dilaporkan, pelapor dan
penerima laporan, metode penyelidikan,
penyusunan laporan, penyelidikan kejadian

dan pendokumentas
pendokumentasian?
ian?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 33 dari 35

11.6 Apakah tujuan


kejadian, pelaporan
menemukan dan penyelidikan
penyebab dasar dan
penyebab langsung, mencegah terulangnya
kejadian serupa, mengidentifikasi
pengendalian yang dibuthkan, menyediakan
informasi rinci untuk penyelidikan bila
diperlukan, mencerminkan adanya kepedulian
manajemen, efisiensi biaya?
11.7 Apakah format laporan penyelidikan kejadian
memuat hal-hal evaluasi potensi kerugian,
evaluasi frekuensii kemungkinan terulangnya
kejadian, kerugian biaya, gambaran /
kronologis kejadian, penyebab kejadian,
tindakan perbaikan / rekomendasi ?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
12 Dok umentasi
12.1 Apakah setiap langkah dalam implementasi
system manajemen HSE didokumentasikan
secara sistematis sebagai data pendukung
bahwa HSE MS berjalan dengan semestinya?
12.2 Apakah dokumentasi dijakdikan acuan
tertulis bagia setiap pelaku kegiatan agar
memiliki dasar dan persepsi yang sama atas
suatu standar yang telah ditetapkan?
12.3 Apakah dokumentasi disimpan dalam
bentuk media cetak atau elektronik?
12.4 Apakah semua dokumen dijamin
kebenarannya, tterdistribusikan
kebenarannya, erdistribusikan kepada pihak
terkait, tersimpan dengan aman dan
dimusnahkan setelah masa kadaluarsa?
12.5 apakah setiap dokumen yang diterbitkan
diperiksa kebenaran materinya dan disahkan
oleh pejabat yang berwenang?
12.6 Apakah setiap perubahan atas dokumen
dilakukan oleh pejabat yang berwenang?
12.7 Apakah dokumen sudah dikelompokkan
sesuai dengan tingakt klasifikasinya?
12.8 Apakah dokumen dapat diakses secara
cepat, siap diambil dan dalam kondisi aman?

13 Evaluasi dan Audit


 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 34 dari 35

13.1 Apakah/ manajemen


kegiatan dan pimpinan
usaha di lingkungan unit Gas
Direktorat
sudah melakukan audit HSE MS secara
berkala?
13.2 Apakah hasil audit HSE MS
dodokumentasikan
dodokumentasika n dan dilaporkan kepada
pimpinan setempat sebagai bahan pengkajian
/ penelaahan manajemen?
13.3 Apakah dalam 1 (satu) tahun (audit internal)
seluruh elemen sudah terevaluasi baik secara
bertahap atau sekaligus?
13.4 Apakah pelaksanaan dan hasil audit
dikomunikasikan / disosialisasikan?
13.5 Apakah ada tindak lanjut dan pemantauan
rekomendasi / temuan audit?
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
13 Evaluasi dan Audit
13.6 Apakah ada prioritas kegiatan (berdasarkan
risk matrix) dan lingkup yang perlu
mendapatkan perhatian untuk ditindaklanjuti?
13.7 Apakah ada metodologi audit yang
dilaksanakan?
13.8 Apakah audit internal dilakukan 1 (satu)
tahun sekali?
13.9 Apakah audit eksternal dilakukan 3 (tiga)
tahun sekali?
 

PEDOM AN   PERTAMINA 
FUNGSI : HSE & QM NOMOR : A-001/L00010/2013-S0
DIREKTORAT GAS : DRAFT#0: 28 Okt 2013
REVISI KE
BERLAKU TMT :
JUDUL :: AUDIT
 AUDIT HSE MANAGEMENT
MANAGEMENT SYSTEM
HALAMAN : 35 dari 35

Disiapkan Oleh : Disetujui Oleh:


Manager Vice President Senior Vice President Direktur Gas
HSE & QM Operation, Asset Engineering &
& Subsidiary Operation
Management Management

Tgl: Tgl: Tgl: Tgl:


 

Anda mungkin juga menyukai