HALAL
KOSMETIK
NAMA
KELOMPOK
KOSMETIK
HALAL Kosmetik halal kian diminati oleh pasar dunia.
Pasar kosmetik halal global diproyeksi mencapai
USD54 miliar atau sekitar Rp783 triliun hingga
2022 dan mencapai USD90 miliar atau Rp1.305
triliun (kurs Rp 14.500). Kosmetik halal Indonesia
pun diharapkan bisa meningkat dan mengambil
peluang tersebut.
DEFINISI LOGISTIK
HALAL
Logistik Halal merupakan proses mengelola
pengadaan, pergerakan, penyimpanan dan
penanganan material, ternak dan persediaan
barang setengah jadi baik makanan maupun
bukan makanan bersama dengan informasi
terkait dan aliran dokumentasi melalui
organisasi atau rantai pasok yang patuh
terhadap prinsip-prinsip umum syariah.
Dalam konteks sistem manajemen rantai pasok, proses produk halal mencakup
kegiatan: penyimpanan bahan baku, produksi, pengolahan dan pengemasan,
penyimpanan barang jadi, dan distribusi produk sampai ke konsumen akhir. Proses
produk halal mensyaratkan lokasi, tempat, dan alat pengolahan produk halal wajib
dipisahkan dengan lokasi, tempat, dan alat pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk tidak halal. Aktivitas halal akan
mengendalikan proses halal logistik. Kehalalan suatu produk tidak terlepas dari mana
dan bagaimana suatu produk berasal dan diproses/diproduksi.
Jaminan mampu telusur merupakan salah satu aspek bahwa kehalalan suatu
prosuk dapat ditelusuri termasuk dalam hal ini adalah proses-proses: Penyimpanan
barang di gudang produsen bebas terkontaminasi dan pencampuran barang tidak
jelas. Pengangkutan barang dari gudag produsen ke tempat penimbunan sementara
harus hygiene alat angkutnya. Penyimpanan barang di tempat penimbunan
sementara bebas terkontaminasi antara yang halal dan non halal. Proses-proses lain
yang harus bebas kontaminasi dalam : Packing,marketing dan labeling termasuk
pemisahan container pada saat akan dikapalkan dan proses penanganan di negara
tujuan, dan sebagainya.
Payung Hukum Logistik Halal
UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal.(JPH)
Pasal 1
Produk halal adalah produk yang telah dinyatakan halal
sesuai dengan syariat islam. Proses produk halal adalah
rangkaian kegiatan untuk menjam kehalalan produk Pasal 50
mencakup pengadaan bahan, pengolahan, penyimpanan, Pengawasan JPH dilakukan terhadap lokasi,
pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian tempat,p enyimpanan, pengemasan,
produk. pendistribusian, penjualan, serta penyajian
antara produk halal dan tidak halal.
Pasal 4
Produk yang masuk, beredar dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia
WAJIB bersertifikat halal.
Permasalahan dan Tantangan
LOGISTIK
HALAL Berdasarkan survei Thomson Reuters tahun 2015, permintaan
terhadap makanan, kosmetik, farmasi terbilang sangat tinggi. Bahkan
diprediksi tahun 2019 pasar makanan halal menjadi US$ 2,537 miliar,
pasar kosmetik halal akan bernilai US$ 73 miliar, dan kebutuhan
farmasi halal sebesar US$ 103 miliar. Melihat fenomena seperti ini,
sektor logistik dan supply chain produk tentu harus menerapkan pula
aspek halal pada industrinya
Jika melihatkondisi geografis Indonesia dan
penyebaran penduduknya, halal hub port
adalahsalah satu fasilitas penting dalam
implementasi halal supply chaindi Indonesia. Halal
hub portakan menjadikanproses-proses yang
AWAL
PENERAPAN Dalam rangka mewujudkan halal hub porttersebut, pada tanggal 2