Anda di halaman 1dari 7

ROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


PENDAMPINGAN MENDAPATKAN SERTIFIKASI HALAL GRATIS (SEHATI)
DAN PENGEMBANGAN PRODUK HALAL BAGI PELAKU MITRA UMKM YANG
TERDAFTAR DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, USAHA KECIL, MENENGAH,
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN (DKUKMPP)
(WorkShop Mendapatkan Sertifikasi Halal Gratis Bagi Produk UMKM dan Pengembangan
Produk Halal Bagi Pelaku UMKM: Binaan DKUKMPP Kota Cirebon)
TIM PENGUSUL

1. ( NIDN :)
2. ( NIDN :)
HALAL CENTER
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STF) MUHAMMADIYAH
CIREBON
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTARISI..............................................................................................................ii
RINGKASAN PROPOSAL.......................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN1.
1.Analisa Situasi Saat ini ..................................................................................1
1.2.Permasalahan Mitra.......................................................................................1
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN.............................................................3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN........................................................................4
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3.1 AnggaranBiaya.................................................................................................5
3.2JadwalKegiatan................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................6
LAMPIRAN
RINGKASAN PROPOSAL
Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dan tentunya sangat membutuhkan informasi
tentang produk halal untuk dipakai atau dikonsumsi. Produk halal adalah produk yang
dijamin kehalalannya dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Banyak UMKM (Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah) di Kota Cirebon yang memproduksi produk halal, tetapi belum
mendapatkan sertifikasi halal atas produknya..
Dalam memproduksi produk halal, tidak semua UMKM memiliki pengetahuan yang cukup
untuk memahami rangkaian kegiatan sehingga menjamin kehalalan produk serta bagaimana
cara memperoleh sertifikasi halal. Proses sertifikasi halal dianggap rumit dan mahal sehingga
UMKM tidak tertarik untuk mengurusnya. Halal Center STF Muhammadiyah Cirebon hadir
di tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan dan kabar baik bahwa mendapatkan
sertifikat halal tidaklah sulit, bahkan bisa diperoleh secara gratis melalui mekanisme “self
declare”.
Semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kehalalan suatu produk, harus
dipandang oleh UMKM sebagai peluang untuk melakukan inovasi dalam pengembangan
produk halal. Dan melakukan sertifikasi halal atas apa yang sudah mereka produksi
merupakan upaya menambah nilai dari produk yang dihasilkan, disamping tentunya bernilai
ibadah karena memudahkan saudara muslim mengidentifikasi produk yang halalan thoyiban.

Kata Kunci: Halal, Sertifikasi Halal Gratis, Pengembangan Produk, UMKM


BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu
memiliki kepentingan untuk melindungi warganya dari status halal atau tidaknya suatu
produk. Ironisnya, masih banyak masyarakat muslim yang tidak memperhatikan status
kehalalan barang yang dikosumsinya, entah itu karena ketidaktahuan atau karena memang
menganggap hal yang biasa. Sertifikasi Halal diperlukan dalam rangka menjamin dan
memastikan kepada masyarakat bahwa produk yang diproduksi benar-benar halal untuk
dikonsumsi. Hal tersebut juga sebagai upaya pemerintah dalam rangka memberikan fasilitas
bagi masyarakat untuk menjalankan perintah sesuai dengan syariat.
Sebagai produsen barang yang banyak bersentuhan dengan masyarakat, UMKM
sangat perlu untuk menjaga kehalalan produk secara konsisten, bahkan harus bersedia
“mendeclare” status kehalalan dan berusaha mendapatkan sertifikasi halal atas produknya.
Minimnya pemahaman dan keperdulian masyarakat tentang produk halal, harus dijadikan
motivasi bagi UMKM yang sudah memiliki sertifikat halal untuk ikut mengedukasi dan
memasyarakatkan urgensi sertifikasi halal, dan tentunya juga perlu melakukan
pengembangan dari produk halal yang dihasilkan.
Dalam melakukan pengembangan produk baru UMKM, maka proses sertifikasi
halal dilakukan kembali sebagai jaminan bahwa semua produk yang dihasilkan benar-benar
sudah tersertifikasi halal. Setiap yang dikonsumsi itu harus memiliki jaminan
kehalalan, sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat dibumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang
nyata bagimu”. (Q.S Al Baqarah: 168)
Masyarakat dan Pelaku UMKM idealnya harus memiliki pengetahuan
tentang rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan suatu produk, yaitu mencakup
penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan
penyajian Produk. Makanan yang baik berasal dari sumber yang baik, proses yang baik,
peralatan yang digunakan juga baik. Maka perintah syariat yang termaktub dalam Alqur’an
juga dapat dilaksanakan dengan baik. Implementasi perintah Allah dalam bermuamalah,
Insya Allah akan membuat hati menjadi tenang, rezeki bertambah, rahmat berkembang dan
UMKM yang berkomitmen dengan ini akan banyak memberi kemanfaatan bagi umat dan
kemanusiaan.

1.2. Permasalahan Mitra


Berdasarkan pengamatan dan hasil curah gagasan maka terdapat beberapa masalah
diantaranya:
1. Bagaimana memperoleh sertifikasi halal secara gratis dan cepat, sehingga
kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian produk halal bagi masyarakat
dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk dapat tercapai.
2. Bagaimana meningkatkan nilai tambah produk bagi pelaku usaha untuk memproduksi
dan menjual produk halal.
3. Bagaimana kegiatan industri dan perdagangan produk halal bisa kompetitif secara
global.

Dengan asumsi bahwa mitra sudah memahami pentingya halal dari produk yang
hasilkan, maka perlu dipahami tentang pengembangan produk halal. Jika perusahaan
ingin menambah jenis produk apa yang harus diperhatikan dalam upaya sertifikasi produk
baru tersebut.
Pada tahap pengembangan produk, hal-hal yang dipersiapkan secara garis besar sama
dengan persiapan dalam proses sertifikasi halal pertama kali. Didalam proses produksi
secara garis besar adalah input, proses, output. Berbicara tentang input dalam proses
Halal, maka berbicara tentang bahan baku dan fasilitas produksi.Fasilitas produksi termasuk
bangunan, ruangan, peralatanyang digunakan mulai dari persiapan bahan sampai ke
penyimpanan. Fasilitas produksi harus bebas dari najis, bebas babi dan harus terjamin
tidak adanya kontaminasi dengan najis.

Sumber: IHATEC(2020)Untuk proses produksi harus memiliki prosedur halal.


Membaca basmalah, pekerja dalam keadaan bersih, bahan-bahan yang digunakan
adalah bahan halal. Dan harus ada resep yang menjadi rujukan dalam
prosesproduksi.Kemasan juga sangat diperhatikan.Kemasan yang tidak layak juga akan
mempengaruhi penilaian apakah sudah halal atau belum sebenarnya produk yang dihasilkan.

BAB II.
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Dengan pengembangan produk halal, baik dari input (bahan-bahan yang digunakan),
proses maupun outputnyahalal UMKM diharapkan dapat memberlakukan proses halal
untuk produk yang dihasilkansecara berkelanjutan. UMKM menjadikan Halal Quality
sebagai nilai jual kepada masyarakat dan sangat memungkinkan nantinya menembus
pasar export.

Tabel 1. Rencana Target Capaian LuaranNoJenis LuaranIndikator Capaian1Publikasi ilmiah


pada jurnal ber ISSN/prosiding 1)Draft2Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory
PT 6)Tidak Ada3Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas,kuantitas, serta nilai tambah
barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya) 4)Ada4Peningkatan penerapan
iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) 4)Ada5Perbaikan tata nilai masyarakat
(seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan)
2)Ada6Publikasi di jurnal internasional 1)Tidak ada7Jasa, rekayasa sosial, metode atau
sistem, produk/barang 5)Ada8Inovasi baru TTG 5)Ada9Hak kekayaan intelektual (Paten,
Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri,
Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)
3)Ada10Buku ber ISBN 6)Tidak ad

BAB III. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan ini berupa webinar yang dilakukan secara online. Setelah sebelumnya
diberikan edukasi tentang pentingnya sertifikasi halal, maka selanjutnya memberikan
wawasan tentang pengembangan produk halal. Hal-hal yang akan diberikan adalah sebagai
berikut:1.Menegaskan kembali bahwa perintah Halal merupakan hal mendasar yang sudah
disebutkan Allah SWT dalam Alqur;an dan menjadi tolak ukur
dalamkehidupan2.Menjelaskan apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
produk halal. 3.Memberikan contoh kasus-kasus dalam pengembangan produk halal

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1.Anggaran Biaya
Berikut anggaran biaya program kegiatan PPM yang akan dilaksanakan.
Tabel 2. Anggaran Biaya
Program kegiatan PPM yang DiajukanNoKegiatanSatuanBiaya (Rp)VolumeJumlahTotal
(Rp)1Honor Pelaksana-Ketua-Anggotaorang orang
pertemuan1,000,000.00500,000.00111,000,000.00500,000.002Kuota
Internet200,000.003200,000.001,500,000.00600,000.003Pelaksanaan webinar (wardrobe,
sosialisasi)11,400,000.001,400,000.00GRAND
TOTAL3,500,000.004.2.JadwalKegiatanKegiatan ini akan dilaksanakan pada semester genap
tahun akademik 2021/2022dengan perincian sebagai berikut:Tabel 4. Rencana Kegiatan
Webinar Proses HalalNoKegiatanMingguI -IIDecIII DecI-IIIJanI-III FebIVFeb1Persiapan
Proposal2Pengajuan Proposal3Persiapanbahanwebinar4Persiapanbahanwebinar5Pelaksanaan
webinar6Penyusunan Laporan
6 DAFTAR PUSTAKA
Alqur’an. Surat Albaqarah ayat 168. Cetakan 10 Tahun 2014. CV DiponegoroAlam, S.S. &
Sayuti, N.M. (211). Applying the Theory of Planned Behavior (TPB) in Halal
FoodAnderson, J. R. (2010).Cognitive Psychology and Its Implications: Seventh Edition.
New York: Worth PublishingNurcahyo,A.,Hudrasyah.,H. The Influence of Halal
Awarenes, Halal Certification, and Personal Societal Perception Toward Purchase
Intention: A Study of Instant Noodle Consumption of College Student in Bandung.
Journal of Business and ManagementVol. 6, No. 1, 2017: 21-31Republika. (15 Oktober
2020). https://republika.co.id/berita/qi7uom368/kesadaran-produk-halal-umat-perlu-
ditingkatkan

Anda mungkin juga menyukai