2 Tujuan :Peserta memahami Kriteria Sistem Jaminan Halal (HAS : 1)DEFINISISistem Jaminan
Halal (SJH): sistem manajemen terintegrasi yang disusun, diterapkan dan dipelihara untuk
mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka
menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan persyaratan LPPOM MUI.Kriteria
SJH: kalimat yang menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka menerapkan
SJH sehingga dihasilkan produk halal secara konsisten
10 Pelatihan (Lanjutan)Pelatihan eksternal harus diikuti oleh salah satu tim manajemen halal
setidaknya sekali dalam dua tahunPelatihan internal harus dilaksanakan setidaknya setahun
sekali
11 menu tersebut dimasukkan sebagai bahan
Bahan mencakup bahan baku (raw material), bahan tambahan (additive) & bahan penolong
(processing aid)Khusus untuk restoran/katering, jika ada menu konsinyasi/titipan, menu rekanan,
dan menu yang dibeli dari pihak lain (misal AMDK, soft drink, es krim) menu tersebut
dimasukkan sebagai bahan
13 IV. BAHAN (Lanjutan)Bahan tidak diproduksi dari fasilitas yang dipergunakan untuk produk
yang menggunakan babi atau turunannya.Bahan tidak bercampur dengan bahan haram dan
najis.Untuk sesuai syariat Islam (dibuktikan dengan sertifikat halal yang valid).Perusahaanbahan
turunan hewani harus dari hewan halal yang disembelih harus menjamin semua bahan yang
digunakan adalah halal
14 Catatan PentingSuatu bahan tidak selalu harus dilengkapi dengan sertifikat halal sebagai
standar persetujuannya
15 ProdukProduk pada industri pengolahan: produk yang didaftarkan untuk sertifikasi halal, baik
berupa produk retail, non retail, produk akhir, produk antara (intermediet)Produk pada
restoran/katering: semua menu yang disajikan, baik dibuat sendiri oleh perusahaan maupun
menu yang dibeli dari pihak lain (menu titipan, rekanan), termasuk menu musiman dan menu
ekstra
16 Produk KosmetikProduk kosmetik yang mengklaim tahan air (waterproof) harus lulus uji
analisa laboratorium daya tembus air.Produk kosmetik yang tidak tembus air dapat disertifikasi
dengan syarat: (i) Produk yang penggunaannya terbatas waktunya, seperti sunblock khusus
untuk berenang, (ii) Perusahaan harus memberikan catatan cara penggunaan bagi pengguna
yang akan beribadah shalat ketika menggunakan kosmetika tersebut, misalnya dengan
membuat leaflet khusus, penulisan di kemasan atau pembedaan warna kemasan. Penempatan
harus jelas dan mencolok termasuk di box kemasan.
17 Produk yang dikemas ulang (repacked) atau diberi label ulang (relabeled)
Dapat diajukan untuk disertifikasi dengan syarat produk tersebut bersertifikat halal MUI atau
produk termasuk kategori produk tidak beresiko (No Risk)Catatan: Dapat disertifikasi bersamaan
dengan produk asalnya jika produk asal tidak bersertifikat halal MUI atau produk bukan termasuk
kategori produk tidak beresiko (No Risk)
22 10. Audit Internal“Verifikasi pemenuhan 11 kriteria yang dilakukan oleh auditor dari internal
perusahaan”Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis audit internal.Audit internal harus
dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.
7 Kebutuhan Pasar HalalPopulasi muslim di dunia: 28,68% dari populasi dunia atau 2,18 miliar
(muslimpopulation.com, 2017)Populasi muslim di Indonesia 87,18% dari penduduk Indonesia
(sensus 2010) → populasi muslim terbesar di duniaTren Wisata Halal yang mulai menduniaHalal
menjadi issue yang sangat sensitif di IndonesiaSertifikat Halal merupakan nilai tambah bagi
keunggulan produk suatu industriMenghadapi UU JPH
8 KONSEP HALAL-HARAM-NAJIS-THOYIB
12 11/19/18
13 11/19/18
14 11/19/18
20 Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML (Ketua Komisi Fatwa MUI 1980 – 2000)
“Jika suatu Produk telah bersentuhan dengan teknologi dan sudah tidak nampak lagi bentuk asli
dari bahan tersebut, maka produk tersebut dapat dikategorikan sebagai produk yang syubhat
(samar)”Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML(Ketua Komisi Fatwa MUI 1980 – 2000)
26 Cara Konsumen muslim mendapat jaminan bahwa produk yang dikonsumsi adalah
Halal
proses sertifikasi halalSertifikat HalalFatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan
kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam merupakan syarat untuk mendapatkan ijin
pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang
37 Lanjutan BAHAN :Bahan tidak diproduksi dari fasilitas yang dipergunakan untuk produk yang
menggunakan babi atau turunannya.Bahan tidak bercampur dengan bahan haram dan
najis.Untuk bahan turunan hewani harus dari hewan halal yang disembelih sesuai syariat Islam
38 ProdukProduk pada industri pengolahan: produk yang didaftarkan untuk sertifikasi halal, baik
berupa produk retail, non retail, produk akhir, produk antara (intermediet)Produk pada
restoran/katering:semua menu yang disajikan, baik dibuat sendiri oleh perusahaan maupun
menu yang dibeli dari pihak lain (menu titipan, rekanan), termasuk menu musiman dan menu
ekstra
41 Fasilitas ProduksiSemua lini produksi dan peralatan pembantu yang digunakan untuk
menghasilkan produk, baik milik sendiri atau menyewa dari pihak lain mencakup bangunan,
ruangan, mesin, peralatan utama, peralatan pembantu sejak penyiapan bahan, proses utama,
hingga penyimpanan produkProduksi halal hanya dibolehkan di fasilitas produksi yang BEBAS
NAJIS
42 PENGHENTIAN SERTIFIKASI
Proses sertifikasi dapat dihentikan jika:Perusahaan membatalkan pengajuan sertifikasiDalam
waktu lebih dari 3 bulan perusahaan tidak menanggapi atau menindaklanjuti audit
memorandumLebih dari 6 bulan sejak audit terakhir dilaksanakan, perusahaan tidak dapat
memenuhi persyaratan atau menyelesaikan audit memorandumSetelah penghentian sertifikasi,
jika perusahaan hendak melakukan sertifikasi maka pendaftaran harus dimulai dari awal, tidak
melanjutkan proses yang sudah dihentikan.
43 Hal-hal Yang Perlu Disiapkan Saat Audit :
Bahan-bahan yang digunakanKemasan bahan (Jika diperlukan)Dokumen pembelian (Seperti :
Nota Pembelian, Kwitansi, Faktur Pembelian, PO, DO, Surat Jalan, dll)Formula Standart atau
ResepProses Produksi (Bisa salah satu produk)Label kemasan produk (mewakili)Manual SJH
(Sistem Jaminan Halal)Implementasi SJH, terutama Sosialisasi Kebijakan Halal dan Edukasi
Halal pada Karyawan