TANTANGAN DAN Menurut KEMENKO PMK pentingnya dilakukan sertifikasi halal pada produk karena untuk MEMBANGUN MASA menjamin dan memastikan kepada masyarakat bahwa produk yang diproduksi benar-benar halal untuk DEPAN INDONESIA dikonsumsi. Hal tersebut juga sebagai upaya pemerintah dalam rangka memberikan fasilitas bagi MELALUI AKSELERASI masyarakat untuk menjalankan perintah sesuai dengan syariat (kemenko pmk, 2023). PERTUMBUHAN INDUSTRI Manfaat sertifikasi halal besar bagi konsumen, produsen, maupun pemerintah, yaitu sertifikat halal MAKANAN HALAL menjamin keamanan produk yang dikonsumsi, sertifikat halal memiliki Unique Selling Point (USP), sertifikat halal memberikan ketentraman batin bagi Penulis: 1 masyarakat, meningkatkan kepercayaan konsumen, Reza Awaliah Ali sertifikat halal memberikan perlindungan terhadap 2 Fadhil Rakhmad produk dalam negeri dari persaingan global, *Badan Pengurus Nasional Bidang Keilmuan FoSSEI meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan daya saing 2022/2023 bisnis, dan sertifikasi halal menjadi tiket untuk mendapat akses pasar global (Warto & Samsuri, LATAR BELAKANG 2020). Saat ini masih banyak UMKM yang masih ndonesia merupakan negara dengan mayoritas kurang tertarik dalam melakukan sertifikasi halal
I muslim terbanyak di dunia. Oleh sebab itu,
Indonesia memiliki tingkat konsumsi halal food tertinggi di dunia (Warto & Samsuri, 2020). Berdasarkan State of the Global Islamic Economy karena mereka tidak tahu benefitnya untuk apa bahkan mereka memikirkan apa yang akan mereka dapat jika melakukan sertifikasi halal. Saat ini baru sekitar 725.000 produk bersertifikat halal yang berasal dari (SGIE) pada 31 Maret 2022, produk makanan halal 405.000 UMKM. Padahal, berdasarkan data Indonesia berada di peringkat dua dunia (Kementerian Koperasi dan UMKM, 2022) total (DinarStandard, 2022). Berdasarkan data, Indonesia UMKM di Tanah Air mencapai 8,71 juta. Pada tahun memiliki peluang bisnis halal yang sangat besar dan 2023 ini BPJPH membuka kuota 1 juta sertifikasi halal ini dapat menjadi pendongkrak perekonomian gratis bagi pelaku usaha (self declare) melalui aplikasi nasional. Tentunya harus diiringi dengan SIHALAL (Kemenag, 2023). pengembangan industri halal food dalam berbagai Meskipun demikian, masih banyak UMKM aspek. yang belum mengajukan sertifikasi melalui program Makanan halal adalah kebutuhan primer yang tersebut karena kurangnya informasi dan rendahnya menunjang aktivitas fisik. Maka, tak mengherankan pemahaman terhadap alur pengajuan sertifikasi halal apabila sebagian besar pendapatan seseorang (Gunawan et al. 2021). Sehingga program SEHATI dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. memiliki tujuan untuk memfasilitasi pembiayaan Berdasarkan riset yang dilakukan Crescent Rating, sertifikasi halal secara gratis bagi pelaku UMKM. pengeluaran tahunan konsumen muslim di Indonesia Diharapkan dengan adanya sertifikasi halal gratis ini untuk makanan halal mencapai US$69 miliar atau makin banyak UMKM yang bisa menembus pasar sekitar Rp1.080 triliun pada 2022. Dari jumlah itu, halal global. Dengan memiliki sertifikat halal, produk generasi X memiliki pengeluaran makanan halal UMKM akan lebih diterima di pasaran, terutama di paling besar, yakni US$23,5 miliar atau Rp367,8 kalangan konsumen Muslim yang membutuhkan triliun per tahun. produk halal baik di pasar domestik maupun Sektor halal food ini menjadi peluang besar internasional. dalam ekonomi bisnis, terutama negara Indonesia yang mana bisa menjadi nilai tambah dalam perekonomian nasional negara. Peluang besar bisnis halal ini tentu DESKRIPSI MASALAH mengembangkan produk serupa seperti Brasil, Afrika, dan Thailand. Brasil menduduki peringkat pertama 1. Kurangnya Edukasi dan Pembinaan eksportir makanan ke negara OKI sebesar 10,51 Kepada Konsumen akan Pentingnya persen, dan Thailand 8,15 persen. Disusul Turki 5,76 Mengkonsumsi Produk Halal dan Sehat persen, India 5,5 persen, dan China 4,97 persen. Sedangkan Indonesia masih menduduki peringkat ke- Ketidakpahaman tentang pentingnya mengkonsumsi 20 yaitu hanya 1,86 persen. makanan halal mengakibatkan konsumen membeli produk sembarangan tanpa memperhatikan apakah REKOMENDASI KEBIJAKAN baik untuk kesehatan dan apakah sesuai dengan ketentuan halal dalam agama Islam. Selain itu, hal ini A. Peningkatan Edukasi Terkait Halal Food juga berdampak negatif pada minat pelaku usaha terhadap Pelaku Usaha dan Konsumen mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendapatkan sertifikasi halal. Peningkatan strategi komunikasi merupakan salah satu langkah dasar untuk dapat meningkatkan kesadaran 2. Indonesia Menjadi Konsumen Halal Food halal food baik oleh pelaku usaha maupun konsumen, Terbesar Bukan Produsen melalui BPJPH diharapkan dapat membantu dalam memanfaatkan era transformasi digital melalui media Penyebab Indonesia menjadi konsumen halal food seperti membuat konten edukasi halal mengenai terbesar bukan produsen yaitu karena Indonesia benefit sertifikasi halal, pembahasan urgensi halal kurang fokus dalam pengembangan produk halal, food, in house training, dan dapat juga memilih public karena masih mengutamakan ekspor komoditas figure sebagai strategi komunikasi dalam pertambangan dan perkebunan. Selain itu, dukungan menyebarluaskan pemahaman Halal Food serta cara pemerintah pun kurang gencar dalam menjadikan yang lebih efektif lainnya. Indonesia sebagai produsen halal food. BPJPH membentuk tim yang terdiri dari organisasi- 3. Kurangnya Pemahaman Pelaku UMKM organisasi ekonomi syariah dan beberapa tenaga tentang Pentingnya Sertifikasi Halal kesehatan untuk dapat bekerja sama memberikan sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya Banyak UMKM merasa mengurus sertifikasi halal mengkonsumsi produk halal dan sehat. sangat sulit alurnya, dan sebagian diantaranya tidak terlalu paham apa fungsi sertifikasi halal serta B. Penyertaan Dukungan Dana dari bagaimana proses pengajuan dan pendanaannya. Perusahaan dan Pemerintah serta Lembaga Keuangan Selain itu banyak pelaku usaha yang berpendapat bahwa sertifikasi halal itu tidaklah penting Pemerintah menyalurkan dana untuk kegiatan dikarenakan Benefit yang didapatkan setelah sertifikasi halal. Bekerja sama dengan lembaga sertifikasi halal tidak begitu memberikan efek besar keuangan dan berbagai perusahaan seperti dari dana salah satu alasannya karena konsumen yang tidak CSR untuk memfasilitasi pendanaan sertifikasi halal. memperdulikan status halal atau tidaknya dari beberapa makanan yang dijajakan oleh UMKM. C. Pendampingan dan penyedian relasi bagi Para Eksportir 4. Eksportir Halal Food yang Rendah - Tingkatkan pemahaman terkait ekspor bagi pelaku Sebagai penduduk muslim terbesar dunia, produksi usaha/UMKM agar lebih paham cara ekspor dan penjualan produk halal Indonesia belum optimal. produknya ke luar negeri melalui program edukasi Pasar ekspor produk halal belum terjamah secara luas oleh oleh BPJPH. Diharapkan BPJPH juga dapat meski sudah berhasil menjual ke negara-negara bekerja sama dengan pemerintah kota setempat atau muslim (OKI) dan non-muslim. dinas koperasi usaha mikro agar dapat lebih luas dan masif lagi dalam peningkatan pemahaman mengenai Ada sejumlah tantangan yang membuat produk halal ekspor kepada pelaku usaha. belum berkembang optimal. Salah satunya adalah kalah saing dengan negara penduduk non muslim yang - Pelatihan yang lebih masif kepada pelaku usaha Leshinta, I. (2020). Halal Food: Peluang Ekonomi untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat bagi Indonesia. SEF FEB UGM. bersaing dengan para kompetitor yang ada atau bahkan https://sef.feb.ugm.ac.id/halal-food-peluang- bisa lebih unggul. ekonomi-bagi-indonesia Savira, S. (2022). Potensi Halal Food Di Kancah - Relasi menjadi salah satu bagian terpenting dari Nasional dan Internasional. Kumparan. ekspor karena banyak UMKM yang masih https://kumparan.com/salsabila-savira/potensi- kebingungan karena belum menemukan tempat untuk halal-food-di-kancah-nasional-dan- menjual produknya internasional-1xkkcWxVFT9/1 Kumparan Bisnis. (2020). Kemendag Ungkap KESIMPULAN Masalah Utama Produk Halal RI Sulit Bersaing di Pasar Global. Kumparan. Halal food memiliki potensi yang sangat baik untuk https://kumparan.com/kumparanbisnis/kemenda meningkatkan perekonomian di Indonesia. Halal food g-ungkap-masalah-utama-produk-halal-ri-sulit- akan semakin berkembang jika didukung dengan bersaing-di-pasar-global-1uU9U0paJSF beberapa langkah seperti adanya sertifikasi halal dari Widiastuti, T. (2020). Hambatan dan Strategi setiap produk makanan dan minuman, dengan Pengembangan Industri Halal di Indonesia. memberikan sosialisasi terhadap pelaku UMKM UNAIR News. terkait BPJPH, contohnya pada program Sehati akan https://news.unair.ac.id/2020/09/09/hambatan- memberikan dampak yang sangat besar agar para dan-strategi-pengembangan-industri-halal-di- pelaku UMKM aware terhadap sertifikasi halal pada indonesia/?lang=id suatu produk. Sehingga dapat menjadikan Indonesia Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah. (2023). Manfaat menjadi negara eksportir tertinggi, serta menjadikan Sertifikasi Halal bagi UMKM. https://dinkop- Indonesia sebagai negara terbesar dalam memproduksi umkm.jatengprov.go.id/berita/view/2620 produk halal food. Faridah, N. (2023). No TitleMenuju UMKM Syariah Indonesia 2024 dengan Produk Halal. Halal DAFTAR PUSTAKA Center UNAIR. https://halal.unair.ac.id/blog/2023/05/16/1813/ Warto, W., & Samsuri, S. (2020). Sertifikasi Halal dan Rizaty, M. A. (2022). Pengeluaran Gen X untuk Implikasinya Bagi Bisnis Produk Halal di Makanan Halal Paling Besar di Indonesia. Data Indonesia. Al Maal: Journal of Islamic Indonesia. Economics and Banking, 2(1), 98-112. https://dataindonesia.id/varia/detail/pengeluaran Gunawan, S., Wirawasista Aparamarta, H., -gen-x-untuk-makanan-halal-paling-besar-di- Darmawan, R., & Aini Rakhmawati, dan. (2021). indonesia Pendampingan Berkelanjutan Sistem Jaminan Desa Klampok. (2023). SEHATI, Sejuta Sertifikasi Halal Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Halal Gratis. (UMKM). Jurnal Direktorat Riset dan https://www.klampok.id/blog/2023/06/23/sehati Pengabdian Kepada Masyarakat-DRPM ITS -sejuta-sertifikasi-halal-gratis/#:~:text=Sehati (Vol. 5, Issue 1). adalah program kolaboratif dan,secara gratis bagi Qoni'ah, R. (2022). Tantangan dan strategi pelaku UMK. peningkatan ekspor produk halal Indonesia di pasar global. Halal Research Journal, 2(1). 9,9% dari total lapangan pekerjaan yang ada di PENGUATAN EKOSISTEM Indonesia. Potensi sektor wisata juga mendorong HALAL TOURISM DI pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,60% yang menjadi salah satu sektor terbesar dan tercepat INDONESIA pertumbuhannya sehingga melampaui sektor lain selama 7 tahun berturut-turut (Chairunnisa Nadha, 2020). Dengan berbagai upaya pengembangan yang Penulis: dilakukan oleh pemerintah, tercatat pada tahun 2023 1 Addien Safriya Ramadhani Indonesia menempati peringkat satu sebagai negara 2 Siti Nurkholifah dengan wisata halal terbaik dunia. Oleh karena itu, *Badan Pengurus Nasional Bidang Keilmuan FoSSEI Indonesia berhasil memenangkan penghargaan 2022/2023 “World’s Best Halal Travel Destination” versi GMTI 2023. Hal ini menunjukkan peningkatan dalam LATAR BELAKANG pengembangan wisata halal yang pada tahun 2022 Indonesia menempati peringkat kedua. erdasarkan The Royal Islamic Strategic Potensi yang dimiliki oleh wisata halal
B Studies Centre (RISSC) mencatat total dari
penduduk muslim di Indonesia adalah 231, 06 juta (RISSC, 2022). Fakta tersebut menyebabkan Indonesia dijuluki sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Bahkan faktanya sangat dimaksimalkan oleh pemerintah dengan melihat pencapaian Indonesia di tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa urgensi untuk terus meningkatkan wisata halal sangatlah tinggi. Wisata halal dicanangkan dalam rangka untuk menjamin Indonesia berhasil melewati Pakistan sebagai posisi ketenangan dan kenyamanan semua pihak dalam kedua dan india di posisi ketiga. Total penduduk berwisata. Namun, urgensi ini mendapat berbagai muslim tersebut setara dengan 86,7% dari total respon dari berbagai pihak. Berbagai macam bentuk penduduk Indonesia serta proporsi penduduk muslim respon ini baik itu mendukung maupun menolak di Indonesia mencapai 11,29% dari total populasi di terjadi di Indonesia. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf dunia. Dengan tingginya penduduk muslim di Amin mengatakan dalam acara Sarasehan Ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki dan Keuangan Syariah di Hotel Sheraton Surabaya, potensi yang sangat tinggi dalam mengembangkan Jawa Timur, Rabu, 30 Agustus 2023, banyak pihak dasar keislaman. Dasar keislaman yang terus yang masih salah mengartikan konsep wisata halal berkembang mengikuti perkembangan zaman sehingga penolakanpun terjadi. Oleh karena itu, menciptakan berbagai macam mekanisme dan sistem dukungan serta kebijakan pemerintah tentunya baru yang luar biasa dalam rangka mendukung menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar mampu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengatasi permasalahan yang ada. Harapannya demikian, terdapat peluang bagi berbagai sektor ketenangan dan kenyamanan dari wisata halal dapat kehidupan untuk mampu mengimplementasikan dasar dirasakan oleh semua pihak di Indonesia. keislaman. Peluang di berbagai sektor ini, mampu dimanfaatkan sebaik mungkin khususnya di sektor DESKRIPSI MASALAH wisata. Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki banyak objek wisata sehingga sudah jelas 1. Regulasi yang belum cukup mendukung wisata mendapat peluang untuk dapat memanfaatkan potensi halal. wisata halal. Regulasi pemerintah Indonesia mengenai Indonesia sebagai negara dengan penduduk wisata halal salah satunya yaitu UU Peraturan Menteri muslim terbanyak dunia memiliki potensi besar dalam No. 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan sertifikasi pengembangan wisata halal. Hal ini didasari bahwa usaha wisata. Dalam peraturan ini berisi tentang fakta World Travel and Tourism Council tahun 2018 penyelenggaraan sertifikasi usaha wisata. Dalam menyebutkan sektor wisata memiliki dampak 10,40% regulasi ini memperlihatklan bahwa belum cukup terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dampak regulasi yang ada dalam mendukung wisata halal. tersebut tentunya membuktikan potensi peningkatan Regulasi ini hanya menjelaskan berkaitan dengan yang besar dengan memberikan dampak positif pada sertifkasi usaha wisatanya saja dan tidak menjelaskan perekonomian Indonesia. Selain dampak ekonomi, secara detail sehingga menimbulkan kebingungan sektor wisata juga menyerap 313 juta pekerjaan atau dalam penerapannya. Regulasi pemerintah lainnya yaitu mengenai UU Peraturan Menteri No. 2 Tahun - Ketentuan terkait para pihak dan akad 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel - Ketentuan terkait hotel syariah Syariah. Dalam regulasi ini, hanya menjelaskan - Ketentuan terkait wisatawan pedoman penyelenggaraan berkaitan dengan usaha - Ketentuan destinasi wisata hotel syariah saja. Hal ini tentunya menjelaskan - Ketentuan spa, sauna, dan massage regulasi yang ada belum cukup untuk banyaknya usaha - Ketentuan terkait biro perjalanan wisata syariah lainnya yang mampu mendukung wisata halal. - Ketentuan terkait pemandu wisata syariah Berkaitan dengan regulasi di Indonesia ini, tentunya diharapkan mampu menjelaskan secara detail Meski telah ada fatwa yang mengatur dan lengkap dalam implementasi wisata halal. Untuk pariwisata halal, tetapi sifatnya tidaklah mengikat mencapai hal tersebut tentunya memerlukan sebuah secara hukum. Diperlukan regulasi khusus yang regulasi dan pedoman yang jelas dalam mengatur pariwisata halal supaya lebih efektif. pengembangan wisata halal. Sehingga, kejelasan dan Sampai dengan sekarang, regulasi tentang batasan yang ada ini mampu diberikan kepada pariwisata halal barulah sebatas peraturan daerah berbagai pihak yang terkait dalam pengembangan (perda) yang mengikat di daerah tersebut saja. wisata halal di Indonesia. Diantara daerah yang telah memiliki perda tersebut yaitu nusa tenggara barat, sumatera barat, serta perda 2. Optimalisasi potensi wisata halal. bupati. Perda ini perlu diikuti dengan uu supaya mengikat secara keseluruhan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan objek saya tarik wisata. Indonesia memiliki Optimalisasi Potensi Pariwisata Halal 2.563 objek daya tarik wisata yang tersebar di 17.001 Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor pulau. Ini merupakan potensi yang luar biasa karena pariwisata halal. Berikut adalah beberapa rekomendasi dengan potensi ini, pariwisata bisa menyumbang untuk mengoptimalkan potensi pariwisata halal di pendapatan nasional melalui penyediaan lahan Indonesia. pekerjaan, pembukaan usaha kuliner, pembukaan usaha penginapan, transportasi, dsb. 1. Duta Pariwisata Halal di setiap regional atau Dalam kancah global, pariwisata halal dimasukkan indikator/assesment halal tourism merupakan sektor yang sangat potensial. Berdasarkan untuk penobatan duta pariwisata di setiap Laporan Mastercard Crescentrating Global Travel provinsi. Market Index (GMTI) 2019, memprediksi akan ada 230 juta wisatawan muslim secara global pada 2026. Melalui duta pariwisata halal ini, harapannya dapat Dengan potensi sebesar ini, sektor potensi pariwisata membantu menggencarkan promosi dan sosialisasi halal perlu dikembangkan dengan serius karena ini pariwisata halal dan manfaatnya. Promosi dan nantinya akan menyumbang pada pendapatan sosialiasi ini dioptimalkan melalui sosmed yang nasional. Penguatan pariwisata halal ini meliputi menyasar generasi muda. penyediaan makanan halal, tempat beribadah, serta kegiatan lain yang ramah muslim. 2. Desa wisata halal yang terintegrasi dengan kemendikbud, kemenparekraf, dan stakeholder REKOMENDASI KEBIJAKKAN lainnya. Supaya nanti kegiatan-kegiatan sinergi pengabdian yang ada seperti KKN Kebangsaan lebih berdampak. Regulasi Regulasi memiliki peranan yang penting dalam Desa wisata dalam konteks wisata pedesaan tersebut penyelenggaraan pariwisata halal di Indonesia karena dapat disebut sebagai aset kepariwisataan yang ini merupakan suatu pedoman yang perlu dipatuhi. Di berbasis pada potensi pedesaan dengan segala Indonesia, belum ada regulasi khusus yang mengatur keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan pariwisata halal. Regulasi yang ada barulah Fatwa dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk DSN MUI 108/DSN_MUI/X/2016 tentang pedoman menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. penyelenggaraan pariwisata halal. Fatwa ini memuat : Pengembangan desa wisata halal saat ini, barulah - Ketentuan umum secara mandiri atas seinisiasi warga lokal. - Ketentuan hukum Kedepannya, pengembangan desa wista halal perlu - Prinsip umum penyelenggaraan pariwisata terintegrasi dengan kemenparekraf supaya lebih syariah terkoordinasi. Kemudian untuk integrasi dengan kemendikbud, bisa melalui kegiatan prioritas untuk DAFTAR PUSTAKA program pengabdian (baik untuk dosen maupun mahasiswa). Hakim, A. A., Huda, U. N., & Aziz, R. (n.d.). MODEL WISATA HALAL BERBASIS 3. Investasi terintegrasi untuk spot destinasi pilihan KOMUNITAS. di setiap provinsi (dibutuhkan kolaborasi Ramadhani, M. (2021). DILEMA stakeholeder). REGULASI PARIWISATA HALAL DI INDONESIA. In Ar Rehla: Journal of Islamic Investasi memiliki peranan penting bagi penguatan Tourism (Vol. 1, Issue 1). http://ejournal.iain- dan pengembangan destinasi wisata. Untuk tulungagung.ac.id/index.php/arrehla mendukung hal ini, diperlukan investasi yang Dewi, G. (2022). Analisis Maṣlahah pada terkoordinasi supaya pendayagunaan dana investasi Konsep Halal Self-Declare Sebelum dan bisa dialokasikan dan digunakan secara optimal dan Pasca enactment Undang-Undang Cipta tepat sasaran. Kerja. https://kemenkopukm.go.id/read/seskemenko 4. Sertifikasi/Lisensi Pariwisata Halal untuk semua pukm- golongan secara masif. Chairunnisa Nadha (2020) Rantai Nilai Dengan adanya sertifikasi pariwisata halal ini, Industri Pariwisata Halal, halalmui.org. harapannya dapat mempermudah wisatawan untuk RISSC (2022) The Royal Islamic Strategic mengidentifikasi mana pariwisata yang telah Studies Centre | RISSC, https://rissc.jo/. memenuhi kriteria halal dan mana yang belum. DIUNDANGKANNYA UU DAMPAK PENERAPAN SPIN OFF
P2SK PADA 2023 TERKAIT Terpenuhinya persyaratan yang terlampir di
atas mengharuskan UUS untuk melakukan spin-off KEBIJAKAN SPIN OFF menjadi BUS. Spin-off ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan market share perbankan syariah di Indonesia (Putra, Qosim, & Hakiem, 2019). Adapun Penulis: Spin-off dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank 1 Putri Oktavia Rusadi Umum Syariah (BUS) dapat memberikan dampak 2 Siti Annisa Satifa positif terhadap perkembangan Islamic finance, antara *Badan Pengurus Nasional Bidang Keilmuan FoSSEI lain: 1) Meningkatkan market share perbankan syariah di 2022/2023 Indonesia. Dengan adanya spin-off, maka UUS akan menjadi bank syariah yang terpisah dari LATAR BELAKANG bank konvensional. Hal ini dapat meningkatkan jumlah bank syariah di Indonesia dan ank Umum Konvensional adalah bank yang memperkuat posisi perbankan syariah di pasar
B beroperasi dengan prinsip-prinsip
konvensional atau non-syariah. Sedangkan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit bisnis suatu Bank Umum Konvensional yang beroperasi perbankan nasional (Rysaldi & Santoso, 2022). 2) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah. Dalam beberapa tahun terakhir, perbankan syariah semakin diminati oleh dengan prinsip-prinsip syariah. Berdasarkan UU No. masyarakat karena dianggap lebih transparan dan 21 tahun 2008, setiap UUS wajib dipisahkan menjadi memiliki prinsip-prinsip yang lebih etis Bank Umum Syariah (BUS) jika telah memenuhi dibandingkan dengan perbankan konvensional. persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut adalah jika Dengan adanya spin-off, maka bank syariah akan aset UUS telah mencapai 50% dari total aset induknya, semakin mandiri dan dapat memberikan maka UUS harus dipisahkan menjadi BUS. Spin-off ini pelayanan yang lebih baik kepada nasabah bertujuan untuk meningkatkan market share (Rambe, Ishaq, & Khasanah, 2021). perbankan syariah di Indonesia (Putra, Qosim, & 3) Meningkatkan inovasi produk dan layanan Hakiem, 2019). Dalam proses spin-off, UUS akan perbankan syariah. Dalam rangka menghadapi menjadi badan hukum yang terpisah dari Bank Umum persaingan dengan perbankan konvensional, bank Konvensional, meskipun dari aspek kepemilikannya, syariah perlu mengembangkan produk dan pada umumnya terjadi kepemilikan melalui pemegang layanan yang inovatif dan sesuai dengan saham mayoritas yang sama (Ismail, 2017). kebutuhan nasabah. Dengan adanya spin-off, Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh maka bank syariah akan semakin fokus pada Unit Usaha Syariah (UUS) agar dapat melakukan spin- pengembangan produk dan layanan perbankan off menjadi Bank Umum Syariah (BUS) adalah Nilai syariah (Rambe, Ishaq, & Khasanah, 2021). aset UUS telah mencapai paling sedikit 50% dari total 4) Meningkatkan stabilitas perbankan syariah. nilai aset bank induknya atau telah mencapai batas Dalam jangka panjang, spin-off dapat yang ditentukan oleh Bank Indonesia (Wiyon & meningkatkan stabilitas perbankan syariah karena Iskatrinah, 2022). Kedua, UUS harus memenuhi bank syariah akan semakin mandiri dan memiliki persyaratan permodalan yang ditetapkan oleh Bank manajemen yang lebih handal dalam mengelola Indonesia (Anadya, 2023). Ketiga, UUS harus bisnis perbankan syariah (Rambe, Ishaq, & memiliki rencana bisnis yang jelas dan terukur untuk Khasanah, 2021). mengembangkan bisnisnya setelah menjadi BUS (Putra, Qosim, & Hakiem, 2019). Keempat, UUS Spin-off dapat memberikan dampak positif harus memenuhi persyaratan regulasi dan perundang- bagi perkembangan Islamic finance di Indonesia. undangan yang berlaku (Anadya, 2023). Kelima, UUS Namun, yang perlu diperhatikan adalah terkait spin-off harus memiliki manajemen yang handal dan harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan yang berpengalaman dalam mengelola bisnis perbankan telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan syariah (Putra, Qosim, & Hakiem, 2019). mempersiapkan modal yang cukup agar dapat berdiri sendiri setelah melakukan spin-off (Rysaldi & Santoso, 2022). Melalui spin-off, Islamic finance dapat 4. Kerjasama dengan Instansi dalam Upaya dikembangkan dan diperkuat. Dalam rangka Penambahan Aset Perbankan pengembangan dan penguatan Islamic finance melalui 5. Penguatan Dewan Pengawas Syariah (DPS) spin-off maka terdapat beragam cara dan langkah yang 6. Pemantauan Compliance Kesyariahan bisa diambil. Pertama dari sisi peningkatan efisiensi, Spin-off dapat meningkatkan efisiensi operasional LANGKAH STRATEGIS Islamic finance dengan memisahkan bisnis syariah dari bisnis konvensional. Hal ini dapat meningkatkan 1. Penyesuaian dengan roadmap dari objek yang fokus pada bisnis syariah dan memperkuat keberadaan akan mengimplementasikan peraturan tersebut Islamic finance di pasar keuangan (Manaita dkk, 2. Penyerapan SD ekonomi syariah secara optimal 2023). Jika ditinjau dari segi transparansi, adanya DAMPAK IMPLEMENTASI spin-off berpotensi dapat meningkatkan transparansi dalam operasional Islamic finance dengan 1. Peningkatan kepercayaan masyarakat memisahkan laporan keuangan dan operasional antara 2. Penguatan BUS secara berkelanjutan bisnis syariah dan bisnis konvensional. Hal ini dapat 3. Meningkatnya Penguatan Ekosistem Keuangan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Syariah Islamic finance (Manaita dkk, 2023). Selain itu, dari segi pengawasan pun spin-off dapat meningkat DAFTAR PUSTAKA terhadap operasional Islamic finance dengan memisahkan bisnis syariah dari bisnis konvensional. Anadya, I. (2023). Upaya Pengembangan Perbankan Hal ini dapat memudahkan pengawasan dan Syariah Dengan Melakukan Spin Off Unit pengendalian terhadap operasional Islamic finance Usaha Syariah Pada Bank Pembangunan (Manaita dkk, 2023). Daerah. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Adanya spin-off juga dapat meningkatkan Pendidikan). inovasi dalam produk dan layanan Islamic finance Ishmah, Q., & Puspitasari, P. (2023, Maret 22). dengan memungkinkan bisnis syariah untuk Diskusi Strategi Pembangunan Islamic berkembang secara mandiri dan fleksibel. Hal ini Financial Center PIK 2. Retrieved from dapat memperkuat keberadaan Islamic finance di pasar Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan keuangan (Rongiyati, 2015). Dengan adanya inovasi, Syariah: Spin-off juga dapat meningkatkan kerjasama antar https://kneks.go.id/berita/553/diskusi- lembaga keuangan syariah dalam pengembangan dan strategi-pembangunan-islamic-financial- penguatan Islamic finance. Hal ini dapat memperkuat center-pik-2?category=1 posisi Islamic finance di pasar keuangan dan Ismail, R. (2017). Kajian Yuridis Tentang Pemisahan meningkatkan daya saing dengan lembaga keuangan (Spin-Off) Unit Usaha Syariah Menjadi Bank konvensional (Ishmah & Puspitasari, 2023). Umum Syariah. Lex Administratum, 5. Dalam rangka mengembangkan dan Mainata, D., Parno: Pratiwi, A., & Irfan. (2023). Spin- memperkuat Islamic finance melalui spin-off, Off Islamic Banking Window In Indonesia. Al diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan Kemasyarakatan, 624-646. masyarakat. Peningkatan investasi dalam sektor Putra, A., Qosim, A., & Hakiem, H. (2019). Analisi keuangan syariah, pengembangan teknologi, dan Peluang dan Tantangan Pelaksanaan pendidikan yang berkualitas dapat menjadi langkah- Kewajiban Spin-Off Unit Usaha Syariah langkah yang diperlukan untuk mengembangkan dan Menjadi Bank Umum Syariah. memperkuat Islamic finance melalui spin-off. Rambe, L., Ishaq, M., & Khasanah, U. (2021). Analisis Pengaruh Spin-Off Bagi Unit Usaha Syariah SOLUSI PENGUATAN BUS PASCA SPIN di Indonesia. Muslim Heritage. OFF Rongiyati, S. (2015). Pengembangan Perbankan Syariah Melalui Pelaksanaan Kewajiban 1. Penguatan dan Pengembangan Sistem dan Pemisahan Unit Usaha Syariah (Development Layanan Digital of Syaria Banking Through The Liability Of 2. Penguatan Keamanan Cyber Spin-Off Of Islamic Business Units). Negara 3. Variasi Produk Perbankan Syariah Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan Wiyon, W., & Iskatrinah, I. (2022). Tinjauan Yuridis dan Kesejahteraan, 65-78. Terhadap Kesiapan Kewajiban Spin Off Bagi Rysaldi, M., & Santoso, B. (2022). Konsep Perbankan Unit Usaha Syariah (UUS) Menjadi Bank Syariah Pasca Spin Off: Perspektif Indonesia. Umum Syariah (BUS). Wijayakusuma Law Notarius. Review. Keunggulan komparatif dalam hal sumber MENGHADAPI daya alam yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak akan TANTANGAN DAN secara otomatis meningkatkan kompetensi bangsa tersebut dalam arena persaingan global. Dalam MEMBANGUN MASA konteks ini, diperlukan dukungan dari keunggulan dalam modal sumber daya manusia. Terdapat berbagai DEPAN INDONESIA bukti empiris yang menegaskan bahwa bangsa yang unggul dalam hal modal manusia cenderung memiliki MELALUI AKSELERASI kemampuan untuk berperan serta secara efektif dan menguasai pengetahuan serta penerapannya dalam PERTUMBUHAN menyelesaikan masalah dunia nyata. Dasar munculnya konsep ekonomi kreatif adalah pengakuan akan EKONOMI KREATIF pentingnya kemampuan dan keterampilan manusia. Perkembangan sektor ekonomi kreatif di suatu bangsa Penulis: akan memiliki dampak signifikan pada kehidupan 1 sosial, asalkan sektor ini dikelola dengan baik. Hal ini Hapid Durohman 2 sejalan dengan evolusi paradigma peradaban manusia Muhammad Yuka Anugrah yang telah melalui tiga gelombang pergeseran *Badan Pengurus Nasional Bidang Keilmuan FoSSEI paradigma pembangunan ekonomi, yaitu dari sektor 2022/2023 pertanian, industri, dan informasi menuju sektor ekonomi kreatif. LATAR BELAKANG Oleh karena itu, dengan munculnya gelombang ekonomi baru, diperlukan inovasi dan aat ini, gelombang revolusi industri 4.0 telah kreativitas dari masyarakat. Namun, kualitas sumber
S membawa perubahan mendasar dalam tatanan
global, mengikuti jejak ekonomi pertanian, industri, dan informasi. Perubahan ini ditandai oleh peningkatan signifikan dalam kreativitas dan daya manusia yang berperan sebagai pelaku dalam ekonomi kreatif juga menjadi faktor kunci. Kondisi ini harus dikaitkan dengan kemampuan dalam mengelola potensi yang ada di tingkat lokal. Dalam konteks ini, inovasi yang semakin berkembang berkat pemanfaatan konsep ekonomi kreatif harus selaras dengan kapasitas teknologi informasi dalam kehidupan global, termasuk inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan potensi dalam kompetisi ekonomi. Konsep ekonomi kreatif lokal yang ada. mulai mendapatkan pengakuan luas ketika John Ekonomi kreatif di Indonesia sendiri Howkins mengenalkannya dalam bukunya yang mengawali langkahnya pada masa pemerintahan berjudul "The Creative Economy: How People Make Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Periode Money From Ideas." Howkins secara sederhana ini ditandai dengan diterbitkannya Instruksi Presiden menggambarkan ekonomi kreatif sebagai kegiatan No. 6 Tahun 2009 yang bertujuan untuk ekonomi di mana masyarakat mengalokasikan mengembangkan Ekonomi Kreatif. Langkah sebagian waktu mereka untuk menciptakan ide, bukan selanjutnya adalah diterbitkannya Peraturan Presiden hanya melakukan tugas-tugas rutin yang berulang. No. 92 tahun 2011, yang menjadi dasar hukum Bagi mereka, menciptakan ide adalah suatu keharusan pendirian sebuah kementerian baru dengan nama untuk mencapai kemajuan. Selain itu, istilah "industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. kreatif" pertama kali muncul dalam sebuah laporan Kementerian ini dipimpin oleh Menteri pertama, yaitu yang diberi judul "Creative Nation," yang diterbitkan Mari Elka Pangestu. Kebijakan yang berfokus pada oleh pemerintah Australia. Laporan ini lebih lanjut pengembangan ekonomi kreatif terus berlanjut di masa menjelaskan bahwa ekonomi kreatif adalah jenis pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini kegiatan ekonomi di mana masyarakat menghabiskan tercermin dalam penerbitan Peraturan Presiden sebagian besar waktu mereka untuk menghasilkan ide, Republik Indonesia No. 6 Tahun 2015 yang bukan hanya terbatas pada tugas-tugas rutin dan membentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEK). berulang. Bagi masyarakat ini, menciptakan ide dianggap sebagai suatu keharusan untuk mencapai kemajuan. ANALISIS MASALAH & REKOMENDASI KEBIJAKAN
Perkembangan teknologi yang pesat di era digital telah
mengubah wajah ekonomi global, termasuk di Indonesia. Sektor ekonomi kreatif, yang mencakup industri seperti seni budaya, desain, media digital, dan teknologi informasi, telah terpengaruh secara Gambar 1 Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB signifikan oleh kemajuan teknologi. Namun, Indonesia bersamaan dengan potensi yang dimilikinya, sektor ekonomi kreatif juga menghadapi beragam tantangan Sumber: BPS, 2020 yang harus diatasi agar dapat beradaptasi dan berkembang di era digital. Hal ini khususnya berlaku Data statistik menunjukkan bahwa industri dalam konteks kebijakan dan regulasi pemerintah. kreatif memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurut ekonomi kreatif di Indonesia saat ini mencakup: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terdapat tiga sub-sektor industri kreatif yang menjadi penyumbang 1. Ketidakjelasan dan Kompleksitas Regulasi terbesar terhadap PDB, yaitu kuliner dengan kontribusi sebesar 41%, fashion sebanyak 17%, dan Saat ini, salah satu tantangan utama yang kriya dengan 14,9%. Di sisi lain, dalam sektor dihadapi sektor ekonomi kreatif di Indonesia adalah pariwisata, pada tahun 2019 (sebelum pandemi ketidakjelasan dan kekompleksitasan regulasi yang COVID-19), Indonesia mencatat kedatangan sekitar mengatur industri ini. Hal ini mencakup beragam 16 juta wisatawan. Sayangnya, angka ini mengalami peraturan, perundang-undangan, dan kebijakan yang penurunan signifikan selama pandemi, dengan hanya berlaku di tingkat pemerintah pusat dan daerah. sekitar 4 juta wisatawan yang masuk ke Indonesia Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam pada tahun 2020. Ini mengindikasikan penurunan konteks tantangan ini meliputi: sebesar 74,84% dibandingkan tahun sebelumnya. a) Regulasi yang Rumit: Banyak regulasi yang Pandemi juga berdampak pada sektor tenaga kerja di berlaku dalam sektor ekonomi kreatif memiliki industri kreatif, di mana pada tahun 2019 sektor ini kerumitan dan ketidakjelasan yang tinggi. Bahasa mampu menyerap hingga 19 juta tenaga kerja dan yang tidak jelas atau ambiguitas dalam peraturan mencapai total nilai ekspor sebesar 21,5 miliar dolar. sering kali membuat pengusaha dan pelaku Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan industri kesulitan memahami persyaratan yang bahwa ekonomi kreatif telah menjadi salah satu sektor harus mereka patuhi. Hal ini dapat menyebabkan yang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia. ketidakpastian hukum yang merugikan investasi Sektor ini telah memberikan kontribusi positif dan pertumbuhan bisnis. terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan b) Tumpang Tindih Regulasi: Beberapa peraturan kerja, dan meningkatkan potensi kerjasama lintas dan kebijakan mungkin tumpang tindih atau negara, terutama dalam konteks ekspor. Meskipun bertentangan satu sama lain, menciptakan demikian, kebijakan regulasi pemerintah saat ini masih kebingungan bagi pelaku industri. Tumpang menghadapi beberapa tantangan yang menghambat tindih regulasi ini dapat menghasilkan situasi di perkembangan ekonomi kreatif. Dalam upaya untuk mana suatu aturan harus diikuti, tetapi aturan mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan daya lainnya juga berlaku, menciptakan konflik dan saing sektor ini, sangat penting untuk melakukan ketidakjelasan. perbaikan dalam regulasi yang berlaku agar lebih c) Biaya Kepatuhan yang Tinggi: Proses kepatuhan efektif dan responsif terhadap kebutuhan ekonomi terhadap regulasi yang rumit dan kompleks dapat kreatif. sangat mahal bagi pelaku ekonomi kreatif. Ini Maka dari itu, policy brief ini berusaha termasuk biaya administratif, biaya hukum untuk menawarkan rekomendasi kebijakan untuk memandu konsultasi dan kepatuhan, serta potensi denda jika strategi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, terjadi pelanggaran. Biaya ini dapat menjadi dengan tujuan meningkatkan kreativitas, inovasi, dan hambatan bagi usaha kecil dan menengah di kualitas sumber daya manusia. sektor ini. d) Penghambatan Inovasi: Ketidakjelasan regulasi kreatif. Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dan kebijakan yang kompleks dapat menghambat dalam konteks tantangan ini meliputi: inovasi dalam sektor ekonomi kreatif. Para pelaku a) Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual: Masih industri mungkin enggan mencoba ide-ide baru terdapat kasus pelanggaran hak kekayaan karena takut melanggar peraturan yang tidak intelektual yang signifikan di Indonesia. Ini jelas, atau mereka mungkin terlalu sibuk mencakup tindakan seperti penyalinan tanpa izin, memenuhi persyaratan regulasi yang ada. penggunaan tanpa pembayaran royalti, dan pemalsuan merek. Tindakan semacam ini Dampak Masalah merugikan pemegang hak dan dapat menghambat Ketidakjelasan dan kekompleksitasan regulasi dalam perkembangan industri kreatif. sektor ekonomi kreatif dapat memiliki dampak serius, b) Kurangnya Kesadaran tentang HKI: Banyak termasuk: pelaku industri, terutama yang beroperasi dalam Penghambatan Pertumbuhan: Para pelaku skala kecil dan menengah, mungkin kurang industri mungkin enggan untuk mengembangkan memiliki pemahaman yang cukup tentang bisnis mereka atau mengambil risiko baru karena pentingnya dan cara melindungi hak kekayaan ketidakpastian hukum dan biaya yang tinggi intelektual mereka. Hal ini dapat menyebabkan untuk kepatuhan regulasi. kerentanannya terhadap pelanggaran hak. Kurangnya Investasi: Investor mungkin enggan c) Proses Perlindungan yang Mahal dan Rumit: untuk menanamkan modal dalam industri ini jika Proses mendapatkan perlindungan HKI seringkali mereka merasa regulasi yang tidak jelas atau mahal dan rumit, terutama bagi pelaku usaha kecil kompleks dapat mengakibatkan kerugian. dan menengah. Ini dapat menjadi hambatan untuk Ketidaksetaraan Peluang: Ketidakjelasan dan memproteksi hak kekayaan intelektual, terutama kompleksitas regulasi dapat menguntungkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan sumber pelaku besar yang memiliki sumber daya untuk daya. mengatasi kendala hukum, sementara d) Penegakan Hukum yang Tidak Konsisten: menghambat pertumbuhan bisnis kecil dan Penegakan hukum terhadap pelanggaran HKI menengah. tidak selalu konsisten dan efektif di Indonesia. Kurangnya Inovasi: Ketidakjelasan hukum dapat Beberapa kasus mungkin mengalami hambatan menghambat inovasi dan kreativitas dalam sektor dalam proses hukum, atau hukuman yang ini, yang sebaliknya dapat merugikan kemajuan dijatuhkan mungkin tidak memadai untuk industri. mencegah pelanggaran di masa depan. Rekomendasi Kebijakan: Dampak Masalah Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya Keterbatasan perlindungan hak kekayaan intelektual untuk menyederhanakan dan mengkonsolidasikan dalam sektor ekonomi kreatif dapat memiliki dampak regulasi yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. serius, termasuk: Revisi dan klarifikasi regulasi yang rumit dapat Kehilangan Pendapatan: Pelanggaran hak membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah kekayaan intelektual dapat menyebabkan bisnis dan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi pemegang hak kehilangan pendapatan yang kreatif. Selain itu, penting juga untuk mendengarkan seharusnya mereka terima dari produk atau karya masukan dari pelaku industri dalam proses perubahan mereka. regulasi untuk memastikan bahwa aturan baru menjadi Kurangnya Inovasi: Rendahnya perlindungan HKI lebih responsif terhadap kebutuhan sektor ini. dapat menghambat inovasi, karena pelaku industri mungkin enggan berinvestasi dalam penelitian dan 2. Keterbatasan Perlindungan Hak Kekayaan pengembangan jika mereka tidak dapat Intelektual memproteksi hasilnya. Tantangan berikutnya yang dihadapi sektor Kurangnya Daya Tarik Investasi: Kurangnya ekonomi kreatif di Indonesia adalah keterbatasan perlindungan HKI dapat membuat investor enggan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI). menanamkan modalnya dalam proyek-proyek HKI mencakup hak cipta, hak paten, merek dagang, kreatif di Indonesia. dan hak desain industri, yang sangat penting dalam Menghambat Pertumbuhan Industri: Pelanggaran melindungi karya seni, inovasi, dan produk-produk hak kekayaan intelektual dapat menghambat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif secara keseluruhan, karena pelaku usaha mungkin merasa Dampak Masalah: tidak aman dalam menciptakan dan memasarkan Kendala dalam perizinan dan birokrasi dalam sektor karya-karya mereka. ekonomi kreatif dapat memiliki dampak yang signifikan, termasuk: Rekomendasi Kebijakan Penundaan dalam Memulai Usaha: Proses Untuk mengatasi tantangan ini, perlu ada upaya untuk perizinan yang lambat dapat menunda pelaku memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual di usaha untuk memulai operasi bisnis mereka, Indonesia. Ini dapat mencakup kampanye penyadaran mengurangi fleksibilitas dan daya saing. untuk meningkatkan pemahaman tentang HKI, Biaya Tambahan: Biaya perizinan yang tinggi penyederhanaan proses perlindungan, penegakan dapat menjadi beban tambahan bagi pelaku usaha, hukum yang lebih konsisten, dan fasilitasi akses terutama yang baru memulai atau memiliki pelaku industri ke sumber daya hukum yang anggaran terbatas. terjangkau. Langkah-langkah ini dapat membantu Ketidakpastian: Ketidakpastian dalam proses melindungi hak pemegang, mendorong inovasi, dan perizinan dan birokrasi dapat membuat pengusaha mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. enggan mengambil risiko atau berinvestasi dalam pengembangan produk baru. 3. Kendala dalam Perizinan dan Birokrasi Penurunan Investasi: Kendala dalam perizinan dan Tantangan ketiga yang dihadapi sektor ekonomi birokrasi yang lambat dapat membuat investor kreatif di Indonesia adalah kendala dalam proses enggan menanamkan modalnya dalam bisnis di perizinan dan birokrasi yang terkait dengan operasi sektor ekonomi kreatif di Indonesia. bisnis. Proses perizinan yang panjang, birokrasi yang lambat, dan biaya perizinan yang tinggi dapat menjadi Rekomendasi Kebijakan: Untuk mengatasi tantangan ini, perlu ada reformasi hambatan serius bagi pelaku industri. Beberapa aspek dalam proses perizinan dan birokrasi terkait dengan yang harus dipertimbangkan dalam konteks tantangan sektor ekonomi kreatif. Upaya untuk mempercepat ini meliputi: proses perizinan, mengurangi biaya, dan a) Proses Perizinan yang Panjang: Proses menyederhanakan prosedur akan membantu mendapatkan izin usaha di Indonesia seringkali mempromosikan pertumbuhan dan inovasi dalam memakan waktu yang cukup lama. Para pelaku industri ini. Selain itu, penting juga untuk memastikan industri harus melewati berbagai tahap bahwa perizinan dan regulasi sesuai dengan praktik persetujuan dan proses yang rumit, yang dapat bisnis modern dan teknologi yang berkembang pesat. menghambat mereka dari memulai atau Dengan demikian, pelaku industri akan lebih mudah mengembangkan bisnis mereka dengan cepat. menjalankan operasi bisnis mereka dan berkontribusi b) Birokrasi yang Lambat: Birokrasi yang lambat dan lebih banyak pada pertumbuhan ekonomi. prosedur administratif yang rumit seringkali memperlambat keputusan pemerintah terkait perizinan dan izin operasional. Ini dapat 4. Ketidakpastian Hukum menghambat pertumbuhan dan inovasi dalam Tantangan keempat yang dihadapi sektor ekonomi sektor ekonomi kreatif. kreatif di Indonesia adalah ketidakpastian hukum, c) Biaya Perizinan yang Tinggi: Beberapa jenis izin terutama terkait dengan interpretasi dan penegakan usaha di Indonesia mungkin memerlukan biaya regulasi. Ketidakpastian hukum dapat menjadi yang tinggi untuk memperolehnya. Hal ini dapat hambatan serius bagi pelaku industri, karena mereka menjadi beban besar terutama bagi pelaku usaha mungkin tidak yakin tentang apa yang diizinkan atau kecil dan menengah yang mungkin memiliki dilarang oleh hukum. Beberapa aspek yang perlu keterbatasan sumber daya keuangan. dipertimbangkan dalam konteks tantangan ini d) Tidak Konsisten dengan Praktik Bisnis Baru: meliputi: Proses perizinan yang tidak selalu konsisten a) Interpretasi yang Kabur: Regulasi yang ambigu dengan praktik bisnis baru, terutama di bidang atau terbuka untuk interpretasi dapat teknologi dan inovasi, dapat menghambat pelaku menyebabkan ketidakjelasan tentang apa yang industri dalam menciptakan produk atau layanan diizinkan dalam sektor ekonomi kreatif. Hal ini baru yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan dapat menghambat pelaku industri dalam ekonomi. membuat keputusan bisnis yang tepat. b) Perubahan Kebijakan yang Tidak Terduga: 5. Pembatasan Kebebasan Berekspresi Ketidakpastian hukum juga dapat muncul ketika ada perubahan kebijakan yang tidak terduga dari Tantangan kelima yang dihadapi sektor ekonomi pemerintah. Perubahan kebijakan ini dapat kreatif di Indonesia adalah adanya pembatasan mengganggu operasi bisnis yang sudah ada dan terhadap kebebasan berekspresi. Pembatasan ini dapat membingungkan pelaku industri. mempengaruhi kreativitas dan inovasi dalam industri c) Penegakan Hukum yang Tidak Konsisten: ekonomi kreatif. Beberapa aspek yang perlu Penegakan hukum yang tidak konsisten terhadap dipertimbangkan dalam konteks tantangan ini regulasi juga dapat menjadi sumber meliputi: ketidakpastian. Kasus yang diterapkan secara a) Sensorship Terhadap Konten Internet: Pembatasan tidak konsisten dapat membuat pelaku industri terhadap konten internet, seperti sensorship atau merasa tidak aman. pemblokiran situs web tertentu, dapat d) Dampak pada Investasi: Ketidakpastian hukum menghambat akses pelaku industri dan kreatif dapat membuat investor enggan menanamkan kepada sumber daya dan inspirasi yang diperlukan modalnya dalam proyek-proyek di sektor ekonomi untuk menciptakan konten baru. Hal ini juga dapat kreatif. Mereka mungkin khawatir bahwa membatasi akses publik terhadap konten kreatif. perubahan kebijakan atau penegakan hukum yang b) Batasan pada Konten Film dan Musik: Beberapa tidak konsisten dapat merugikan investasi mereka. kebijakan pemerintah dapat memberlakukan batasan pada konten film, musik, dan media Dampak Masalah: lainnya. Hal ini dapat membatasi kebebasan Ketidakpastian hukum dalam sektor ekonomi kreatif seniman dan pembuat konten dalam menciptakan dapat memiliki dampak yang merugikan, termasuk: karya yang mungkin dianggap kontroversial atau Ketidakjelasan Bisnis: Pelaku industri mungkin tidak sesuai dengan norma tertentu. tidak yakin tentang apa yang dapat mereka c) Pengawasan Media Sosial: Pengawasan ketat lakukan atau tidak dalam bisnis mereka, yang terhadap media sosial dan platform online lainnya dapat menghambat pertumbuhan dan inovasi. juga dapat membatasi kebebasan berekspresi. Investor Enggan Berinvestasi: Ketidakpastian Pembatasan ini dapat berdampak pada kreativitas hukum dapat membuat investor lebih berhati-hati dan inovasi dalam berbagai sektor ekonomi kreatif dalam menanamkan modalnya dalam proyek- yang menggunakan platform online sebagai proyek di sektor ekonomi kreatif di Indonesia, saluran distribusi. yang dapat mengurangi sumber pendanaan untuk pertumbuhan. Dampak Masalah: Pembatasan kebebasan berekspresi dalam sektor Kurangnya Kepercayaan: Ketidakpastian hukum ekonomi kreatif dapat memiliki dampak yang dapat mengurangi kepercayaan pelaku industri merugikan, termasuk: terhadap lingkungan bisnis, yang dapat memperlambat pertumbuhan industri. Penghambatan Kreativitas: Pelaku industri dan seniman mungkin merasa terbatas dalam Meningkatkan Risiko Hukum: Pelaku industri menciptakan karya yang berani dan inovatif jika mungkin harus menghadapi risiko hukum yang ada pembatasan terhadap konten atau ekspresi meningkat jika regulasi tidak jelas atau penegakan mereka. hukum tidak konsisten. Penurunan Daya Saing Global: Kebijakan yang Rekomendasi Kebijakan: membatasi kebebasan berekspresi dapat Untuk mengatasi tantangan ketidakpastian hukum, mengurangi daya tarik ekonomi kreatif Indonesia perlu ada upaya untuk meningkatkan kejelasan dalam skala global, menghambat ekspor konten regulasi, menyediakan pedoman yang lebih konkret, kreatif, dan mengurangi daya saing di pasar dan memastikan konsistensi dalam penegakan hukum. internasional. Kebijakan yang jelas dan stabil akan memberikan Potensi Kerugian Ekonomi: Pembatasan ini juga kepastian kepada pelaku industri dan investor, dapat membatasi pertumbuhan industri ekonomi mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, dan kreatif, yang pada gilirannya dapat berdampak meningkatkan kepercayaan dalam bisnis kreatif di negatif pada ekonomi nasional. Indonesia. Ketidakpuasan Publik: Pembatasan terhadap kebebasan berekspresi juga dapat menciptakan ketidakpuasan di kalangan masyarakat yang ingin pemain utama dalam ekonomi kreatif global, mengakses beragam konten dan informasi. menciptakan peluang baru, dan memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi Rekomendasi Kebijakan: nasional. Untuk mengatasi tantangan pembatasan kebebasan #Salam kreatif, inovatif, dan berdaya saing bagi berekspresi, perlu ada dialog yang lebih baik antara ekonomi kreatif Indonesia yang lebih kuat. pemerintah dan pelaku industri ekonomi kreatif. Kebijakan yang lebih inklusif dan berfokus pada DAFTAR PUSTAKA pendekatan yang memungkinkan kreativitas dan inovasi tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan Arief, A. (2017). Creative Industry Policy in budaya penting. Selain itu, penting juga untuk Indonesia. Proceeding of the 1st International memastikan bahwa pembatasan yang diberlakukan Conference on Creative Industry (ICCI 2016), memiliki dasar yang jelas dan sesuai dengan norma 105-110. hukum yang berlaku. Ini akan membantu melindungi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia kebebasan berekspresi sambil menjaga ketertiban dan (APJII). (2021). Penetrasi & Profil Perilaku keamanan. Pengguna Internet Indonesia 2021. Bhattacharya, S., & Choi, Y. (2018). The Role of KESIMPULAN Government in the Development of Creative Economy: An Asian Perspective. Journal of Dalam rangka memahami dan mengatasi Asian Finance, Economics and Business, 5(1), tantangan yang dihadapi sektor ekonomi kreatif di 103-111. Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DGIP) pelaku industri, akademisi, dan masyarakat secara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia luas. Sebagai sektor yang memiliki potensi besar untuk Republik Indonesia. (Data internal). mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan Economy C. Report 2008: The Challenge of Assessing lapangan kerja, dan mempromosikan inovasi, ekonomi the Creative Economy: towards Informed kreatif membutuhkan lingkungan yang kondusif dan Policymaking. 2008. dukungan yang kuat. Policy brief ini telah Fahmi FZ, Koster S, Van Dijk J. The location of mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang creative industries in a developing country: dihadapi oleh sektor ekonomi kreatif di Indonesia, The case of Indonesia. Cities. 2016;59:66-79. seperti ketidakjelasan regulasi, perlindungan hak Florida, R. (2002). The Rise of the Creative Class: And kekayaan intelektual, birokrasi, ketidakpastian hukum, How It's Transforming Work, Leisure, dan pembatasan kebebasan berekspresi. Rekomendasi Community and Everyday Life. Basic Books. kebijakan yang disampaikan dalam brief ini bertujuan Hermawan, A., & Wahyuningtyas, S. (2020). Creative untuk membantu mengatasi tantangan-tantangan Economy Policy and its Impact on Creative tersebut. Entrepreneurs in Bandung, Indonesia. Journal Dalam menjalankan misi untuk mempercepat of Social and Political Sciences, 3(3), 791- pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia, perlu ada 803. upaya berkelanjutan dalam merumuskan dan Hesmondhalgh, D., & Baker, S. (2010). Creative melaksanakan kebijakan yang mendukung sektor ini. Labour: Media Work in Three Cultural Pemerintah dapat memainkan peran yang krusial Industries. Routledge. dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi Howkins, J. (2001). The Creative Economy: How pelaku industri dan seniman untuk berkembang dan People Make Money from Ideas. Penguin. berinovasi. Selain itu, penting juga untuk Keane, M. (2013). Creative Industries in China: Art, mempromosikan pendidikan dan pelatihan dalam Design and Media. Wiley-Blackwell. bidang kreatif serta meningkatkan akses ke sumber Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). daya dan pasar global. Kami berharap bahwa policy Laporan Tahunan Kementerian Pariwisata dan brief ini dapat menjadi panduan yang berguna bagi Ekonomi Kreatif 2021. pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, dan https://haloedukasi.com/tantangan-digital- semua yang peduli dengan perkembangan ekonomi ekonomi-di-indonesia kreatif di Indonesia. Dengan kerjasama yang kuat dan komitmen untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Kreatif. Jakarta: Kementerian Hukum dan Survei Kemampuan Digital Pelaku Hak Asasi Manusia. IndustriKreatif 2020. Rachmawati, A., Pratama, D. S., & Widodo, B. (2021). Kuncoro, S., Sjarmidi, A., & Yulianto, E. (2018). The Development of Creative Economy in Regulation and Challenges of the Creative Indonesia and Its Future Prospects. Journal of Economy in Indonesia. International Journal Business and Management Sciences, 9(2), 79- of Civil Engineering and Technology, 9(8), 85. 1375-1384. Suprayetno, A. (2019). Creative Economy Policy in Piergiovanni R, Carree MA, Santarelli E. Creative Indonesia. Proceedings of the International industries, new business formation, and Conference on Law and Society,1-6. regional economic growth. Small Business Throsby, D. (2010). Determining the Value of Cultural Economics. 2012;39(3):539-560. Goods: How Much (or How Little) Does Pratt, A. C., & Hutton, T. A. (2013). Contingent Valuation Tell Us? Journal of Reconceptualising the Relationship Between Cultural Economics, 34(3), 367- 383. the Creative Economy and the City: Learning UNCTAD. (2010). Creative Economy Report 2010: from the Financial Crisis. Cities, 33, 86-95. Creative Economy and Development - A Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Feasible Development Option. United Nations Republik Indonesia. "Riset Ekonomi Kreatif Conference on Trade and Development. Indonesia." UNESCO. (2013). Creative Economy Report 2013: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peraturan Widening Local Development Pathways. Perundang-undangan. (2019). Rancangan United Nations Development Programme. Undang-Undang tentang Industri Kreatif. World Intellectual Property Organization. (2019). Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi WIPO Creative Economy Report 2019: How Manusia. Culture Drives Sustainable Development. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peraturan World Intellectual Property Organization Perundang-undangan. (2018). Rancangan Yusuf, S., & Nabeshima, K. (Eds.). (2009). Creative Peraturan Pemerintah tentang Ekonomi Industries in East Asia: Challenges and Potentials. World Bank Publications.