net/publication/369556197
CITATIONS READS
0 79
17 authors, including:
Elis Nurhasanah
Siliwangi University
14 PUBLICATIONS 11 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
1st INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND PHILANTHROPY (ICIEBP 2017) View project
Corporate Social Responsibility Dalam Persfektif Etka Bisnis Islam View project
All content following this page was uploaded by Qiny Shonia Az Zahra on 11 April 2023.
ABSTRAK
Informasi Artikel Literasi halal food dan Sertifikasi halal sangat penting bagi
Terima : 28-10-2022 pelaku usaha pangan. Hal tersebut untuk meningkatkan
Revisi : 28-02-2023 kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual. Bahkan
Disetujui : 14-03-2023 menurut BPJPH, di tahun 2024 produk pangan berupa
makanan, minuman, serta hasil dan jasa sembelihan wajib
Kata Kunci: Literasi bersertifikasi halal. Tetapi, tidak semua pelaku UMK
halal, Halal Food, mengetahui terkait literasi halal food dan sertifikasi halal,
Sertfikasi Halal, Pelaku khususnya Ibu-ibu PKK dan para pelaku usaha makanan
Usaha ringan di Desa Cukangkawung yang memiliki potensi dalam
mengembangkan produknya. Tujuan pengabdian masyarakat
ini adalah untuk menyampaikan literasi terkait pentingnya
halal foods dan sertifikasi halal pada produk mitra melalui
pelatihan literasi dan pendampingan sertifikasi halal. Metode
kegiatan dilakukan dengan observasi, diskusi dan pelatihan.
Lokasi kegiatan dilakukan di Desa Cukangkawung Kecamatan
Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Setelah kegiatan ini
dilakukan, >85% literasi peserta terkait halal food dan
sertifikasi halal meningkat.
makanan untuk melakukan sertifikasi halal. kinerjanya.(van der Vaart & Gibson, 2008)
Rantai nilai halal di Indonesia menerapkan Faktanya, di lapangan masih
prinsip ketertelusuran yang membuat banyak sekali produk local yang belum
produk makanan halal Indonesia berdaya memiliki sertifikasi halal atau label halal.
saing. Salah satunya akibat literasi para
“Literasi halal adalah kemampuan masyarakat atau pelaku usaha yang kurang
untuk membedakan barang dan jasa yang memadai sehingga belum bisa bersaing di
diizinkan (halal) dan terlarang (haram) tengan gempuran produk impor, padahal
yang berasal dari pemahaman yang lebih kualitas produk local tersebut tentu tidak
baik tentang hukum Islam (syariah). kalah dengan pesaing. Kondisi saat ini
Konsumen muslim memiliki perintah yang terkait literasi masyarakat Mudahnya
ketat dalam memandu perilaku konsumsi makanan instan yang beredar dari luar
mereka. Namun, individu muslim mungkin negeri, lambat laun bisa menggerus potensi
memiliki kepatuhan berbeda tentang produk local yang ada di Indonesia.
perintah. Perbedaan kepatuhan ini dapat Memiliki populasi Muslim terbesar
dijelaskan oleh perbedaan tingkat literasi di dunia, Indonesia berpotensi menjadi
halal pada masing-masing individu.” pemain kunci dalam industri halal.
(Salehudin, 2013) Sedangkan menurut Thomson Reuters pada tahun 2018
Departemen Agama RI dalam (Faridah, melaporkan bahwa konsumen Muslim di
2019) “Sertifikat Halal adalah suatu fatwa Indonesia adalah pembelanja makanan
tertulis dari Majelis Ulama Indonesia terbesar di antara negara-negara Organisasi
(MUI) yang menyatakan kehalalan suatu Kerja Sama Islam. Namun, Indonesia tidak
produk sesuai dengan syari'at Islam.” masuk dalam 10 besar negara dalam Halal
Kondisi pelaku usaha mitra di Desa Food Indicator dari Thomson Reuters,
Cukangkawung dalam proses produksi kalah dengan negara-negara minoritas
masih tergolong konvensional. Belum Muslim seperti Brazil dan Australia. Hal ini
adanya literasi terkait pentingnya halal menunjukkan bahwa Indonesia menjadi
foods dan sertifikasi halal yang perlu target pasar produk halal, bukan menjadi
dicantumkan pada kemasan produk. Hal ini pemain kunci dalam industri halal.
mengurangi justru mengurangi nilai jual Pentingnya sertifikasi halal bukan
juga menunjukkan bahwa pemahaman akan hanya untuk konsumen, melainkan
halal foods dan sertifikasi halal yang perusahaan sebagai pemasar nantinya yang
ditujukan untuk produk pangan yang akan mendapat citra baik dan nilai jual dari
diproduksi UMKM belum optimal. Seenak para pelaku usaha. Harapannya dengan
apapun produk dan meski sudah melakukan adanya keliyanan literasi terkait hal tersebut
proses produksi sesuai dengan ketentuan bisa memberikan manfaat dan potensi
yang tidak melanggar syariat, begitu pula ekspansi pasar yang lebih luas serta mampu
ketika UMKM tersebut belum bersaing bagi para pelaku UMKM.
melaksanakan sertifikasi halal sebagai Oleh sebab itu, perlu dibangun
jaminan bahwa produk yang diproduksinya suatu program pelatihan literasi halal food
halal dari segi bahan, proses, dll kemudian dan sertifikasi halal yang berbasis pada
tidak mencantumkannya pada kemasan pelatihan literasi halal foods dan sertifikasi
akan kalah bersaing dengan produk yang halal dalam meningkatkan keliyanan literasi
jenisnya sama. halal foods maupun sertifikasi halal dalam
Usaha kecil dan menengah sangat pengembangan usaha produk makanan
penting untuk mendukung kemajuan ringan di Desa Cukangkawung, Kabupaten
ekonomi suatu negara.(Tobing et al., 2018) Tasikmalaya.
Usaha mikro, kecil dan menengah Hasil studi lapangan sebelumnya
(UMKM) adalah kelompok yang paling oleh tim pengabdian, juga berdasarkan hasil
bertahan hidup ketika krisis ekonomi evaluasi dari pengabdian sebelumnya
melanda negeri ini. Tumbuhnya sejumlah terkait optimasi daya saing dan pemasaran
usaha kecil dan menengah unit tentunya oleh tim terkait di 2020, permasalahan dari
akan mampu membuka lapangan kerja yang mitra di Desa Cukangkawung Sodonghilir
besar. Namun, usaha kecil ini masih Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut: 1)
dipandang sebagai usaha yang lemah Lemahnya pemahaman mitra mengenai
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 6. Kegiatan pengabdian dengan Faridah, H. D. (2019). Sertifikasi Halal di
mitra Ibu-ibu PKK Indonesia: Sejarah, Perkembangan,
dan Implementasi. Journal of Halal
Product and Research, 2(2).
PENUTUP Finthariasari, M., Febriansyah, E., &
Pengetahuan tentang literasi halal Pramadeka, K. (2020).