SKRIPSI
Oleh:
I
1
1
QS. Al-Baqarah, ayat 168, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
II
III
MOTTO
IV
PERSEMBAHAN
Puja dan puji syukur penelitipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesikan tugas akhir skripsi
dengan judul “Keptusan Pembelian Mi Samyang ditinjau dari Labelisasi Halal,
Halal Awareness, Harga dan Promosi, studi pada Konsumen Mi Samsang
generasi Z di Kabupaten Kudus”. Dengan rasa syukur dan air mata Bahagia serta
segala kerendahan hati, peneliti mempersembahkan karya tulis ini untuk:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Rusmanto dan Ibu Jamilatun yang telah
memberikan kasih sayang, didikan, dukungan, motivasi dan doa dengan penuh
ketulusan serta kesabaran selama hidupnya yang tiada mungkin aku balas.
Semua itu membuatku semangat untuk terus melangkah hingga sejauh ini.
2. Kepada semua keluarga besar saya yang senantiasa memberikan doa dan
dukungan semangat untuk menyelesaikan studi stara satu ini.
3. Bpk Agus Supriyanto, M.M., selaku dosen pembimbing yang telah menerima
saya menjadi mahasiswi bimbingannya dan terimakasih banyak atas segala
masukan, perjuangan, motivasi, dorongan semangat, serta segala fasilitas yang
diberikan kepada peneliti, sehingga peneliti mampu menyelesaikan sekripsi ini
engan lancar.
4. Segenap dosen IAIN Kudus dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang
selama ini telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada saya dan
pengalaman akademik maupun non-akademik yang tiada mungkin dapat
kubalas.
5. Sahabat seperjuangan terkhusus bagi Dediq Nurcahyanto yang telah
meluangkan waktu untuk membantu dan mendengarkan keluh kesahku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman di Program Studi Manajem Bisnis Syariah kelas F Angkatan
2018 terimakasih atas kenangan, pelajaran, suka duka, kekompakan dan kerja
sama selama masa perkuliahan, semoga kita semua bisa mencapai cita-cita
sesuai yang kita harapkan dan pertemanan kita tetap terjalin dengan baik
selama-lamanya.
VI
7. Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa kusebutkan satu persatu yang
telah membantu menyelesaikan tugas ajhir skripsi ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
8. Para pembaca yang Budiman, semoga dengan kalian membaca hasil skripsi ini
dapat memberikan wawasan dan pemahaman serta referensi bagi karya kalian
kedepannya.
VII
ABSTRAK
Putri Indah Lestari, 1820310213, Keputusan Pembelian Mi Samyang ditinjau
dari Labelisasi Halal, Halal Awareness, Harga, dan promosi. (studi pada
Konsumen Mi Samyang generasi Z di Kabupaten Kudus).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh
Labelisasi halal, Halal Awareness, Harga, dan Promosi terhadap keputusan
Pembelian Mi Samyang. Penelitian ini dilakukan pada generasi Z di Kabupaten
Kudus yang pernah membeli dan mengkonsumsi produk Mi samyang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis field research ( penelitian
lapangan).
Sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 100 responden, yang
dipilih menggunakan Teknik purposive sampling melalui kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif,uji instrument, uji asumsi
klasik, dan uji hipotesis dengan bantuan program Statistical Package For Social
Sciences (SPSS) for windows 23.0. hasil penelitian menunjukan bahwa secara
parsial Labelisasi halal, Halal awareness, hsrgs dsn promosi berpengaruh
segnifikan pada keputusan Pembelian Mi Samyang.
Keterbatasan penelitian ini Variabel penelitian ini hanya berfokus
pada variabel Labelisasi Halal, Halal Awareness, Harga dan Promosi
terhadap keputusan pembelian. Sampel yang digunakan relatif kecil dan
menggunakan analisis data yang digunakan berdasarkan presepsi jawaban
responden. Presepsi saat ini mungkin dapat berbeda di lain waktu. Selian itu
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga mengakibatkan penelitian kurang
maksimal. Implikasi manjerial dalam penelitian ini adalah pihak Samyang Food
diharapkan mampu mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk melalui
informasi dalam kemasan produk,menjaga kepercayaan konsumen, seperti
tercantumnya label halal disetiap varian produk yang dapat mempengaruhi minat
beli konsumen, terlebih konsumen muslim generasi Z.
VIII
9.
IX
BAB 1
PENDAHULUAN
1
muslim, senantiasa harus selalu memperhatikan tentang suatu perdagangan
apakah telah memenuhi syarat-syarat Islam seperti kehalalan produk
makanan maupun minuman yang akan di jual di masyarakat. Tujuan dari
Sertifikasi Halal pada produk makanan dan minuman, obat-obatan,
kosmetik serta produk lainnya dilakukan guna memberikan kepastian
status kehalalan, sehingga dapat menentramkan batin konsumen dalam
mengonsumsinya.3
Sertifikasi halal merupakan fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai syariat Islam
melalui pemeriksaan yang terperinci oleh Lembaga Pengkajian Pangan
Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Setiap konsumen mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang
benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi serta jaminan barang ataupun jasa,
sehingga setiap produsen perusahaan berkewajiban untuk membagikan
informasi kepada konsumennya bahwa produk makanan dan minuman
tersebut halal atau haram untuk dikonsumsi melalui logo halal yang
dikeluarkan oleh LPPOM MUI.4
Halal artinya produk yang memenuhi syariat kehalalan sesuai dengan
syariat islam, yaitu bahan tidak mengandung bahan-bahan yang
diharamkan (seperti bahan-bahan yang berasal dari organ manusia,serta
kotor-kotoran), semua bahan yang berasal dari hewan halal yang
disembelih berdasarkan syariat islam serta semua makanan dan minuman
yang tidak mengandung khamar.5 Hal yang perlu diperhatikan konsumen
sebelum mengkonsumsi suatu produk yaitu memahami bahasa/tulisan,
nama produk, nomor regristrasi, label halal, dan daftar bahan yang
digunakannya.6
3
LPPOM-MUI,”Prosedur Sertifikat/Ketetapan Halal MUI, 1 Desember 2021, diakses pada 4
Januari 2022, https://www.halalmui.org.
4
Friska Ester dan I Ketut Sandi Sudarsana, Peranan Sertifikasi Halal Bagi Konsumen Dalam
Aspek Perlindungan Konsumen, Artikel Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Universitas Udayana, 5.
5
Girindra A, Pengukir Sejarah Sertifikat Halal: LPPOM MUI, Jakarta (2005),67.
6
Lupi Ayu Lestari dkk., “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food (studi di Kota Bengkulu)”, Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
Syariah Dan Sosial 6, no.1 (2021):19.
2
Kehalalan menjadi parameter pada proses pemilihan produk.
Ketentuan ini membuat keterbatasan pada setiap produk makanan yang
akan memasuki pasar utama muslim. Peraturan pemerintah No. 69 tahun
1999 pada pasal 1 ayat 3 Label pangan yaitu setiap keterangan mengenai
pangan yang berbentuk gambar,tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk
lain yang disertakan pada pangan, dimasukan kedalam, ditempelkan, atau
bagian kemasan pangan, yang selanjutnya dalam peraturan pemerintah ini
disebut label.7
Labelisasi halal merupakan pencantuman ataupun persyaratan halal
pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk tersebut benar-
benar halal dan bahan-bahan yang dikandungnya tidak mengandung unsur-
unsur yang diharamkan. Adapun mengenai pelabelan halal, pelaku usaha
pangan wajib mencantumkan label halal di dalam atau pada kemasan
pangan. Hal ini berlaku baik untuk produsen domestik maupun produsen
pangan impor yang memasuki Indonesia. Pencantuman label terdapat di
dalam atau pada kemasan pangan yang ditampilkan dengan Bahasa
Indonesia secara tegas dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh
masyarakat.8 Dengan begitu bagi produk yang tidak mencantumkan label
halal pada produknya, dianggap belum mendapatkan persetujuan oleh
lembaga yang berwenang (LPPOM MUI) untuk diklasifikasikan dalam
produk yang halal dan masih diragukan kehalalannya.9
Penelitian yang dilakukan Lupi Ayu Lestari dkk pada tahun 2021
dengan judul pengaruh harga, promosi, produk, label halal, terhadap
keputusan membeli Frozen Food di Kota Benkulu, menyatakan bahwa
hasil dari penelitian tersebut adalah harga, promosi, produk, dan label
halal berpengaruh signifikan terhadap minat membeli, serta secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat membeli froze food
di Kota Bengkulu.
7
JDIH BPK RI, Peraturan Pemerintah (PP) Label dan Iklan Pangan, Nomor 69 Tahun 1999
8
May Lim Charity, “Jaminan Produk Halal di indonesia” Jurnal Legislasi Indonesia 14,
no.1, (2017): 101.
9
Alfian&Marpuang, “Analisis Pengaruh Label Halal, Brand dan Harga Terhadap Keputusan
pembelian di Kota Medan”, At-Tawassuth: jurnal ekonomi Islam 2 , no.1 (2017):126.
3
penelitian yang dilakukan Anggalia dkk, pada tahun 2020 dengan
judul “Measurement Social Media Marketing dan Sertifikasi Halal
Terhadap Minat Beli Produk Makanan Pada Aplikasi Belanja Online
Shopee” menyatakan bahwa Sertifikasi halal berpengaruh signifikan
terhadap minat beli produk makanan pada aplikasi belanja online Shopee.
Penelitian lain yang dilakukan Muhammad Munir dkk., pada tahun 2019
mengenai Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal
Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu
Madura, menghasilkan penemuan bahwa label halal berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Jamu Madura.
Sedangkan hasil uji F menunjukkan bahwa pengetahuan halal, kesadaran
halal dan label halal secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kaputusan pembelian produk Jamu Madura.10
Mayoritas masyarakat muslim kurang memperhatikan pentingnya
mengetahui komposisi pembuatan produk, baik yang berupa makanan atau
minuman, hal ini mengakibatkan banyak oknum yang secara sengaja
melakukan pencampuran antara bahan yang halal dengan bahan yang tidak
halal. Masih banyak konsumen di Indonesia yang tetap membeli makanan
di toko atau warung makan tanpa ada label halal yang dicantumkan pada
produk tersebut. Halal Awareness ialah tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh konsumen muslim guna mencari serta mengkonsumsi produk halal
sesuai dengan syariat Islam. Kesadaran seorang muslim ditandai dengan
adanya pengetahuan mengenai proses penyembelihan, komposisi/bahan
makanan, dan kebersihan makanan sesuai dengan hukum Islam.
Penelitian yang dilakukan Distya Riski Hapsari dkk., pada tahun 2019
dengan judul Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal terhadap
Keputusan Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor, menyatakan bahwa
variabel logo halal dan kesadaran halal berpengaruh positif terhadap
10
Muhammad Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal
Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”,
Agroindustrial Technology Journal 3, no.2 (2019):95
4
keputusan pembelian.11 Penelitian mengenai The Effect of Halal
Certification, Halal Awareness and Product Knowledge on Purchase
Decisions for Halal Fashion Products yang di lakukan Arif Efendi pada
tahun 2020, Halal Awareness memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi tingkat pemahaman
seseorang tentang produk halal, semakin tinggi keinginan mereka untuk
membeli. perspektif tentang pentingnya menggunakan produk halal di
masyarakat.12
Penelitian mengenai pengaruh pengetahuan halal, kesadaran halal
(halal awareness), dan label halal terhadap keputusan pembelian produk
jamu, yang dilakukan M. Munir dkk., pada tahun 2019 dan hasil dari
penelitian tersebut ialah pengetahuan halal secara parsial mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk jamu madura. Sedangkan kesadaran halal secara parsial
mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian produk jamu Madura, dan label halal secara parsial mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk jamu Madura.13
Harga menjadi salah satu faktor konsumen untuk menentukan
keputusan pembelian pada produk Selain label halal dan kesadaran halal.
Harga juga digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen sebelum
melakukan transaksi. Konsumen menginginkan produk yang sesuai
dengan kualitas serta harga yang akan mereka bayar. Banyak konsumen
yang beranggapan bahwa produk yang mahal akan sebanding dengan
kualitas yang diberikan oleh produk tersebut. tetapi, produsen juga harus
memperhatikan kualitas yang baik dengan harga yang cenderung lebih
11
Distya Riski Hapsari dkk., “Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal terhadap Keputusan
Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor”, Jurnal Agroindustri Halal 5, no.2 (2019):196.
12
Arif effendi, “The Effect of Halal Certification, Halal Awareness and Product Knowledge
on Purchase Decisions for Halal Fashion Products”, Journal of Digital Marketing and Halal
Industry 2, no.2 (2020):145.
13
M. Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal Awareness) dan
Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”, Agroindustrial Technology
Journal 3, no.2 (2019):95
5
murah, hal ini dilakukan dengan harapan supaya minat beli konsumen
meningkat dan berlanjut pada pengambilan keputusan pembelian yang
akan dilakukan.14 Penetapan harga yang salah dapat menyebabkan jumlah
penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang mengakibatkan
jumlah penjualan menurun serta pangsa pasarnya berkurang. Oleh karena
itu, dalam penetapan harga perusahaan harus dapat menentukan harga
penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang akan dituju agar penjualan
produk dan pangsa pasar semakin meningkat.
Penelitian yang dilakukan Asrizal Efendy.N dan M. Taufik Lesmana
pada tahun 2018 dengan judul Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di
Kota Medan) menyatakan hasil dari penelitian ini adalah Ada pengaruh
positif dan signifikan secara parsial harga dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian konsumen dan Ada pengaruh positif dan signifikan
secara simultan harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian konsumen.15
Penelitian yang dilaukan Penelitian yang dilakukan Hernama dkk.,
pada tahun 2021, dengan judul Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Impor Di
Kalangan Mahasiswa. Hasil dari penelitian ini adalah variabel harga
berpengaruh positif dan segnifikan terhadap keputusan pembelian produk
mi instan impor di kalangan mahasiswa.16
Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan Harun Al Rasyid
dan Agus Tri Indah dengan judul Pengaruh Inovasi Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang
14
Ellyza Safitri dkk.,“Pengaruh Kesadaran Halal, Harga, Keragaman, Produk dan Promosi
Penjualan Terhadap Perilaku Impulse Buying Produk Kosmetik di Kalangan Mahasiswi
Universitas Kuala”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Islam 3, no.1 (2021):3.
15
Asrizal Efendy dkk., “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan)”, Prosiding Seminar Nasional
Vokasi Indonesi 1 (2018):83
16
Hernama dkk.,” Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa”, UG Jurnal 15, no.2 (2021):53
6
Selatan, menghasilkan penemuan bahwa variabel Harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha di
Tangerang Selatan.17
Perusahaan memasarkan produknya dengan melakukan promosi.
Promosi merupakan alat yang bisa membantu produsen/pengecer untuk
mencapai tujuannya. promosi terdiri dari promosi penjualan moneter
(contohnya diskon harga, kupon, potongan, serta paket harga) dan non
moneter (contohnya undian, hadiah gratis, serta program loyalitas).
Promosi memancing dua reaksi antara lain, peningkatan konsumsi, yaitu
lebih banyak kuantitas produk yang didapat dan penyimpanan produk
untuk masa depan, yaitu tindakan konsumen mengantisipasi
pembeliannya.
Penelitian yang dilakukan Charlie Bernando dan Arief Bowo pada
tahun 2017 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Persepsi Harga
Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-
C. hasil dari penelitian ini adalah secara simultan (bersama-sama) kedua
variabel bebas yaitu (persepsi harga dan promosi) memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Enervon–
C di Tip-Top Ciputat.18
Hasil yang dikemukakan oleh Maria Agatha dkk., penelitian yang
dilakukan pada tahun 2020 dengan judul pengaruh promosi terhadap
keputusan pembelian (studi pada pemilihan tempat kos mahasiswa di
tulungagung) menyatakan hasil dari penelitian ini adalah promosi
pengaruh secara segnifikan dan persial terhadap keputusan pembelian
tempat kos. Penelitian yang dilakukan Aris Ariyanto dkk., pda tahun 2020
mengenai pengaruh store atmosphere dan promosi terhadap keputusan
pembelian pada alfamart BSD Tangerang Selatan, menunjukan bahwa
17
Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah, “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan”, Jurnal Perspektif 16,
no.1 (2018):47.
18
Charlie Bernando dan Arief Bowo, “Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis 1,
no.3 (2017):13.
7
Store Atmosphere dan promosi berpengaruh secara segnifikan terhadap
keputusan pembelian.
Label Halal, Kesadaran Halal, Harga dan promosi sangat berdampak
terhadap keputusan pembelian. Sebagai contoh penelitian adalah mi
samyang. Kuliner yang berasal dari korea ini menjadi sangat popular di
Indonesia. Kepopuleran jenis mi instan ini dikarenakan maraknya
fenomena Korean Wave yang tengah melanda Indonesia, Selain itu lidah
Indonesia yang menggemari aneka makanan pedas juga mendukung
berkembangnya tren mi samyang. Jenis mi instan ala Korea ini memang
berbeda dari mi instan pedas yang biasa ditemui di Indonesia, mi instan ini
memang mempunyai rasa yang super pedas dengan porsi jumbo serta
lembaran mi yang lebih tebal dan besar. Varian mi goreng ini juga dikenal
sebagai fire noodles.19
Makanan instan yang berasal dari korea tersebut sebenarnya bernama
Buldalk Bokkeummyeon, sedangkan samyang adalah nama perusahaan
yang memproduksi mi instan ini yaitu Samyang Foods. Karena huruf
yang ada dalam kemasan yang bisa dibaca oleh orang Indonesia (huruf
romanji) adalah Samyang, jadi mi ini disebut sebagai mi samyang. Padahal
samyang ialah perusahaan pembuatnya. Dari latar belakang tersebut maka
peneliti ingin meneliti faktor apa saja yang bisa menjadi preferensi atau
selera konsumen dalam membeli produk mi Samyang.
Menganalisis penelitian yang dilakukan oleh Lupi Ayu Lestari dkk.,
pada tahun 2021 terkait pengaruh harga, promosi, produk, label halal,
terhadap keputusan membeli Frozen Food di Kota Benkulu, menyatakan
bahwa harga, promosi, produk, dan label halal berpengaruh segnifikan
terhadap minat membeli, serta secara bersama-sama berpengaruh
segnifikan terhadap minat membeli froze food di Kota Bengkulu.
19
Tirto.id,”Bagaimana Samyag dan Rasa Pedas akan Menguasai Dunia,31 Desember, 2016,
diakses pada 10 Januari 2022, http://tirto.id/bagaimana-samyang-dan-rasa-pedas-akan-menguasai-
dunia-cdtf.
8
Penelitian ini berfokus pada keputusan pembelian mi samyang.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, disini peneliti
ingin menambah variabel kesadaran halal, serta dalam penelitian ini objek
yang akan di teliti adalah produk dari mi Samyang dan masyarakat
Kabupaten Kudus sebagai populasinya. Berdasarkan research gap yang
dimaksud, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ulang dengan
tempat, variabel dan metode yang berbeda dengan penelitian
terdahulu,sehingga di harapkan hasilnya dapat membuktikan dan
memperkuat hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan penjelasan diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Keputusan Pembelian Mi Samyang Ditinjau dari Labelisasi Halal,
Halal Awareness, Harga dan Promosi (Studi pada Konsumen Mi
Samyang generasi Z di Kabupaten Kudus)”.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang permasalahan
penelitian diatas, maka dapat di buat suatu rumusan terkait masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan pembelian
Konsumen Mi Samyang?
2. Bagaimana pengaruh Halal awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Kosumen Mi samyang?
3. Bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Mi
samyang?
4. Bagaimana Pengaruh promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Mi
Samyang?
C. Tujuan Penelitian
9
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh halal awareness terhadap
keputusan pembelian pada konsumen mi Samyang di Kabupaten Kudus.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
pada konsumen mi Samyang di Kabupaten Kudus.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan
pembelian pada konsumen mi Samyang di Kabupaten Kudus.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
berbagai kalangan. Manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil Penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui bagaimana
pengaruh labelisasi halal, halal awareness, harga, dan promosi terhadap
keputusan pembelian konsumen. Informasi ini sebagai bahan masukan bagi
pemimpin perusahaan untuk membuat label halal, halal awareness, harga, dan
promosi.
2. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
semua pihak yang berminat terhadap bidang manajemen pemasaran terutama
yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan diharapkan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran, yaitu yang
berkaitan dengan perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran, khusunya
mengenai label halal, halal awareness, harga, dan promosi terhadapa
keputusan pembelian konsumen.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis mengenai manajemen
pemasaran. Selain itu penelitian ini juga berguna sebagai syarat akademis
untuk menyelesaikan stara 1 Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus.
10
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
sebuah gambaran serta garis besar dari masing-masing bagian, sehingga
kedepanya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiah, Berikut
merupakan sistematika penulisan yang akan penulis susun adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang
permasalahan yang mendasari dilakukanya penelitian,
rumusan masalah dari penelitian, tujuan dan manfaat yang
ingin dicapai dalam penelitian, serta sistematika penulisan.
11
keterbatasan penelitian, serta saran bagi instasi/lembaga dan
penelitian yang akan datang.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Manajemen Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat
dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan”. Ketika eBay menyadari bahwa orang tidak mampu
menemukan beberapa barang yang paling mereka inginkan, perusahaan
tersebut menciptakan lelang online. Begitu pula dengan ketika IKEA
menyadari bahwa orang menginginkan perabot yang bagus dengan harga
yang lebih murah, perusahaan tersebut menciptakan perabot murah.
Dua perusahaan ini menunjukan kecerdasan pemasaran dan mengubah
kebutuhan pribadi atau sosial menjadi peluang bisnis yang menguntungkan
pemasaran yaitu suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Manajemen
pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran
potensional berpikir tentang car-cara untuk mencapai respons yang
diinginkan pihak lain.20
Pemasar (Market) adalah seseorang yang mecari respons-perhatian,
pembelian,dukungan, sumbangan dari pihak lain yang disebut preospek
(Prospect), jika dua pihak tersebut pemasar. Pemasar bertanggung jawab
atas manajemen permintaan. Manajer pemasaran berusaha mempengaruhi
tingkat,waktu,dan komposisi permintaan untuk mencapai tujuan
20
Philip Kolther an Kevin Lane Keller, MarketingPemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1,
(Jakarta: erlangga, 2008):5.
13
organisasi.21 Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan
konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan
produknya dengan baik.
Pemasar juga harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen
mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar yang mengerti perilaku
konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan
konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga
pemasar dapat menyusun stategi pemasaran yang sesuai. Tidak dapat
diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki
kemampuan bersaing yang lebih baik.
2. Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen umumnya dikembangkan Engel et al yaitu
tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
mengonsumsi, dan penghabisan produk/jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul tindakan ini.. Studi ini bertujuan untuk
menemukan prinsip-prinsip perilaku konsumen untuk dapat memperoleh
implikasi praktis dan saran untuk memprediksi dan mempengaruhi
keputusan konsumen.
Memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi sumbangsih
bagi perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang nantinya
akan diimplementasikan dalam memperkenalkan dan mempromosikan
produk mereka ke pasar. Artinya ketika suatu produk hendak diproduksi,
jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjadi kebutuhan serta
keinginan konsumen. Menurut Mowen dan Minor peilaku konsumen
adalah studiunit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam
penerimaan, penggunaan dan pembelian,serta penentuan barang, jasa
maupun ide.22
21
Philip Kolther an Kevin Lane Keller, MarketingPemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1, 8.
22
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai:
Himpunan Jurnal Praktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2003):7.
14
Faktor-faktor utama penentu keputusan pembelian konsumen. Ada
tiga utama yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan
yaitu:
1) Faktor psikologis
Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap,
dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap
mempengaruhi kepercayaan dan kepercayaan mempengaruhi sikap.
Kepribadian merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Kepribadian merupakan pola individu untuk merespon
stimulus yang muncul dari lingkungannya. Setelah membeli dan
mengkonsumsi produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas.
Jika puas konsumen akan melakukan pembelian ulang di lain waktu.
Sebaliknya, jika tidak puas, konsumen tidak akan melakukan pembelian
di lain waktu.
2) Faktor situasional
Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat
belanja, waktu berbelanja, dan penggunaan produk, dan kondisi saat
pembelian. Keadaan sarana dan prasarana tempat belanja mencakup
tempat parkir, gedung, eksterior dan interior toko, tempat ibadah, dan
lain sebagainya. Kondisi saat pembelian produk adalah sehat, senang,
sedih, kecewa, atau sakit hati. Kondisi konsumen saat melakukan
pembelian akan mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen.
3) Faktor social
Faktor sosial mencakup undang-undang/ peraturan, keluarga, kelompok
referensi, kelas sosial, dan budaya.
a. Sebelum memutuskan untuk membeli produk, konsumen akan
mempertimbangkan apakah produk tersebut diperolehkan atau tidak
oleh aturan/undang-undang yang berlaku.
b. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak. Anak yang baik tentu akan
melakukan pembelian produk jika ayah atau ibunya menyetujui.
15
c. Untuk kelompok referensi, contohnya kelompok referensi untuk ibu-
ibu (kelompok pengajian, PKK, dan arisan), remaja ( kelompok boy
band, girl band, tim basket idola, dan tim bola terkenal), dan bapak-
bapak (kelompok pengajian, kelompok penggemar motor besar,
kelompok penggila bola, dan kelompok pecinta ikan, burung).
d. Untuk kelas sosial yang ada di masyarakat, contohnya kelas atas,
menengah, dan bawah.
e. Untuk budaya dan subbudaya,contohnya suku Sunda, Jawa, Batak,
Madura. Tiap suku/etnis mempunyai budaya/ subbudaya yang
berada.23
3. Labelisasi Halal
23
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai:
Himpunan Jurnal Praktis,:24.
24
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2013):124.
25
Muchamad Fauzi,“Fatwa dan Problematika Penetapan Hukum Halal di Indonesia”,
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 4, no.1, (2018):53.
16
kegiatan sertifikai halal adalah diterbitkanya sertifikasi halal, apabila
produk yang dimaksud telah memenuhi ketentuan sebagai produk halal.26
Labelisasi halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal
pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud
berstatus sebagai produk halal.27 Dalam perkembangan produk samyang
yang mengusung label halal menimbulkan pertanyaan sejauh manakah
label halal pada produk samyang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian dengan melihat keadaan saat ini, label halal sering
dikorelasikan dengan ajaran agama tertentu, pada kenyataannya label halal
yang disematkan pada berbagai produk justru memiliki manfaat yang bisa
dirasakan oleh semua orang tanpa harus memandang agama. Disisi lain
produk samyang juga merupakan produk impor yang perlu
mempertahankan citra mereknya supaya tidak kalah dengan produk luar
negeri lainnya yang sedang melejit.
Lembaga yang diberi wewenang oleh Pemerintah pada proses
sertifikasi halal ialah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat MUI
berbentuk fatwa yang tertulis Majelis Ulama Indonesia yang ditetapkan
berdasarkan dengan syariat Islam yang menetapkan kehalalan suatu
produk, Logo Sertifikasi Halal yang di sah kan oleh BPOM dan digunakan
oleh BPPOM MUI adalah logo berbentuk bundar/lingkaran dengan tulisan
Halal dalam aksara Arab di tengahnya.
26
Bambang sugeng Ariadi Subagyono dkk., Perlindungan Konsumen Muslim Atas Produk
halal,(Surabaya:CV.Jakad Media Publishing, 2019):22.
27
Dwi Edi Wiowo,“Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Oleh
Konsumen Muslim Terhadap Produk Makanan Di Kota Pekalongan”, Indonesian Journal Of
Halal 1, no.1 (2018):75.
17
Gambar 2.1
Sumber: www.halalmui.org
28
Burhanuddin, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikat Halal, Jakarta,
(2011):56.
18
b. Prosedur sertifikasi Halal MUI
Gambar 2.2
Sumber: www.halalmui.org
1. Permohonan STTD ke BPJPHP = Permohonan diajukan secara tertulis
kepada kepala BPJPH bersama dokumen pendaftaran.
2. Pendaftaran di sistem CEROL = Pendaftaran pemeriksaan ke LPPOM
MUI melalui sistem CEROL (www.e-lppommui.org).
3. Preaudit dan pembayaran akad = LPOOM MUI melakukan preaudit
sementara perusahaan melakukan pembayaran pemeriksaan kehalalan
4. Penjadwalan audit = Perusahaan dan Auditor menyepakati jadwal
pelaksanaan audit.
29
LPPOM-MUI Halal,”Prosedur sertifikasi halal MUI untuk Produk yang beredar di
Indonesia,” Jakarta, 26 September 2021, diakses pada 20 Januari 2022, https://www.halalmui.org.
19
5. Pelaksanaan audit = Auditor memeriksa penerapan sistem jaminan halal
yang mencakup 11 kriteria SJH.
6. Rapat auditor dan analisis Lab = Pembahasan hasil audit dalam rapat
auditor dan LPPOM MUI menguji sampel bahan/produk.
7. Keputusan status SJH = Penilaian kecukupan pemenuhan Kriteria SJH
untuk lanjut ke rapat komisi fatwa.
8. Rapat komisi fatwa = Penetapan kehalalan produk oleh komisi fatwa
MUI.
9. Penertiban ketetapan halal MUI dan status/sertifikat SJH = Perusahaan
memperoleh ketetapan halal MUI dan status/sertifikat SJH.
10. Penerbitan sertifikat halal = Perusahaan memperoleh sertifikat halal
dari BPJPH berdasarkan ketetapan halal MUI.
30
QS. Al-Baqarah ayat 168, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
31
QS. Al A’raf ayat 157, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
20
ت َر ُس ْو َل ِ َ َان ب ِن ب ِش ٍ ر ِض ي اهلل عْنهم ا ق ِ عن َأيِب عب ِد
ِ اهلل النُّعم
ُ مَس ْع:ال َ ُ َ ُ َ َ َ رْي ْ َ ْ َْ ْ َ
ِ ِ
ٌ ِإ َّن احْلَالَ َل َبنِّي ٌ َوِإ َّن احْلَ َر َام َبنِّي: ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َي ُق ْو ُل َ اهلل
فَ َم ِن َّات َقى،َّاسِ ات الَ َي ْعلَ ُم ُه َّن َكثِْي ٌر ِم َن الن ٌ َو َبْيَن ُه َم ا ُُأم ْوٌر ُم ْش تَبِ َه
ات وقَ َع يِف ِ ُّ ومن وقَ ع يِف،ات َف َق ْد اس تَبرَأ لِ ِدينِ ِه و ِعر ِض ِه ِ الش به
َ الش ُب َه َ َ ْ ََ ْ َ ْ َْ ْ َ ُ ُّ
َأالَ َوِإ َّن لِ ُك ِّل،ك َأ ْن َي ْرتَ َع فِْي ِه ُ عى َح ْو َل احْلِ َمى يُ ْو ِش َ ْ ر ي
َ ي ِ الر
اع َّ َك،احْلََر ِام
ْ اهلل حَمَا ِر ُم هُ َأالَ َوِإ َّن يِف اجْلَ َس ِد ُم ِ ك مِح ى َأالَ وِإ َّن مِح ى ِ
ض غَةً ِإ َذا َ َ ً ٍ َمل
ت فَ َس َد اجْلَ َس ُد ُكلُّهُ َأالَ َو ِه َي ْ ص لَ َح اجْلَ َس ُد ُكلُّهُ َوِإذَا فَ َس َد
َ ت ْ ص لَ َح َ
]ب [رواه البخاري ومسلم ُ الْ َق ْل
Artinya: Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia
berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas serta yang
haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara
yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia
telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa
yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus
dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala
yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar
(ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun
dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki
larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan.
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika
dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk,
maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah
hati“.(Riwayat Bukhari dan Muslim)32
4. Halal awareness
21
Kesadaran muslim ditandai dengan adanya pengetahuan mengenai proses
penyembelihan, kebersihan makanan, serta pengemasan makanan, sesuai
dengan syariat Islam. Berdasarkan pengertian diatas maka disimpulkan
bahwa halal awareness merupakan suatu pengetahuan muslim tentang
proses halal, konsep halal, dan menganggap bahwa mengkonsumsi
makanan halal adalah hal yang penting bagi dirinya. 33
konsumen saat ini berbeda dengan konsumen zaman dahulu,
konsumen saat ini merupakan konsumen yang sangat kritis, mereka
menuntut adanya produk berkualitas tinggi dengan pelayanan prima dan
harga yang kompetitif. Sehingga konsumen berminat untuk memilih atau
membeli suatu produk. Adapun faktor yang mempengaruhi minat
konsumen diantaranya adalah halal awareness. Dengan demikian Penting
untuk memasukkan sertifikasi atau logo halal sebab pandangan konsumen
non muslim dengan umat Islam berbeda. Konsumen muslim
mempersiapkan produk yang tersertifikasi halal ini lebih enak, bersih, serta
lebih aman.
33
Nurul Fadillah dkk.,” Pengaruh Kesadaran Halal, Kualitas Pelayananan Promosi
Terhadap Minat Beli Konsumen Padan Martabak Buffet AhmadSalim Medan”, Aghniya Jurnal
Ekonomi Islam 3, no.2 (2021):206.
22
a) Bahan baku halal menjadi salah satu faktor yang harus dipahami
konsumen. Seorang konsumen dalam menenukan produknya pasti
tau komposisi bahan baku yang digunakan untuk menjamin
kehalalan suatu produk.
b) Kehalalan sebuah produk menjadi prioritas dan komitmen untuk
konsumen muslim dalam menjalankan agamanya. Oleh sebab itu,
kewajiban mengkonsumsi produk halal merupakan salah satu tolok
ukur kesadaran halal konsumen Muslim.
c) Kebersihan produk merupakan salah satu tolok ukur kesadaran halal.
d) Kesadaran halal masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi suatu
produk terbatas, terutama produk yang beredar di pasar bukan hanya
produk dari dalam negeri saja, tetapi juga produk asing. Oleh karena
itu, pengetahuan tentang keberadaan produk yang berasal dari luar
negeri merupakan indikator dari kesadaran halal.34
b. Konsep Halal Dalam Islam
Konsep halal dalam islam mempunyai makna yang sangat luas dan
komprehensif berlaku untuk semua aspek kehidupan masyarakat, mulai
dari pola makan hingga perilaku, dari penggunaan pakaian hingga
penggunaan kosmetik serta aspek keuangan hingga logistik. Kesadaran
halal menunjukkan pemahaman yang tinggi akan kewajiban, ketentuan,
aturan agama sehingga mereka memiliki kesadaran bahwa produk halal
yang mereka konsumsi adalah mutlak dan dalam sesuai dengan hukum
Syariah Islam.35
Aspek halal adalah bagian penting dari perilaku konsumsi karena
menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT. Masyarakat membutuhkan
informasi yang jelas mengenai produk halal serta haram dalam segala
aspek, seperti Produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik dan
34
Arif Efendi, “The Effect of Halal Certification, Halal Awareness and Product Knowledge
on Purchase Decisions for Halal Fashion Products”, Journal of Digital Marketing and Halal
Industri 2, no.2 (2020):148.
35
Tanti Handriana dkk.,”Purchase behavior of millennial female generation on Halal
cosmetic products”,Journal of Islamic Marketing Emerald Publishing Limited, DOI
10.1108/JIMA-11-2019-0235:5.
23
berbagai jenis barang lainnya yang sering dikonsumsi oleh seorang
muslim.36
َو ُكلُ ْوا مِم َّا َر َزقَ ُك ُم ال ٰلّهُ َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّو َّات ُقوا ال ٰلّهَ الَّ ِذ ْيٓ اَْنتُ ْم بِهٖ ُمْؤ ِمُن ْو َن
Artinya: “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah
kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya”.
(Q.S Al- Maidah: 88)37
Firman Allah dalam surat AL- Mu’minun 51:
36
Tatiek Nurhayati dkk.,“Personal intrinsic religiosity and product knowledge on halal
product purchase intention Role of halal product awareness”, Journal of Islamic Marketing
Emerald Publishing Limited, DOI 10.1108/JIMA-11-2018-0220.
37
QS. Al- Maidah ayat 88, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
38
QS. AL- Mu’minun ayat 51, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
24
5. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
memperoleh barang atau jasa. Harga merupakan salah satu elemen bauran
pemasaran yang menciptakan pendapatan, selain itu bagian-bagian lainya
merupakan unsur biaya. Unsur harga memberikan pengaruh yang relative.
Ada bebrapa konsumen yang sensitif dengan harga, namun ada juga yang
tidak begitu mempertimbangkan harga dalam pengambilan keputusan
pembelian produk.39
Harga juga berhubungan dengan letak nilai yang sesuai dengan tujuan
perusahaan tentang produk dan merek dipasaran. Penetapan harga untuk
produk ataupun jasa ini dilakukan baik oleh perusahaan ataupun usaha
kecil Penetapan harga menjadi sangat penting unuk diperhatikan
mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya
produk dan jasa yang di tawarkan. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak
lakunya produk tersebut di pasar.40
a. Strategi Harga
25
b) Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan penentuan harga yaitu supaya penjualan meningkat,
sehingga laba menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c) Untuk Memperbesar Marke Share
Memperbesar marke share maksudnya adalah untuk memperluas
dan memperbesar jumlah pelanggan. Penentuan harga yang murah
diharapkan bisa meninggkatkan jumlah pelanggan dan pelanggan
pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
d) Mutu Produk
Tujuan penentuan harga dengan pertimbangan mutu produk yaitu
untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
memiliki kualias yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing.
e) Karena Pesaing
Tujuan penentuan harga dengan melihat harga pesaing supaya
harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga yang
ditawarkan pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk
harga tertentu atau sebaliknya bisa lebih rendah.
42
Kasmir, Kewirausahaan,:193.
26
Harga ditentukan berdasarkan bentuk atau ukuran produk atau
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk.
c. Menurut Tempat
Harga ditentukan berdasarkan lokasi atau wilayah dimana produk atau
jasa tersebut ditawarkan. Hal ini dikarenakan setiap wilayah atau
daerah memiliki daya beli dan kondisi persaingan tersendiri.
d. Menurut Waktu
Harga ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu. Harga
tersebut bisa saja berubah pada jam-jam tertentu (telepon), hari-hari
tertentu (sabtu dan minggu), dan minggu atau bulan-bulan tertentu
(musiman)
2. Penetapan Harga Untuk Produk Baru
a. Market Skimming Pricing
Yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan
tujuan produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b. Market Penetration Pricing
Yaitu mentapkan harga serendah mungkin dengan tujuan untuk
menguasai pasar.
3. Metode Penetapan Harga
Metode penetapan harga adalah sebagai berikut:43
a. Cost Plus Pricing
Yaitu penetapan harga dengan menambahkan sejumlah (persentase)
tertentu dari harga jual atau biaya sebagai keuntunganya.
Metode penentuan Cost plus pricing menggunakan rumus sebagai
berikut:
FC
Harga pokok = VC +
Total Sales
Di mana:
VC = Variabel Cost (biaya Variabel)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
43
Kasmir, Kewirausahaan :194.
27
TS = Total Sales ( total Penjualan)
b. Cost Plus Pricing Dengan Mark Up
Yaitu penetapan harga jual dengan menambahkan sejumlah
(persentase) tertentu dari harga jual atau harga perolehan barang
dagangannya.
c. Break Even Pricing (BEP) Atau Target Pricing, yaitu harga
ditentukan berdasarkan titik impas (pulang pokok)
Yaitu penetapan harga dengan mempertimbangkan tingkat kuantitas
penjualan perusahaan, yaitu penerimaan sama dengan pengeluaran
biaya ( biaya tetap dan variabel).
FC
FC
BEP = atau BEP = VC
P-VC 1-
P
b. Fungsi Harga
44
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran,(Yogakarta: CAPS,2012):130.
28
Maqashid al-syariah, yaitu merealisasikan kemaslahatan dan
menghindari kerusakan diantara manusia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 29 :45
45
QS. An-Nisa ayat 29, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013):65.
46
Abdul Halim Hasan Binjai, Tafsir Al-Ahkam, Edisi 1 Cet 1 (Jakarta: Kencana,2006): 258.
29
“sesungguhnya Allahlah yang mematok harga, Dia yang menyempitkan
rezki dan sesungguhnya melapangkan rezki, dan sesungguhnya saya
mengharapkan bertemu Allah dalam kondisi tidak seorangpun dari
kamu yang menuntu kepadaku karena sesuatu tindak kedzaliman
berkenaan dengan darah dan harta”.47
Asy-Syaukuni menyatakan, bahwa hadis diatas dijadikan dalil
bagi pengharaman pematokan harga dan bahwa ia (pematokan harga)
merupakan suatu kedzaliman (yaitu penguasa memerintahkan para
penghuni pasar agar tidak menjual barang-barang mereka kecuali
dengan harga yang sekian, kemudian melarang mereka untuk
menambah ataupun mengurangi harga tersebut. Alasannya bahwa
manusia dikuasakan atas mereka sedangkan pematokan harga adalah
pemaksaan terhadap mereka. Padahal seorang iman diperintahkan untuk
memelihara kemaslahatan umat islam. Penentuan harga haruslah adil,
sebab keadilan merupakan salah satu prinsip dasar dalam semua
transaksi yang islami. Bahkan, keadilan sering kali dipandang sebagai
inti sari dari ajaran islam dan dinilai Allah sebagai perbuatan yang lebih
dekat dengan ketakwaan.48
6. Promosi
47
Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cetakan Keempat,
Hadis Nomor 1314, Bab Al-Buyuu’(Jakarta: Robbani Press,2004):316.
48
Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam : 351.
49
Etta Mamang Sangaji dkk., Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai: Himpunan
jurnal Penelitian:18.
30
Hasil penelitian Diah Ayu dan Farah Nisa menunjukan promosi dapat
memengaruhi dan memotivasi konsumen untuk membeli produk Halal.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. 50
a) Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan oleh
perusahaan untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi
calon konsumennya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat
dilakukan dengan media, seperti:51
1) Pemasangan billboard di jalan, tempat, atau lokasi yang strategis.
2) Pencetakan brosur untuk ditempel atau disebarkan di setiap
cabang, pusat perbrlanjaan, atau di berbaga tempat yang dianggap
strategis.
3) Pemsangan spanduk atau umbul-umbul di jalan, tempat, atau
lokasi yang strategis.
4) Pemasangan iklan melalui media cetak sepert, Koran, majalah,
tabloid, buku, atau lainnya.
5) Pemasangan iklan melalui media elektronik, seperti televise,
radio, internet, film atau lainnya.
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
50
Kasmir, Kewirausahaan :198.
51
Kasmir, Kewirausahaan :200.
31
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan
atau meningkatkan jumlah pelanggan. Jenis-jenis promosi penjualan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Pemberian harga khusus (special price) atau potongan harga
(discount) untuk produk tertentu.
2) Pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam
jumlah tertentu.
3) Pemberian cindramata serta kenang-kenangan lainnya kepada
onsumen yang loyal.
c) Publisitas (Publicity)
Publisitas yaitu kegiatan promosi untuk memancing pelanggan
melalui kegiatan seperti, pameran, bakti sosial, serta kegiatan
lainnya.
d) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Dalam dunia bisnis penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh
salesman dan salesgirl dengan cara door to door. Jadi perusahaan
yang unggul adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan secara ekonomis, mudah dengan komunikasi yang efektif.
b. Tujuan Promosi
Tujun promosi hendaknya disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki pelanggan, tujuan promosi adalah sebagai
berikut:52
a. Menginformasikan produk kepada Konsumen
b. Memodifikasi tingkah laku Konsumen
c. Membujuk dan memotivasi konsumen agar mau membeli produk
yang ditawarkan.
d. Mengingatkan konsumen tentang produk supaya tidak beralih ke
produk lain.
7. keputusan Konsumen
52
Etta Mamang Sangaji dkk., Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai: Himpunan
jurnal Penelitian:18.
32
Schiffman dan Kanuk mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan
suatu tindakan dari dua pilihan alternative atau lebih. Pengambilan
keputusan konsumen merupakan proses pemecahan masalah yang
diarahkan pada sasaran. Pengambilan keputsan konsumen meliputi semua
proses yang dilalui konsumen untuk mengenali masalah, mencari solusi,
mengevaluasi alternative, dan memilih di antara pilihan-pilihan. 53
Beberapa contoh pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel berikut
ini. 54
Tabel 2.1
Contoh Beberapa Keputusan Yang Diambil Konsumen
Kategori Keputusan Alternative A Alternatif B
Keputusan membeli atau Membeli rumah Menyewa rumah
mengkonsumsi
Keputusan Makan di Kentucky Fried Makan di
pembelian/konsumsi Chicken McDonald
merek
Membeli tiket kelas Membeli tiket
Ekonomi Bisnis
Keptusan saluran Belnja di Hero Belanja di Marko
Supermarket
Keputusan cara Membayar tunai Membayar dengan
pembayaran kredit
53
Etta Mamang Sangaji dkk, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai: Himpunan
jurnal Penelitian:332.
54
Etta Mamang Sangaji dkk, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai: Himpunan
jurnal Penelitian:120.
33
a. Model Keputusan Pembelian Konsumen
Tahapan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian,
yaitu:
a) Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu
masalah, yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara
keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.
b) Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang
bahwa kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk.
c) Evaluasi Alternatif
Proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya
sesuai dengan keinginan Konsumen.
d) Keputusan Pembelian
Setelah tahap-tahap diatas dilakukan, pembeli akan menentukan
sikap dalam pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak.
e) Hasil
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Gambar 2.3
34
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelia
Konsumen
1. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan faktor yan unik bagi seseorang, faktor
pribadi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a) Faktor Demografi
Faktor ini meliputi ciri-ciri individual seperti jenis kelamin, usia,
ras, suku bangsa, pendapatan, siklus, kehidupan, dan pekerjaan.
b) Faktor Situasional
Faktor ini merupakan keadaan atau kondisi eksternal yang ada
ketika konsumen membuat keputusan pembelian.
c) Faktor Tingkat Keterlibatan
Adanya faktor tingkat keterlibatan konsumen ditunjukan dengan
sejauh mana konsumen mempertimbangkan terlebih dahulu
keputusanya sebelum membeli suatu produk.56
55
Etta Mamang Sangadji dkk, Perilaku Konsumen :335.
56
Etta Mamang Sangadji dkk, Perilaku Konsumen :336.
35
2. Faktor Psikologis
Faktor psikolgis yang mempengaruhi pilihan pembelian terdiri dari
lima faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi:
a) Motif
Motif nerupakan kekuatan energi internal yang mengarahkan
kegiatan seseorang kea rah pemenuhan kebutuhan atau pencapain
sasaran.
b) Persepsi
Persepsi merupakan proses pemilihan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan
makna.
c) Kemampuan dan pengetahuan
Kemampuan adalah kesanggupan dan efiensi untuk melakukan
tugas-tugas tertentu.
d) Sikap
Sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau
negative terhadap sebuah objek atau kegiatan tertentu.
e) Kepribadian
Kepribadian merupakan semua ciri internal dan perilaku yang
membuat seseorang itu unik.
3. Faktor Sosial
Manusia hidup di tegah-tengah masyarakat, Sudah tentu manusia
akan dipengaruhi oleh masyarakat di mana dia hidup. Faktor sosial
tersebut meliputi:57
a) Peran dan Pengaruh Keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan
pembelian konsumen. Setiap anggota keluarga mempunyai
kebutuhan, keinginan, dan selera yang berbeda-beda.
57
Etta Mamang Sangadji dkk, Perilaku Konsumen :337.
36
b) Kelompok Referensi
Kelompok referensi dapat berfungsi sebagai perbandingan dan
sumber informasi bagi seseorang sehingga perilaku para anggota
kelompok referensi ketika membeli suatu produk bermerek
tertentu akan dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi.
c) Kelompok Sosial
Dalam kelas sosial terjadi pembedaan masyarakat ke dalam kelas-
kelas secara bertingkat, ada kelas yang tinggi, ada yang rendah.
d) Budaya dan Subbudaya
Budaya mempengaruhi bagaimana seseorang membeli dan
menggunakan produk, serta kepuasan konsumen terhadap produk
tersebut sebab budaya juga menentukan produk-produk yang
dibeli dan digunakan.
c. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kolter, ada lima tahap yang dilalui oleh konsumen dalam
pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk, meliputi:58
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk
menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul,
apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya
masalah tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk
tertentu.
2. Pencarian Informasi
Dalam tahap ini konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari
lebih banyak informasi. Apabila dorongan konsumen begitu kuat dan
produk yang memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen
kemungkinan besar akan membelinya. Sumber informasi
digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu:
58
Kolter, G,Phhilip dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, ( Jakarta:
Erlangga,2004):225.
37
a) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan;
b) Sumber Komersial: iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan;
c) Sumber Publik: media massaa, organisasi penilai pelanggan;
d) Sumber Pengalaman: menangani, memeriksa, menggunakan
produk;
3. Evaluasi Berbagai Alternatif
Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternative (alternative
evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian di mana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaiman
mereka mengevaluasi alternative merek. Jika mereka tahu bahwa
proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat mengambil langkah-
langkah untuk mempengaruhi keputusan pembelian.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli sampai konsumen benar-benar membeli produk.
Namun ada dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan
keputusan pembelian yang mungkin dapat mengubah niat tersebut.
Faktor pertama, yaitu sikap orang lain, dan faktor kedua, yaitu situasi
yang tidak diharapkan. Keputusan konsumen untuk memodifikasi,
menunda atau menghindari suau keputusan pembelian sangat
dipengaruhi oleh resiko yang dipikirkan, besarnya resiko yang
dirasakan berbeda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan,
besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri
konsumen.
5. Perilaku Pasca pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli
konsumen. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
puas atau tidak puas, pihak perusahaan harus memantau kepuasan
38
pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakain produk
atau jasa pasca pembelian.
Gambar 2.4
1. Penelitian yang dilakukan Lupi Ayu Lestari dkk., (2021) dengan judul
Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal Terhadap Keputusan
Membeli Frozen Food (Studi di Kota Bengkulu) dengan variabel
X1=Harga, X2=Promosi, X3=, Produk, X4= Label Halal, Y= Keputusan
Pembelian Frozen Food. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Analisis Program SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan
segnifikan antara variabel Harga, Promosi, Produk dan Label Halal
terhadap keputusan membeli Frozen Food.59 Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah Objek penelitian terdahulu berada
pada pembelian Frozen Food di Kota Bengkulu, sedangkan dalam
penelitian sekarang berada pada pembelian Mi Samyang Kabupaten
Kudus.
59
Lupi Ayu Lestari dkk, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal, Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food di Kota Benkulu” ,J-ALIF Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
Syariah dan Sosial Budaya Islam 6, no.1 (2021): 33
39
2. Penelitian yang dilakukan oleh Freddy Pandapotan Simbolon (2019)
dengan judul The Impact Of Halal Label,price, and Brand On The
Purchase Decision Of Bakso Wagyu In Kota Wisata Cibubur. Dengan
variabel X1= Halal Label, X2= Price, X3= Brand, Y= The Purchase
Decision Of Bakso Wagyu In Kota Wisata Cibubur. Analisis data
menggunakan Analisis Program SPSS 22.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel halal label, price
dan brand mempengaruhi keputusan pembelian konsumen bakso wagyu di
kota Cibubur. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu
adalah Variabel terdahulu tidak terdapat kesadaran halal dan promosi,
sedangkan dalam penelitian sekaran terdapat variabel kesadaran halal dan
promosi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Hernama dan Lies Handrijaningsih (2021)
dengan judul Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa.
Dengan variabel X1=Labelisasi Halal, X2= Citra Merek, X3= Harga, Y=
keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Labelisasi
Halal, Citra Merek, Harga memiliki pengaruh positif signifkan terhadap
Keputusan pembelian Produk mie instan Impor di kalangan Mahasiswa.60
Perbedaan penelitian sekarang dengan peneliian terdahulu yaitu
Responden yang digunakan penelitian terdahulu yaitu mahasiswa
perguruan tinggi swasta di Jakarta sedangkan penelitian ini konsumen mi
Samyang generasi Z di Kabupaten Kudus.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Ariyanto dkk., (2020) dengan judul
Pengaruh Store Atmosphere Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Alfamart Bsd Tangerang Selatan. Dengan variabel X1= Store
Atmosphere, X2= Promosi, Y= Keputusan Pembelian. Metode yang
digunakan yaitu dengan menggunakan Analisis Program SPSS. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa Store Atmosphere dan promosi
60
Hernama dkk.,” Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa”, UG Jurnal 15, no.2 (2021):54
40
berpengaruh secara segnifikan terhadap keputusan pembelian Pada
Alfamart Bsd Tangerang Selatan.61
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu
Objek penelitian terdahulu berada pada konsumen Alfamart Bsd
Tangerang Selatan sedangkan sedangkan objek penelitian sekarang berada
pada konsumenmi Samyang di Kabupaten Kudus, Variabel penelituan
terdahulu tidak terdapat labelisasi halal, Halal Awareness dan harga,
sedangkan dalam penelitian sekarang terdapat labelisasi halal, Halal
Awareness dan harga.
5. Penelitian yan dilakukan oleh Muhammad Munir dkk., (2019) dengan
judul Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal Awareness)
Dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura,
dengan variabel X1= Pengetahuan halal, X2= Kesadaran Halal (Halal
Awareness), X3= Label Halal, Y= Keputusan Pembelian. Metode yang
digunakan adalah SPSS 25.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan halal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Jamu Madura, kesadaran halal berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Jamu Madura dan label halal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Jamu Madura dan label halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Jamu Madura. Sedangkan hasil ujiF
menunjukkan bahwa pengetahuan halal, kesadaran halal dan label halal
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kaputusan
pembelian produk Jamu Madura.62 Perbedaan penelitian sekarang dengan
penelitian terdahulu adalah Variabel penelituan terdahulu tidak terdapat
harga, dan promosi sedangkan dalam penelitian sekarang terdapat harga,
dan promosi.
61
Aris Ariyanto dkk.,“Pengaruh Store Atmosphere dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian pada Alfamart BSD Tangerang Selatan” Jurnal Ekonomi Efektif 3, no.1 ( 2020):30
62
Muhammad Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal
Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”,
Agroindustrial Technology Journal 3, no.2 (2019):95
41
C. Kerangka Pemikiran
Label Halal
H1
Halal Awareness H2
Keputusan Pembelian
Harga H3
H4
Promosi
Sumber: Lupi Ayu Lestari dkk.,(2021)64,Henry Aspan dkk.,(2017)65 Tanti Handriana dkk., (2020).66
D. Perumusan Hipotesis
42
dalam penelitian yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan.67 Berdasarkan kerangka berpikir serta model penelitian tersebut,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Al-Fabeta, 2017):64.
68
Lupi Ayu Lestari dkk, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal, Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food di Kota Benkulu” ,J-ALIF Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
Syariah dan Sosial Budaya Islam 6, no.1 (2021): 31.
43
Pulau Madura. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dan
selanjutnya dilakukan uji-t dan uji-F menggunakan software SPSS
Statistics versi 25.69
penelitian yang dilakukan Anggalia, Tantri, dan Yanu pada tahun
2020 dengan judul “Measurement Social Media Marketing dan Sertifikasi
Halal Terhadap Minat Beli Produk Makanan Pada Aplikasi Belanja Online
Shopee” menyatakan bahwa Sertifikasi halal berpengaruh signifikan
terhadap minat beli produk makanan pada aplikasi belanja online Shopee.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non-probability sampling dengan menggunakan teknik purposive
sampling dengan jumlah sampel 180 responden. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan Regresi Linier Berganda. Berdasarkan
pernyataan diatas, maka ketertarikan calon konsumen terhadap minat
membeli produk yang berlogo halal menunjukkan bahwa berpengaruhi
positif dan segnifikan. Dengan demikian hipotesis pertama dapat
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Labelisasi Halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian
Mi samyang.
2. Pengaruh Halal Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Mi
Samyang
Halal Awareness merupakan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen muslim untuk mencari dan mengkonsumsi produk halal sesuai
syariat Islam. Distya Riski Hapsari dkk., pada tahun 2019 melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal
terhadap Keputusan Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor, menyatakan
bahwa variabel logo halal dan kesadaran halal berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Sampel diambil dengan metode purposive
sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda,
Sampel diambil sebanyak 100 orang/responden. Pengambilan sampel
69
Muhammad Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal
Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”,
Agroindustrial Technology Journal 3, no.2 (2019):95.nal Penelitian Ipteks
44
dilakukan di kecamatan Ciawi yang terdiri dari 13 desa yaitu desa Banjar
Sari, Banjar Wangi, Banjar Waru, Bendungan, Bitung Sari, Bojong Murni,
Ciawi, Cibedug, Cileungsi, Citapen, Jambu Luwuk, Pandansari, Teluk
Pinang.70
Penelitian yang dilakukan Arif Efendi pada tahun 2020, mengenai The
Effect of Halal Certification, Halal Awareness and Product Knowledge on
Purchase Decisions for Halal Fashion Products, hasil dari penelitian ini
adalah Halal awareness memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sampel dari
penelitian ini berjumlah 100 responden yang menggunakan fashion halal
produk di Semarang. Data penelitian dianalisis menggunakan regresi linier
berganda.71
Penelitian mengenai pengaruh pengetahuan halal, kesadaran halal
(halal awareness), dan label halal terhadap keputusan pembelian produk
jamu yang dilakukan oleh Munir dkk., menyatakan pengetahuan halal
secara parsial mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan
pembelian produk jamu madura. Sedangkan kesadaran halal secara parsial
mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk jamu
Madura, dan label halal secara parsial mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk jamu Madura.72
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahawa, semakin
tinggi tingkat pemahaman seseorang tentang produk halal, semakin tinggi
keinginan mereka untuk membeli. Dengan demikian hipotesis kedua dapat
dirumuskan sebgai berikut:
H2: Halal Awareness berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Pembelian Mi samyang
70
Distya Riski Hapsari dkk., “Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal terhadap
Keputusan Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor”, Jurnal Agroindustri Halal 5, no.2 (2019):196.
71
Arif effendi, “The Effect of Halal Certification, Halal Awareness and Product Knowledge
on Purchase Decisions for Halal Fashion Products”, Journal of Digital Marketing and Halal
Industry 2, no.2 (2020):145.
72
M. Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal Awareness) dan
Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”, Agroindustrial Technology
Journal 3, no.2 (2019):95
45
3. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mi Samyang
Penelitian yang dilakukan Asrizal Efendy dkk, dengan judul Pengaruh
Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan) menyatakan hasil dari
penelitian ini adalah Ada pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan asosiatif yang mencari hubungan antara harga dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen dengan objek
penelitian adalah pelanggan alfamart di Kota Medan. Pengujian ini
dilakukan dengan Regresi Berganda.73
Penelitian yang dilakukan Hernama dkk., pada tahun 2021, dengan
judul Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa.
Hasil dari penelitian ini adalah variabel harga berpengaruh positif dan
segnifikan terhadap keputusan pembelian produk mi instan impor di
kalangan mahasiswa. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden,
Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana.74
Penelitian yang dilakukan Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah
dengan judul Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan,
menghasilkan penemuan bahwa variabel Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha di Tangerang
Selatan, Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode
teknik pengambilan sampel Random Sampling, Jumlah sampel ditetapkan
adalah sebesar 150 orang, jumlah sampel harus memenuhi sebanyak 4
sampai dengan 10 kali jumlah indikator kuesioner yang ditetapkan.75
73
Asrizal Efendy Nasution,”Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan)”Prosiding Seminar Nasional
Vokasi Indonesi,1 (2018):83.
74
Hernama dkk.,” Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa”, UG Jurnal 15, no.2 (2021):53
75
Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah, “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan”, Jurnal Perspektif 16, no.1
(2018):47.
46
Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa keterjangkuan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk,
daya saing harga, dan kesesuian harga dengan manfaat sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis ketiga
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H3 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian Mi
Samyang
4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mi samyang
Promosi merupakan berbagai cara untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak
langsung tentang suatu produk atau brand yang di jual. Charlie Bernando
dan Arief Bowo pada tahun 2017 melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Produk Enervon-C. hasil dari penelitian ini adalah secara
simultan (bersama-sama) kedua variabel bebas yaitu (persepsi harga dan
promosi) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Enervon–C di Tip-Top Ciputat. Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh pembeli Enervon-C di Supermarket Tip
Top Ciputat yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti sehingga
pengambilan sampel dengan menggunakan rumus teknik
maximumlikehoodestimation, atau ukuran sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah 100 responden.76
Hasil yang dikemukakan oleh Maria Agatha dkk., pada tahun 2020,
penelitian yang berjudul pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
(studi pada pemilihan tempat kos mahasiswa di tulungagung) menyatakan
hasil dari penelitian ini adalah promosi pengaruh secara segnifikan dan
persial terhadap keputusan pembelian tempat kos. Penelitian yang
dilakukan Aris Ariyanto dkk., pada tahun 2020 mengenai pengaruh store
atmosphere dan promosi terhadap keputusan pembelian pada alfamart
76
Charlie Bernando dan Arief Bowo, “Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis 1,
no.3 (2017):13.
47
BSD Tangerang Selatan, menunjukan bahwa Store Atmosphere dan
promosi berpengaruh secara segnifikan terhadap keputusan pembelian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu explanatory research
dan menggunakan analisis statistic dengan pengujian regresi, korelasi,
determinasi dan uji hipotesis.77 Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa kurangnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan
dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
keberadaan produk yang akan ditawarkan. Dengan demikian hipotesis
keempat dapat dirumuskan sebagai berikut:
H4: Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian Mi
Samyang.
77
Aris Ariyanto dkk.,“Pengaruh Store Atmosphere dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian pada Alfamart BSD Tangerang Selatan” Jurnal Ekonomi Efektif 3, no.1 ( 2020):29.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari responden yang akan diteliti. Data primer diperoleh dengan
cara terjun langsung kelapangan atau tempat dilakukanya yang mampu
memberikan informasi secara langsung.80 Data primer dalam penelitian ini
yaitu dengan menyebar angket / kuesioner kepada konsumen mi Samyang
generasi Z di Kabupaten kudus.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak
langsung diperoleh dari subyek penelitiannya.81 Data sekunder yang
didapat berdasarkan literatur ilmiah dan lainnya seperti, buku, maupun
informasi yang berada di media elektronik maupun media cetak. sumber
kedua dari penelitian ini menggunakan data yaitu literatur buku maupun
78
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali,Metode Penelitian Kuantitatif,(Bandung:
Pustaka Setia,2015):55.
79
Nanang Martno,Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data sekunder
(Jakarta: RajaGrafindo Persada,2016):20.
80
Sugino, Metode Penelitian Pendidikan,( Bandung: ALFABETA,2013):193.
81
Anwar sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis,(Jakarta: Salemba Empat,2011):104.
49
jurnal yang berkaitan dengan keputusan pembelian yang ditinjau dari label
halal, halal awareness,harga dan promosi.
B. Setting Penelitian
82
Sugiono, Metode Penelitian Kuanitatif Kualitatif dan R&D,( Bandung:ALFABETA,
2014):80.
83
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D :81.
50
diketahui atau tidak terhingga, sampel yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan rumus Cochran, yaitu84:
2
Z pq
n= 2
e
Keterangan:
n : Jumlah sampel yang diperlukan
Z : Tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian (95%
=1,96)
P : Peluang benar 50% = 0,5
q : Peluang salah 50% = 0,5
e : Margin of eror 10% = 0,10
Berdasarka rumus diatas, maka perhitungan sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
2
Z pq
n= 2
e
(1,96 2 ( 0,5 ) .( 0,5 )
n= =96,04
(0,10) 2
jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96,04
= 100 orang/respnden. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat
Kabupaten Kudus yang berusia 11-25 tahun dengan pertimbangan pernah
membeli produk mi Samyang.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yaitu segala macam bentuk yang telah di tetapkan oleh
peneliti agar bisa dipahami hingga mendapat informasi. 85dalam penelitian
ini di tetapkan dua kelompok variabel, yaitu:
a. Variabel Independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini
meliputi, labelisasi halal, halal awareness, harga, dan promosi.
84
Umi Narimawati dan Dadang Mundadar, Teknik Sampling: Teori dan Praktik dengan
menggunakan SPSS 15, (Yogyakarta:GAVA MEDIA,2008):27.
85
Sugiyono,statistika Untuk penelitian,(Bandung: Alfabeta,2015):2.
51
b. Variabel Dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian.
2. Definisi Operasional Variabel
86
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skirpsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2012):99.
87
Hernama dkk.,” Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa”, UG Jurnal 15, no.2 (2021):54
88
Tanti Handriana dkk., “Purchase Behavior Of Millennial Female Generation On Halal
Cosmetic Products”, Journal of Islamic Marketin (2019):21
52
kehalalannya.89 Pengukuran variabel Halal Awareness menggunakan
kuesioner berlandaskan indikator yang disusun oleh Tanti Handriana
(2020), yang terdiri dari menyadari dan mengetahui produk halal,
menyadari dan mengetahui komposisi dari bahan-bahan yang halal,
menyadari dan mengetahui bahwa produk yang dikomsumsi benar-
benar halal.90 Indikator tersebut dikembangkan menjadi 5 item
pertanyaan menggunakan skala linkert 1-5, berdasarkan kriteria sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju.
3. Harga merupakan sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk
ataupun jasa, harga menjadi salah satu unsur campuran pemasaran yang
menciptakan pendapatan. Harga juga merupakan salah satu unsur
campuran pemasaran yang menciptakan pendapatan.91 Pengukuran
variabel Harga menggunakan kuesioner berlandaskan indikator yang
dikembangkan oleh Harun Al Rasyid (2018) terdiri dari keterjangkauan
harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga,
kesesuaian harga, dan kesesuaian harga dan manfaat. 92 Indikator
tersebut dikembangkan menjadi 5 item pertanyaan menggunakan skala
linkert 1-5, berdasarkan kriteria sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju.
4. Promosi adalah cara untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang suatu produk ataupun brand yang akan di jual. Untuk itu
promosi merupakan sarana yang ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumen.93 Pengukuran variabel promosi
89
Nurul Fadillah dkk.,” Pengaruh Kesadaran Halal, Kualitas Pelayananan Promosi
Terhadap Minat Beli Konsumen Padan Martabak Buffet AhmadSalim Medan”, Aghniya Jurnal
Ekonomi Islam 3, no.2 (2021):206.
90
Tanti Handriana dkk., “Purchase Behavior Of Millennial Female Generation On Halal
Cosmetic Products”, Journal of Islamic Marketin (2019):21.
91
Muizzudin dkk., “Pengaruh Sertifikasi Halal, Citra Merek, Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Minuman Teh Botol Sosro”, Journal of Islamic Economics, Business and
Finance 10, no.2 (2020):140.
92
Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah, “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan”, Jurnal Perspektif 16,
no.1 (2018):42.
93
Kasmir, Kewirausahaan ( Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2013): 198.
53
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Charlie Barnando
pada tahun 2015, yang terdiri dari 5 item pertanyaan menggunakan
skala linkert 1-5, berdasarkan kriteria sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju.
5. Keputusan pembelian adalah semua proses yang di lalui konsumen
untuk menggali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternative, dan
memilih di antara pilihan-pilihan.94 Pengukuran variabel promosi
menggunakan kuesioner berlandaskan indikator yang dikembangkan
oleh Akrim Ashal Lubis (2015) dan disusun kembali oleh Tantri
Hadriana (2020) terdiri dari Merek, Penyalur, Kuantitas, Waktu dan
Metode Pembayaran. Indikator tersebut dikembangkan menjadi 5 item
pertanyaan dengan menggunakan skala linkert 1-5, berdasarkan kriteria
sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket (kuesioner)
Angket adalah serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang dirancang secara
sistematis, dikirim ke responden, dan setelah diisi angket tersebut
diberikan kembali kepada peneliti.95 Penggunaan angket atau kuesioner
tidak akan terlepas dari skala pengukuran yaitu penentuan besar kecilnya
jarak antara satu nilai dengan nilai yang lainnya dalam alat
ukur,selanjutnya alat ukur digunakan dan memperoleh data kuantitatif.
94
Etta Mamang Sangaji dkk., Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai: Himpunan
jurnal Penelitian:332.
95
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmi-Ilmu Sosial Lainnya,(Jakarta: Kencana prenadamedia,2014):133.
54
Skala ukur yang digunakan yaitu skala likert. skala likert digunakan untuk
mengetahui pendapat, cara pandang, dan sikap individu aau kelompok
terkait fenomena sosial. Agar dapat menjadi data kuanttatif, diperluka
pemberian skor terhadap responden, seperti:
a. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju
b. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju
c. Skor 3 diberikan untuk jawaban Ragu-ragu/kadang-kadang/netral
d. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju
e. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju
Skala likert yang digunakan sebagai alat ukurnya dapat membuat checklist
ataupu pilihan ganda.96
F. Metode Analisis Data
Metode Analisis Data yaitu cara untuk memperoses data yang sudah
ada kemudian dijabarkan. Dalam penelitian ini cara menganalisis data yang
dipakai yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan aplikasi
IBM SPSS statistics 23 dan Microsoft Exel 2010. Dalam proses analisisnya,
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ditempuh dengan
beberapa teknik analisis data, yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif bertujuan untuk menjabarkan atau
memberitahu terkait nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan varian
jawaban responden.97 Informasi data responden seperti tingka pendidikan,
usia, jenis kelamin, maupun ga,baran yang berkaitan dengan variabel-
variabel penelitian.
96
Mashrukin, Metododologi Penelitian Kuantitatif,(Kudus: Buku Daros Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Kudus):163.
97
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi 8,
( Semarang: Badan Penerbit UNDIP,206):19.
55
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas yaitu ketepatan atau kecermatan suatu instrumen
dalam mengukur apa yang diukur. pengujian validitas dikerjakan
terhadap kuesioner untuk mengetahui pertanyaan tersebut kuat atau
tidak, dari pertanyaan tersebut akan memberikan jawaban terkait
pengujian yang dilakukan.98 Cara yang dipakai untuk menguji validitas
dari penelitian ini yaitu dengan menghubungkan masing-masing skor
indikator dengan seluruh total skor konstruk. Hal tersebut dilakukan
karena sederhana dan praktis serta telah ada dalam aplikasi SPSS.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat ukur kuesioner agar bisa
dikatakan terbukti atau teruji. Suatu kuesioer yang memiliki pertanyaan
tetap dari masa ke masa maka kuesioner tersebut dapat disebut handal. 99
Dalam mengatur koefisien keandalan (reliability) kuesioner yaitu
menggunakan rumus Alpa Croanbach. Kriteria dari suatu instrument
penelitian dapat dikatakan reliable apabila koefisien reliabilitas (r) >
0,6.100 Ketidak konsistenan bisa terjadi karena perbedaan persepsi
responden atau kekurangan paham responden dalam menjawab
pertanyaan.
Tabel 3.2
Interpretasi Derajat Reliabilitas
Rentang Kalsifikasi
Nilai
0,000-0,200 Memiliki tingkat reliabilitas sangat rendah
0,201-0,400 Memiliki tingkat reliabilitas rendah
0,401-0,600 Memiliki tingkat reliabilitas cukup
0,601-0,800 Memiliki tingkat reliabilitas tinggi
98
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edii 8:52.
99
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi 8:47.
100
Syofian siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17 ( Jakarta: Rajawali Pers,2014):175.
56
0,801-1,000 Memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi
101
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:154.
102
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:154.
57
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas merupakan keadaan dimana terjadi
hubungan linier yang sempurna atau mendektai sempurna antar variabel
independen dalam model regresi. Pengujian Multikolinearitas
dikerjakan untuk menemukan adanya hubungan antar variabel bebas
dalam model regresi. Model regresi yang bagus yaitu tidak ditemukan
kolerasi antar variabel independen.103
Pengujian Multikolinearitas dari penelitian ini menggunakan
satu model penemuan, yaitu dengan melihat niai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas apabila memiliki nilai tolerance ≥0,10 atau nilai VIF
≤ 10.
c. Uji Heteroskedasitas
Heteroskedasitas yaitu keadaa dimana terjadi ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Pengujian Heteroskedasitas dilakukan guna mengukur model regresi
atas residual satu pengamatan ke pengamatan lain tidak terjadi
kesamaan Variance. Homoskedastisitas terjadi jika Variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya konstan, apabila
berubah disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu yang
tidak ditemukan heteroskedaktisitas atau homokedastisitas.104 Untuk
mendekteksi terjadinya heteroskedaktisitas atau tidak dapat
menggunakan dasar analisis dibawah ini:
a) Apabila membentuk desain tertentu, seperti titik-titik yang
menyerupai desain tertentu yang rapid an teratur menandakan bahwa
telah terjadi heteroskedastisitas.
103
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:103.
104
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:134.
58
b) Apabila tidak terdapat desain yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
dikatakan tidak terjadi heteroskedaktisitas.105
4. Teknik Analisis Data
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam analisis ini menjelaskan hubungan antara dua atau lebih
variabel bebas dengan variabel terikat yang linier untuk memperkirakan
nilai variabel terikat, naik turunya variabel bebas, serta
dapat ,mengetahui seberapa kuat hubungan variabel bebas maupun
variabel terikat baik positif maupun negatif. Dalam penelitian ini
terdapat 4 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Persamaan regresi linier
berganda sebgai berikut: 106
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
a = Konstatnta
b1, b2, b3, b4 = Koeisien regresi
X1 = Penagruh Labelisasi Halal
X2 = Kesadaran Halal
X3 = Harga
X4 = Promosi
Y = Keputusan Pembelian
e = Faktor error atau faktor lain di luar penelitian
b. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini dilakukan guna menghitung sejauh mana
kemampuan model dalam menjelaskan variasi dari variabel terikat.
Nilai R2 yang kecil menunjukan keterbatasan dari variabel-variabel
105
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:134.
106
Duwi Priyatno, Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS, (Jakarta:
Mediakom,2010):67.
59
bebas mampu menerangkan sebgian besar informasi yang dibutuhkan
untuk mempertimbangkan variasi variabel terikat.107
c. Uji Signifikasi Keseluruhan dari Regresi Sample (Uji satistik F)
Pengujian simultan dilakukan untuk mengetahui hubungan dari
semua variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dapat dikerjakan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel.
Apabila dalam hal ini Fhitung lebih besar dari pada Ftabel. Hal ini
menunjukan bahwa keseluruhan variabel bebas memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel terkait.108
d. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik T)
107
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19,
( Semarang: Universitas Diponegoro,2011):97.
108
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi:171.
109
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23 edisi
8:171.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang dipilih
berdasarkan karakteristik tertentu sesuai kondosi tiap-tiap variabel. Peneliti
menggunakan rentang skala five point Likert Scale untuk memperjelas kategori
skala dan mempermudah penulis dalam menganalisa item pertanyaan
berdasarkan rata-rata (mean) yang di dapat. Kuesioner yang disebar guna
menggali jawaban responden sebanyak 120 kuesioner, Namun, berdasarkan
total kuesioner yang disebar, data yang bisa diolah hanya 100 kuesioner saja.
Sedangkan sisa kuesioner yang tidak kembali dan kuesioner yang tidak bisa
diolah masing-masing adalah 10 kuesioner .
61
tetapi skandal ini tetap merusak reputasi perusahaan dan mengakhiri
dominasinya di pasar mi instan.110
Samyang berhasil mendapatkan posisi ketiga hingga keempat di
pasar mi instan Korea pada tahun 2010 ketika Jeon In Jang menjadi
ketua perusahaan. Samyang Food juga memperoleh sertikat halal
internasional (KOLAS, ISO22000, HALAL) pada tahun 2014. Pada
saat viralnya Samyang Challenge, perusahaan ini sampai mencapai
rekor ekspor tertinggi pada tahun 2016 mencapai 110 miliar won atau
setara dengan Rp 1,29 triliun.
Sumber: www.samyangfood.com
110
Warta Ekonomi, “Profil Perusahaan Samyang, Mie Instan Asal Korea Yang Pedasnya
Disukai Rakyat Indonesia,” WartaEkonomi.co.id, 12 Juni, 2020, diakses pada 29 Maret, 2022,
https://republika.co.id/berita/qbudku5617000/profil-samyang-mie-instan-korsel-yang-pedasnya-
disukai-rakyat-indonesia
62
kimchi, dan hot chicken ramen light.produk dari Samyang food bisa
ditemukan dengan mudah karena sudah tersedia di berbagai market
place, supermarket hinggga minimarket yang tersebar luas di
Indonesia.
Sumber: samyangfoods_Indonesia
63
dikenal sebagai Al-Quds yang akhirnya menjadi Kudus. Suanan Kudus
yang gemar berdagang menjadikan kudus sebuah pelabuhan sungai
dan perdagangan di jalur perdagangan sungai gelis - sungai wulan -
pelabuhan Jepara.
Hari jadi kota kudus ditetapkan pada tanggal 23 September 1549 M
dan diatur dalam Peraturan Daerah (PERDA) No. 11 tahun 1990
tentang hari jadi Kudus yang diterbitkan tanggal 6 Juli 1990 yaitu pada
era Bupati Kolonel Soedarsono. Hari jadi kota kudus dirayakan dengan
parade, upacara tasyukuran dan beberapa kegiatan di Al-Aqsa / masjid
Menara yang dilanjutkan dengan ritual keagamaan seperti doa bersama
dan tahlil.112
b. Letak Geografis
Kabupaten Kudus terdapat di daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
memiliki batas geografis sebagai berikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara da Kabupaten
Pati,
2) Sebelah timur berbatsan dengan Kabupaten Pati,
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Pati,
4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupate Demak dan Kabupaten
Jepara.
Letak Kabupaten Kudus antara 110o36’ dan 110o50’ BT dan antara
6o51’ dan 7o16’ LS. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 km dan
dari utara ke selatan 22 km. Luas wilayah Kabupaten Kudus mencapai
42.516 Ha atau sekitar 1,31 persen dari luas propinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Kudus berketinggian rata-rata ± 55 m di atas permukaan
air laut, beriklim tropis dan bertemperatur sedang. Curah hujan relatif
rendah, rata-rata di bawah 2000 mm/tahun dan berhari hujan rata-rata
97 hari/tahun. sebagian besar merupakan daerah dataran dengan
112
Pemerintah Kabupaten Kudus, “Profil Kabupaten Kudus,” Kuduskab.go.id, diakses pada
31 Maret 2022, https://kuduskab.go.id/page/profil_kabupaten_kudus.
64
kemiringan 0-2% seluas 28.863,90 Ha (68%) yang meliputi 9
Kecamatan, 9 Kelularah dan 123 Desa.113
c. Visi Misi Kabupaten Kudus
1) Visi Kabupaten Kudus
Kudus Bangkit Menuju Kabupaten Modern, Religius, Cerdas dan
Sejahtera
2) Misi Kudus Kudus
a) Mewujudkan Masyarakat Kudus yang Berkualitas, Kreatif,
Inovatif dengan Memanfaatkan Teknologi dan Multimedia.
b) Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal Untuk
Peningkatan Pelayanan Publik.
c) Mewujudkan Kehidupan yang Toleran dan Kondusif.
d) Memperkuat Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Keunggulan
Lokal dan Membangun Iklim Usaha yang Berdaya Saing.114
3. Gambaran Umum Responden
Bagian ini menjelaskan tentang karakteristik responden yang
dipilih dan akan diteliti, yaitu generasi Z di Kabupaten Kudus yang pernah
melakukan pembelian produk Mi Samyang yang berlabel halal.
Penggambaran responden dalam bentuk deskripif yang bertujuan untuk
melihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel
yang digunakan dalam penelitian. Hasil pengumpulan data melalui
kuesioner didapatkan karakteristik responden yang dikategorikan
berdasarkan jenis kelamin, umur, alamat, kapan pertama kali mengetahui
informasi produk, dari mana pertama kali menetahui produk, lama
mengkomsumsi produk, dan jenis pekerjaan yang di seskripsikan sebagai
berikut:
113
Pemerintah Kabupaten Kudus,” Letak geografis Kabupaten kudus,” diakses pada 31
Maret 2022, https://bappeda.kuduskab.go.id/detaildaerah.php?id=1.
114
Pemerintah Kabupaten Kudus, “ Visi&Misi Kabupaten Kudus, diakses pada 31 Maret
2022, https://kuduskab.go.id/page/visi_dan_misi.
65
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
1 Laki-laki 43 43%
2 Perempuan 57 57%
66
Menurut keterangan pada tabel 4.2, disimpulkan bahwa yang paling
banyak mengkonsumi Mi samyang adalah usia 21 sampai 25 tahun dan
yang paling sedikit adalah usia 11 sampai 14 tahun. Artinya responden
dalam penelitian ini didominasi generasi muslim dengan rata-rata umur
21-25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa produk Mi Samyang lebih
diminati oleh Kalangan remaja usia 21 sampai 25 tahun, karena
biasanya usia 11 sampai 14 tahun belum terlalu suka dan belum kuat
untuk merasakan sensasi pedas dari Mi samyang.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat
Berdasarkan hasil survei melalui kuesioner, didapatkan data
berdasarkan alamat. Gambaran umum tersebut antara lain:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Alamat
No. Alamat Jumlah Responden Presentase (%)
1 Kaliwungu 24 24%
2 Gebog 5 5%
3 Dawe 0 0%
4 Bae 8 8%
5 Kota 9 9%
6 Jati 36 36%
7 Mejobo 6 6%
8 Jekulo 7 7%
9 Undaan 5 5%
Jumlah 100 100%
67
Jati lebih menyukai produk Mi samyang. Alasanya adalah responden
dari Kecamatan Jati kebanyakaan adalah Pekerja Kantor dan
Mahasiswa, itu sebabnya mereka lebih mengetahui trend-trend yang
lagi popular saat ini.
68
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Dari Mana Pertama Kali
Mengetahui Produk
69
pertama kali mengetahui produk yang paling dominan. Gambaran
umum menurut lama mengkomsumi produk dapat diketahui:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama
Mengkonsumsi Produk
No. Lama Mengkonsumsi Jumlah Responden Presentase (%)
1 1-2 tahun 56 56%
2 2-3 tahun 16 16%
3 3-4 tahun 16 16%
4 4-5 tahun 9 9%
5 >5 tahun 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.
Menurut keterangan pada tabel 4.6, bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi generasi muslim yang sudah mengkonsumsi
produk Mi Samyang selama 1-2 tahun. Diketahui bahwa trend Korean
Wave memang sudah lama terjadi namun trend Samyang noodles
challenge baru-baru ini yang membuat masyarakat generasi Z
Kabupaten Kudus berbondong-bondong untuk membeli dan
mengkonsumsi Samyang dengan aneka rasa pedas yang menggila.
g. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
70
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis
Pekerjaan
No. Kapan Jumlah Responden Presentase (%)
1 Pelajar 19 19%
2 Mahasiswa 44 44%
3 Wiraswasta 10 10%
4 PNS 8 8%
5 Ibu Rumah Tangga 6 6%
6 Karyawan Swasta 13 13%
7 Lainnya - 0%
Jumlah 100 100%
71
Tabel 4.8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Labelisasi
Halal (X1)
No Item Alternatif Jawaban Mean
STS TS N S SS
1. Adanya label halal membuat saya yakin 0 0 4 73 23 4.19
bahwa pembuatan makanan tersebut halal.
2. Saya akan membeli mi samyang karena 0 1 7 68 24 4.15
terdapat label halal dari MUI
3. Adanya label halal yang tertera dalam 1 1 14 62 22 4.03
kemasan mempengaruhi saya untuk
membelinya.
4. Produk berlogo halal telah melalui 0 1 14 61 24 4.08
serangkaian proses uji halal yang ketat
oleh MUI
5. Saya selalu memperhatikan label halal 0 1 11 61 27 4.14
pada kemasan
72
b. Variabel Halal Awareness (X2)
Tanggapan responden tentang Halal Awareness dapat dilihat pada
tabel berikut:
73
sebesar 4.04. hal ini dikarenakan tidak semua produk dari Mi Samyang
halal. Hanya ada beberapa varian rasa yang mempunyai label halal. Hal
tersebut yang membuat sebagian responden belum mengetahui bahwa
Samyang adalah produk halal.
STS TS N S SS
74
Sehingga responden sedikit yang berasumsi harga Mi Samyang lebih
terjangkau dibandingkan dengan mi instan lainnya.
75
Sedangkan item pertanyaan “Samyang selalu mengadakan promosi pada
hari-hari tertentu” mendapatkan nilai rata-rata terendah sebesar 4.03. hal
ini karena produk Samyang lebih banyak mengadakan promosi lewat
media sosial sehingga sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa produk
mi Samyang sedang mengadakaan promosi.
76
membeli produk yang diinginkan. Sedangkan item pertanyaan “Meskipun
bukan kebutuhan pokok tetapi saya akan membeli mi samyang”
mendapatkan nilai rata-rata terendah sebesar 4.12. hal ini karena Mi
Samyang adalah makanan instan yang tidak semua orang menyukai rasa
pedasnya. Selain itu Mi Samyang juga bukan makanan ringan yang bisa
dimakan untuk cemilan. Maka dari itu sedikit responden yang memilih
angket/kuesioner dengan pertanyaan meskipun bukan kebutuhan pokok,
tetapi saya saya akan membeli Mi Samyang.
77
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Instrumen
78
Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa semua item hasil uji
validitas menghasilkan nilai rhitung > rtabel (0,1966), sehingga
disimpulkan bahwa semua item pernyataan pada X1, X2, X3, X4, dan
Y adalah valid.
2) Uji Reliabilitas
79
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
2) Uji Autokorelasi
80
Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi
Koefisien Nilai
Durbin-Watson 2.035
dL 1.592
dU 1.758
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi memiliki ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan
penyebaran variabel bebas yang mana dapat dikatakan model regresi yang
baik apabila penyebarannya secara acak atau dengan nama lain tidak
terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan dengan mengamati grafik
scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah
sumbu Y. adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
81
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
82
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas (Normal Probability Plot)
83
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas (Grafik Histogram)
D. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Berganda
84
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
85
1) Konstanta sebesar 3.647 dapat diartikan bahwa jika variabel labelisasi
halal (X1), halal awareness (X2), harga (X3), dan promosi (X4) bernilai
nol, maka nilai variabel keputusan pembelian (Y) juga meningkat sebesar
3,647.
2) Nilai koefisien regresi variabel labelisasi halal (X1) bertanda positif yang
berarti terjadi hubungan positif antara labelisasi halal dengan keputusan
pembelian, yakni sebesar 0.174. Hal ini berarti setiap kenaikan sikap
sebesar 1 satuan, maka minat beli akan meningkat sebesar 0,174 atau
17,4%. Semakin tinggi labelisasi halal yang ditonjolkan, maka semakin
meningkatkan keputusan pembelian.
3) Nilai koefisien regresi variabel halal awareness (X 2) bertanda positif
yang berarti terjadi hubungan positif antara halal awareness dengan
keputusan pembelian, yakni sebesar 0.274. Hal ini berarti setiap kenaikan
halal awareness sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,274 atau 27,4%. Semakin tinggi halal awareness
yang muncul, maka semakin meningkatkan keputusan pembelian.
4) Nilai koefisien regresi variabel harga (X3) bertanda positif yang berarti
terjadi hubungan positif antara harga dengan keputusan pembelian, yakni
sebesar 0.256. Hal ini berarti setiap kenaikan harga sebesar 1 satuan,
maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,256 atau 25,6%.
Semakin tinggi harga, maka semakin meningkatkan keputusan
pembelian.
5) Nilai koefisien regresi variabel promosi (X4) bertanda positif yang berarti
terjadi hubungan positif antara promosi dengan keputusan pembelian,
yakni sebesar 0.505. Hal ini berarti setiap kenaikan promosi sebesar 1
satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,505 atau
50,5%. Semakin tinggi promosi, maka semakin meningkatkan keputusan
pembelian.
2) Uji Koefisien Determinasi (R2)
86
dengan keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi terletak antara nol
dan satu. Jika nilai koefisien derteminan (R2) semakin mendekati angka satu
maka keeratan hubungan semakin baik. Adapun hasil uji koefisien
determinasi (R2) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
87
ANOVAb
Residual
Total
88
Coefficientsa
Model T Sig.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.20, dapat dianalisis beberapa hal,
antara lain:
89
c. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian mi Samyang
Berdasarkan hasil uji t diatas, diketahui nilai thitung variabel halal
awareness sebesar 2,853 yang mana lebih besar dari nilai ttabel yaitu 1,985
dengan signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel halal awareness berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mi Samyang. Diterima.
d. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian mi Samyang
Berdasarkan hasil uji t diatas, diketahui nilai thitung variabel halal
awareness sebesar 8,676 yang mana lebih besar dari nilai ttabel yaitu 1,985
dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel halal awareness berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mi Samyang. Diterima.
A.
B.
C.
D.
E. Pembahsa Hasil Penelitian
Hasil pengolahan data penelitian beserta analisis tentang keputusan
pembelian Mi Samyang di tinjau dari Labelisasi halal, halal awareness, harga
dan promosi, pada konsumen Mi Samyang generasi Z di Kabupaten Kudus,
didapatkan bahwa keempat variabel indipenden secara persial berpengaruh
dan segnifikan terhadap keputusan pembelian. Adapun pembahsan dari hasil
data, sebagai berikut:
a. Pengujian Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Mi Samyang
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap hipotesis pertama
variabel labelisasi halal (X1) menunjukan pengaruh terhadap keputusan
pembelian Mi Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus adalah
sebesar 0,174 atau 17,4%. Hal ini berati setiap peningkatan label halal
atau satuan akan diikuti dengan peningkatan label halal satu satuan
keputusan pembelian sebesar 17,4%. Selain itu juga dibuktikan dengan
90
hasil uji hipotesis dalam bentuk persial yang memperoleh nilai t hitung > ttabel
yakni 2,128 > 1,985dan nilai segnifikansi sebesar 0.036 lebih kecil 0,050,
sehingga hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis pertama yang
memprediksi bahwa Labelisasi Halal (X1) berpengaruh positif dan
segnifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Mi Samyang pada generasi
Z di Kabupaten Kudus diterima.
Melihat hipotesis pertama diterima, menunjukan bahwa Labelisasi
Halal ialah elemen penting terhadap keputusan pembelian. Label halal
merupakan pernyataan tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan kehalalan suatu produk pangan sesuai syariat islam,
labelisasi tujuan dari labelisasi halal ini memberikan kepastian hukum
bagi yang mengkonsumsinya.115
Produk Mi Samyang yang beredar di Indonesia, memunculkan
keraguan masyarakat Indonesia tentang halal dan tidaknya produk
tesebut. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan
mayoritas beragama islam. Maka dari itu perlu upaya perlindungan
konsumen akan kehalalan produk. Supaya konsumen yakin bahwa
produk yang dibelinya itu halal, maka dibutuhkan sertifikasi serta label
halal.
Fungsi label yang terdapat pada kemasan sebagai media untuk
menyampaikan informasi produk meliputi berat produk, kandungan serta
manfaat produk. Sertifikasi dan labelisasi produk halal adalah bentuk
perspektif maslahat yang memberikan perlindungan, jaminan serta
informasi tentang kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan
masyarakat. Produk-produk olahan tersebut bagi umat Islam jelas bukan
merupakan persoalan sepele, namun merupakan persoalan besar dan
serius. Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallu’anhuma, ia berkata bahwa
ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
115
Hernama dan Lies Handrijaningsih, “Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa”, UG JURNAL
15, no.2, (2021):53.
91
ات الَ َي ْعلَ ُم ُه َّن ٌ ِإ َّن احْلَالَ َل َبنِّي ٌ َوِإ َّن احْلََر َام َبنِّي ٌ َو َبْيَن ُه َما ُم ْشتَبِ َه
استَْبرَأ لِ ِدينِ ِه و ِعر ِض ِه ومن وقَع ىِف ِ ِ َكثِريٌ ِم َن الن
َ َ ْ ََ ْ َ َ ْ َّاس فَ َم ِن َّات َقى الشُُّب َهات
ك َأ ْن َيْرتَ َع ِ اعى يرعى حو َل احْلِمى ي ِ َّ ات وقَع ىِف احْل ر ِام َك ِ
ُ وش ُ َ َْ َ ْ َ الر ََ َ َ الشُُّب َه
ِ مِح ِ ِ ٍ مِح ِِ
ُفيه َأالَ َوِإ َّن ل ُك ِّل َملك ًى َأالَ َوِإ َّن َى اللَّه حَمَا ِر ُمه
Artinya: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
Di antaranya terdapat perkara syubhat (samar-samar) yang
tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang
menghindari syubhat berati dia telah menyelamatkan agama
dan kehormatanya. Dan siapa yang terjerumus ke dalam
syubhat, ia terjerumus ke dalam yang haram”
116
Rumaysho.com, “Meninggalkan Perkara Syubhat”Rumaysho.com, 8 Desember 2020,
diakses pada 4 April 2022, https://rumaysho.com/3022-meninggalkan-perkara-syubhat.html.
92
bagi produsen untuk memproduksi produk halal. Sertifikasi halal juga
dapat digunakan sebagai strategi pemasaran kepada pelanggan.
Labelisasi halal dan Sertifikasi halal sebagai trademark dapat menarik
pasar pariwisata karena dapat meyakinkan konsumen bahwa produk
tersebut halal sehingga berdampak pada permintaan konsumen yang
menginginkan produk makanan yang memiliki logo halal.117
Generasi Z di Kabupaten Kudus cenderung memiliki keyakinan dalam
mengendalikan diri untuk membeli produk Mi Samyang yang berlabel
halal. Disimpulkan bahwa meningkatnya perilaku minat beli bermula dari
keyakinan dan factor pendukung yang berdampak pada keputusan
pembelian. Semakin banyak factor pendukung untuk membeli Mi
Samyang yang berlabel halal, maka minat untuk membeli produk
tersebut semakin tinggi.
Hasil penelitian ini memperkuat beberapa penelitian sebelumnya,
diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Lupi Ayu Lestari dkk.,
ditahun 2021 dengan judul “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label
Halal, Terhadap Keputusan Membeli Frozen Food Di Kota Benkulu,”
bahwa labelisasi halal berpengaruh segnifikan terhadap keputusan
membeli. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t dengan nilai signifikasi
sebesar 0,000 < 0,05dan nilai thitung 4,757 > ttabel 1,65847. Sehingga
labelisasi halal berpengaruh positif dan segnifikan terhadap keputusan
membeli Fozen Food di Kota Bengkulu.118
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Muhammad Munir dkk., pada tahun 2019 dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal Awareness) Dan
Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura,”
Bahwa variabel label halal terhadap keputusan pembelian diperoleh niai
thitung > ttabel (4,734 > 2,0129) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga
117
Diah Ayu Legowati dan Farah Nisa Ul Albab, “Pengaruh Attitude, Sertifikasi Halal,
Promosi dan Brandterhadap Purchase Intention di Restoran Bersertifikasi Halal” Journal of
Islamic Economics, Finance, and Banking 2, no.1 (2019):40.
118
Lupi Ayu Lestari dkk, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal, Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food di Kota Benkulu”: 31.
93
label halal secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian produk jamu madura.119
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Anggalia, Tantri, dan Yanu pada tahun 2020 dengan judul
“Measurement Social Media Marketing dan Sertifikasi Halal Terhadap
Minat Beli Produk Makanan Pada Aplikasi Belanja Online Shopee”
bahwa Sertifikasi halal berpengaruh signifikan terhadap minat beli
produk makanan pada aplikasi belanja online Shopee dengan mengolah
data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden
untuk mengetahui hasil pengujian hipotesisnya.120
b. Pengujian Pengaruh Halal Awareness Terhadap Keputusan
Pembelian Mi Samyang
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap hipotesis kedua variabel
Halal Awareness (X2) menunjukan pengaruh terhadap keputusan
pembelian Mi Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus adalah
sebesar 0,274 atau 27,4%. Hal ini berati setiap peningkatan Halal
Awareness atau satuan akan diikuti dengan peningkatan Halal
Awareness satu satuan keputusan pembelian sebesar 27,4%. Selain itu
juga dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dalam bentuk persial yang
memperoleh nilai thitung > ttabel yakni 3,857 > 1,985 dan nilai segnifikansi
sebesar 0.000 lebih kecil 0,050, sehingga hasil tersebut membuktikan
bahwa hipotesis kedua yang memprediksi bahwa Halal Awareness (X2)
berpengaruh positif dan segnifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Mi
Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus diterima.
Melihat hipotesis kedua diterima, menunjukan bahwa Halal
Awareness ialah elemen penting terhadap keputusan pembelian. Halal
Awareness diketahui berdasarkan mengerti atau tidaknya seorang Muslim
mengenai apa itu halal dan haram, mengetahui proses penyembelihan
119
Muhammad Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal
Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura”:108.
120
Anggalia Wibasuri dkk., “Measurement Social Media Marketing dan Sertifikasi Halal
Terhadap Minat Beli Produk Makanan Pada Aplikasi Belanja Online Shopee”:77.
94
yang benar, serta memprioritaskan makanan halal untuk dikonsumsi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Halal Awareness adalah
suatu pengetahuan muslim tentang konsep halal, proses halal,serta
menganggap bahwa mengkonsumsi makanan halal adalah hal yang
penting bagi dirinya.
Muslim yang memiliki tingkat kesadaran ekstrinsik halal cenderung
untuk menghormati serta menjamin apa yang mereka konsumsi benar-
benar halal dengan melihat adanya label halal pada kemasan produk.
Mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa makanan halal memiliki
kebaikan atau keberkahan untuk dikonsumsi dalam Islam. Akan tetapi,
berbeda dengan umat Islam yang memiliki kesadaran intrinsik yang
tinggi, mereka menghabiskan waktu untuk memahami konsep halal.
Ketika umat Islam mengkonsumsi, mereka tidak hanya melihat (logo
halal, komposisi) secara visual hal ini dikarenakan kekhawatiran mereka
terhadap produk yang menampilkan label halal tanpa proses sertifikasi
dari lembaga terpercaya seperti Majelis Ulama Indonesia.121
kesadaran manusia memungkinkan untuk percaya kepada apa yang
mereka yakini serta memposisikan diri sesuai dengan apa benar dan
salah. Dalam konteks yang lebih luas, istilah halal merujuk kepada segala
sesuatu yang diizinkan atau diperbolehkan menurut hukum Islam
meliputi aktivitas, tingkah laku, cara berpakaian, cara mendapatkan
rezeki dan sebagainya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam QS. Al-
Ma’idah ayat 87, sebagai berikut:
95
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.”122
3,991 lebih besar dari ttabel yakni 2,371 dan Fhitung 35,539 lebih besar
dari Ftabel 3,09 dengan signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05
122
QS. Al- Maidah ayat 87, Al Qur’anul Karim, (Jakarta, Pustaka Al Mubiin,2013)
123
Ellyza Safitri Dan Ridwan Nurdin,” Pengaruh Kesadaran Halal, Harga, Keragaman
Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Perilaku Impulse Buying Produk Kosmetik Di Kalangan
Mahasiswi Universitas Syiah Kuala,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Islam 3, no.1 (2021):7.
96
sehingga varibel Halal Awareness dinyatakan terdapat pengaruh positif
dan segnifikan tehadap keputusan pembelian bakso sapi. 124
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Arif Efendi pada tahun 2020, dengan judul “The Effect of
Halal Certification, Halal Awareness and Product Knowledge on
Purchase Decisions for Halal Fashion Products” hasil dari penelitian ini
adalah Halal awareness memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai thitung sebesar
6,407 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau sig t = 0,00 <
0,05 maka hipotesis diterima.125
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Muhammad Munir dkk pada tahun 2019 dengan judul
“pengaruh pengetahuan halal, kesadaran halal (halal awareness), dan
label halal terhadap keputusan pembelian produk jamu Madura,” bahwa
terdapat pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian produk
jamu madura. Hal ini dibuktikan dengan hasil variabel Halal Awareness
terhadap keputusan pembelian diperoleh niai thitung < ttabel (0,148 <
2,0129). Sehingga dinyatakan terdapat pengaruh positif Halal Awareness
terhadap keputusan pembelian produk jamu Madura.126
c. Pengujian Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mi
Samyang
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap hipotesis ketiga variabel
Harga (X3) menunjukan pengaruh terhadap keputusan pembelian Mi
Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus adalah sebesar 0,256 atau
25,6%. Hal ini berati setiap peningkatan Harga atau satuan akan diikuti
dengan peningkatan Harga satu satuan keputusan pembelian sebesar
25,6%. Selain itu juga dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dalam
124
Distya Riski Hapsari dkk., “Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal terhadap
Keputusan Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor,”:201.
125
Arif effendi, “The Effect of Halal Certification, Halal Awareness and Product
Knowledge on Purchase Decisions for Halal Fashion Products”:152.
126
M. Munir dkk., “Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran Halal (Halal Awareness) dan
Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamu Madura,:107.
97
bentuk persial yang memperoleh nilai thitung > ttabel yakni 2,853 > 1,985 dan
nilai segnifikansi sebesar 0.005 lebih kecil 0,050, sehingga hasil tersebut
membuktikan bahwa hipotesis ketiga yang memprediksi bahwa Harga
(X3) berpengaruh positif dan segnifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) Mi Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus diterima.
Melihat hipotesis ketiga diterima, menunjukan bahwa Harga ialah
atribut produk atau jasa yang paling sering di gunakan oleh sebagian
besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar
konsumen Indonesia yang masih berpendapatan rendah, harga adalah
factor utama yang dipertimbangkan dalam pemilihan produk ataupun
jasa. Kenaikan harga Sembilan bahan pokok atau produk-produk
konsumen sering kali menimbulkan gejolak social, bahkan demonstrasi
konsumen untuk memperjuangkan hak-haknya.127
Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian penting karena dengan
tingkat harga yang ditetapkan perusahaan dapat dijadikan tolak ukur
permintaan suatu produk, penetapan harga yang salah bisa menyebabkan
jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang dapat
mengakibatkan penjualan menurun serta pangsa pasarnya berkurang,
perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan
pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk dapat meningkat.
Penetapan harga produk atau jasa dilakukan oleh perusahaan ataupun
usaha kecil, Para ulama dari mazhab terkenal yaitu hambali dan syafi’i
menyatakan bahwa pemerintah tidak mempunyai hak dalam menetapkan
harga. Ibnu Al-Maqdisi adalah salah seorang ulama bermazhab Hambali
menulis bahwa imam (pemimpin pemerintah) tidak memiliki wewenang
dalam mengatur harga bagi penduduk. Penduduk boleh menjual barang
mereka dengan harga berapa pun yang mereka mau.128
Islam memberikan kebebasan dalam harga,artinya segala bentuk
konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual beli diperbolehkan selama
127
Etta Mamang Sangadji dkk, Perilaku Konsumen:16.
128
Lupi Ayu Lestari dkk, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal, Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food di Kota Benkulu”:22.
98
tidak ada dalil yang melarangnya, dan selama harga tersebut terjadi atas
dasar keadilan serta suka sama suka antara penjual dan pembeli.
Dalam Islam, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan
penawaran serta keadilan ekonomi dengan mempertimbangkan
kepentingan para pihak yang terlibat di pasar. Hal ini sebagaimana
termaktub dalam QS. An-Nisa’ ayat 29, sebagai berikut:
99
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya,
diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Asrizal Efendy dkk.,
pada tahun 2018 dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart
di Kota Medan)” hasil pengolahan terlihat bahwa nilai thitung 4,094 (thitung
4,094 > ttabel 1,9844) dan nilai sig 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.130
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hernama dkk., pada tahun 2021, dengan judul “Pengaruh
Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa” Hasil dari penelitian
ini adalah variabel harga berpengaruh positif dan segnifikan terhadap
keputusan pembelian produk mi instan impor di kalangan mahasiswa,
hasil pengolahan terlihat bahwa nilai Hasil pengujian diperoleh t hitung
untuk variabel Labelisasi Halal sebesar 4.017771 untuk variabel Citra
Merek sebesar 5.706595, dan untuk variabel Harga 7.245385, sedangkan
nilai ttabel dengan α = 5% dan nilai ttabel sebesar 1.65964 yang berarti
bahwa nilai thitung > ttabel. Maka hipotesis dalam penelitian ini H0 ditolak
dan Ha diterima. Sehingga, dapat berarti Labelisasi Halal, Citra Merek
dan Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian.131
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah pada tahun 2018
dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan,
menghasilkan penemuan bahwa variabel Harga berpengaruh positif dan
signifikan” hasil pengolahan terlihat bahwa nilai signifikansi 0,000. Nilai
Sig t < 5 % (0,00.< 0,05). Dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha
130
Asrizal Efendy Nasution,”Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan),”:86.
131
Hernama dkk.,” Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Instan Impor Di Kalangan Mahasiswa,”:61.
100
diterima. Hal ini memperlihatkan bahwa Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian.132
d. Pengujian Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mi
Samyang
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap hipotesis keempat
variabel Promosi (X4) menunjukan pengaruh terhadap keputusan
pembelian Mi Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus adalah
sebesar 0,505 atau 50,5%. Hal ini berati setiap peningkatan Promosi atau
satuan akan diikuti dengan peningkatan Promosi satu satuan keputusan
pembelian sebesar 50,5%. Selain itu juga dibuktikan dengan hasil uji
hipotesis dalam bentuk persial yang memperoleh nilai thitung > ttabel yakni
8,676 > 1,985 dan nilai segnifikansi sebesar 0.000 lebih kecil 0,050,
sehingga hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis keempat yang
memprediksi bahwa Promosi (X4) berpengaruh positif dan segnifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) Mi Samyang pada generasi Z di
Kabupaten Kudus diterima.
Melihat hipotesis keempat diterima, menunjukan bahwa Promosi
adalah komunikasi antara penjual dan pembeli atau pihak-pihak lain
dalam saluran untuk memengaruhi sikap dan perilaku. Hal ini dilakukan
untuk mengenalkan produk kepada konsumen, sehingga konsumen dapat
mengetahui keunggulan produk yang akan dibelinya, Promosi yaitu
berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan
konsumen secara langsung ataupun tidak langsung tentang suatu produk
yang di jual.133
Salah satu bentuk promosi yaitu pengurangan harga yang dapat
memberikan pengaruh terbesar pada proses pemilihan brand, Promosi
memancing dua reaksi diantaranya peningkatan konsumsi, yaitu lebih
banyak kuantitas produk diperoleh serta penyimpanan produk untuk
132
Harun Al Rasyid dan Agus Tri Indah, “Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan,”:47.
133
Lupi Ayu Lestari dkk, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal, Terhadap
Keputusan Membeli Frozen Food di Kota Benkulu”:22.
101
masa depan, adalah tindakan konsumen mengantisipasi pembeliannya.
selanjutnya dilakukan penelitian guna mengetahui dampak dari promosi
tersebut. Setelah itu, produsen bisa mengetahui bentuk promosi mana
yang lebih efektif.134
promosi adalah penjualan terorganisasi yang memberikan konsumen
sebuah insentif agar membeli produk tertentu, promosi yang dilakukan
dengan memberikan insentif memiliki tujuan awal yaitu menarik minat
konsumen. Kegiatan promosi merupakan satu cara yang dapat menarik
pembelian konsumen bahkan menimbulkan pembelian tak terduga oleh
konsumen. Dalam melakukan promosi terdapat kelebihan yang
menunjukan kelebihan produk. Hal tersebut sesuai dengan ayat Al-
Qur’an surat Yusuf ayat 55, sebagai berikut:
ٌ ض اِيِّنْ َح ِفْي
ظ َعلِْي ٌم ِ ۚ اج َع ْليِن ْ َع ٰلى َخَزاۤ ِٕى ِن ااْل َْر
ْ ال
َ َق
Artinya: “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan
berpengetahuan.”
Munculnya produk-produk baru di Indonesia membuat tantangan
tersendiri bagi para produsen. Berbagai macam strategi dijalankan, mulai
dari iklan di televisi, radio, koran, dan media sosial seperti facebook,
twitter, website, dan instagram, ada juga penjual yang menggunakan
strategi dalam bentuk multilevel marketing dengan sistem down line dan
up line, penjualan dengan cara sampling produk (coba rasa) yang di
lakukan SPG atau SPB.
Generasi Z di Kabupaten Kudus mempunyai ketertarikan pada produk
baru dan berasal dari luar negeri, hal ini sebagai dasar pertimbangan
untuk mengambil keputusan pembelian produk Mi Samyang yang
berlabel halal. Dapat disimpulkan bahwa semakin besarnya dorongan
factor eksternal, maka akan lebih besar mempengaruhi keputusan
pembelian produk Mi Samyang.
134
Diah Ayu Legowati dan Farah Nisa Ul Albab,” Pengaruh Attitude, Sertifikasi Halal,
Promosi dan Brand terhadap Purchase Intention di Restoran Bersertifikasi Halal” Journal of
Islamic Economics, Finance, and Banking 2, no.1 (2019):44.
102
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya,
diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Charlie Bernando dan
Arief Bowo pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Persepsi Harga
Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk
Enervon-C,” hasil pengolahan terlihat bahwa uji hipotesis dengan uji t
dimana untuk . Pada variabel promosi produk thitung 5,085 hasil tingkat uji
signifikan 0,000 (<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variable
promosi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.135
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Maria Agatha dkk., pada tahun 2020, dengan judul
“pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian (studi pada pemilihan
tempat kos mahasiswa di tulungagung),” menyatakan hasil dari penelitian
ini adalah promosi pengaruh secara segnifikan dan persial terhadap
keputusan pembelian tempat kos,hasil pengolahan terlihat bahwa Uji t
dalam variabel promosi (X) terhadap pemilihan tempat kos (Y) memiliki
nilai sig. t < alpha yaitu sebesar 0,004 < 0,05 dan thitung > ttabel yaitu
sebesar 2,960>1,671, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan promosi (X) terhadap pemilihan tempat kos (Y).136
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Aris Ariyanto dkk., pada tahun 2020 mengenai “pengaruh
store atmosphere dan promosi terhadap keputusan pembelian pada
alfamart BSD Tangerang Selatan” menunjukan bahwa Store Atmosphere
dan promosi berpengaruh secara segnifikan terhadap keputusan
pembelian. hasil pengolahan terlihat bahwa Promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian dengan korelasi sebesar 0,709
atau memiliki hubungan yang kuat dengan kontribusi pengaruh sebesar
50,3%. Pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung > t ttabel atau (9,746 >
135
Charlie Bernando dan Arief Bowo, “Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C,”:20.
136
Maria Agatha Sri Widyanti Hastuti dan Muhammad Anasrulloh,” Pengaruh Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pemilihan Tempat Kos Mahasiswa di Tulungagung),
Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi dan Bisnis 8, no.2 (2020):101.
103
1,986). Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan antara promosi
terhadap keputusan pembelian diterima.137
137
Aris Ariyanto dkk.,“Pengaruh Store Atmosphere dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian pada Alfamart BSD Tangerang Selatan”:34.
104
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berfokus pada
keputusan pembelian Mi Samyang ditinjau dari Labelisasi Halal, Halal
Awareness, Harga dan Promosi (studi pada konsumen Mi Samyang generasi
Z di Kabupaten Kudus), ditarik beberapa kesimpulan,sebagai berikut:
105
4. Promosi berpengaruh positif dan segnifikan terhadap keputusan
pembelian Mi Samyang pada generasi Z di Kabupaten Kudus, sehingga
H4 diterima. Terbukti melalui hasil penelitia bahwa thitung (8,676) >
ttabel (1,985) dengan nilai segnifikansi sebesar 0.000 lebih kecil 0,050
serta nilai koefien sebesar 0,505 atau 50,5%. Artinya kurangnya promosi
yang dilakukan oleh perusahaan dapat mengakibatkan kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan produk Mi Samyang yang
akan ditawarkan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diupayakan semaksimal mungkin, akan tetapi
masih terdapat keterbatasan yang mungkinkan dapat memberi pengaruh
kepada hasil penelitian, keterbatasan tersebut antara lain:
1. Variabel penelitian ini hanya berfokus pada variabel Labelisasi
Halal, Halal Awareness, Harga dan Promosi terhadap keputusan
pembelian.
2 Sampel yang digunakan relatif kecil yaitu 100 responden.
3. Analisis data yang digunakan berdasarkan presepsi jawaban responden.
Presepsi saat ini dapat berbeda di lain waktu.
4. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga mengakibatkan penelitian kurang
maksimal.
C. Saran
Berdasarkan hail diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
106
mempunyai berbagai varian rasa sehingga dapat menjadi acuan dalam
mempromosikan produk Samyang supaya lebih terkenal.
2. Bagi generasi Z di kabupaten Kudus diharapkan lebih selektif untuk
megetahui segala informasi produk sebelum membelinya, terlebih ada
atau tidaknya label halal dalam kemasan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel
bebas lain yang mungkin dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian dibidang produk halal lainnya. Sehingga dapat memberikan
pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
107
DAFTAR PUSTAKA
A, Girindra. 2005. Pengukir Sejarah Sertifikat Halal. Jakarta: LPPOM MUI.
Alfian&Marpuang. 2017. "Analisis Pengaruh Label Halal, Brand dan
Harga Terhadap Keputusan pembelian di Kota Medan," At-Tawassuth:
jurnal ekonomi Islam 2 , no.1.
Alquran. 2013. Alquran dan Terjemahanya. Jakarta: Pustaka Al Mubiin.
Anasrulloh,dan Hastuti Maria Agatha Sri Widyanti Hastuti. 2020. ” Pengaruh
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pemilihan Tempat
Kos Mahasiswa di Tulungagung),”Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi dan Bisnis
8, no.2.
Bambang sugeng Ariadi Subagyono dkk. 2019. Perlindungan Konsumen Muslim
Atas Produk halal. Surabaya: CV.Jakad Media Publishing.
Binjai, Abdul Halim Hasan. 2006. Tafsir Al-Ahkam, Edisi 1 Cet 1. Jakarta:
Kencana.
Bungin, Burhan. 2014. “Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmi-Ilmu Sosial Lainnya,” Jakarta:
Kencana prenadamedia.
Bowo, Charlie Bernando dan Arief. 2017. "“Pengaruh Persepsi Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C”."
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis 1, no.3.
Burhanuddin. 2011. Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikat
Halal. Jakarta.
Charity, May Lim. 2017. "“Jaminan Produk Halal di indonesia”." Jurnal
Legislasi Indonesia 14, no.1.
Efendy, Asrizal dkk. 2018. "Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota
Medan)," Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesi 1.
Munir, Muhammad dkk. 2019. "Pengaruh Pengetahuan Halal, Kesadaran
Halal (Halal Awareness) dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Jamu Madura." Agroindustrial Technology Journal 3,
no.2.
Effendi, Arif. 2020. "The Effect of Halal Certification, Halal Awareness and
Product Knowledge on Purchase Decisions for Halal Fashion Products."
Journal of Digital Marketing and Halal Industry 2, no.2.
Ellyza Safitri dkk. 2021. "“Pengaruh Kesadaran Halal, Harga, Keragaman,
Produk dan Promosi Penjualan Terhadap Perilaku Impulse Buying
Produk Kosmetik di Kalangan Mahasiswi Universitas Kuala”." Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Islam 3, no.1
Fauzi, Muchamad. 2018. "Fatwa dan Problematika Penetapan Hukum Halal
di Indonesia." Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 4, no.1.
Ghozali, Imam. 2016. “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM
SPSS 23 edisi 8,”Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gozali, Nasehudin Toto Syatori & Nanang. 2015. “Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.
108
Hapsari Distya Riski dkk. 2019. "Pengaruh Logo Halal dan Kesadaran Halal
terhadap Keputusan Pembelian Bakso Sapi di Ciawi-Bogor." Jurnal
Agroindustri Halal 5, no.2.
Hadist. n.d. "40:06 ." Sesungguhnya yang Halal itu Jelas dan yang Haram itu
Jelas.
Hernama dkk. 2021. "”Pengaruh Labelisasi Halal, Citra Merk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Impor Di
Kalangan Mahasiswa”." UG Jurnal 15, no.2.
Indah, Harun Al Rasyid dan Agus Tri. 2018. "“Pengaruh Inovasi Produk dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota
Tangerang Selatan”." Jurnal Perspektif 16, no.1.
JDIH BPK RI. 1999. "Peraturan Pemerintah (PP) tentang Label dan Iklan
Pangan." Diakses pada 10 Januari 2022,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/details/54404 , 21 Juli.
Kasmir. 2013. Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Keller, Philip Kolther an Kevin Lane. 2008 . MarketingPemasaran, Edisi
Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga .
Lestari, Lupi Ayu dkk. 2021. " “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal
Terhadap Keputusan Membeli Frozen Food (studi di Kota Bengkulu)”."
Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Dan Sosial 6, no.1.
LPPOM MUI .2021. ""Prosedur Sertikasi Halal"." diakses pada 10 Januari 2022,
https://www.halalmui.org. 1 Desember.
Martno Nanang.2016. “Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data sekunder,” Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mashrukin. 2015. “Metododologi Penelitian Kuantitatif,” Kudus: Buku Daros
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
Muizzudin dkk. 2020. "”Pengaruh sertifikasi Halal, Citra Merek, dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh Botol Sosro ( Studi Kasus
pada Mahasiswa Pendidkan tinggi Islamic villae)”." Journal of Islamic
Economics, Business and Finance 10, no.2.
Mundadar, Narimawati Umi& Dadang. 2008. “Teknik Sampling: Teori dan
Praktik dengan menggunakan SPSS 15” Yogyakarta:GAVA MEDIA.
Noor, Juliansyah. 2012. “Metodologi Penelitian: Skirpsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmia”,Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nurul Fadillah dkk. 2021. "” Pengaruh Kesadaran Halal, Kualitas
Pelayananan Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Padan Martabak
Buffet AhmadSalim Medan”." Aghniya Jurnal Ekonomi Islam 3, no.2.
Priyatno, Duwi. 2010. “Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS” Jakarta:
Mediakom.
Qardawi Yusuf, 2004. “Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam,
Cetakan Keempat, Hadis Nomor 1314, Bab Al-Buyuu’,” Jakarta, Robbani
Press.
Samyang Food n.d. "Company Overview Samyang Food."
http://m.cnnindonesia.com/dalam- sehari-samyangindonesia. diakses pada
10 Februari 2022.
Sanusi Anwar. 2011. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat.
109
Siregar, Syofian.2014. “Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17,”Jakarta: Rajawali
Pers.
Sopiah., Etta Mamang Sangadji dan. 2003. Perilaku Konsumen Pendekatan
Praktis disertai: Himpunan Jurnal Praktis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sudarsana, Friska Ester dan I Ketut Sandi. 2020. "Peranan Sertifikasi Halal Bagi
Konsumen Dalam Aspek Perlindungan Konsumen." Hukum Bisnis,
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Sugiyono, 2012. “Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2015. “ Statistik Untuk Penelitian,” Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2 0 1 5 . ” Metodologi Penelitian Bisnis &
Ekonomi,”Yogyakarta:PT. PUSTAKA BARU.
Sunyoto, Danang. 2013. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:
CAPS.
Tanti Handriana dkk. 2019. "”Purchase behavior of millennial female generation
on Halal cosmetic products”." Journal of Islamic Marketing Emerald
Publishing Limited, DOI10.1108/JIMA.
Wiowo, Dwi Edi. 2018. "“Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Oleh Konsumen Muslim Terhadap Produk Makanan Di
Kota Pekalongan”." Indonesian Journal Of Halal 1, no.1.
110
LAMPIRAN HASIL OLAH DATA SPSS
A. Karakteristik Responden
Frequencies
Jenis_Kelamin
Alamat
111
Usia
Sejak_Kapan
Dari_Mana
112
Lama_Konsumsi
Jenis_Pekerjaan
Frequency Table
113
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X1.2
F
req
uen Cumulative
cy Percent Valid Percent Percent
114
X1.3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X1.4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
115
X1.5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X2.1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
116
X2.2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X2.3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
117
X2.4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X2.5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
118
X3.1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X3.2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
119
X3.3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X3.4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
120
X3.5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X4.1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
121
X4.2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X4.3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
122
X4.4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
X4.5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
123
Y1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Y2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
124
Y3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Y4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
125
Y5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
126
C. Uji Instrumen, Pra Syarat Dan Hipotesis
Descriptive Statistics
Correlations
X1.1 Pearson
1 .584** .397** .466** .469** .733**
Correlation
X1.2 Pearson
.584** 1 .289** .429** .329** .666**
Correlation
X1.3 Pearson
.397** .289** 1 .439** .488** .756**
Correlation
127
X1.4 Pearson
.466** .429** .439** 1 .464** .771**
Correlation
X1.5 Pearson
.469** .329** .488** .464** 1 .707**
Correlation
TOTAL_X Pearson
.733** .666** .756** .771** .707** 1
1 Correlation
Descriptive Statistics
Correlations
128
X2.1 Pearson
1 .330** .425** .253* .409** .618**
Correlation
X2.2 Pearson
.330** 1 .483** .477** .420** .713**
Correlation
X2.3 Pearson
.425** .483** 1 .598** .534** .800**
Correlation
X2.4 Pearson
.253* .477** .598** 1 .640** .812**
Correlation
X2.5 Pearson
.409** .420** .534** .640** 1 .812**
Correlation
TOTAL_X2 Pearson
.618** .713** .800** .812** .812** 1
Correlation
129
Descriptive Statistics
Correlations
X3.1 Pearson
1 .136 .339** .296** .543** .706**
Correlation
X3.2 Pearson
.136 1 .209* .422** .258** .539**
Correlation
X3.3 Pearson
.339** .209* 1 .639** .525** .720**
Correlation
X3.4 Pearson
.296** .422** .639** 1 .534** .756**
Correlation
130
N 100 100 100 100 100 100
X3.5 Pearson
.543** .258** .525** .534** 1 .836**
Correlation
TOTAL_X Pearson
.706** .539** .720** .756** .836** 1
3 Correlation
Descriptive Statistics
TOTAL_X
21.6200 3.52131 100
4
Correlations
X4.1 Pearson
1 .707** .469** .801** .576** .871**
Correlation
131
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
X4.2 Pearson
.707** 1 .446** .727** .512** .820**
Correlation
X4.3 Pearson .4
Correlation 6
.446** 1 .544** .394** .703**
9*
*
X4.4 Pearson
.801** .727** .544** 1 .632** .910**
Correlation
X4.5 Pearson
.576** .512** .394** .632** 1 .769**
Correlation
TOTAL_X4 Pearson
.871** .820** .703** .910** .769** 1
Correlation
132
Descriptive Statistics
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TOTAL_Y
Y1 Pearson
1 .718** .491** .879** .547** .902**
Correlation
Y2 Pearson
.718** 1 .379** .752** .447** .802**
Correlation
Y3 Pearson
.491** .379** 1 .482** .279** .675**
Correlation
Y4 Pearson
.879** .752** .482** 1 .593** .918**
Correlation
133
N 100 100 100 100 100 100
Y5 Pearson
.547** .447** .279** .593** 1 .716**
Correlation
TOTAL_Y Pearson
.902** .802** .675** .918** .716** 1
Correlation
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 5
Item-Total Statistics
134
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.809 5
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.743 5
135
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.872 5
Item-Total Statistics
136
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 5
Item-Total Statistics
Descriptive Statistics
TOTAL_X
20.5400 2.34594 100
1
TOTAL_X
21.1800 3.09245 100
2
TOTAL_X
22.4900 2.55641 100
3
TOTAL_X
21.6200 3.52131 100
4
137
Correlations
TOTAL_X
TOTAL_Y TOTAL_X1 TOTAL_X2 3 TOTAL_X4
TOTAL_X
.506 .133 1.000 .492 .209
2
TOTAL_X
.554 .055 .492 1.000 .366
3
TOTAL_X
.687 -.075 .209 .366 1.000
4
TOTAL_X
.091 . .094 .294 .229
1
TOTAL_X
.000 .094 . .000 .019
2
TOTAL_X
.000 .294 .000 . .000
3
TOTAL_X
.000 .229 .019 .000 .
4
TOTAL_X
100 100 100 100 100
1
TOTAL_X
100 100 100 100 100
2
TOTAL_X
100 100 100 100 100
3
TOTAL_X
100 100 100 100 100
4
138
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TOTAL_X4,
TOTAL_X1,
. Enter
TOTAL_X2,
TOTAL_X3a
Model Summaryb
Change Statistics
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Total 982.000 99
139
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Total 982.000 99
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statisti
140
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Condition TOTAL_X
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) TOTAL_X1 2 TOTAL_X3 TOTA
Residuals Statisticsa
Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Standard Error of
.210 1.113 .397 .144 100
Predicted Value
Adjusted Predicted
15.4125 26.4728 22.4117 2.50612 100
Value
141
Stud. Deleted Residual -3.107 3.841 -.003 1.063 100
Centered Leverage
.002 .339 .040 .044 100
Value
142
143
144